Tampilkan postingan dengan label Bali. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Bali. Tampilkan semua postingan

Kamis, 14 Juni 2018

3 Hal yang Layak Dipertimbangkan di Bulan Madu Kedua

[Update3 Hal yang Layak Dipertimbangkan di Bulan Madu KeduaSiapa bilang bulan madu hanya untuk perjalanan sekali seumur hidup?

Pasangan sehat dan telah memiliki rentang hubungan yang lama pastilah tahu, bahwa melakukan perjalanan bersama adalah salah satu kiat agar hubungan semakin kuat!

Sekali-kali melakukan perjalanan, keluar dari rutinitas sehari-hari dan bersiap menantikan kejutan yang ditawarkan semesta.

bulan madu kedua di benoa nusa dua bali
Karena bulan madu bukan perjalanan sekali seumur hidup saja!
Siapa tahu bulan madu kedua kali ini justru menjadi yang pertama!

Oh iya, kamu juga tak perlu harus menikah dua kali hanya untuk membuktikan berhak mendapatkan bulan madu kedua ini, hihihi.

Tapi, mungkin saja bisa jadi nominasi jika memiliki tanda-tanda seperti ini:

- Rasanya pernikahan akan menjadi lebih baik jika melakukan perjalanan
- Bulan madu pertama kurang sempurna, sedikit tergesa-gesa dan terbatas budget
- Mendamba perjalanan yang lekat dengan romansa
- Ulang tahun perkawinan semakin dekat (nah ini, gue banget! ^^)

Beberapa literasi menganjurkan agar pasangan menjadikan bulan madu kedua untuk merasakan kembali gelora dan outputnya tentu saja kelanggengan hubungan, sodara-sodara!

... and usually it works!

Kebetulan tahun ini pernikahanku akan memasuki tahun ke dua puluh lima, dan aku punya banyak daftar (((daftar))) di kepala.

Salah satunya ya ke Bali, si pulau Dewata!

Ternyata eh ternyata ada triknya lho bagaimana agar sukses memetik hasil dari bulan madu kedua.

Tentu kamu tak ingin dong ya, pulang dari bulan madu kedua, eh hubungan malah semakin ambyaar atau bahkan sama sekali mati rasa. Duh, amit-amit jabang bayi, ya!

Berikut  3 hal yang layak dipertimbangkan sebelum memutuskan untuk berbulan madu kedua.

1. Pergilah sebagai pasangan

Namanya juga bulan madu. Kudu hanya berdua, atuh! Kalau ramai-ramai namanya gerombolan.

Iya, sesekali meninggalkan anak-anak dengan kerabat dan biarkan mereka merasakan kemanjaan sesaat.

2. Manjakan dirimu!

Bulan madu kedua memang sesi sedikit egois bagi pasangan.

Saatnya memberikan izin kepada diri untuk menikmati, melakukan apa saja!

Layaknya bagai raja dan ratu sehari. Sarapan di tempat tidur atau sambil berenang, malas-malasan seharian atau bergandengan tangan disaksikan taburan kerlipan bintang. Hmmm...

bulan madu kedua di benoa nusa dua bali

3. Pilih tempat impian yang belum pernah dikunjungi sebelumnya

Gimana rasanya wisata romantis dengan kesayangan ke tempat impian?

Rasanya tak sabar! Tak sabar ingin berbagi keseruan, kehangatan, kebersamaan atau jika beruntung dapat bonus kejutan.

bulan madu kedua di benoa nusa dua bali

Dari beberapa pengalaman perjalanan sebelumnya seperti saat eksplor pesona tersembunyi air terjun putri malu di Juku Batu untuk pertama kali, rasanya semua hal-hal yang terukir di sana meninggalkan memori.  Hal-hal konyol, lucu, sedih, gembira terpatri kuat di sanubari.

Memberikan perspektif baru terhadap semesta dan terutama diri sendiri.

Aku percaya, pengalaman seperti ini juga berlaku untuk hubungan dengan pasangan!

"Momen favoritku, ya  ketika menikmati perjalanan bareng suami. Ada beberapa kebiasaan yang hanya aku dapatkan saat duduk di samping suami ketika menyetir misalnya usapan lembut di paha, lengan, tatapan berlumur cinta, tawa lepas dan bebas gadget, hahaha..."

Sebaliknya aku juga melakukan hal yang sama, mengelus mesra paha, lengan, pipi bahkan mengusap kepala dan mengabadikan pose nyetir doi yang menurutku keren sekali, apalagi saat doi mengenakan kacamata hitam. Meleleh deh pokoknya! Hahaha... hush, ngakak mulu. Fokus woiii!

Aku nih termasuk royal pujian terhadap pasangan. Berbanding terbalik dengan suami.

Tapi tak mengapa, bukankah memang kita berpasangan untuk saling melengkapi?

"Hampir 25 tahun menghabiskan waktu bersama, aku bisa pastikan bahwa kami berdua memiliki cita rasa yang sama tentang tempat dan aktivitas liburan impian"

Misalnya kami sama-sama doyan gunung dan pantai serta jatuh cinta sama petualangan!

bulan madu kedua di benoa nusa dua bali

Mengapa Bali?

Hmmm... iya ya, kenapa harus wisata romantis di Bali?

alasan bulan madu kedua di benoa nusa dua bali


Well, Bali punya banyak hal yang ditawarkan!

Dari aktivitas yang cuma bermodalkan lutut alias jalan kaki, naik kendaraan sampai memanfaatkan teknologi seperti flying board.

Untuk menginap tersedia mulai dari yang ramah kantong sampai yang mampu bikin kantong bolong dan jebol, hahaha...

Aktivitas juga, bisa pilih mau outdoor atau staycation!

Tinggal pilih sesuai kebutuhan!

Meski kami sudah pernah ke Bali dan mencicipi trek jogging tidak biasa Campuhan Ridge Walk Ubud, keinginan untuk kembali ke Bali, masih terpatri di hati. Afdolnya tentu mencoba lokasi dan greget lain dong ya.

bulan madu kedua di benoa nusa dua bali

Aku pribadi sudah terbelit keindahan bentang alam Bali. Rasanya apapun yang dipersembahkan Bali selalu mampu menekuk hati. Bahkan hanya dengan modal jalan kaki, hati meleleh menikmati semua pesona ini.

Meski ada kekurangan di sana-sini misalnya oknum yang berbuat curang atau jatuh bangun menemukan kuliner halal, namun selalu saja ada ruang maaf di kalbu ini, demi Bali!


Best Destination

Selain itu, Bali juga merupakan 'best destination' dari para pelancong seantero jagat, sebagaimana disebutkan dalam 2017 Traveler's Choice Awards yang dipersembahkan oleh Trip Advisor.
bulan madu kedua di benoa nusa dua
Bali di posisi utama dari 25 destinasi terbaik dunia - sumber https://en.tempo.co
Pilihan ini berdasarkan algoritma yang dikumpulkan selama satu tahun yang meliputi kualitas, kuantitas, review hotel, restoran dan destinasi tempat wisata terbaik oleh para pelancong dari seluruh dunia yang menggunakan layanan Trip Advisor.

Iya, kamu tidak salah baca. Bali nomor satu. Mengalahkan London dan Paris!

Congratulations, Bali!

bulan madu kedua di benoa nusa dua bali

Destinasi Wisata Populer Indonesia

Tak cukup di situ, Bali juga merupakan destinasi wisata terpopuler di dalam negeri diikuti Lombok, Yogjakarta dan Jakarta.

bulan madu kedua di benoa nusa dua bali
Destinasi populer di Indonesia - sumber https://www.tripadvisor.co.uk


Villa Keluarga di Bali

Ada banyak destinasi dan aktivitas populer di Bali. Lagi-lagi, tinggal pilih!

Tinggal ketik sesuai kata kunci dan pastikan kau mengetahui aktivitas favorit di tempat wisata agar liburan berkesan dan tak terlupakan!

Mau kegiatan outdoor penuh petualangan, atau aktivitas indoor seperti staycation, bersantai seharian dalam sentuhan khas villa keluarga di Bali  seperti yang ditawarkan Benoa Bay Villas Bali dan Benoa Sea Suite and Villas.

Karena ini bulan madu kedua, aku ingin menggenapkan kebahagiaan dengan pilihan menginap di Benoa Sea Suite and Villas!

Terdiri dari 12 suites with jacuzzi pribadi dan 13 pools villas, Benoa Sea Suites and Villas benar-benar akan memanjakan mata dengan panorama laut pulau Dewata. Lokasi villa hanya berjarak 10 menit dari Nusa Dua.

Yuk kita intip salah satu koleksi Suites With Jacuzzi!

Bulan Madu Kedua di Benoa Nusa Dua
Berendam di jacuzzi sambil menikmati eksotika samudera - sumber http://www.benoaseasuites.com
Setiap villa dirancang dengan panorama samudera yang bisa dilihat langsung dari kamar. Lengkap dengan jacuzzi pribadi dan balkon.

Cocok banget kan ya, habis aktivitas melelahkan, langsung deh nyebur di jacuzzi, sambil pijit-pijitan bareng suami, hihihi, *ngikikgenit mode on. Heaven, indeed!

Lanjut lagi di peraduan juga monggo, pan bulan madu, hehehe. Dari sini, eh masih bisa lihat beach view juga lho. Luar biasa ya!

Bulan Madu Kedua di Benoa Nusa Dua
Bedroom dengan beachview - sumber http://www.benoaseasuites.com
Masih belum puas, fine.

Saatnya jelajah outdoor sekitar villa. Jalan-jalan di sekitar properti.

Agar lebih nendang kudu pakai outfit yang warna ngejreng nih, biar matching sama nuansa hijau dan putih.

Lengkap dengan aksesori beach hat, kaca mata hitam dan scraf warna-warni.

Berasa selebgram sesekali di Bali, sekaligus eksekusi tutorial how to pose like a model, hihihi.

Bulan Madu Kedua di Benoa Nusa Dua
General outdoor view - sumber http://www.benoaseasuites.com
Bicara pose, jadi ingat teman-teman blogger yang dulu pernah bolang bareng saat ke Gedung Batin Destinasi Yang Menginspirasi di Lampung.

Langsung terbayang deh keseruan yang tak terlupakan.

Saat itu kami berjumlah 6 orang berasal dari berbagai daerah seperti, Yogjakarta, Batam, Banten dan aku sendiri, Balikpapan.

Nah, kalau sudah ramai-ramai begini mah, agar lebih nendang cocoknya nginap dengan nuansa villa Bali, seperti di Benoa Bay Villas, karena ada tiga dan empat kamar tidur untuk satu villa.

Di Benoa Bay Villas ada 2 tipe pilihan villa, Villa Cempaka dan Villa Sunset!

Wah nama kedua properti ini hampir mirip-mirip ya. Beti, beda tipis!

Meski berbeda namun keduanya berada di bawah pengelolaan yang sama yaitu Premier Hospitality Asia (PHA).

PHA, yang sebelumnya dikenal dengan Premier Hospitality Management, berdiri sejak 2010 dan berganti menjadi Premier Hospitality Asia di tahun 2013,  adalah perusahaan yang memfokuskan pengelolaan butik villa dan resor yang menawarkan standar layanan dan kualitas tak tertandingi di Bali, Jakarta dan Malaysia.

Yuk kita kepoin langsung koleksi Villa Sunset!

Bulan Madu Kedua di Benoa Nusa Dua
Villa Sunset night pool - sumber http://www.benoabayvillas.com
Huuaaa, aku membayangkan duduk bareng sobat blogger sambil menikmati view kece ini, kira-kira aktivitas apa yang kamu sarankan yang sebaiknya dilakukan di sini ya?

Bulan Madu Kedua di Benoa Nusa Dua
Villa Sunset livingroom - sumber http://www.benoabayvillas.com
Leyeh-leyeh sambil ngemil, sekaligus memuaskan hasrat fotografi (baca: selfie dan wefie ^^) pasti jadi favorit di sini!

Kudu stok banyak pose ne, hehehe.

Buruan browsing dari sekarang!

Bulan Madu Kedua di Benoa Nusa Dua
Villa Sunset diningroom - sumber http://www.benoabayvillas.com
Sarapan pagi sebelum memulai aktivitas dengan view begini dijamin bisa ngeboost mood ya, setuju?

Bulan Madu Kedua di Benoa Nusa Dua
Villa Sunset bedroom - sumber http://www.benoabayvillas.com
Setelah aktivitas seharian, siap menjemput mimpi di peraduan.

Bulan Madu Kedua di Benoa Nusa Dua
Villa Sunset outdoor - sumber http://www.benoabayvillas.com
Kira-kira outfit apa ya yang mampu menandingi panorama seperti ini?

Nah yang bikin hati meleleh, villa ini juga mempunyai akses ke dermaga pribadi di mana speedboat stand by menanti kita menjajaki berbagai destinasi.

Bahkan ada kayak yang siap membawa kita berpetualang ke hutan mangrove yang berada di sekitar villa, atau bersepeda mengitari Nusa Dua dan tempat-tempat bersejarah di Tanjung Benoa Bali, serta pusat olah raga air hanya dengan berjalan kaki saja.

Huuuaaa, keren banget villa ini ya!

Apalagi saat air laut pasang, kita bisa memesan tempat makan romantis yang dirancang di atas dermaga di bawah payung-payung cantik tradisional Bali.

Bulan Madu Kedua di Benoa Nusa Dua
Villa Sunset on jetty - sumber http://www.benoabayvillas.com
Yang bikin tambah istimewa harga untuk nginap di Benoa Bay Villas ini sudah termasuk supir dan mobil, sarapan khusus dengan meja yang disiapkan sambil memandang ke samudera lepas dan daily afternoon tea.

Mumpung sudah disiapkan mobil, mubazir atuh laa kalau tidak dimanfaatkan buat eksplor tempat wisata unik di Bali di sekitar Nusa Dua, seperti:

1. Pulau Payung

Siap-siap terpukau ya guys!

Meski tersembunyi, pantai ini mudah diakses. Namun kudu siapkan stamina ya, karena bakalan ada 300-an anak tangga.

Tenang, semua akan terbayar oleh view indah sepanjang menuruni anak tangga dan mencapai puncaknya saat pasir putih berbisik di sela jemari kaki.

Gradiasi warna laut biru jernih, pasir putih dan biru cakrawala bikin bulan madu kedua, sempurna!

Bulan Madu Kedua di Benoa Nusa Dua
Gandengan di sini asyik ne ;) sumber ig @ddgltm 

2. Pantai Pandawa

Meski posisi kedua ini masih pantai, namun tempat ini menawarkan sesuatu yang berbeda!

Tersembunyi di antara tebing-tebing kasar batu kapur yang menjulang, siap membuatmu enggan pulang.

Nah, bagian yang terbaik adalah akses yang tak biasa, rute yang membelah di antara tebing, sebelum akhirnya sampai di pantai Pandawa

Aku yakin kau tak kuasa menahan diri untuk berbagi ekspresi tak biasa di sini!

Bulan Madu Kedua di Benoa Nusa Dua
Boleh juga nih coba pose ini - sumber http://www.gusdephotography.com

3. Water Blow Nusa Dua

Sesuai dengan namanya, lokasi ini adalah tempat menyaksikan fenomena spektakuler di saat ombak laut memecah celah sempit di antara tebing karang pantai.

Kesabaran akan diuji di sini!

Menungu momen tepat saat deburan ombak besar Samudera Hindia menghempas, menimbulkan riuh ledakan dan akhirnya menjadi semburan buih di antara celah tebing karang.

Iyess, momen inilah yang paling di nanti!

Namun sayangnya keindahan water blow ini tidak bisa disaksikan setiap hari. Idealnya hanya ketika musim angin kencang sehingga ombak pun jadi lebih garang.

Datanglah bulan Juni sampai dengan Oktober saat di siang terik hingga sore hari!

Pastikan membawa baju ganti, untuk menjaga siapa tahu kamu kecipratan semburan air di sini!

Bulan Madu Kedua di Benoa Nusa Dua
Mau coba pose ini ahhh... - sumber http://www.prewedphotography.com

4.  Mangrove Boardwalk

Sama-sama suka petualang, aku percaya suami bakal meleleh saat diajak ke sini. Eksotika dan suasana tak biasa, menggenapi pesona kawasan mangrove ini.

Keseimbangan ekositem di sini bagaikan metafora hubungan pasangan yang seyogianya saling menjaga dan melindungi.

So sweet banget yak!

Aku juga yakin foto ala prewed dengan sinergi jembatan kayu dan rimbun hijau hutan bakau, pasti akan menghasilkan karya fotografi yang memukau.

Pose seperti ini misalnya...

Bulan Madu Kedua di Benoa Nusa Dua
Langsung ngiler pengen coba - sumber http://www.heryportrait.com
Ngomong-ngomong, apakah kamu punya impian sama dengan aku, ingin bulan madu kedua juga?

Atau mau bolang bareng sahabat atau keluarga saja?

Yang pasti jangan ajak suami orang ya! Hahaha...

Jadi, menurutmu 3 Hal Yang Layak Dipertimbangkan di bulan madu kedua ini, yay or nay?

Share di kolom komentar, yuk, dimari...

Minggu, 29 April 2018

Campuhan Ridge Walk Ubud Bali Trek Jogging Bukan Biasa

Campuhan Ridge Walk Ubud Bali Trek Jogging Bukan Biasa

 
Campuhan Ridge Walk Ubud Bali Trek Jogging Bukan Biasa
Pose impian di Campuhan Ridge Walk

"Jadi besok ke Campuhan, sayang?"

Abang bertanya sambil mengoleskan selai roti, di antara kilau sinar matahari yang menerobos dedaunan hijau, teras kamar hotel Kampung Ubud pagi itu.

"Iya dong, Bang"

Mudah-mudahan cuaca cerah seperti beberapa hari ini juga berlaku besok hari, aku bergumam dalam hati.

***

Alhamdullillah, semesta mendukung dan turut mengaminkan doa!

Jadilah pagi ini, kami bersiap-siap ke Campuhan Ridge Walk Ubud Bali trek jogging bukan biasa, salah satu dari beberapa lokasi aktivitas favorit di Ubud, Gianyar Bali.

Inilah kenapa penting mengetahui aktivitas favorit di tempat wisata agar liburan semakin optimal, maksimal, berkesan dan tentu saja tak terlupakan!

Di Ubud ada banyak hal-hal fantastik!

Satu di antaranya kegiatan berjalan kaki.

Iya, kamu tak salah baca, hanya dengan berjalan kaki alias goyang lutut.

Di jalan setapak pedesaan, di antara pematang sawah yang berjenjang bahkan hanya berjalan melenggang menikmati alam.

Baca juga : Sawah Terasering Tegallalang Bali

Nah, menyusuri hamparan hijau memukau trek jogging Campuhan Ridge Walk adalah hal favorit yang harus menjadi pertimbangan ketika di Ubud, Gianyar, Bali.

Dan mencapai puncaknya ketika tiba di punggung bukit dengan panorama alam memukau. Berada di antara pelukan hamparan ilalang, lembah sungai Campuhan, deretan pohon tropis hijau memukau dari seberang bukit di antara bangunan vila dan rumah penduduk.

Layaknya sebuah lukisan.

Ini Yang Akan Engkau Dapatkan!

Meski jauh meringsek di kesunyian dan di tengan perbukitan, di sini tidak akan kau temukan becek dan kumuh. Tidak sama sekali!

Jalur trek jogging permanen dan kokoh sudah tersedia.

Bahkan hanya dengan sandal jepit, kau masih bisa menikmati, cuma ya tidak nyaman dan tidak optimal ya.

Dalam perjalanan kemarin kami bahkan menemukan beberapa orang berjalan tanpa alas kaki sama sekali. Mungkin sedang praktik refleksi.

Nuansa hijau perbukitan sangat kental di sini.

Nyanyian jangkrik sesekali, gemercik sungai Campuhan dan hembusan sang bayu di antara dedaunan hijau. Sederhana, tapi percayalah, sangat memukau!

Kapan Waktu Terbaik?

Dari berbagai literasi digital diperoleh pagi hari sekitar jam 6 sampai 6.30 atau sore menjelang sunset adalah waktu terbaik mengeksplor Campuhan Ridge Walk Ubud Bali trek jogging bukan biasa ini.

Dan itu terbukti, it works!

Mengapa?

Kalau kesiangan bisa meleleh, guys...

Panasnya tak terkira, karena saat di punggung bukit, hanya ada hamparan ilalang hijau memukau, tak ada kanopi di sana, beberapa pohon sejenis pinang yang menjadi ikonik Campuhan Ridge Walk Ubud, tak cukup merayu garang sang surya untuk melembut.

Kami pun mengikuti nasihat jitu ini!

See, ini sekali lagi membuktikan betapa penting sekali mencari literasi tentang tempat yang akan dikunjungi ya guys.

Berangkat pagi sekali juga memberi kemungkinan hanya sedikit bertemu penduduk lokal yang akan beraktivitas, jadi perjalanan terasa sangat personal, serasa punya hutan dan bukit pribadi!
So, sekali lagi, early morning or late afternoon untuk bisa maksimal menikmati eksotika Campuhan Ridge Walk Ubud Bali ini ya.
Bagaimana Cara ke Campuhan Ridge Walk Ubud Gianyar Bali?

Sehari sebelumnya aku sudah bertanya pada staf hotel Kampung Ubud Bali, tempat kami menginap. Hotel kami terletak di jalan Monkey Forest, jadi cukup terus berjalan ke Utara ke arah Jalan Raya Ubud, sesampainya di pertigaan berbelok ke kiri.

Aku juga sudah punya contekan, salah satu petunjuk bahwa kita sudah berada di trek yang benar adalah harus menemukan tanda "GOING TO THE HILL". 

Setelah itu tinggal mengikuti petunjuk yang sudah disiapkan untuk menghindari salah jalan.

Ini adalah pengalaman pertama kami di Bali, jadi belum begitu percaya diri. 

Aku ingat, ada 3 kali aku bertanya dan yihaaa... akhirnya sampai juga di persimpangan ikonik ini.

Campuhan Ridge Walk Ubud Bali Trek Jogging Bukan Biasa
Pastikan bertemu tanda ini ya! 

Yup, tanda ini sangat ikonik di dunia maya "GOING TO THE HILL" atau MARWICK IBAH .

Selain itu ada juga beberapa petunjuk kalimat disertai anak panah sebagai informasi tambahan agar tidak tersesat, namun tentu saja dalam bahasa Inggris, karena eh karena di Ubud, kita bangsa Indonesia adalah turis, hahaha... atau boleh jadi, yang sering review Campuhan Ridge Walk Ubud Bali adalah para turis luar yang tersesat lalu curhat sehingga dibuatlah petunjuk ini

Campuhan Ridge Walk Ubud Bali ini adalah salah satu tempat impianku, jadi  waspadalah, waspadalah akan banyak penampakan pose di tulisan ini!

Yang pasti tak cukup satu, hahaha...

Tak disangka-sangka abang juga gak tahan, ikutan latah.

See, kebahagiaan memang menular, fix!

Selagi asyik berfoto ria seorang turis manca negara dengan peluh di sekujur tubuh melintas. Jam tujuh sudah pulang jogging, kira-kira jam berapa doi mulai ya...?

"Good Morning!"

Sapaku sekaligus menghadiahinya senyuman memecah kebekuan dan dia membalas dengan seuntai senyuman dan ucapan, "Good Morning!"

Usai berpose ria kami melanjutkan perjalanan dengan berjalan, karena kontur sedikit curam. Di sini, lebar jalur trek jogging hampir 3 meter karena masih harus berbagi dengan jalur masuk ke Pura Gunung Lebah. Terbuat dari konkrit kokoh dan terawat. Keren!

Menjelang tikungan, pohon beringin besar sudah menanti, karena hari masih cukup pagi, suasana mistis dan horor sungguh terasa banget di sini. Hiiiii.... kelam dan mencekam,  akar beringin yang berjuntai-juntai semakin memperjelas keadaan. Bisa membayangkan?

Di seberang pohon beringin, ada tempat parkir mobil dan roda dua, dan hei lihatlah, sudah lumayan banyak nih yang parkir.

Aha! Ada satu tanda lagi di sini dan lebar jalur trek pun semakin mengecil, jadi kira-kira 1.5 meter. Tertera juga jarak yang akan kita tempuh, kira-kira 2 km. Catat!

Campuhan Ridge Walk Ubud Bali Trek Jogging Bukan Biasa
Belokan pertama sebelum jembatan mini

Semakin dekat ke jembatan gemericik sungai semakin terdengar, kepo semakin menjadi-jadi.

Dan akhirnya... sampailah kami di jembatan mini.

Di sisi kiri-kanan jembatan, hijau dedaunan semakin memanjakan pandangan. So peacefull dan cantik sekali!

Campuhan Ridge Walk Ubud Bali Trek Jogging Bukan Biasa
Dedaunan hijau memukau

Dinding Pura Gunung Lebah segera menggeliat dari balik tikungan sementara gemercik air sungai mengiringi dari sebelahnya. Sempurna! Aku terjebak keindahan.

Belum hilang rasa takjub, kejutan lain sudah menunggu di depan.

Lihatlah, apa itu di ketinggian...?

Ternyata, meru pura yang berjumlah 7 menjulang mengintip dari kejauhan, seolah mengucapkan salam kedatangan.

Campuhan Ridge Walk Ubud Bali Trek Jogging Bukan Biasa
Meru Pura Gunung Lebah 

Untuk sesaat aku tak bisa berkata-kata. Diam dan takjub mengepung hati. Mendadak adrenalin mengambil kendali.

Seumur-umur aku belum pernah diapit keindahan seperti ini. Menghirup aroma segar daun di pagi hari, di tengah gemercik sungai yang bersinergi dengan nuansa hijau di sekeliling serta keindahan pura dan... ini nih, sedang berdua bersama kesayangan. Huuuaaaa...

Tanpa sadar aku beranjak mendekat dan memeluk babang suami. I just want to give him a big hug, share the moment, the feeling... awawawaw... hush, sirik aja loe!

Untung aja masih pagi, belum banyak manusia di sini. (((manusia)))

"Gimana, sudah bisa lanjut?"

Babang berbisik dengan tatapan menggoda.

Dari jauh terdengar suara langkah. Datang dari balik tikungan. Sekelompok turis remaja domestik yang mau pulang.

"Selamat pagi!"

Kembali aku memberi salam dan senyuman.

"Selamat pagi!"

Merekapun membalas dengan senyuman.

"Lari yuk!"

Sambil berkata begini babang suami berlari, tapi tak berlangsung lama karena kontur trek jogging sudah berubah lagi, kini agak mendaki.

"Pelan-pelan saja, Bang, hemat tenaga, aku mengingatkan, masih jauh lho perjalanan!"

Dan benar saja kami terus mendaki dan mendaki sampai-sampai aku bisa mendengar nafasku ngos-ngosan, kedodoran, di antara semilir angin perbukitan. Malu ah sama rumput yang bergoyang, hahaha...

Makin siang makin sering kami berpapasan dengan para turis namun dengan arah yang berlawanan, meski berpeluh namun masih menyisakan seuntai senyuman.

Di lain kesempatan, dering bel sepeda, anjing dan pemiliknya (mungkin?) dan kostum warna-warni outfit turis membuat mood semakin menggelora, tak sabar ingin cepat tiba di punggung bukit Campuhan Ridge Walk.  

Masih seperti tadi, sesekali kami berhenti dan berpose, tentu saja! Hahaha...

Tak seperti saat di rumah di Balikpapan, di Campuhan Ridge Walk Ubud Bali, babang suami doyan banget berbagi ekspresi. Travelling so magic, ya!

Akhirnya, kami pun tiba di punggung bukit Campuhan Ridge Walk ikonik itu!

Bermandi peluh, sudah tentu!

Campuhan Ridge Walk Ubud Bali Trek Jogging Bukan Biasa
Campuhan Signature View!

Sunset Hill, Bukit Cinta, Bukit Campuhan dan Bukit Cinta Gunung Lebah adalah beberapa nama lain destinasi kekinian di Ubud ini.

Sekelompok turis perempuan mancanegara sedang menyiapkan sesi foto. Mereka bertukar kostum di tempat terbuka, hanya berbekal kain yang dipegang oleh teman lainnya. Beberapa ransel besar tergeletak begitu saja di tanah. Mungkin isinya, aneka outfit ya. Kepo kembali menggoda. Niat banget mereka, luar biasa!

"Good Morning!"

Aku berbagi salam lagi.

"Good Morning!"

Balas mereka hampir serentak.

Ketika mendekati pohon pinang ikonik punggung bukit Campuhan Ridge Walk, keharuan seketika menyergap dan aku bersujud di antara trek jogging. Namun, babang suami menegur katanya "gak perlu sampai begitu, say, iya kalau treknya bersih, lha kalau pas ada kotoran, gimana?"

Masuk akal juga sih. Cuma aku diam saja, karena masih terbalut emosi lalu mengucap alhamdullillah, bisa sampai di sini, di Campuhan Ridge Walk Ubud Bali. Kali ini hanya dalam hati.

Tak membuang waktu kami pun segera larut berbagi ekspresi disaksikan panorama asri, hamparan ilalang, lembah Campuhan, bangunan vila yang tersembunyi di antara pohon tropis di tebing bukit, sinar  surya yang semakin garang serta peluh di badan, hahaha...

Enjoy, guys...!

Campuhan Ridge Walk Ubud Bali Trek Jogging Bukan Biasa
Cieee, boleh juga nih gaya si abang sayang

Campuhan Ridge Walk Ubud Bali Trek Jogging Bukan Biasa
Bangunan vila bersembunyi di antara pohon tropis

Campuhan Ridge Walk Ubud Bali Trek Jogging Bukan Biasa
Pose insidental itu!

Kog bisa foto bareng dengan anjing?

Sebenarnya ini kejadian insidental.

Begini ceritanya,

Saat berjalan-jalan sambil mengambil foto, aku melihat ada beberapa spot foto di antara ilalang. Sepertinya memang disediakan di sana untuk pose ala-ala.

Mendadak pose terbang di antara spot ilalang langsung terbayang.

Nah, pas sedang asyik khusyu (((khusyu))) mau pose, anjing yang awalnya duduk bareng turis perempuan manca negara tadi, tiba-tiba masuk frame dan diam di sana, hahaha.

Aslinya nih aku takut setengah mati, takut doi berubah pikiran dan menerkam.

Sesaat kami saling menatap, doi dengan kalem berhenti pas di samping aku. Kami bertatapan lagi, semakin dekat dan lekat. Tapi aku tetap diam tak bergerak.

Mungkin doi tersepona eh terpesona dengan pose aku ya, hahaha...

"Gimana nih, sayang, ada anjing, eh?"

"Tidak apa-apa, Bang, malah semakin keren, jawabku sambil berusaha tenang dalam pose terbang, ala-ala yoga gitu deh"

"Foto cepat, bang!"

 Dan... klik!

Gimana, kamu suka?

Lucunya, usai aku menuntaskan pose, doi pun langsung pergi kembali ke turis perempuan manca negara tadi, Duduk manis lagi, hihihi... What a day!

Sementara itu, meski matahari semakin garang, namun orang-orang semakin ramai saja berlalu-lalang.

Bahkan ada yang sedang pra-wedding lengkap dengan make up, kostum dan drone crew. Iya, guys, panas-panas begini, demi apa coba!

Di bagian lain ada yang sedang syuting, karena kerap melakukan gerakan yang sama dan berulang-ulang, gerakan seolah berlari dan aku mendengar suara, "siap.... action!"

Ahhh, terbuktilah Campuhan Ridge Walk memang Bukit Cinta!

Semua aura di sini penuh suka cita, penuh damai, sarat cinta.

Sebenarnya aku ingin meneruskan perjalanan sampai ke Karsa Kafe, namun babang suami sudah lapar dan ingin isi 'bahan bakar'.

Rasanya belum puas sih. Tapi kami harus kembali, karena perut aku juga ikutan latah, tidak mau lagi diajak kompromi.

Hampir 2 jam kami mengeksplor Campuhan Ridge Walk dan saatnya menyusuri kembali trek jogging, tapi kali ini dengan arah berlawanan, pulang kembali ke hotel.

Meski panas sudah mulai memanggang, tapi masih saja kami berpapasan dengan orang-orang yang baru datang.

Oh iya, kalau ke sini bawa juga botol minuman ya, karena tak ada warung di sepanjang trek jogging kecuali di Karsa Kafe, itu pun masih jauh, masih kira-kira 2 km dari simpang jembatan mini tadi.

Suatu saat aku ingin kembali ke sini lagi dan juga ke tempat-tempat wisata menarik lainnya di Bali seperti Kelingking Beach di Nusa Penida, Desa Penglipuran, Danau Beratan Bedugul dan lain-lain.

Bagaimana dengan kamu?

Sudah ada rencana liburan tahun ini? Atau untuk tahun depan?

... atau mungkin mau icip-icip Campuhan?

Ada banyak lho strategi berburu tiket pesawat murah!

Di antaranya:
  • Kudu fleksibel dengan waktu dan tujuan
  • Pilih hari penerbangan dengan menghindari akhir pekan atau hari libur nasional
  • Pilih jam penerbangan paling pagi atau paling malam, di mana kebanyakan orang banyak menghindarinya.
  • Pilih destinasi liburan yang sedang promo. Sekali-kali biarkan destinasi promo yang membawamu, dan bersiaplah untuk kejutan!
  • Menjadi member atau langganan newsletter agen travel online 
  • Gunakan mode incognito agar cookie pada browser selalu ter-reset sehingga kamu akan selalu mendapatkan harga promo. Dulu aku sempat menjadi korban lho. Setelah habis beli tiket promo terus mau beli lagi, harganya langsung lebih mahal.
  • Gunakan kartu kredit. Jangan buru-buru alergi ya. Karena eh karena kita bisa memanfaatkan layanan kartu kredit dengan bijak misalnya menggunakan poin untuk mendapatkan diskon tiket pesawat atau kemudahan pembayaran secara angsuran tanpa bunga.
  • Sering bergerilya mencari informasi sebanyak-banyaknya karena tidak ada faktor kebetulan atau keberuntungan untuk mencari tiket pesawat murah.
Jadi, kapan kita kemana?

Sabtu, 04 Maret 2017

Pentingnya Mengetahui Aktivitas Favorit di Tempat Wisata


Pentingnya Mengetahui Aktivitas Favorit di Tempat Wisata


Pentingnya Mengetahui Aktivitas Favorit di Tempat Wisata. Ternyata, jantungnya seni dan budaya Bali itu ada di Ubud ya. Jadi, setiap aktivitas wisata di sini, umumnya akan berhubungan dengan budaya, kemesraan terhadap alam, spritual dan ikatan antara manusia yang pada akhirnya melahirkan kesan mendalam bagi setiap pelancong.

Nah, kalau aku, saat mendengar Ubud yang terbayang langsung hamparan sawah terasering (baca:bertingkat), film Julia Robert, Eat Pray Love dan kentalnya khasanah aura magis.

Menurut beberapa artikel yang pernah aku baca, Ubud lebih terkenal kepada turis manca negara ketimbang turis domestik. Pesona keheningan dan jauh dari hiruk-pikuk, sangat menenangkan sepertinya menjadi pertimbangan.

Terus, apa saja dong yang bisa kita lakukan saat liburan di Ubud?

Berikut beberapa alternatif aktivitas favorit tempat wisata di Ubud


1. Rafting di Sungai Ayung

Bagi masyarakat Bali, sungai Ayung dianggap suci dan sumber kehidupan, namun untuk para pelancong melakukan aktivitas di sepanjang sungai merupakan pengalaman spektakuler yang amat berkesan dan pasti takkan terlupakan!

Termasuk dalam kategori sungai kelas II dan III, arung jeram di sini sangat cocok untuk rafter pemula, yakni mereka yang ingin berarung jeram tanpa bahaya sambil menikmati pemandangan indah menyusuri sungai, di mana yang tampak pada sebelah kanan dan kiri suasana alam liar menawan dan air terjun eksotis. 

Bagai adegan dalam film-film petualangan, sepanjang perjalanan kita akan disuguhkan atraksi monyet yang bergelantungan di pohon bersinergi dengan kicauan burung yang bersahutan.


Rafting di Ubud


2. Menikmati Keindahan Hamparan Sawah Bertingkat (Terasering) 

Dua tempat ikonik untuk menikmati sawah bertingkat adalah Terasering Jatiluwih di Tabanan dan Terasering Tegallang Ubud. Karena ini tentang Ubud, kita fokus ke Tegallalang ya.

Adalah sebuah desa bernama Tegallalang yang juga merupakan sebuah ibukota kecamatan dari Tegallalang.

Kawasan desa wisata ini sarat dengan nuansa alam. Sejauh mata memandang hijau membanjiri sudut pandang. Iya, hamparan sawah bertingkat memanjakan mata, untuk kamu pencinta kesegaran dan ketenangan, ini sungguh keberkahan!

Apalagi jika dinikmati sambil bersantap dengan keluarga atau pasangan halal, paket premium euiii, hahaha... ini mah gue banget yak!

Sawah Bertingkat


Sepertinya sawah bertingkat memang tempat ikonik Ubud Bali Indonesia, sampai-sampai majalah online Indonesia Travel menjadikannya sebagai gambar sampul untuk artikel tentang tempat wisata di Ubud.

Sawah Bertingkat di Ubud
Source: http://www.indonesia.travel/en/destination/area/ubud

3. Trekking di Campuhan Ridge Walk

Nah yang demen ge-el alias goyang lutut alias jalan kaki ala petualang sejati, boleh deh uji nyali berjalan kaki mencoba trek jogging bukan biasa Campuhan Ridge Walk Ubud Bali.

Karena berjalan kaki, tentu bisa lebih intens dong menikmati suguhan murni khas Bali.

Di sini kita akan menemukan beragam view seperti pura, sungai, lembah, perkampungan khas Bali dan tentu saja menghirup udara sarat oksigen. Sssst... saatnya puaskan hasrat fotografi di sini. Xixixi... Mau pose apa saja, tariiik maang!

Beberapa tips untuk sukses menaklukkan tantangan ini antara lain:
  • Kenakan pakaian yang terbuat dari katun agar keringat terserap dengan baik
  • Pakai sepatu ringan dan nyaman, tak perlu yang terbaik, karena di tengah perjalanan suka ada lumpur yang tersesat, hehehe. Jadi, pastikan sepatu mahal dan keren tetap tinggal di rumah/penginapan ya.
  • Bawa perlengkapan air minum atau camilan karena sepanjang jalan tak begitu banyak orang berjualan.
  • Nah ini kudu wajib hukumnya. Peralatan dokumentasi seperti kamera, tongsis dan konconya. Tentu kamu tak ingin momen ini hilang ditelan waktu. Sepanjang perjalanan akan ada lekukan lembah, pemandangan mempesona baik dari kedua sisi atau datang dari bagian bawah.
  • Waktu perjalanan lama 3-4 jam, lebih dari cukup untuk memuaskan hasrat fotografi (baca: narsis)
  • Waktu eksplor terbaik pagi dan sore hari agar tak terbakar matahari
  • Pastikan membawa losion anti nyamuk karena mereka doyan darah pelancong, hahaha... hush! 
Campuhan Ridge Walk
Source : http://www.bali-indonesia.com/magazine/campuhan-ridge-walk-bali.html

4. Monkey Forest Ubud

Ingin sesuatu yang berbeda untuk kunjungan kali ini?

Nah, ini dia salah satu primadona tempat wisata turis baik domestik atau manca negara di Ubud, yang cocok didatangi bareng keluarga. Menyaksikan tingkah polah monyet yang lucu dan lugu dijamin bisa membuat kita senam mulut.

Tempat ini sebenarnya adalah kompleks pura sekaligus cagar alam dengan pepohonan tinggi dan rindang, yang sangat cocok menjadi habitat ratusan kera yang sudah familiar dengan para wisatawan.

Karena mereka sangat aktif, rasa ingin tahu mereka juga sangat tinggi. Jadi siap-siap dengan aksi mereka yang sukar diprediksi. 

Beberapa di antara mereka suka mejeng di pintu masuk dan menunggu dengan sorot mata penuh selidik, sepertinya mereka tahu dan menunggu para calon "korban". 

Seperti halnya bangsa kera mereka jatuh cinta sama pisang. Jika ingin narsis bareng, kudu minta tolong sama pemandu, siapa tahu mereka mendadak  berubah jadi kasar dan merampas barang-barangmu. Semuanya demi keamanan dan kenyamanan semata.

Monkey Forest Ubud
Source: http://livingintravels.com/balijskaya-istoriya-zhivi-naslazhdajsya-fotografiruj/

Source: http://www.bali-indonesia.com/ubud/ubud-monkey-forest.htm

5. Yoga di Pagi Hari

Yup. Ubud memang identik dengan yoga. Bahkan terkenal sampai ke manca negara. Tenang, untuk kelas pemula juga ada. Kudu merogoh kocek, tapi yang gratis juga tersedia. Apalagi kalau ajak aku, boleh deh gratis, tis. Hihihi...

Pagi hari adalah waktu yang sempurna melakukan yoga. Saat udara masih segar, pikiran rileks, bersinergi dengan suasana sarat spritual dan magis. Waktunya untuk mengembalikan energi positif pada sukma dan raga sekaligus narsis binti eksis. Tetap yak...!

Apalagi jika yoga dilakukan sambil menghadap sungai atau sawah. Sempurna!

6. Puaskan Hasrat Belanja di Pasar Seni Sukawati

Jalan-jalan tanpa ole-ole, rasanya gimana gitu ya.

Ya... gimana dong?

Yuk siapkan kocek dan keluarkan jurus seni tawar menawar terbaikmu di sini. Julia Robert saja syuting di sini lho. Iya di filmnya Eat Pray Love itu. Masih ingat adegannya?

Berbagai ole-ole khas Bali tersedia lengkap di sini. Datanglah lebih awal agar mendapatkan harga perkenalan. Pasar buka jam 10 pagi. Catat ya!

Untuk mendapatkan "harga lokal" kudu akrab dengan penjual. Gunakan panggilan "mbok" untuk perempuan yang berarti ibu, dan "Bli" untuk laki-laki yang berarti Abang. Dan cobalah menawar dengan setengah atau bahkan 3/4 dari harga yang diajukan pertama kali.

Kudu tega, gitu? 

Yup!

Oh iya, tidak semua barang bisa kita dapatkan dengan harga terjun bebas, karena ada beberapa barang sudah punya standar harga dan tak bisa ditawar lagi.

Jadi, gimana dong agar tahu bahwa kita mendapat harga terbaik?

Survei harga dengan cara berkeliling dan kunjungi pedagang yang menjual barang yang sama dan tanya harganya. Iya, samalah caranya saat kita belanja di pasar tradisional di tempat kita sendiri.

Selamat berbelanja ria!

Pasar Seni Sukawati Ubud
Source: http://www.anythingbali.com/senangnya-berbelanja-di-pasar-sukawati/

Nah, sekarang sudah tahukan ya betapa pentingnya mengetahui aktivitas favorit di tempat wisata agar liburan semakin optimal, maksimal, berkesan dan tentu saja, tak terlupakan!