Tampilkan postingan dengan label Wisatawan Tiongkok. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Wisatawan Tiongkok. Tampilkan semua postingan

Rabu, 19 September 2018

Ssst! Begini Lho Karakteristik Wisatawan Tiongkok

karakteristik wisatawan tiongkok

Ssst! Begini Lho Karakteristik Wisatawan Tiongkok . Sebuah pesan 'terusan' masuk lewat WAG Blogger Balikpapan.

Tentang acara "Bimbingan Teknis - Sinergitas Promosi Pariwisata Pasar China Dengan Pelaku Industri Pariwisata"

Mataku sih langsung fokus sama 'Pasar China'. Memangnya ada Pasar China ya di Balikpapan?

Namun jauh di lubuk hati aku sudah tak yakin dengan hipotesa konyolku ini.

Lalu iseng aku ketik di google pakai kata kunci "Sinergitas Promosi Pariwisata Pasar China Dengan Pelaku Industri Pariwisata"

Ternyata eh ternyata, beberapa artikel sudah tayang. Bimbingan teknis sejenis ini juga sudah dilaksanakan di beberapa kota di Indonesia seperti Medan dan Semarang.

Olala... ini tentang bagaimana kiat merebut pasar pariwisata China/Tiongkok!

Duh, terbukti betapa konyol hipotesa awalku, hihihi...

Selanjutnya aku mencari asal muasal pesan 'terusan' WAG tadi.

Ternyata berasal dari akun instagram @balikpapan_city yang kerap menjadi mitra ibu Hetifah Sjaifudian, Wakil Ketua Komisi X DPR RI, terutama yang berkaitan dengan komunitas media sosial.

Ini adalah kali kedua aku mendapat info acara bagus seperti ini karena kerap kepo-in instastory @balikpapan_city.

Baidewei, subway, tulisan ini akan agak panjang dan berbau akademis,  jadi, waspadalah, waspadalah!

Saran aku sih sediakan camilan, tahukan? Itu lho cecudah celapan cebelum cepuluh, camilan! ^^

Kembali ke laptop!

Biar tidak saltum alias salah kostum aku DM deh mimin @balikpapan_city. Ternyata acara ini ga pakai dress code. So dengan nge-jins dan atasan casual aku siap sekolah lagi ^^

Rasanya sudah lama banget tidak mengikuti acara seperti ini. Pakai acara nginap satu malam di Hotel Grand Tjokro Balikpapan, lho, asli bikin kepo!

So, you guys  can imagine betapa antusiasnya aku!

Yup! Jam 11 teng aku sampai deh di lobi hotel. Langsung ke resepsionis tanya lokasi acara dan minta password wifi, xixixi... ^^

Aku lalu diarahkan ke ballroom Sapphire.

Sesampainya di sana, tak satu pun staff yang aku kenal, belakangan aku ketahui ternyata panitia inti, semuanya diboyong dari Kementrian Pariwisata Jakarta.

Mereka masih "touch up" venue di sana-sini. Mengatur OHP (overhead projector), memeriksa mike, tes-tes... dan sebagainya.

"Silahkan duduk dulu bu" Seorang panitia mempersilahkan aku sambil tersenyum manis.

"Registrasi dimulai baru jam 1 nanti, usai sholat Jumat," kata si mba menambahkan

"Beklah, mba, terimakasih!"

Sambil menunggu acara, aku membuka tas mengambil notebook, membuka blog sambil cek ombak, hahaha... lumayan atuh la, buat pageviews!

Waktu berlalu tanpa terasa. Tahu-tahu sudah masuk waktu sholat zuhur.

Usai sholat, aku menghampiri panitia dan bertanya apakah sudah bisa makan siang, karena aku lihat hidangan sudah tersaji rapi dan perut sudah mulai demo, saudara-saudara! ^^

"Silahkan, bu"

Beklah!

Hidangan kali ini sederhana namun menggugah selera.

Sepiring mie goreng plus sambal dan kerupuk sudah pindah ke dalam perut sekarang, hahaha, plus satu mangkuk kecil es cendol segar. Alhamdullillah. Rasanya aku siap bertarung ne! ^^

Peserta yang terdiri dari berbagai komunitas seperti pelaku UMKM, YouTuber, pemilik/pengurus objek wisata di Balikpapan, perwakilan akun instagram komunitas netizen dan aku sendiri, blogger kece eh, juga sudah terlihat di sekitar venue.

Aku juga bertemu Vicky Siburian, sahabat lama dari Kelas Inspirasi, punya kenalan baru Candra Area Coordinator Oleh-Oleh Balikpapan, Gulung Jenebora dan mba Weny praktisi UMKM yang piawai membuat cake dan cookies.

Acara agak molor dimulai jam 13.30, itu juga setelah MC Reval Zulfi, Duta Wisata Manuntung tahun 2014 yang kini berdinas di Sekretariat PemKot Balikpapan memanggil para peserta untuk memasuki ruangan.

Usai menyanyikan lagu Indonesia Raya dan berdoa, acara pun dimulai!

karakteristik wisatawan tiongkok

Bapak Djum'ali yang mewakili Bapak Walikota Balikpapan membacakan sambutan tertulis yang intinya sangat mendukung adanya kegiatan positif seperti ini.

Selanjutnya Ibu Irma Nurmayanti mewakili Kepala Dinas Pariwisata Balikpapan membeberkan potensi beberapa tempat pariwisata di Balikpapan seperti Pantai Kemala, Pantai Lamaru, Pantai Manggar, Pantai Kilang, Penangkaran Buaya, Batu Dinding Borneo, Bukit Bangkirai dan lain-lain.

Agar lebih afdol dan nampol, monggo search  aja pakai keyword "tempat wisata hits di Balikpapan".

Tak kurang ada 40 lokasi. Gak percaya? Buruan browsing, xixixi...

Selanjutnya, sambutan atau tepatnya curhat dari Pak Joko Purwanto, Direktur Badan Promosi Wisata Daerah Balikpapan!

Kalimantan Timur, dengan luas hutan tropis yang tersisa 60-75% sesungguhnya merupakan modal luar biasa untuk tujuan wisata minat khusus seperti ekowisata dan wisata petualangan.

Terdapat 10 kabupaten dengan potensi wisata yang sangat besar namun belum memberikan hasil signifikan karena kurangnya sinergi antar stakeholder.

Kurangnya semangat pengelolaan daerah serta aset wisata juga mengakibatkan rendahnya kinerja dan daya saing daerah tujuan wisata. Otomatis kreativitas juga ikut terjun bebas!

Pasar China atau Tiongkok memang sangat ideal dijadikan leading sector pariwisata di Balikpapan.

Tentu saja faktor utamanya karena Balikpapan memiliki bandara internasional namun ironisnya tidak memiliki rute internasional kecuali Silk Air tujuan Singapore itupun tidak bisa berangkat setiap hari.

Yup, sungguh ironis sekali ya!

Di bagian akhir Pak Joko berbagi informasi tentang Pulau Balabalagan.

Meski secara administrasi termasuk dalam daerah Sulawesi Barat namun akses dari Balikpapan ke pulau ini relatif lebih dekat dijangkau.

Jika menggunakan kapal biasa, waktu tempuh sekitar 10-12 jam. Hal ini tentu saja  kurang efektif ya, karena maksimal orang bisa menikmati perjalanan itu biasanya hanya 6 jam, itupun jika pakai pesawat terbang. Sedangkan jika ditempuh dengan jetfoil (sejenis feri cepat) bisa dipangkas menjadi 2-3 jam.

Ketika Pak Joko mengutarakan niatnya untuk melalak ke Pulau Balabalagang ini, banyak peserta yang mengacungkan tangan untuk join, termasuk aku, hahaha...

"Mari kita berdoa semoga ada investor yang tertarik ya," imbuh Pak Joko lagi.

Di bagian terakhir curhatnya Pak Joko menghimbau betapa pentingnya sinergitas promosi wisata, terutama, antara legislatif, eksekutif dan semua pihak yang terlibat dalam industri pariwisata!

Sesi tanya jawab sesi pertama didominasi curhat peserta. Tentang perlunya peningkatan infrastruktur di tempat wisata seperti akses masuk, kualitas jalan dan tentu saja sinergitas stakeholder pariwisata termasuk perhatian serius dari jajaran pemerintah Balikpapan serta komunitas agar upaya menggalakkan sektor pariwisata tidak hanya sekedar jargon dan jargon semata!

Selanjutnya materi dari Bapak Budi Setiawan, Dosen STP Sahid Jakarta!

Sebelum memulai sesi, Pak Budi mengajukan beberapa pertanyaan untuk menghangatkan suasana seperti siapa saja yang sudah pernah mengikuti pelatihan sejenis ini, yang memiliki usaha pariwisata, non pariwisata, siapa yang dari asosiasi pariwisata, dari akademisi serta yang dari desa wisata termasuk Pokdarwis.

Terus terang baru kali ini aku tahu tentang Pokdarwis, karena kebanyakan bertapa di depan notebook, hahaha...

Ayo siapa yang mau tos sama akuh?

Yup, Pokdarwis adalah.... Kelompok Sadar Wisata!

Selanjutnya, foto Presiden Jokowi mengawali sesi kedua ini.

karakteristik wisatawan tiongkok

Fix, tourism is a Leading Sector, officially!

Asyik! Jadi semangat ne nulis tentang travelling! ^^

Apalagi konfirmasi dari slide yang berikut ini.

karakteristik wisatawan tiongkok


Dan ini!
karakteristik wisatawan tiongkok

Terutama dari info grafis terakhir ini, jelas banget ya, kenapa penting banget sinergitas promosi pariwisata itu!

Melibatkan banyak stakeholder!

Mulai dari transportasi, akomodasi, atraksi dan souvenirisasi. Ah yang terakhir mah agak lebay ya, Maksudnya souvenir, giccu. Ceritanya, mau main diksi, gitu lho! ^^

Aku suka banget sama infografis dari Pak Budi ini. Cerdas, ringkas, informatif!

Apalagi saat membawakan materi. Energik dan komunikatif!

Terutama saat menjelaskan syarat daya tarik pariwisata!

karakteristik wisatawan tiongkok

Dalam banget yak.

Dengan infografis begini, kita bisa mengerti betapa krusialnya sinergitas promosi pariwisata ini.

Lalu beliau kaitkan lagi dengan Sapta Pesona!

karakteristik wisatawan tiongkok

Sesampainya di sesi ini, Pak Budi lalu berjalan ke mejaku, melangkah ke sisi sebelah kanan dan menuangkan air mineral ke dalam gelas di depanku.

"Perhatikan, saat menuangkan air seperti ini di depan wisatawan, posisi ini, kata beliau sambil menunjukkan maaf  'ketiak' beliau sendiri, ini adalah amat krusial!"

"Pastikan tidak ada bau, juga dari sini, kata beliau lagi sambil menunjuk mulut beliau"

"Jadi bisa dibayangkan, jika nanti ada wisatawan di Balikpapan mengalami kesan yang kurang menyenangkan, pasti semua akan ikut dirugikan, karena sekarang zaman digital, semua bisa viral dalam hitungan jam, menit bahkan detik!"

Begitu pula sebaliknya, jika ada kesan yang menyenangkan, semua pasti ikut ketiban rezeki.

"Jadi, efek domino sangat berperan sekali!" Pak Budi kembali menegaskan.

Cuma ada 2 pilihan. Mau terkenal karena kebaikan atau keburukan!

Karena tak ada ruang untuk "rata-rata!"

Duh, pas menyampaikan hal ini, aku mendadak merinding, karena pernah mendengar hal yang sama dari seorang motivator ternama, "tak ada ruang untuk rata-rata!"

Oh iya, buat kamu yang belum sempat browsing tempat wisata hits di Balikpapan dan Kalimantan Timur, boleh nih contek versi Pak Budi.

karakteristik wisatawan tiongkok

Wow, Batu Dinding!

Miniaturnya Great Wall, itung-itung buat pemanasan sebelum ke Tiongkok laaa ^^

Untuk pengalaman yang lebih afdol, hindari bepergian saat musim liburan atau weekend ke Batu Dinding ya.

Baca juga : Ini Dia 4 Cara Afdol Menikmati Pesona Batu Dinding Borneo


karakteristik wisatawan tiongkok


karakteristik wisatawan tiongkok

Wah ada Kakaban, si danau dalam pelukan!

Di Kakaban kita bisa  berenang bareng ubur-ubur tanpa sengat lho!

Aku sudah pernah menuliskannya di sini ^^

Juga tentang Maratua tempat di mana engkau ingin waktu berhenti sementara, saking indah dan sarat pesona!

Berikutnya, tet te re tet tet.... ini dia sesi yang paling di nanti!

Tentang karakteristik wisatawan Tiongkok/China

Seiring dengan perkembangan ekonomi Tiongkok yang sangat pesat, pasar pariwisata Tiongkok banyak dilirik sebagai pasar wisata baru yang sangat menjanjikan bagi sejumlah negara, termasuk Indonesia!

Perilaku wisatawan dapat digunakan untuk memahami kecenderungan wisatawan dalam memilih dan melakukan pembelian atas produk wisata.

Perilaku wisatawan Tiongkok ini juga berubah seiring perkembangan dan kemajuan media sosial.

Yuk kita intip sama-sama pegimana sih karakteristik wisatawan Tiongkok itu!

karakteristik wisatawan tiongkok


karakteristik wisatawan tiongkok

Pas sampai di sini, anganku langsung melayang ke suasana  saat travelling di daerah Campuhan Ubud Bali.

Tepat sekali!

Beberapa kali aku bertemu wisatawan Tiongkok baik muda atau tua, mereka gemar berkelompok!

Dan kalau satu orang sudah belanja di satu tempat, maka bisa dipastikan yang lain akan langsung mengikuti.

Mendadak aku jadi senyum-senyum sendiri, mengingat semua momen ini, so true banget!

Inilah kenapa penting mengetahui karakteristik wisatawan!

Agar kita bisa merancang produk wisata yang disesuaikan dengan karateristik wisatawan dan mendapatkan hasil yang optimal!

Mau tahu lebih banyak lagi tentang karakteristik wisatawan Tiongkok ini?

Simak fakta yang tak kalah menarik berikut ini!

karakteristik wisatawan tiongkok

Ini!

karakteristik wisatawan tiongkok

Dan tentu saja yang paling utama adalah yang ini!

karakteristik wisatawan tiongkok


Ternyata pantai di Indonesia guys, sangat mencuri hati mereka, karena eh karena, di Tiongkok sangat sulit menemukan pantai unik dan indah.

Sesi pertama hari ini sangat berkesan sekali, dan pernyataan Pak Budi di atas begitu terpatri, untung aja gak sampai ngigau di dalam mimpi, xixixi...

Usai sesi, pak Budi aku culik buat eksis bareng! Biar gak hoax, hahaha...

Maafkan foto yang kabur ya. Selain ruangan memang kesannya 'melow dan sendu', HP aku juga kayaknya belum support atau sang fotografer belum setting fitur.  Elus-elus HP... ^^

karakteristik wisatawan tiongkok

Semoga postingan karakteristik wisatawan Tiongkok ini bisa memperkaya literasi  ya...