Sabtu, 23 Desember 2017

Ketahui Kiat Realisasikan Resolusi

Realisasi Resolusi Tereksekusi Kiatnya

Ketahui Kiat Realisasikan Resolusi. Yup, sama seperti tahun-tahun sebelumnya, menjelang tutup tahun, orang-orang termasuk aku, akan mulai menyusun resolusi untuk tahun baru nanti.

Biasanya nih akan fokus pada kesehatan, berat badan ideal idaman, aktivitas olah raga impian dan semua kebiasaan buruk siap di peti es-kan.

Tak ada yang salah dalam hal ini, namun biasanya pada minggu ke tiga atau bahkan kedua bulan Januari kita sudah mulai kembali ke habit lama, resolusi terlupa atau terabaikan. Don't worry, ini jelas ngomongin diri sendiri, xixixi. Sounds familiar?

Jadi ingat beberapa waktu lalu pernah menghadiri sebuah seminar tentang pengembangan diri dan pembicara mengajukan pertanyaan, "Bisakah anda menggambarkan seperti apa hidup anda di 10 tahun mendatang?"

Pertanyaan sederhana namun cukup menggoda. Setuju?

Betul juga ne, mau jadi apa kelak di 10 tahun mendatang. Begini-begini saja?

Jangan keburu salah persepsi!

Kehidupan keluarga aku baik-baik saja, sama seperti kebanyakan keluarga lainnya. Kadang bahagia, kadang berantem, baikan lagi, berantem lagi, xixixi. Warna-warni kehidupan pasutri.

Begitu juga dengan anak semata wayang satu-satunya. Sama saja. Kadang akur, kadang kabur, hehehe. 

Yup, aku masih harus terus-menerus belajar dan belajar.

Ok, enough for the warming up, let's start to the main course!

Nah, biar sedikit beda, kali ini aku mau buat daftar evaluasi dan resolusi.

1. Pribadi


Evaluasi

Fisik

Kita ngobrolin fisik dulu ya. Ini nih tema paling hot sejagat raya, hahaha.

Alhamdullilah, berat badan masih sama dengan tahun sebelumnya, namun perut agak sedikit maju ne. Ini mungkin ada kaitan dengan gaya hidup aku yang porsi makannya sering menggila di saat malam tiba. Apalagi kalau sambil ngobrol sama keluarga dan nonton tayangan favorit, fix, bakalan nambah lagi, nambah lagi. Pernah baca, lupa di mana, makan sambil nonton TV is a BIG No! Tapi yaitu, teori doang, tetap aja bandel!

Sempat ikut kelas yoga selama satu bulan, namun karena sering rebutan pakai sepeda motor dengan  buah hati dan hubby, aku ngalah dan membatalkan untuk ikut melanjutkan kelas, karena lokasi yoga lumayan jauh dari rumah. Akhirnya sesekali aku latihan yoga pemula lewat youtube dan kebanyakan I miss the class, hiiks.

Non fisik

Aku akui mudah terpancing emosi dan kurang sabar menghadapi suami dan buah hati. Sedikit-sedikit baper, lumer, baper, lumer, gitu terus. Capcay deh!

Apalagi tentang ibadah, aku sering tergoda sholat tidak diawal waktu terutama Subuh, apalagi pas suasana hujan dan dingin di luar sana. Hubby sudah bangunkan, aku hanya menjawab, iya. Dan akhirnya sampai beliau pulang dari mesjid baru aku turun dari peraduan, hiiks.

Sering multi job, akhirnya tak satupun yang tuntas.

Resolusi

Mengurangi porsi makan saat malam hari adalah keniscayaan kalau tak ingin semua outfit bakal kesempitan dan bobot tubuh naik tak terkendalikan.

Kelas yoga harus lebih ditekuni selain untuk kebugaran juga baik untuk hubungan pasutri, eeeaaaa. Itu menurut pelatih yoga lho ya, katanya eh katanya yoga bisa memperbaiki kualitas hubungan intim pasutri. Hmmm. Catet!

Untuk non fisik, aku harus banyak belajar "anger management". Apalagi buah hati menjelang remaja, di mana hormon-hormon baru bermunculan. Harus banyak berperan sebagai sahabat bagi buah hati seperti parenting ala sahabat Nabi Muhammad SAW, Ali bin Abi Thalib. "Didiklah anakmu sesuai zamannya, karena mereka hidup bukan di zamanmu!"

Demikian juga untuk ibadah, harus berubah, harus, harus, harus!

Again, big NO to multi job, karena otak kita memang dirancang untuk single job, the end!

But, again it just me, guys. Who me, to judge you all.

2. Jalan-jalan


Evaluasi

Alhamdullillah impian jalan-jalan ke pulau Sumatera tahun 2017 kesampaian. Itu juga berkat donatur dari ibunda dan adik lelaki semata wayang di Lubukpakam, Sumatera Utara. 

Menikmati eksotisme Danau Toba salah satu kenangan paling indah tahun 2017 ini.

Numpang keren dengan mobil adik, kami melakukan road travelling dari Lubukpakam, Barus lanjut ke Padangsidempuan, Bukittinggi dan Painan di Sumatera Barat, pergi-pulang. Senang sekali!

Ada banyak pelajaran dan pengalaman selama dalam perjalanan. Bukankah memang begitu seharusnya ya, just like the quote said :

Travel has made me more aware of me
I learn more about myself while on the road than anywhere of else. 
It's given me the I can make it happen attitude
~Jessica Johnson~

Namun hampir saja impian kami untuk mengulang keseruan di pulau tanpa penghuni batal karena Yasmin, putri semata wayang kami terserang diare dan staminanya drop.

Resolusi

Tahun ini aku punya impian untuk jalan-jalan bersama sahabat blogger. Kudu nabung ne! Pengen melalak yang tipe berpetualang, padat aktivitas fisik, seperti di Batu Dinding Borneo, cieee.

Yang pasti kudu siapkan stamina dan membawa perlengkapan obat-obatan. Bak kata pepatah sedia payung sebelum hujan.

Memang sih sebaik-baik asupan untuk tubuh adalah yang alami, apalagi kalau untuk dikonsumsi jangka panjang.

Namun ada kondisi tertentu seperti saat sembuh dari sakit, kehamilan, menyusui, lanjut usia dan dalam keadaan diet, tubuh membutuhkan suplemen multivitamin dan mineral.

Realisasi Resolusi Tereksekusi Kiatnya

Wah boleh juga nih buat aku yang demen travelling, karena eh karena, biasanya aku cenderung lakukan aktivitas berlebihan tapi kurang menjaga asupan nutrisi yang seimbang, sering lapar mata, pengen yang serba instan. Saat stamina drop, jadi gampang sakit deh.

Nah, Theragran-M, yang diklaim sebagai vitamin yang bagus untuk mempercepat masa penyembuhan, bisa jadi salah satu pilihan, masuk dalam travelling essentials.

Untuk info lebih lanjut mengenai produk dan konsultasi dokter terkait multivitamin ini bisa langsung ke situs Theragran-M.

Tapi ini ada bocoran komposisinya lho, cekidot!

Realisasi Resolusi Tereksekusi Kiatnya


3. Blogging


Evaluasi

Tahun 2017 adalah tahun pertama aku terpilih menjadi army sebuah provider. Rasanya sungguh menyenangkan. Selain mendapat penghasilan, aku juga dimasukkan dalam WAG keluarga besar blogger yang anggotanya tersebar di seluruh Indonesia. Aku seperti memiliki saudara di mana-mana.  

Aku juga mendapat 'pencerahan' secara langsung maupun tidak langsung beberapa teknik 'berkicau', memahami SPK (Surat Perintah Kerja) dan bertanggung jawab menyelesaikan kewajiban seperti menulis laporan tepat waktu.

Beberapa anggota army ada yang seleb blogger namun tetap low profile, penulis terkenal bahkan menguasai bongkar pasang gadget, komputer dan dunia media sosial.

Aku bahkan pernah curhat dengan beberapa sahabat baruku ini saat akun facebook aku diretas. Mereka tanpa diminta memberi dukungan sampai akhirnya akun aku kembali tanpa cacat sedikitpun. 

I am so blessed!

Resolusi

Tentu saja aku berharap tahun depan bisa terpilih kembali menjadi army dan menimba ilmu lebih banyak lagi dan anu, bisa travelling bareng sambil cek signal, pasti seru tuh!

Selain itu aku juga ingin menambah pengetahuan tentang ilmu blogging sedikit demi sedikit, karena menurut pengamatan dan google analytic, artikel tentang tips blogging terutama tentang publish posting blog waktu idealnya mengundang lebih banyak interaksi.

Juga artikel tips tentang tempat wisata dari perspektif berbeda lagi-lagi mengundang lebih banyak interaksi misalnya tentang 5 lokasi terbaik nikmati eksotisme Danau Toba, serta warna-warni perjalanan umroh.


Resolusi Versus Realisasi

Resolusi versus realisasi sebenarnya ini cerita lama, problematika lama. Kebanyakan resolusi hanya tinggal resolusi. Gagal memulai dan paling banyak gagal di tengah jalan.

Jadi gimana nih kiat agar realisasi resolusi tereksekusi? Duh, gile bener nih diksi, xixixi.

Sederhana dan Realistis

Bermimpi memang baik. Namun menginginkan sesuatu yang ekstrim biasanya punya kecenderungan untuk gagal dan berujung jadi kekecewaan.

Jadi, bikinlah resolusi yang sederhana dan realistis. Bukan pada perubahan hidup namun lebih kepada perubahan tingkah laku.

Jika perlu catat dan tempelkan di tempat yang terlihat untuk mengingatkan diri ketika kendala mulai menghampiri.

Terukur Lebih Baik

Memang resolusi yang ambisius itu, menginspirasi, namun tantangan untuk mencapainya bisa membuat kita terpuruk ke lubang frustrasi.

Jadi sebaiknya buatlah resolusi yang logis, rasional dan terukur!

Misalnya mengurangi porsi makanan sedikit demi sedikit, mengurangi lemak jahat dan komitmen untuk tidak makan apa-apa lagi menjelang 2 jam waktu istirahat malam.

Hal ini lebih masuk akal daripada skip saat sarapan lalu panik saat makan siang dan membalasnya lagi saat makan malam, percayalah!

Untuk olah raga, cobalah berkomitmen minimal 2-3 seminggu. Pilih satu favoritmu yang tidak perlu persiapan yang banyak, misalnya jogging. Bermodalkan sepatu dan T-shirt, kau siap menjemput kebugaran.

Yakin Pada Kekuatan Keinginan

Eksekusi resolusi berada di tangan kita. Iya kita sendiri yang tentukan. Mau gagal atau sukses!

Percayalah bahwa kita bisa!

Berhentilah menyalahkan diri sendiri. Fokuslah bahwa kita bisa mengeksekusi realisasi resolusi. Satukan semua kekuatan, keinginan untuk mencapai gol yang kita inginkan.

Namun tentu saja ini murni pendapat pribadi ya, sila tambahkan di kolom komentar jika kau punya kiat lainnya.

Ngomong-ngomong, boleh juga dong berbagi di sini, apa resolusi impianmu kali ini?