Selasa, 13 Oktober 2015

Berbagi dan Menginspirasi


Go For It Blog Competition


Berbagi dan Menginspirasi. Hal pertama  terakhir  yang aku harapkan dari mengikuti Blog Competition, Go For It with Blog Emak Gaoel, adalah menjadi pemenang, but still, at least curhatku di baca seleb blog se Indonesia dan dayang-dayangnya. That's heaven to me!

But, like the quote said "If you never try you will never know!"

Awal ngeblog cuma iseng, pinjam istilah Emak Gaoel "ajang ngoceh". Pengen coba-coba gitu, karena pernah klepek klepek membaca sebuah postingan yang lewat di beranda media sosial. Kebetulan judul tulisan itu sedang hot-hotnya jadi trending topic. Busyet, postingan si bunda memiliki ratusan komen pro kontra. Keren cint....! #menghayalmodeon

Nah, sejak saat itu sampai sekarang aku berlangganan deh mampir di blog beliau. Sungguh aku terkesima binti terpesona dengan cara si bunda membeberkan dan menggiring pembaca terperosok sembari terseok-seok jatuh ke jurang kenikmatan. How cool is that!

Aku sungguh terpana dengan diksiku sendiri. Benarkah aku bisa menulis seindah ini? (menurutku lho ya xixixi...)

Tapi, itu semua tidak mudah. Terutama jika menyangkut tulisan untuk kontes lomba. Aku harus berkali-kali membaca, edit, baca dan edit lagi baru punya keberanian memencet tombol  "publish".

Salah satu tips untuk menulis baik dan bagus, mau tak mau, suka tidak suka, harus banyak....iya kakaaaaa... membaca.

Selanjutnya harus punya kemauan, meski tulisan masih jelek, gak ada chemistry sama pembaca, gak runut... bla...bla...bla... Izinkanlah dirimu menulis jelek.  It's ok, it's fine. Go For It!

Akhirnya suatu hari di bulan Juli 2013, tulisan pertamaku tayang. Sangat sederhana sekali. 

Benar banget! Ternyata oh ternyata semakin sering aku menulis semakin terasah ketrampilanku. Terbukti aku mampu menarik perhatian juri dan menjadi pemenang di sini, dan baru-baru ini di sini meski terbatas untuk menulis testimoni dan caption yang karakternya dibatasi.

Blogging memiliki manfaat dunia akhirat. Berbagi dan menginspirasi! 

Inilah impian dan kebahagianku dari blogging. Terutama berbagi tentang travelling, karena tidak semua orang berkesempatan untuk melakukan perjalanan.

Aku juga tak mau munafik. Memperoleh rezeki dari blogging, adalah target yang kini kubidik! Ikutan berbagai lomba, product review, blogwalking, bukan hanya bisa upload blog tapi,, traffikpun ikut naik.

Pengetahuan dan kepercayaan diri tentang blogging juga ikut terdongkrak, cing! Kini aku semakin rajin mencari tahu istilah demi istilah. Alexa Page Rank, dofollow, nofollow, dan sebagainya, kini mulai akrab ditelinga.

Aku sadar, aku belum apa-apa dan masih harus banyak belajar, kakaaa...

Umumnya aku ngeblog pakai notebook. Nyaman buat mata dan bisa sambil olahraga. Hihihi. Iya, olahraga. Jika mata sudah agak perih dan ide mati, saatnya olah raga. Bisa di kursi. Peregangan, bow, putar kanan dan kiri. Angkat bokong dan berdiri. Jalan ke sana ke mari. Ala-ala peragawati, gitu deh.

Jadi, aku hanya sesekali blogging pakai smartphone. Biasanya saat waktu atau tempatnya tak memungkinkan aku mengetik leluasa, misalnya kayak di pesawat #soksibuk #belagu lu!

Berikut aplikasi yang sering aku pakai saat blogging. Umumnya yang simpel dan gampang nempel!

Aplikasi Browsing

1. Chrome



Seringkali saat mencari bahan tentang tulisan, wawasanku semakin bertambah.Tak jarang juga jendelaku penuh, salah klik eee... jadi salah kaprah!
Malah kadang-kadang jadi lupa tujuan utama. End up, listening best love song, misalnya. Hahaha...  *janganditiru ya kakaaa...


2. You Tube
Kurang puas dan paham dengan tulisan tutorial, biasanya aku suka nonton video tutorial blogging di Youtube. Jadi, habis ngikuti satu langkah, di pause videonya, langsung eksekusi, klik play lagi, untuk next step, pause lagi, eksekusi lagi, begitu seterusnya. Maklum, diesel, kakaaa.. lambat panasnya. Hahaha... #deritalu!


Aplikasi Menulis 

1. Blogger


Buat draft tulisan, maklumlah pemula, satu tulisan bisa berjam-jam, even worse, berhari-hari. Ketik, preview, baca, edit, ketik, baca, preview. Begitu terus menerus akhirnya saat PD kudapat, mantap deh klik "publish" penuh semangat!

Ffiuuuh... #lapkeringat #keringatdingin


2. Notepad


Buat draft tulisan, biasanya saat laptop tidak dalam jangkauan. Mostly I did this inside airplane. Terjemahan bebasnya jarang banget, soalnya jarang naik pesawat. Gubraaak!! Hihihi.


3.Word Count dari Word



Buat ngecek jumlah kata, karena beberapa lomba kadang mensyaratkan jumlah kata yang digunakan.


Aplikasi Foto

1. Picasa Photo Viewer


untuk justifikasi Auto Contrast, Cropping dll. Googling sendiri yaa... Hihihi..
Karena smartphoneku belum canggih-canggih amat, untuk fotografi aku percayakan dengan kamera digital. Diedit manual. Ribet sih. Hehehe.


Aplikasi share

Untuk tepe-tepe alias tebar pesona, aku pakai aplikasi friendly seperti Facebook, Twitter, Google+ dan Instagram, and it works!





Senin, 12 Oktober 2015

Cerita Di Balik Kemenangan


Cerita Di Balik Kemenangan. Saat melihat postingan lomba ini hatiku sejujurnya agak ragu. Mengingat anak dan suami tidak selalu antusias untuk mengikuti kontes foto dan testimoni, karena jarang (tapi pernah sih hahaha..) bisa mencuri hati para juri. Tetapi... masak harus kalah sebelum berperang. Bah.. tak ada itu dalam kamusku!

"Better to fight for something than live for nothing!"

Jadi, aku menunggu momen pas agar mereka berpose dengan ikhlas, so hasilnyapun maks, maksimal maksudnya (biar diksinya keren gitu lho, jadi agak dipaksain hi hi hi..)

Aha!!

Suatu hari anakku, Yasmin ingin refreshing, ngajak ke mall, cing!

Nah, tibalah saatnya, aku menancapkan taring!

"jadi nih ke mall?" aku pura-pura jual mahal

"iya dong, Bun"

So.. may I ask your favor, dear?

"How?"

Well.. akupun lalu cerita panjang lebar.

Hadiah utamanya gak tanggung-tanggung man, iPhone6, man.

So, dari rumah aku sudah kasih bocoran tema yang akan kami usung. Sporty dan stylish!

Karena saat masih dalam suasana kemerdekaan, dress codenya, *cieeee... aku pilih merah putih.

Kamera digital dan tongsis semua aku benamkan kedalam tas. Siap menunaikan tugas.

Hari itu Sabtu, agar tak mubazir, sebelum berangkat kami menghubungi salah seorang staff Toyota yang biasa kami hubungi saat membeli Avanza perdana yang aku ceritakan disini.

Iya dong, aku tak mau semua usaha kami bakal sia-sia, ternyata showroom tak tersedia alias libur, saudara-saudara.

Doa kami dikabulkan, siap mengeksekusi gagasan. Dan... staff di sanapun sudah familiar dengan kontes ini, bahkan kami disuguhi flyer asli.

Makjang! Grand New Veloz, sungguh mobil untuk keluarga stylish!

Lebih berkarakter, lebih sporty dan lebih stylish, bukan sekadar isapan! Exterior dan interior semuanya mengalami pembaruan menakjubkan. Desain kabin lebih elegan, ruang kabin lebih senyap dan kursi lebih nyaman, fitur entertainment terdepan serta performa mesin yang semakin tangguh dan irit. Dompet aman, man!

Yang buat aku lebih jatuh hati lagi, fitur keselamatannya yang lebih nyaman dan lebih mumpuni. Mulai dari fasilitas mencegah cidera fatal saat terjadi benturan keras, proteksi optimal untuk mengontrol kendaraan saat pengereman mendadak, perlindungan penuh untuk penumpang tengah, perlindungan dari samping buat penumpang dan pengemudi sampai fitur keselamatan standard internasional untuk keamanan optimal tempat duduk anak.



Saat suami ngobrol dengan staff marketing, aku dan Yasmin start to hunting. Siap akting. Posisi dan ekspresi segera kami latih, aje gile! Segitunya yaak! Yaeyyaalah, iPhone6, man, iPhone6!

Nah ini dia beberapa hasilnya.



Dan yang terpilih mewakili lomba, foto yang ini!


Lomba ini masih baru dan kami ikutan di periode satu, dengan masa lomba dua minggu.
Luar biasa! Saat aku posting di facebook, tak lama aku mendapat beberapa like dan komentar yang lumayan gaduh. Meski tidak mempengaruhi penilaian, rasa sukacita tak bisa kutahan. Ya Allah,, semoga para juri berkenan. Begitu juga saat aku berkicau di twitter, beberapa retweetpun berkelebatan. Bahkan ada beberapa teman jadi tahu dan ikutan.
See, I told you, berbagi itu menginspirasi, man!

Beberapa kali aku memeriksa galeri. Saingan foto ciamik bin unik semakin bertubi-tubi. Karena lomba ini untuk umum, semua boleh urun. Dari yang amatir hingga professional, dari kamera "rakyat" hingga "ningrat". Semua mendapat perlakuan sama, kakaa.... Jadi bisa dibayangkan aku semakin gundah-gulana, apalagi dengan pose yang meski menurutku sudah luar biasa, tapi... yaaa itu tadi, gusar tetap melanda.

Well, I have to move on!

3 minggu berlalu.

Aku mendapat "missed call" diikuti sms usai mandi di suatu pagi. Intinya ingin mengkonfirmasi data. Deg... adrenalin merayap perlahan, denyut jantung mendadak tak karuan. Menurut histori pengalaman, jika ada konfirmasi, biasanya diikuti harapan. Boleh dong, mengharap. Hehehe.

Betul! Tak berapa lama Putri, si mbak dengan suara bak seorang puteri, empuk, berasa dipukpuk, minta konfirmasi seluruh data bahkan NPWP. Saat kukejar dengan pertanyaan, si mbak dengan diplomatis memberikan jawaban, "ditunggu saja ya bu". Hahaha. Tapi, tetap aku tak kehilangan akal.

"Tolonglah, mbak, dapat bocoran, biar bocor halus juga gak papa, aku merayu tak kalah seru!"
"Tolong jangan di PHP-in ya mbak" tambahku lagi, kali ini dengan memelas perih.
"ha..ha..ha.." si mbak tertawa renyah. Bahkan teramat renyah, menurut laporan gendang telinga

Akhirnya, si mbak menyerah, coiii...

"Selamat ya ibu, ibu dipastikan sudah jadi pemenang. cuma saya kurang paham, pemenang keberapa" Untuk jelasnya nanti cek langsung di web kami ya, bu

Akhirnya konfirmasi aku dapatkan, adrenalinku semakin liar tak terkendalikan. Masih memegang Hp, aku sujud syukur dengan tangan gemetaran. Aku sudah tak perduli lagi tentang hadiah, yang penting aku sudah jadi pemenang. Terbayang nanti ekspresi anak dan suami. Apalagi saat kusampaikan kabar baik ini.

So, percis jiplak aksi si mbak tadi, aku juga menyampaikan ini masih fifty-fifty.

But still, we all are very exciting!

Hampir dua minggu berlalu. Still nothing happen. Until...

Satu mention di facebook nongol di notifikasi. Segera aku klik!

Tarra.....

Ada namaku di daftar pemenang dengan hadiah ipod touch 64GB!


Alhamdullillah. Barokallah. Kembali aku bersujud syukur penuh sukacita!

It even getting better and better, after I read it, tak berapa lama Yasmin dan suamiku tiba di rumah. Kamipun larut dalam eforia.

So, semakin semangat menulis dan menulis.

Kebahagian seperti ini tak terlukis.

Terimakasih, Grand New Veloz!

Untuk cerita di balik kemenangan yang lain bisa baca di sini dan di sana







Jumat, 09 Oktober 2015

Grand New Veloz Lebih Stylish Lebih

Grand New Veloz Lebih Stylish. "Begh, mantap nih Bu Iqbal keren euui, gonta-ganti mobil melulu!"

Salah seorang tetangga melepas dahaga keingintahuannya di suatu sore saat arisan dasa wisma di kompleks perumahanku. 
Alhamdullillah Bu,, balasku tak kalah manis dan ekpressi seru, buat si ibu semakin mengharu biru. Ha ha ha...

Gonta-ganti mobil? Bukan karena gaya dan kelebihan uang lho. Justru ini salah satu kiat untuk menutupi kebutuhan hidup yang semakin bengkak.

Lha kog bisa? Mau tahu? Atau mau tahu banget? 

Jadi gini,

Setelah mengundurkan diri dari kantor, aku dan suami memutuskan menggunakan dana hasil pengembangan saldo JHT untuk memulai usaha penyewaan mobil. MPV terbaik Indonesia Toyota New Avanza menjadi pilihan kami.

Mengapa?

Selain mesinnya yang irit dan bertenaga, harga spare partnya bersaing dan mudah didapat, layanan purna jual yang optimal dan... tarrraaa harga jual kembali yang relatif stabil dan normal. Maklumlah suami mantan sales, bawaannya mau jualan melulu, gaess. Kalau ada untung sedikit, kenapa tidak! Hemm... benar juga ya #ketokpitak

Karena meski tidak lagi jadi karyawan, the show must go on, kawan! Biar bisa selalu happy seperti di foto ini #uhuk

Grand New Veloz, Lebih Stylish, Lebih Berkarakter, Terbukti!

Januri 2009, New Avanza seri G berwarna silver menjadi mobil pertama menorehkan nama suami di STNK, sebelumnya kami hanya mampu membeli mobil bekas. Jadi... rada gimana gituu...

Melalui jaringan yang sudah terlebih dahulu dibangun suami saat menjadi karyawan sales perusahaan automotif grup Astra, dan keluwesan doi bergaul, usaha mendapatkan pelanggan tidak terlalu sulit.

Sedikit-demi sedikit kami lalu memiliki beberapa pelanggan tetap dan kambuhan. Kadang-kadang mereka menyewa lepas kunci namun banyak juga yang minta dilayani. Dalam hal ini suamiku turun tangan lho dan siap di balik kemudi #sunjauhabang

Dengan pengalaman hampir lebih 15 tahun dan mendapat pelatihan HRD di beberapa perusahaan, aku juga kerap berbagi informasi dengan suami bagaimana kiat-kiat agar pelanggan semakin jatuh hati dan takkan pindah ke lain hati, karena "Sharing is Caring", bukan? 

Sayang aku tak memiliki dokumentasi foto full bodi Avanza, hanya sebagian kabin. Tak apa-apalah yaa. #obatrindu

Toyota New Avanza Interior

Kebanyakan para pelanggan jatuh hati pada si jago irit ini, meski ada juga yang mengeluh biasanya saat di tikungan mobil sedikit limbung apalagi saat penumpang penuh. Secara statistik pelanggan lebih banyak tetap setia dan kembali menyewa Avanza.

Dan aku percaya pasti Toyota akan terus menerus melakukan inovasi melakukan terobosan di sana sini demi kepuasan pelanggan, sesuai dengan komitmennya yang fenomenal Moving Forward. Tentang perbaikan berkelanjutan, yang dapat dirasakan dari hari ke hari bahkan untuk di setiap aspek kehidupan. Jadi ketika kita menatap masa depan,  hanya ada satu cara untuk kita bergerak kedepan!

Tepat 4 Juni 2011, saat hari ulangtahunku, kami membeli unit kedua Toyota All New Avanza, sang generasi kedua dengan perubahan model secara keseluruhan. Masih berwarna silver, favorit kami sekeluarga.

Namun kali ini kami sedikit kecewa, karena aki sedikit bermasalah. Baru beberapa bulan (lupa tepatnya berapa) pemakaian, starter tidak berfungsi. Hal ini sebelumnya tak pernah kami alami, jadi agak sedikit syok, gitu lho. Kami membawanya ke bengkel Toyota dan... mendapat aki baru percuma, karena masih garansi, saudara-saudara. Senangnya beli Toyota Avanza!

Masa ekonomi sulit, Juni 2014 Avanza pertama siap di lego. Meski dengan aneka tipikal pengemudi (maklum mobil sewaan) namun dengan perawatan berkala dan teratur Avanza kami tetap tangguh dan harga jual kembali tetap stabil, terbukti!

Dananya di tabung, jadi hanya satu Avanza yang beroperasi.

Sama seperti unit yang pertama, unit kedua juga bertahan hingga 3 tahun sesuai masa kredit yang kami ambil, kembali terjual dengan harga bersaing.

Karena bisnis ini sewa menyewa, saat nganggur, Avanza juga kami pakai untuk acara keluarga seperti ke undangan, belanja kebutuhan sehari-hari, melancong bahkan untuk kebutuhan kontes fanspage Toyota, and guess what ... kamipun pernah memenangkan voucher belanja. Terima kasih ya Avanza #kecupvoucher

Toyota New Avanza Eksterior

Kompak dengan suami kadang-kala kami berdoa agar, tidak setiap hari Avanza disewa apalagi sampai di bawa ke luar kota (aneh, tapi nyata!) agar kami tetap bisa merawat dan memeliharanya, dan bisa jalan-jalan tentunya (yang terakhir ini jelas doa hamba). Dasar emak-emak maunya travelling melulu. 

September 2014, kami sudah kesengsem sama Toyota All New Avanza, model terbaru. Kali ini kami sepakat memilih warna putih, dan kami membelinya langsung dari Jakarta melalui bantuan seorang teman. Wah,, lumayan juga tuh beda harganya dengan di daerah kami, Balikpapan. Bisa beli 3 unit sepeda motor. Alamak!

Toyota All New Avanza Eksterior

Avanza ini sudah seperti anggota keluarga. Tepat setahun lalu menjadi saksi betapa impian akhirnya lintas Sumatera dengan Avanza menjadi kenyataan. Dan saat liburan lebaran lalu menjajal Derawan, Kakaban dan Sangalaki!

Aku membayangkan suatu hari nanti, jika diizinkan ingin kembali berbagi kebahagiaan dengan keluarga Indonesia, mengalami sensasi touring lintas Sumatera.

Tapi kali ini dengan Grand New Veloz, yang telah mengalami pembaruan yang menakjubkan baik eksterior maupun interior, fitur keselamatan yang lebih terjamin dan lebih aman seperti fasilitas Airbag untuk pengemudi dan penumpang depan serta performa mesin yang lebih tangguh dan irit (poin ini nih yang paling menggigit!). Perjalanan panjang, kakaa... Dompet kudu ketat! #ting!

Grand New Veloz yang lebih stylish memang mobil untuk keluarga stylish seperti kami #kibasponi #benerinkrahbaju, yang bukan hanya mengandalkan fitur, namun juga lifestyle. Tampil lebih berkarakter, lebih sporty, dan lebih stylish, of course, pasti Veloz jadi pusat perhatian sepanjang perjalanan. Bayangkan man, sepanjang perjalanan dari Jawa, Sumatera dan kelak di Kalimantan.

Semoga...!

Toyota Grand New Veloz Eksterior











Senin, 05 Oktober 2015

Piknik Seru ke Pulau Tanpa Penghuni

Piknik Seru ke Pulau Karang Barus Yang Tanpa Penghuni
Piknik Seru ke Pulau Tanpa Penghuni. Iseng saja, aku menawarkan ide piknik ke suami, usai perhelatan pernikahan keponakan di Barus, Tapanuli Tengah Sumatera Utara, tempat di mana suami menghabiskan masa kecilnya.

Hampir seminggu berkutat dengan segala tetek bengek pernikahan,  saatnya merangkak keluar dari cangkang kesibukan. Saatnya have fun!

Pantai pulau karang tak jauh dari pelabuhan Barus, menjadi tujuan. Mendengar bahwa pulau ini tak berpenghuni, mendadak rasa ingin tahu mengepung diri.

Huuaaa... pasti keren ya kakaaa...!

Piknik kali ini asli ajang uji nyali. Tubuh fit dan prima adalah harga mati! Mengelilingi garis pantai sepanjang 3km dengan jalan kaki!

"Gue banget!" Desisku

Model piknik begini eike demen, pemirsah! Maklumlah darah eike kan darah muda, darahnya para remaja!

*Benerinkrahbaju mode on! Langsung dangdutan, hihihi... 

Pulau Karang, I'm Coming!

Kacamata hitam, tabir surya, dan kamera digital aku benamkan ke ransel. Bekal makan siang, minuman dan camilan pun telah disiapkan oleh keponakan.

Hari itu, di dermaga Barus, sang surya begitu perkasa, ditingkahi semilir angin membawa aroma amis dari kerajinan ikan asin dari sudut desa.

Sesaat sebelum berangkat kamipun mencoba kamera. Klik, klik, masing-masing dengan gaya suka-suka!

Piknik Seru ke Pulau Karang Barus Yang Tanpa Penghuni

Pengalaman unik segera bermula, saat perahu dan bibir pantai tak senada, tak seirama. Ombak dan angin senantiasa mengusik dengan lidahnya.

Begitu perahu mulai mendekap pasir, ombak langsung nyinyir, mencolek perahu yang langsung bergoyang genit, padahal nyoleknya cuma dikit.

Begitu terus berkali-kali...

Apa daya, kami harus mengubah strategi, meloncat kedalam air, berpegangan erat ke bibir perahu dan hup... loncat bahkan sebagian merangkak masuk ke perahu.

Let The Adventure... Begin!

Nyanyian mesin motor perahu memecah riuh ombak, adrenalin merambat, perlahan terkuak. 

Bibir pantai berubah menjadi sebaris senyuman dari kejauhan. 

Bayu semilir membelai pipi, kupejam mata meresapi karunia Illahi. Atas kesehatan hari ini, sehingga kami semua berkesempatan berbagi. 

Memasuki separuh perjalanan misi, air laut mulai bergradasi, dari biru rindu ke bening kehijauan.

Duhai indah nian...

Seseorang mulai bernarsis ria. Klik, klik, bunyi kamera begitu menggoda. Terik mentari yang memanggang, tak menyurutkan hasrat untuk bersenang-senang.

Segera kuraih kamera, tak lama perang klik pun membahana. Masing-masing dengan pose idola!

Piknik Seru ke Pulau Karang Barus Yang Tanpa Penghuni

Perlahan, pulau karang mulai menampakkan senyuman, seolah memanggil kami, bergegaslah!

Raungan mesin melemah dan akhirnya mati, kapalpun mulai menepi. Rasa penasaran membahana. 

Lambaian nyiur kelapa menyambut mesra.  Pasir putihnya begitu menggoda.  

Tak ada dermaga tersedia. Jadi, sama  halnya saat berangkat tadi, acara turun perahu  juga pakai gaya yang sama. Meloncat ria. Lumayan, hitung-hitung buat bekal di jalan. Duh, gak nyambung banget ya, hahaha... 

Begitu menjejakkan kaki, pasir putih lembut menyambut, serasa terhanyut. 

Kulepaskan pandangan seraya menghirup udara segar. 

Nun jauh di ujung pulau, nyiur menunduk kikuk.  

Kuputar kepala ternyata beberapa nyiur punya selera sama, berpose acroyoga.
  

"Tiba-tiba seseorang berteriak, "saatnya bernarsis ria!” 

Kamipun berhamburan ke tepi pantai seperti gerombolan balita. 


Piknik Seru ke Pulau Karang Barus Yang Tanpa Penghuni


Berbagai aksi ekspresif langsung dieksekusi.

Masing-masing, seperti lupa diri. Lupa usia. Nah khusus yang ini nunjuk diri sendiri, hihihi...

Perlahan energi mulai tereliminasi. Terbukti dari nyanyian perut yang mulai bersimfoni.

Akhirnya mencapai klimaks!

Perut sudah tak bisa di ajak kompromi lagi.

... bekal pun siap dinikmati!


Beralaskan pelepah nyiur kering, kami bertebaran mencari posisi di antara semak belukar. Nikmat tak terhingga, meski menu kaki lima, rasa bintang lima!

Sembari memandang ke laut lepas, nuansa biru kehijauan, rasanya tak ingin sedetikpun melepas pandangan.

Saking lapar to the max tak seorangpun yang ingat sesi dokumentasi. Hihihi. So, tidak ada pose mangap edisi kali ini.  

Misi selanjutnya mengelilingi pulau!

Keliling Pulau Karang!

Dengan diameter kurang lebih 3 km, dan perut sudah kenyang, rasanya, ini misi yang masuk akal sekaligus nendang. Hahaha...
  
Kami memutuskan mulai dari sisi kanan!

Sisa bekal kami tinggalkan. Lagi pula siapa juga yang mau iseng mencuri di siang bolong begini. Wong pulau ini tak berpenghuni.  Kalau penghuni lain, wah gak mau mikir ke sana ah.

... dan pasir putih lembut segera mendominasi, rombongan siap membakar kalori!

Semakin ke ujung pulau, pasir semakin lembut dan air semakin bening, hingga suatu saat kamipun tak tahan lagi. Melebur ke bumi!

Dan, lihat! Ada bangkai kapal nelayan di sini, dan bisa ditebak, pose lagi!

Piknik Seru ke Pulau Karang Barus Yang Tanpa Penghuni

Lamat-lamat terdengar raungan mesin kapal nelayan melintas.

Hal seperti ini harus di dokumentasi. Jadi, ya foto lagi! Klik!

Tak puas sampai di sini, kami beranjak bergerak ke tengan laut. Air semakin bening ditambah pantulan sinar matahari, nuansa hijau berkilau-kilau.

Takjub dan terpukau!

Rasa gembira dan terpesona kami pekikkan ke udara. Yihaaaaa...!

Piknik Seru ke Pulau Karang Barus Yang Tanpa Penghuni

Tiga kilometer rasanya sangat singkat!

Belum habis pesona, kami sudah kembali lagi ke tempat semula.

Eh, perut kembali menggoda.

Tapi... kemana semua nih sisa bekal? Siapa yang ambil ya?

Yang tersisa hanya air minuman kemasan dan lauk pauk. Bahkan panci nasi beserta sendok, hilang tak tentu rimba!

Kami mencari sepanjang bibir pantai. Tak ada jejak di sana!

Ada yang mau mencoba masuk hutan?” Aku menggoda.

Sudahlah, ikhlaskan saja!”

Tak mau merusak suasana, kamipun sepakat mengubur misteri itu hingga detik ini.
  
Sambil menunggu perahu penjemput, kembali kepada pasir kami melebur.

Piknik Seru ke Pulau Karang Barus Yang Tanpa Penghuni

Namun apa daya insiden tadi belum mampu aku kubur. Mungkin perlu waktu...

Pulau Karang, See You When I See You!

Lamat terdengar mesin perahu, seketika kalbu tergores sembilu. Petualangan ini segera akan berlalu!

Kami bergegas masuk perahu, melompat ala Tarzan. Auu...auu...wooooo...

Kali ini pakaian kami basah kuyup, karena saat keliling pulau tadi, pakai acara berenang di tengah laut.

Perahu kembali membelah lautan, kini mentari tak lagi segarang tadi.

Suasana kali ini agak melow, karena baterai sudah low, hohoho...

Sepertinya semua mendadak  kena virus 4L. Letih, lelah, lesu dan letoi, hihihi...

Hampir seperempat perjalanan...

Tiba-tiba saja...

Dua ekor lumba-lumba berenang tak jauh dari perahu, namun berlawanan arah dengan kami.

Duh, sayang sekali aku tak sempat mengabadikannya.

Agaknya sepasang sejoli lumba-lumba. Eh, tak berapa lama mereka meloncat ke permukaan lagi, namun posisinya sudah tak sedekat tadi.

Kali ini aku tak bergeming. Tak ingin berpaling. Namun sampai kami berbelok, lumba-lumba kasmaran tak kunjung muncul ke permukaan. Ahhh...

Dermaga Barus, masih seperti tadi, tersenyum penuh keramahan menyambut kami.

Kini ritual turun perahu sedikit berbeda, sebagian nekat melompat ke laut dan berenang mencapai bibir pantai.

Aku memilih meloncat hingga perahu merapat dan di pasir putih lembut aku mendarat.

Aura puas tergambar jelas!

Tapi aku yakin, masing-masing membawa pulang pengalaman piknik seru di pulau tanpa penghuni yang menyimpan misteri.

Pernahkan kamu mengalami hal unik seperti ini?

Share yuk di kolom komentar di bawah ini.


Rabu, 30 September 2015

Sangalaki Pulau Tanpa Penghuni


Sangalaki

Sangalaki Pulau Tanpa Penghuni. Beberapa waktu lalu bersama teman kuliah, lengkap dengan keluarga masing-masing, kami touring ke kepulauan Derawan, Berau.

Perjalanan darat dari Samarinda hampir 12 jam. Berkali-kali suami mengepungku dengan curhatnya. Betapa beda kondisi jalanan dulu dan sekarang. Saat itu, Juni 2011 suami mengantarkan unit baru All New Avanza milik adik yang di beli di Balikpapan dan di antar ke Mangkajang, Berau.

Secara umum jalanan sudah mulus, hanya ada di beberapa titik di Sangatta, jalanan sedikit berjerawat namun masih jauhlah dari kategori gawat.

Untuk menghindari kemacetan, jam 7 pagi kami berangkat. Jalanan di jantung kota Samarinda masih lengang. Dua jam berikutnya kami menyelesaikan jarak 128km dan tiba di KM-10 Bontang berbelok ke kiri kami lanjut sejauh 60km ke Sangatta. Tak sampai satu jam kami tiba. Kami mengisi BBM, ke toilet dan membeli berbagai camilan dan minuman.

Ini adalah pengalaman baru bagi aku dan keluarga. Tak sedetikpun aku tertidur. Sayang rasanya melewatkan pemandangan yang jarang kami lihat, mulai dari perkebunan inti rakyat (PIR) pohon karet, nuansa kota tambang, perkebunan kelapa sawit hingga bentuk kanopi dan batang pohon yang unik. Kondisi jalan mulus dan alunan musik fitur entertainment New Avanza membuat perjalanan semakin nyaman.

Jam 7 malam, mobil kami memasuki Tanjung Redeb ibukota kabupaten Berau, Kalimantan Timur. Langsung check in hotel, istirahat, menyiapkan fisik dan batin  untuk eksplor kepulauan Derawan.

***

Jam 9 kami check out dari hotel, jemput teman di Bandara Kalimaru dan langsung konvoi ke pelabuhan Tanjung Batu. Sayang jalanan kurang mulus, mungkin karena kekurangan fulus. He he he...   Untung pakai All New Avanza, alunan musik dari fitur entertainment membantu menceriakan susanana dalam kabin yang sejuk membahana.

Memang ada beberapa cara untuk sampai di Derawan. Pakai penerbangan dari Jakarta langsung ke Tanjung Redeb atau via Tarakan, dan biasanya kedua rute ini akan transit di Balikpapan. Penerbangan dari Balikpapan ke Berau kurang lebih satu jam begitu juga dari Balikpapan ke Tarakan. Yang membedakan lamanya waktu biasanya jenis maskapai yang digunakan. kalau pakai Garuda bahkan hanya 55 menit saja. Garuda... gitu lho!

Kalau via Tarakan kita akan mengendarai speedboat kurang lebih 3 jam untuk sampai di Derawan. Bagi yang kurang suka perjalanan ini bisa memilih turun di bandara Kalimarau Tanjung Redeb Berau, dan seperti kami menggunakan pelabuhan Tanjung Batu untuk menyeberang ke Derawan.

Kembali ke laptop!

Sesekali kami bernyanyi mengucapkan lirik penuh semangat, dan kadang-kadang larut dalam nada sendu yang mengharu biru. Dan jarak 100km kami tempuh selama 2.5 jam.

Setelah memarkir kendaraan, kami naik speedboat dengan kecepatan 2x75HP berisi penumpang kurang lebih 20 orang dan ditempuh selama setengah jam, munuju Derawan.

Wah,, seru banget. Begitu mesin meraung, seketika adrenalinku mulai mendengung. Terbungkus eforia, senyumkupun berkibar-kibar sembari menatap luas samudera. Tak sabar membayangkan atraksi apakah gerangan yang menanti kami di sana?

Speedboat Interior

Lima menit menjelang merapat, air laut semakin memikat, beranjak dari biru pekat ke warna bening kehijauan. Sinar matahari menambah syahdu pemandangan. Permukaan air berkilat-kilat dan hei... aku bisa melihat ikan dan karang di kedalaman.

Seketika aku menahan nafas, mengatur keharuan agar tak berbuah tetesan kebahagiaan. Ntar orang pada bingung deh, kenapa aku mewek sendirian *hadeh. Pelabuhan sangat sibuk, wisatawan lokal turun naik di dermaga. Derawan memang menyedot wisata, apalagi saat liburan tiba. 

Sampai di dermaga hampir jam tiga, tim kami segera di sambut kru darat agen travel dan membawa kami ke penginapan. Pemandangan dari sini sangat indah meski cuaca kurang cerah, karena penginapan kami dibangun tepat di atas air laut.

Bahkan dari balik daun jendela, aku bisa menikmati kehidupan di bawah permukaan air saking beningnya. Beberapa jenis ikan berenang hilir mudik, bahkan ada yang secara bergerombol bergerak serentak seperti di komando. Ke kanan dan kiri membentuk formasi.

Setelah makan siang kami mendapat beberapa pengarahan untuk pengalaman unik nanti malam, menyaksikan penyu bertelur di sekitar bibir pantai Derawan.

Usai pengarahan, kami berjalan-jalan sekitar dermaga penginapan menikmati panorama menjelang senja meski cuaca tak begitu cerah. Mohon maaf jika beberapa foto agak buram kekurangan gizi, sodara-sodara!

Sangalaki


Derawan Menanti Sunset

Usai makan malam, kami sudah stand by di dermaga sambil menatap air laut yang bening dengan penerangan lampu di sekitarnya.

"Lihat... apa itu?"

Kami serentak berlari-lari menyusuri dermaga, saking tidak mau ketinggalan, aku sampai lupa bawa kamera. Ya Allah, ternyata seekor penyu hijau besar sedang berenang, mencari makanan di sekitar restoran. Mendadak adrenalinku kembali ambil kendali, soalnya belum pernah sedekat ini menyaksikan penyu besar dengan mata kepala sendiri.

Menjelang waktu Isya, kamipun dibawa ke arena penyu bertelur di bibir pantai. Ternyata sudah banyak pengunjung di sana.

Yup, seekor penyu telah selesai bertelur dan siap-siap menutup telurnya dengan pasir. Kami diizinkan mengambil foto, sayang penerangan tidak begitu jelas, inilah hasilnya.

Penyu melindungi telur


Sepertinya penyu tidak terganggu dengan kehadiran kami, dan tetap saja melanjutkan aktivitasnya menutupi telur dengan pasir pantai. Setelah itu dengan perlahan kembali berenang ke pantai.

Hanya setengan jam kami di sini dan harus kembali ke kamar istirahat siap-siap untuk aktivitas memikat besok hari, seharian!


***

Jam 8 pagi, pasca sarapan kami kembali berkumpul di dermaga mendengar pengarahan dari team leader. Tour hari ini sangat padat. Kami akan menyaksikan kejernihan pantai Sangalaki dan melihat pelepasan tukik (anak penyu) ke laut, snorkeling di danau ubur-ubur Kakaban, Maratua dan sesi foto-foto ala seleb (cieee...) di pulau pasir (Gosong) Sanggalau. Asyik!


First Stop - SANGALAKI

Perjalanan dari Derawan ke Sangalaki kami tempuh kurang lebih 1 jam. Seluas mata memandang yang ada hanya biru laut ditingkahi burung yang terbang lalu lalang.

Tiba-tiba sebuah titik muncul di kejauhan, semakin lama semakin jelas, ternyata kapal patroli yang sedng melaksanakan tugas.

Mendekati Sangalaki air laut perlahan berubah warna, semakin kehijauan dan ... bening bagai kristal, kami bahkan bisa melihat dasar pasirnya yang halus dan putih bersih.

Sangalaki

Sangalaki pulau tanpa penghuni adalah tempat habitat terbesar penyu hijau Asia Tenggara dan merupakan kawasan alami konservasi penyu. Setiap malam hampir 50 penyu menuju pantai untuk bertelur.

Untuk menyaksikan pemandangan unik ini kita harus bermalam, karena penyu bertelur hanya di malam hari. Sayang kami tak bisa menyaksikan kesempatan langka ini sehubungan waktu yang terbatas. Namun menyaksikan perjuangan tukik menuju pantai sungguh mengharukan. Tukik yang begitu mungil dan rentan predator ini, secara insting mampu menuju pantai yang terletak jauh.

"May I Mom?" desis buah hatiku Yasmin, halus

Pegawai konservasi tersenyum dan mengangguk ramah.

Tak menunggu komando 2 kali, aku dan Yasmin meraih dan mengelus tukik.

Omaigot! So cute and fragile...!

Sangalaki


Tahukah kamu?

Meski kita memutar tukik, mereka akan selalu bisa menemukan arah menuju air laut. Instingnya menuntunnya kesana. Sempurnanya cipta Tuhan Esa!

Di sini ada cerita lucu. Teman aku pesan teh es dan minuman You C100 dingin. Alamak, harganya selangit. Satu gelas teh es kurang lebih Rp 25.000 dan YouC1000 Rp 30.000 per botol. Ha ha ha ha, untung ane bawa duit cukup, katanya sambil menggaruk dahi yang nggak gatal.

So, lain kali bawa bekal saja ya, nitip di speedboat, gak pa pa kog. Kisah ini terus kami bahas hingga menjelang saat pulang. Tak terlupakan!

Sangalaki

Taman Wisata Laut Sangalaki

Pantai Sangalaki

Pantai Sangalaki

Hampir 45 menit di sini, kami siap-siap menuju Kakaban berenang bareng ubur-ubur tanpa sengat.

Jadi, kapan kamu ke Sangalaki pulau tanpa penghuni?




Jumat, 25 September 2015

Kulit Sehat dan Indah dari Redwin Sorbolene


Suatu hari di bulan Agustus 2015 lalu, saat mengklik beranda sosial media, sebuah postingan fanspage Redwin Indonesia sangat menggodaku. Selain mengadakan lomba foto dan lomba blog mereka juga membagi produk dengan cara mendaftarkan email, data lengkap serta menyukai fanspage berkesempatan mendapatkan salah satu produk.

Tolong di garis bawahi, GRATIS, termasuk ongkos kirim. Segala sesuatu yang gratis itu sungguh sesuatu. Karena syaratnya yang tidak neko-neko, hatiku langsung tertarik. Hitung-hitung bisa menambah koleksi postingan testimoni di blog.


Wah kebetulan banget nih, stok krim pelembab hampir tamat dan aku sedang mencari-cari produk yang cocok untuk masalah kulitku.

Ceritanya sedang galau, gitu.

Maklumlah sebagai seorang ibu rumah tangga yang melakukan semua aktivitas tanpa asisten, aku sering berkutat dengan pekerjaan kasar dan cucian, sodara-sodara sebangsa dan setanah air. Meski menggunakan mesin cuci, namun untuk pakaian khusus aku memberikan perhatian khusus juga, mengucek pakai tangan. Walhasil kadang-kadang tangan jadi kasar dan kering, kerena kehilangan kelembaban alami.

Kurang lebih dua minggu menanti, akhirnya... tarra produk Redwin Indonesia tiba. Aku mendapat krim pelembab Redwin Sorbolene Moisturiser 100gram.  Senangnya tiada terkira. Baru kali ini aku memiliki krim pelembab kelas "ningrat" biasanya kelas rakyat he he he...

Kemasannya sungguh terjamin. Saat pertama kali dibuka, aku masih menemukan segel aluminium foil di mulut tube yang berfungsi menjaga kemurnian konten di dalamnya.

Selanjutnya, bisa di duga. Aku mencium... dan sukaaa banget dengan aroma pertamanya. Langsung deh aku oles di telapak tangan. Cepat kering dan tak meninggalkan bekas sama sekali, alias tidak lengket euui. Lalu aku cium lagi, lama kelamaan aromanya menghilang. Tambah sukaaaa,,


Dalam paket juga terdapat brosur yang menerangkan lebih jauh tentang produk ini. Berikut kutipannya ya.

"Sorbolene adalah krim pelembab bersifat sederhana untuk seluruh tubuh (kecuali wajah) yang diklaim tidak akan menyebabkan alergen, karena tidak mengandung zat-zat aditif keras seperti pewarna, wewangian dan parabens (bahan pengawet) yang dapat memicu reaksi merugikan pada kulit, seperti alergi dan iritasi"

Sebagai produk no. 1 di Australia dan telah menerima sertifikasi halal dari AFIC (Australian Federation of Islamic Council), Redwin Sorbolene Moisturiser juga diperkaya dengan vitamin E, 10% Gliserin dan Sorbitol,  dan diklaim sangat aman untuk digunakan sehari-hari pada semua jenis kulit, termasuk yang sensitif dan bahkan kulit halus bayi yang baru lahir.

Cocok banget untuk keluarga. Bisa menghemat lho. Tak perlu membeli berbagai macam krim pelembab.



Redwin juga diklaim sebagai brand pelopor krim pelembab yang mengandung sorbolene pertama di Indonesia. Wah, rasanya suatu kehormatan berkesempatan mencoba dan bisa merasakan langsung manfaatnya.



Iseng-iseng aku praktekkan tips untuk mengetahui  termasuk tipe kulit apakah aku? Dengan menggunakan kuku, aku tekan lengan tangan. Ya ampun,, terbentuk garis memanjang. Tak percaya, aku melakukannya berkali-kali. Tetap saja hasilnya sama.

Ternyata kulitku mengalami dehidrasi alias kering, pemirsah. Padahal kebanyakan aktivitasku di dalam rumah lho dan hanya malam hari terkena AC. Jadi tambah tak sabar nih untuk membuktikan produk inovatif ini.





Usai mandi segera aku oleskan Redwin Sorbolene Moisturiser sedikit demi sedikit  dan merata ke lengan dan telapak tangan. Mengapa sehabis mandi? Karena saat itu pori-pori kulit sedang terbuka, dan krim bisa terserap optimal. Entah mengapa aku suka banget dengan aroma khas saat kemasan dibuka. Mengingatkan aku akan aroma susu non fat. Serius!

Lalu aku kembali menggunakan kuku membuat garis di lengan. Garis yang tadi timbul tak kunjung muncul. Aku kembali melakukan di tempat lain. Masih sama. Ternyata Sorbolene cepat terserap kulit dan tidak lengket. Wow! Kulitku terasa lembut, halus dan kenyal.

Agaknya Vitamin E dari minyak biji gandum telah bersinergi dengan Gliserin dan Sorbitol, seketika. Bukan tipu bukan sulap, pemirsah! Dan, setelah bereaksi dengan kulit, lambat laun aroma bahan dasar  krim tergradasi dan akhirnya menghilang.


Aku happy banget dengan hasil ini, benar-benar efektif melembabkan kulitku yang kering.

Untuk menambah referensi, seperti sudah disebutkan di bagian awal, Redwin Sorbolene Moisturiser juga cocok untuk kulit bayi. Pada bayi-bayi yang memiliki masalah kulit kering dan sensitif, pemakaian krim kulit dan sabun yang mengandung deterjen, pewarna, wewangian dan parabens sangat tidak disarankan karena dapat menyebabkan alergi/iritasi. Hal ini disebabkan karena kulit bayi masih sangat rentan dan dapat menyerap lebih banyak kandungan kimiawi berbahaya di bandingkan dengan kulit orang dewasa.


Nah untuk yang mengalami masalah tumit pecah-pecah, bisa mencoba tips berikut ini:

1. Rendam kaki selama 10 menit dalam air hangat yang di beri sedikit garam. Kaki akan terasa sedikit perih, menandakan garam sedang bekerja membunuh bakteri. Lakukan sebelum tidur saat kaki akan istirahat dan akan terhindar dari debu.
2. Gosok perlahan dengan batu apung untuk menyingkirkan kulit mati
3. Cuci dengan sabun berformula lembut (Redwin Sorbolene BodyWash)
4. Keringkan dengan handuk bersih
5. Oleskan Redwin Sorbolene Moisturiser, untuk mendapatkan hasil maksimal bungkus kaki dengan kaos kaki yang terbuat dari bahan wool atau lycra
6. Hindari memakai sepatu terlalu sempit, terbuka atau bersol tipis. Gunakan bantalan tumit lembut untuk menghindari gesekan dan tekanan sepatu yang keras.

Selama mencoba ya,

Selain itu beberapa penghargaan juga diraih oleh Redwin seperti :

2014
- Women's Health Indonesia Beauty Choice 2014
Body Wash Favorit Pembaca dalam kategori Sehari-hari untuk Redwin Sorbolene Body Wash
Diberikan 11 Desember 2013

2015
- Women's Health Indonesia Beauty Choice 2015
Pelembab Tubuh dalam kategori Setiap Saat pilihan Redaksi WHI untuk Redwin Sorbolene Moisturiser Restoring with Vitamin E
Diberikan pada 4 Desember 2014

Beauty Highlights 2015
- Women's Health Indonesia
Pelembab Tangan pilihan Pakar untuk Redwin Revitalising Nourishment with Cocoa and Shea Butter
Diberikan pada 26 Maret 2015

Grooming Choice 2015
- Men'sHealth Indonesia
Produk Grooming Pilihan untuk pria 2015 untuk Redwin Body Wash
Diberikan pada 6 Mei 2015

Termasuk di antara dari 6 Body Wash Pilihan Untuk Kulit Cantik dan Sehat versi Majalah Femina

Pasti tambah gak sabar buat mencobanya, iya kan! Kalian bisa mendapatkannya di sini :




Minggu, 20 September 2015

Kakaban Danau Dalam Pelukan

Kakaban


Kakaban Danau Dalam Pelukan. Usai mengeksplor Sangalaki, kami siap-siap ke Kakaban. Yay!

Pulau Kakaban dulunya adalah laguna yang kemudian tertutup karena tekanan ekologi dan menciptakan sebuah danau.

Pulau Kakaban merupakan atol karang besar yang terletak di Kabupaten Berau dengan luas 774.2 hektar yang dibatasi oleh hutan bakau yang sangat padat dan beberapa pantai.

Pulau ini dilindungi dan tidak berpenghuni, so tidak ada akomodasi di sini! 

Peta Kakaban
Peta pulau Kakaban
Nah, danau yang terletak di bagian cincin itulah yang menarik para wisatawan datang, Danau Kakaban. Kalau dilihat pulau itu seperti ... angka 9 ya. Kakaban sendiri dalam bahasa lokal artinya "pelukan" Lihatlah bagaimana pulau itu memeluk danau!

Kenapa danau ini unik?

Danau Ubur Ubur Kakaban berair hangat dengan kedalaman 11-17 meter, berisi campuran air hujan dan rembesan air laut melalui pori-pori tanah.

"Tidak adanya predator alami membuat ubur-ubur di sini mengalami evolusi, sehingga tak membutuhkan racun atau sengatan untuk mempertahankan diri"

Setidaknya ada 4 jenis ubur-ubur tanpa sengat yang mendiami Danau Kakaban seperti Aurelia aurita, ubur-ubur totol Mastigias papua, ubur-ubur kotak Tripedalia cystophora, dan ubur-ubur terbalik Cassiopea ornata.

Ubur-ubur kotak yang merupakan jenis paling mematikan, berevolusi menjadi sepertiga ukuran normal dan tidak memiliki sengat, sedangkan ubur-ubur Cassiopea berenang secara terbalik sehingga tentakel menghadap ke permukaan agar memperoleh sinar matahari untuk membantu proses foto sintesis sehingga bisa mendapatkan makanan.

Di Danau Kakaban ubur-ubur totol dan ubur-ubur terbalik adalah jenis yang paling banyak di temui.

Jadi, itulah kenapa ubur-ubur di Danau Kakaban berbeda dari kebanyakan kawasan danau lain di dunia. Bahkan diklaim tempat seperti ini hanya ada tiga di dunia, di Kakaban, Togean keduanya di Indonesia, dan terakhir Palau di Mikronesia, di Samudera Pasifik.

Juga karena keunikan ini UNESCO menobatkan Kakaban sebagai salah satu Warisan Dunia (World Heritage).

Saatnya Eksplor Kakaban!

Setibanya di Kakaban, dermaga kecil sepanjang 300m siap menyambut kami. Untuk mencapai danau ubur-ubur kami harus melalui tangga yang terbuat dari ulin.

Ayo,, siapkan stamina ya! Pindah ke  gigi satu, eng, ing, eng...

Lumayan cape bow, turun naik sepanjang 300m. Jadi ramping ne! So, kalau mau berat badan ideal, sering-sering atuh ke sini. Hihihi...

Di kiri kanan tangga tampak rerimbunan pohon bakau dan pohon tropis lainnya. Suasananya teduh dan asri banget. Keren! Seolah kita disiapkan, yah semacam pemanasan lah untuk keseruan tantangan berikutnya!

Menuju Danau Kakaban
siapkan stamina, turunan dan tanjakan di depan mata

Kakaban
Syukurlah,, akhirnya sampai juga!
Saat di danau, snorkeling is a MUST!

Mengapa?

Ini adalah sesuatu yang tak biasa dan unik, pemirsah. Dan tempat seperti ini cuma ada tiga di dunia. Kakaban si danau dalam pelukan diklaim yang paling banyak memiliki spesies ubur-ubur tanpa sengat. Itulah, kenapa!

Pastikan kamu menyiram tubuhmu dengan air tawar sebelum berenang untuk memberikan pelembab alami terhadap kulit ya!

Snorkeling kali ini tanpa menggunakan fin (kaki katak) karena dikhawatirkan bisa melukai ubur-ubur. Hindarkan berloncatan dari dermaga karena hal ini juga bisa melukai mereka. Disarankan menggunakan T-shirt untuk mengurangi sengatan matahari, jika termasuk tipe sensitif, karena menggunakan tabir surya akan menyebabkan polusi di air yang bisa membahayakan ubur-ubur.

Berenanglah dengan tenang dan please jangan mengeluarkan ubur-ubur keluar dari dalam danau hanya demi foto ya. Percayalah itu amat menyakitkan bagi mereka! Berfoto bersama tanpa menyentuh ubur-ubur di dalam danau, lebih disukai! Perlakukan ubur-ubur dengan lembut!

Gaess, are you ready?

Dermaga Kakaban
dermaga eksekusi,, no sunblock  please!

Kakaban
take a selfie? why not!

Kakaban
first experience ever!
Awalnya memang terasa aneh ya, insting kita menuntun untuk menjauh dari mereka, namun seiring waktu kita semakin terbiasa, dan saat pertama menyentuhnya, ada perasaan cemas dan malu-malu gitu. Selanjutnya kita lupa kekhawatiran eh tahu-tahu, tanpa kita sadari, perasaan asyik tak terbendung melingkupi saat mereka berenang bersama, disekeliling kita.

Amazing!

Snorkeling di Kakaban
Ubur-ubur terbalik Cassiopea ornata
Air di permukaan danau bening, namun saat menyelam berubah seperti susu dan mengurangi jarak pandang. Ubur-ubur datang dari segala arah. Menari dengan anggun di sela-sela terobosan cahaya matahari.

Indah sekali!
Kadang kala susah bersikap normal tatkala ubur-ubur menyentuh kaki atau pada saat kita tak mengharapkannya. Meski kita tahu mereka tidak menyakiti, otak kita perlu waktu mencerna bahwa mereka tidak menyengat.

Snorkeling di Kakaban
Ubur-ubur bening Aurelia Aurita 

Kakaban
Wefie underwater bareng ubur-ubur

Kakaban
wefie underwater bareng ikan puntang Goby!
Maha Besar Allah, menciptakan keunikan ini. Jika tak ada danau payau seperti ini, mustahil biota laut di sini dapat hidup aman dan terlindungi! 
Sebagai warga negara yang baik yuk kita ikut melindungi warisan dunia ini dengan tidak membuang sampah sembarangan dan mematuhi semua peraturan.
Kurang lebih satu jam kami mengeksplor danau. Perut mulai protes. Sambil memandang ke laut lepas melepas lelah, kami menikmati makan siang yang di bawa dari Derawan dan kelapa muda. Iya bro, ada yang jual kelapa muda di Kakaban. Tapi mereka tetap menjaga kebersihan!

Saat kami ke sana wisatawan memang sangat ramai. Mereka mencium bisnis ini. Dengan Rp 15.000 sebuah kelapa kayaknya worth it laaa. It's heaven!

Oh iya, meski tak ada akomodasi, ada toilet kog di sini. Jangan khawatir!! Hi hi hi...

Saatnya siap-siap snorkeling lagi membakar kalori, karena Maratua telah menanti!

Jadi, kapan kamu snorkeling di Kakaban si danau dalam pelukan?