Sabtu, 01 November 2014

Ibu Cerdas Attack Goes To Jepang



Pengalaman Pertama Melalak ke Luar Negeri

"Twenty years from now you will be more disappointed by the things that you didn't do than by the ones you did do.
So throw off the bowlines
Sail away from the harbor
Catch the trade winds in your sails
Explore. Dream. Discover
(Mark Twain)


Ibu Cerdas Attack Goes To Jepang. Ungkapan di atas bak setitik cahaya di kegelapan yang gulita, begitu dominan, begitu terpatri saat aku dipermainkan ombak ragu, kala seorang sahabat menawarkan perjalanan ke Jepang yang di adakan sebuah merek detergen.

Aku memang mengikuti kontesnya juga, namun belum terpilih jadi pemenang mingguan apalagi pemenang utama. Hiks.

Meski sebelumnya aku juga sudah meminta kepada beberapa sahabatku yang lain jika menang, sudilah kiranya mengajak daku, namun ternyata mereka juga sudah terikat "kontrak" dengan teman-teman lain.

Saat itu aku sudah pasrah, duhai semesta. Pupuslah harapan beta.

Jepang... I'm Coming!


Namun, takdir berkata lain, salah seorang sahabat yang lain yang kerap menang di berbagai lomba, memberikan harapan.

Saat itu di ujung malam...

Betapa dahsyatnya kabar itu. Kantukku pun mendadak hilang. Segera kulengkapi semua berkas yang diinginkan, diiringi degup jantungku yang tak karuan, seakan berloncatan, ingin terjun bak paralayang.

Untung saja aku memiliki arsip sendiri tentang perlengkapan dokumen pendukung.

Jadi gini,

Sejak beberapa kali menjadi pemenang lomba di sosial media, beberapa admin fanspage selalu meminta beberapa dokumen pendukung. Untuk memudahkan pencarian, dan berdasarkan pengalaman menjadi sekretaris, pengarsipan adalah hal krusial. Beberapa dokumen pendukung aku jadikan satu arsip, jadi begitu diminta, langsung, voilaaaa, tersedia.

Sudahkah kamu berbuat hal yang sama?

Kembali ke laptop!

Rasanya hari demi hari berlalu begitu lambat. Bahkan kadang-kadang serasa bumi berjalan di tempat. *tssaaahhh.Aiiii,,, lebay banget yak.

Kini aku punya hobi baru. Sering berselancar di dunia maya, mencari tahu semua tentang Jepang. Pemandangan indah, tempat favorit tujuan wisatawan dan... makanan. Hmm, gak jauh-jauh dari urusan perut nih.

Akhirnya, tarrraaa... 23 September pun tiba!

Sejak pagi adrenalin mulai terpicu. Walhasil senyam-senyum melulu. Hahaha... *kumatlebaynya.

Bolak-balik bongkar tas, memeriksa kalau-kalau ada yang tertinggal. Kamera, cek, gadget, cek, pakaian pendukung cuaca (maklum menurut data, musim gugur tinggal menghitung jam saja), cek. doku, cek,, meski belum tahu mau beli apa, habis lagi-lagi menurut cerita, di sana wiiii, mahal-mahal bow.

Boarding time sih jam 23:00, namun kami diminta berkumpul jam 20.30 WIB di kafe Olala bandara Soekarno Hatta.

Ada sedikit cerita di sini. Karena tak tahu di mana percis lokasinya, beberapa orangpun kami tanya. Ternyata kami turun di area yang hmmm,, lumayan jauh dari kafe itu. Walhasil, jadilah kami mundur dari drop zone semula. Lumayan, serasa peragawati, melenggok kanan dan kiri, mengitari peron terminal yang sesak penumpang.

Sesampai di kafe, para peserta lain sudah tiba, kami berempat mewakili mahmud-mama muda *kibasponi, dari sosial media, ada juga awak media dan tentu saja perwakilan pihak detergen. Termasuk leader dari JALAN Tour total 12 orang.

Setelah mendapat paspor plus penjelasan kamipun memasuki ruang tunggu utama. Udara dingin segera menyergap raga, menambah syahdu malam sendu.

Berempat kami berjalan gontai, karena sudah letih, namun belum sampai ke ruang tunggu, awak Garuda mencegat dan meminta kami menunggu di luar, karena ruang tunggu sesak dengan penumpang yang mengalami penenerbangan tunda. Wajah merekapun tak kalah kusut, sodara-sodara.

Meski kecewa, kamipun kembali ke ruang tunggu umum, tak kalah gontai dengan langkah sebelumnya.

Hai,, ternyata kami tidak sendiri, kelihatannya adu dua warga Jepang (asumsiku) yang mengalami nasib yang sama.

Lumayanlah buat cuci mata. Hihihi... Selanjutnya, bisa di tebak dong. Bernarsis ria. Dasar emak-emak narsis! Padahal mata sudah kayak panda aja nih, sis.

Kamipun larut dalam percakapan khusyuk, mencoba mengimbangi hawa terminal yang semakin dingin menusuk.

Aku melirik jam di HP, 22.30.

Yuk, kita coba lagi, seseorang berkata.

Kali ini kami masuk ke ruang tunggu yang sudah lengang. Aku dan seorang teman bergegas ke mushollah menunaikan kewajiban. Tak lupa ku cuci muka biar segar. Siapa tahu ada sesi foto di dalam kabin pesawat. Hahaha. Duh, maaf edisi cekikikan melulu nih, Maklum lah edisi heppi-heppi.

Sambil menunggu boarding sesekali kami berbagi cerita dan memainkan gadget. Update status lah!
Aku keluarkan jaket keren pinjaman dari sahabat. Jaket khusus untuk daerah 4 musim, tebal dan warna mencolok. Oke banget buat foto.

Momen itu datang juga. Penumpang di panggil berdasarkan tipe stiker yang terdapat di boarding sheet. Biru warnanya, kami dipanggil pada urutan yang ke empat (kalau gak salah,, hi hi hi). Kelas ekonomi, bow. Aku baru tahu kalau tiap airline punya kebijakan boarding. Kalau pesawat domestik biasanya, siapa cepat dia lompat. Hahaha...

Eh, nggak ding, aku pernah naik Airasia, mereka mendahulukan orang tua yang cacat, ibu-ibu yang bawa bayi/anak, baru deh penumpang yang cakep dan segar kayak aku. *benerinkrahbaju

Aku benar-benar meresapi detik demi detik perjalananku kali ini. Tak ingin melewatkannya. Sungguh!

Pengalaman Pertama Ke Luar Negeri!

Aku sangat percaya bahwa memang semua yang serba pertama pasti terasa istimewa dan tak begitu mudah untuk dilupa, setuju? Jadi perjalananku kali ini, sekali lagi, agak penuh emosi, sedikit-sedikit main hati. Maksudnya terekam jauuuh ke dalam sana.

Saat tiba di perut pesawat, pramugari meminta kami menyebut nomor tempat duduk dan langsung menjelaskan ke mana kaki ini harus melangkah. Pesawat ini memiliki  2 gang di antara tempat duduknya. Kalau pesawat domestik dengan waktu terbang singkat yang biasa aku naiki, cuma punya satu gang.

Jadi penumpang masuk dengan rapi dan teratur. Profesionalisme jelas terbaca di sini.

Suasana di kabin begitu romantis. Remang-remang mengundang gerimis. Hihihi...

Kebetulan kami berempat duduk dalam satu baris. Senang sekali. Begitulah.

Padahal aku ingat banget, saat mengikuti seminar seorang motivator, seyogianya kita itu harus mencari tempat duduk dengan orang yang sama sekali tidak kita kenal, tapi yaitu dengan resiko bisa jadi dia teman perjalanan yang menyenangkan atau sebaliknya membosankan. Kind a gambling sih

Begitu nempel dengan tempat duduk, mataku segera melihat monitor kecil. Lumayan ada hiburan, meski aku tidak yakin, dengan kondisi letoi begitu apakah aku masih enjoy.

Aku buka kemasan selimut, mendorong bangku dan mencoba istirahat total. Tapi, ternyata tak bisa optimal.

Sesekali aku melempar pandangan lewat jendela, hitam pekat di luar sana. Kuputar kepala, kebanyakan penumpang terlelap, hanya ada beberapa yang menikmati hiburan. Kembali kantuk menyerang, kali ini aku berhasil terlelap.

Nah, itu dia sepenggal pengalaman ibu cerdas Attack goes to Jepang.

Mau tahu serba serbi seru lainnya? Yuk cap cus ke sini ya.

****





52 komentar:

  1. mupennggggg banget bunda, kereennnn,,,,semoga suatu saat saya jg bisa berkunjung kesana..aamiin

    BalasHapus
  2. iya say,,, terima kasih sudah mampir di sini yaaa

    BalasHapus
  3. Iya dear.. pengalaman pertama ke LN... eoforianya,, tak pernah kisut, meski waktu telah berlalu.

    BalasHapus
  4. moga2 tahun ini, kesampean deh, akuh ke jepang jugak amiiin :)

    BalasHapus
  5. Aamiin...
    Aku juga masih mau lagi dan lagi

    BalasHapus
  6. Jadi ingat dulu bun Rosanna pernah inbox aku. Ajak ke Jepang aku ya kalau jadi pemenang utama. Dan langkahku hanya terhenti di pemenang mingguan. Alhamdulilah ya rejeki Bun Rosanna bisa ke Jepang bersama pemenang utama

    BalasHapus
  7. Iya bun, bener banget!
    Masih ingat yaaa...
    Alhamdullillah kesampaian juga kenegerinya Oshin san

    BalasHapus
  8. wiih, cerita komplitnya ada mbak? aku planning ke sana juga feb 2017..dapet tiket muraahhh bingggittt dari airasia :D.. lgs aku book ga pake mikir :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Biar tak terlupakan, siapkan semua amunisi.
      Ayo dikulik-kulik googlenya.

      Hapus
  9. Keren, Fan! Berapa duit, Neng?
    Ayo siapkan itinerary dari sekarang

    BalasHapus
  10. mka keceh dirimu kayaknya sering beruntung di berbagai quizz deh...senengnyaa

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdullillah mak.
      Sebenarnya gak sering juga.
      Jadi untuk memperbesar kemungkinan aku banyak ikutan agar memperbesar kesempatan.
      Kadang kala sering zonk juga.
      Hahaha...

      Hapus
  11. Woow ke Jepang, semoga keturutan bisa ke sini :-D

    BalasHapus
  12. Pasti sangat berkesan, ya, Mbak... Besok2 semua teman blogger diajak ke sana,ya.. :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Gak muat Mas, pesawatnya.
      Hahaha...
      Diikat saja ya di luar :))

      Hapus
  13. Jepang?

    hik hik hik... itu salah satu negara yang paling pengen saya kunjungi
    terutama pas bunga sakura bermekaran yang menghiasi mimpi-mimpi saya :)

    BalasHapus
  14. Hiks, pingin ke sana juga ....

    BalasHapus
  15. wihh ke Jepang.
    diajak sahabat lgi.
    asyiknya, ini gratisan dri fanpage ya bun? bisikin dong bun fanpage kuis ap tuh?hehe #guakeposejaklahir

    BalasHapus
  16. wah sepertinya seru perjalanan ke Jepangnya

    BalasHapus
  17. ya ampun ke Jepang jadi pengen :( semoga kapan2 bisa kesana

    BalasHapus
  18. Jadi pengen juga nih mbak pergi ke jepang biar lihat yang aneh aneh gituh (yang tidak ada di indonesia) hmm pasti seru sekali ya kesana.

    BalasHapus
  19. Alhamdulillah, senangnya dapet teman yang baik ya mbak Ros :)

    omnduut.com

    BalasHapus
  20. Ke Jepang? Impian saya sejak kecil yang belum kesampaian. :(

    BalasHapus
  21. Ah manja banget ke jepang, semoga nular ke gw bisa ke jepang juga amien

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mas Toro mah, tinggal bilang! Langsung deh cus Jepang.
      Iya kan ;).

      Hapus
    2. Amien amien ... semoga segera kesampean buat balik lagi ke jepang

      Hapus
  22. Aku juga maulah terbang gratisan :D ha ha ha....beruntungnya dirimu kak ;)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bukan gratis juga, kudu nulis artikel dulu dan bayar agak miringlah sama teman itu :).

      Hapus
  23. Ah Jepang ngangenin.. makanannya enak-enak.. ga terlalu mahal sik menurutku, standarlah krn porsinya gede.

    Klo mau beli oleh2 murah di 3coin atau daiso.. mulai dari sempak hingga teplon harganya cuma 100 yen plus tax 8% hahahaha

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, aku juga kemarin belanja di situ. Barangnya unik-unik ya. Tapi tidak semua made in Japan ada juga made in China.
      China memang meringsek kemana-mana ya. Hebat mereka.

      Hapus
  24. wihh..seru sekali nih mba sudah sampai ke jepang...sukses dehh mba rossa

    BalasHapus
  25. duuuh senangnyaaa! selalu iri deh, sama pencapaian2 positif begini. iri dan menambah semangat^^ barakallahu yaa

    BalasHapus
  26. huwaaa bikin iriii mba, keep inspiring :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ini cerita berseri.
      Masih ada edisi lebih seru.
      Ayo, klik lagi, xixixi.

      Hapus
  27. Rezeki kalo udah jodoh mah emang gak kemana yah.. :)

    Cheers,
    Dee - heydeerahma.com

    BalasHapus
  28. Wih kereeen
    Eh aku terbawa bahagia lho baca postingannya mbak

    BalasHapus
  29. aaah ya ampuun mba, bahasanya ada kocak2nya gimana gituh. Kayanya ada temenku juga yang berangkat dari attck ini, namanya mba Dian. Bareng gak ya sama mba?

    BalasHapus
  30. Beruntung banget ya bisa jalan jalan ke jepang. Jepang lagi banyak festival musim panasnya sekarang. Jadi pengen kesana. Keren mba

    BalasHapus
    Balasan
    1. Di Jepang kita mudah banget terinspirasi.
      Aku saja pengen bolang ke sana lagi :)
      Pengen lihat Sakura berbunga.
      Cuma saat itu 'peak season' jadi kudu ekstra biaya.
      Kamu pengen pergi di musim apa?

      Hapus

Holaaa...!
Terimakasih ya sudah berkunjung ke sini.
Mohon maaf komentar kudu dimoderasi sebelum dipublikasi.