Selasa, 11 Mei 2021

Panduan Merawat Kucing Bagi Pemula

Panduan Merawat Kucing Bagi Pemula. Sungguh aku baru tahu ternyata untuk merawat kucing itu bukan hal biasa, apalagi kalau pemula seperti aku. 

Merawat di sini bukan sekedar memberi makan di teras lho ya. Tapi, mengadopsinya, menjadi bagian anggota keluarga!

Simak kisah suka duka aku, duh drama banget yak, hahaha, merawat kucing rumahan, yang terbukti mampu mengaduk-aduk emosi seluruh anggota keluarga!

panduan merawat kucing bagi pemula

Titan, Anabul Rumahan Adopsi

Hari ini, jadwal beli keperluan dapur di eda tukang sayur. Seperti biasa aku kudu melewati eks halaman bulu tangkis untuk memangkas rute, gyus!

Namun hari ini sedikit berbeda, kawan, dari jauh aku melihat anabul (baca: kucing) duduk dengan posisi roti memandang kosong ke tengah lapangan. Nothing special. Aku hanya melihat sekilas. Anabul sedang terpejam, meditasi, menikmati hari, jadi tak ada kontak mata!

Usai belanja, aku lewat lagi rute yang sama. Kali ini aku menghampiri anabul, jongkok mencoba kontak mata.  Ah, kasihan banget, aku melihat bulu di antara dua telinga seperti berkerak dan kedua telinga juga berkerak.

merawat kucing bagi pemula panduannya

"Hi, good morning, how are you?"

Aku iseng menyapa anabul, dengan kedua tangan memegang belanjaan. Jadi, hanya ada kontak mata saja.

Responnya sungguh diluar dugaan.Doi langsung melompat ringan, menciumi belanjaan dan berputar mengelilingku sambil mengendus-ngendus, seperti kelaparan.

Terharu sekaligus sedih aku lalu merespon lirih.

"Mau ikut ke rumahkah?"

"Meow, meow"

Aku langsung berjalan dan tanpa diduga doi ikut mengiringi hingga sampai di rumah. 

Dengan sabar doi menunggu di  teras, sambil aku menyiapkan makanan. Kebetulan aku punya stok makanan kucing buat kucing jalanan lain -Miaw- yang sejak Oktober 2020 aku kasih makan. Belum sanggup adopsi, karena takut tidak bisa konsisten, Hayati.

Saat aku kembali dengan makanan di tangan, anabul langsung kembali menciumi kaki dan berputar-putar lagi, mengelilingiku. So sweet!

Makanan yang aku beri langsung ludes dalam sekejap. Selama menikmati makanan aku pun ikut mendampingi. Mendengarkan deru nafasnya yang menggebu. She is so excited, indeed!

Usai makan, anabul duduk santai kayak di pantai, di lantai teras rumah.

Sesekali aku mengelus dagu dan pipi doi sambil terus memperhatikan kerak di sekitar telinga.

Karena ingin melanjutkan pekerjaan, usai pamit aku tutup pintu dan membiarkan anabul tetap di teras, tertidur menikmati belaian bayu yang saat itu memang lagi sendu.

Beberapa kali aku mengintip dari balik gorden, anabul masih tertidur santai. 

Namun menjelang zuhur ketika aku mengintip lagi. anabul sudah tidak ada. Hiiks.

Aku pun melanjutkan hidup!

Momen di atas, 25 Januari 2021, akan selalu terukir rapi, di sanubari! 

2 hari kemudian, 27 Januari 2021, saat aku di dapur, anabul mengeong. Aha. doi kembali! Telinganya kini semakin parah, luka dan berair. Bulu-bulu di telinga pun sudah menipis.

Aku langsung berbegas memanggil Yasmin.

"Yasmin, kucing yang kemarin, she is back!"

"Really, Mom?"

"Yes, came and have a look for yourself!"

"I think we should bring her to Pet Clinic!" Pancingku ke Yasmin.

"Good idea, Mom!"

"I think your Dad have a friend there in Jose Vet Clinic!"

Singkat cerita, anabul, yang kami beri nama Titan, didiagnosa scabies! 

Alhamdullillah setelah dua kali suntikan, Titan berangsur sehat dan bulu-bulu di telinga sudah mulai tumbuh kembali dalam waktu 2- 4 minggu.

panduan merawat kucing bagi pemula

Belajar Jadi Cat Lover dan Tantangannya

Aku ingat saat masa kecil dulu, di Siantar, Sumatera Utara, kami punya beberapa kucing. Sebenarnya bukan punya sih, cuma kucing kampung liar yang suka datang ke rumah, karena almarhum ayah suka memberi makan mereka.

Dari cuma seekor, lama-lama semakin banyak, bahahaha.

Awalnya, kami hanya memberi tulang dan kepala ikan saja gitu.Namun kadang-kadang kucing bisa tersedak dan muntah.

Sejak saat itu ayah mulai mengunyah lembut semua tulang-tulang ikan lalu mencampurkannya dengan nasi. Kalau tidak dicampur alamat ikan doang yang diembat!

Sesekali kalau pas mamak masak daun ubi tumbuk yang fenomenal itu, kuah santan dicampurkan juga.

Biasanya piring makan kucing akan ludes, des tak berbekas!

Sama seperti kami yang makan tiga kali sehari, kucing-kucing di rumah pun sama. Ikut jadwal makan kita, bruakakaka. Saat itu kami belum tahu banyak tentang apakah makanan manusia bisa dikonsumsi kucing. Juga belum tahu ada makanan khusus kucing. Maklumlah di kampung, zaman baheula lagi!

Kebetulan, kami tinggal berdempetan dengan rumah opung yang punya halaman samping dan berpasir. jadi jarang banget kami menghirup kotoran kucing, karena kucing-kucing selalu menutup rapi kotorannya, right

Namun sesekali kalau sedang sial, pas menjemur pakaian bisa juga terinjak "ranjau". Hahaha.

Kini di tahun 2021, kami sekeluarga sepakat mengadopsi Titan, si kucing domestik! Meski dulu pernah pelihara kucing, rasanya aku mulai dari zero lagi, mengosongkan gelas!

Mulailah aku browsing dengan kata kunci "cara merawat kucing rumahan" dan "kiat pelihara kucing untuk pemula" 

Satu artikel Merawat Kucing Rumahan dari Wikihow sangat menginspirasiku terutama kalimat ini:

"... kucing tidak harus ke luar rumah untuk menjadi bahagia!. Hiburan dan stimulasi secara teratur, adalah koentji!"

Berikut selengkapnya Panduan Merawat Kucing Rumahan ala WikiHow dengan suntingan di sana sini ya.

A. Menjaga Kucing Tetap Aman

Iyes. Ini adalah prioritas utama sebelum memutuskan untuk mengadopsi anabul! C-A-T-A-T!

1. Buatlah lingkungan yang aman bagi kucing.

Titan, senang banget di permukaan lembut dan empuk. Biasanya doi akan tidur dan grooming di sana. 

Seperti dilansir dari situs kucinglucu.net, meski Titan termasuk kucing calico (kucing belang tiga) plus observasi  (tsaah, observasi) selama lebih dari sebulan, tapi kepribadiannya sedikit menyimpang dari teori di situs itu.

Titan, sangat moody. Doi punya waktu-waktu tertentu gemar dibelai seperti saat bangun pertama di pagi hari dan random time. Bisa usai makan siang, saat bermain atau usai makan malam.

Kami pernah mengajak Titan grooming ke vet clinic, dan untuk beberapa hari doi kami izinkan naik ke tempat tidur, karena masih wangi dan bersih, hihihi.

Namun ketika doi mulai gemar eksplor ke luar rumah, dan tentu saja kami tidak memantau lingkungan mana saja yang dipatrolinya, kami memutuskan untuk menutup pintu kamar saat Titan di rumah. Untuk jaga-jaga saja sih. Takut doi bawa kotoran, virus dan lain-lain.

Aku pernah berpikir: "Apakah kucing tidak stress dengan hanya tinggal di rumah saja?"

Menurut wikipedia, kucing tidak harus ke luar rumah untuk menjadi bahagia. Salah satu kunci untuk menjaga kucing rumahan bahagia dan puas adalah dengan memberikan stimulasi dan hiburan secara teratur.

Selain olahraga dan stimulasi mental, kucing memerlukan lingkungan yang aman untuk hidup, makanan dan minuman, perawatan tubuh dan kesehatan rutin. C-A-T-A-T lagi!

Inilah yang bisa dilakukan agar lingkungan aman :

>> Kucing gemar melompat ke atas, meski tempat itu setinggi pinggang bahkan kepala.  Nah, jadi pastikan barang-barang berharga kamu ada di tempat aman! 

>> Singkirkan benda-benda yang menarik bagi kucing seperti, benda mengkilap, tali sepatu, wol, tali, semua peralatan menjahit. Apalagi kalau benda itu panjang dan tipis, pastilah anabul akan tertarik. Jadi, harus dirapikan agar tidak tertelan. Jika tertelan, bisa terjangkit gangguan usus serius dan harus dioperasi

>> Kucing dan lilin bukanlah sahabat sejati! Hindari menaruh lilin di tempat tinggi. 

2. Jauhkan Kucing dari Racun

Ini aku alami sendiri. Saat aku menunda membuang air bekas pel atau cucian, Titan sering tergoda ingin minum dari ember. 

Sebagai gantinya, aku menyediakan lagi satu tempat minum yang ukurannya lebih besar dan selalu diganti setiap hari.

Iyes. Titan jadi gemar minum dari sana, karena memang airnya lebih segar (mengandung lebih banyak oksigen), langsung ditampung dari kran air! 

Duh, tak sanggup membayangkan jika Titan sempat menelan air bekas cucian/pel 

3. Hindari Tanaman Beracun Bagi Kucing

Dengan hobi baru ini, memelihara kucing, aku juga jadi tahu bahwa ada beberapa tanaman yang beracun untuk kucing.

Berikut 12 tanaman beracun bagi kucing.

Setelah membaca ini, aku langsung tergopoh-gopoh memindahkan pot lidah buaya ke bagian belakang rumah.

B. Menyiapkan Kebutuhan Dasar Kucing

Sungguh aku baru tahu mengadopsi kucing bukanlah hal retjeh! 

Banyak hal baru yang harus dan masih terus aku pelajari. 

Jadi, boleh jadi, daftar ini juga akan terus menyesuaikan seiring adanya penemuan-penemuan.

1. Toilet Kucing

Hahaha, toilet kucing? 

Iye, mpok, agan. Kucing juga punya toilet. Siapa yang baru tahu?

Bahasa gaulnya "litter box", sebuah kotak yang berisi pasir khusus. 

Di rumah aku menggunakan pasir bentonit yang mampu menyerap aroma kotoran.

Sama seperti manusia, kucing juga perlu privasi lho sat menggunakan toilet. Jadi, tempatkanlah toilet kucing di tempat sepi sehingga kucing tidak akan terganggu atau ketakutan oleh suara yang tiba-tiba muncul!

>> Bersihkan kotak pasir setiap hari agar kucing happy menggunakannya dan tak ada drama buang air sembarangan. Bersihkan kotak pasir secara keseluruhan setiap minggu!

>> Jika punya kucing 2 ekor, kotak pasir sebaiknya ada 3!

2. Sediakan Makanan dan Minuman

Karena sudah tertanan di DNA kucing bahwa waktu tidurnya berkisar antara 15-20 jam per hari, kucing rumahan sangat mudah gendut. Jadi, penting untuk menakar porsi makanananya. Biasanya di setiap kemasan tertulis petunjuk penggunaan, tergantung usia dan berat.

>> Air tawar harus selalu tersedia setiap saat.

>> Cari tahu kebiasaan makan kucing. Dryfood atau wetfood. Masing-masing ada plus minusnya.

Sebelum hamil, Titan, biasanya makan dryfood, selain baik untuk kesehatan gigi juga rendah kalori. Namun saat Titan hamil, selera makannya agak berubah, jadi aku campurkan sedikit wetfood agar doi punya selera

Aku perhatikan Titan sangat suka minum dari wadah yang lebih besar dan air yang segar karena mengandung lebih banyak oksigen. 

3. Me Time

Seperti manusia, kucing juga punya me time. Bahahaha Kalau tidak mengalami sendiri, rasanya aku sulit untuk mempercayai.

Biasanya Titan suka mencari area yang lebih tinggi, memberinya ruang pandang yang luas sekaligus memantau keberadaan kucing dominan lain.

4. Menyediakan Tiang Garukan

Pas di bagian ini, aku langsung teringat dimasa kecil dahulu, dimana kaki meja makan sering menjadi pelampiasan garukan. Saat itu aku berpikir, kucing hanya sedang nakal saja.

Namun ternyata, mencakar adalah bagian perilaku normal kucing. Sama seperti makan dan minum. Saat mencakar kucing sebenarnya sedang berkomunikasi, ia melepaskan aroma yang menandakan kepada kucing lain, ia mengklaim keberadaanya! 

Titan biasanya mencakar saat bangun tidur. Jadi, ada sofa bekas yang sering jadi sasaran cakaran Titan.

>> Sediakan tiang garukan yang lebih tinggi dari kucing dan pastikan tidak bergerak saat dicakar

>> Tempatkan di pintu masuk/keluar karena ini merupakan daerah favorit untuk melepaskan aroma

Baidewei, subway,

Aku lagi naksir cat tree Kottur dari arthacat, situs jual perlengkapan kucing online koleksi terbaru!

Begini nih, penampakannya.

panduan merawat kucing bagi pemula

Gimana, estetik dan instagramble banget kan ya!

C. Memberikan Kucing Simulasi Mental dan Olahraga

Bermain dengan kucing adalah keniscayaan! Apalagi jika hanya ia sendirian kucing di dalam rumah. Hal ini penting agar kucing tidak stress!

Kami biasanya menggunakan tali sepatu. Titan tak pernah bosan bermain ini. Biasanya aku akan memutar, membuat bentuk seperti liukan ular dan lain-lain.

Respon Titan selalu beragam. Kadang menggunakan kaki depan, berguling, mencium serta mengendap seolah mengamati buruan ala saudara tuanya Tuan Harimau. Sangat indah dan menghibur ekspresinya!

Kadang kala aku menggelindingkan bola-bola kecil, lalu Titan akan memburunya, setelah dekat disentuh dengan cakarnya, bola akan kembali menggelinding, dikerjar lagi. Begitu seterusnya. Hihihi.

1. Pastikan kucing mendapatkan cukup olahraga 

Kucing adalah pelari cepat, bukan pelari marathon, 3 atau 4 sesi berdurasi 4 atau 5 menit, lebih baik, dari pada satu sesi selama 20 menit. C-A-T-A-T!

>> Sediakan tongkat bulu kecil, tikus mainan dan sehelai benang. Percayalah, kucing tak akan bosan memainkannya!) Goyangkan tongkat bulu kecil setinggi kucing, lemparkan tikus mainan dan hei lihatlah bagaimana agresifnya doi bergulat. Pegangi ujung benang, goyangkan atau berlarilah di sekeliling rumah.

2. Meski Gemar Tidur Bukan Berarti Kucing Tak Ingin Bermain

"Ih, napa kucing tidur mulu yak!"

Pasti kamu pernah punya pikiran seperti itu. Betul? Tos dong, aku juga begitu.

Gen pemburu sudah tertanam di kucing. Meski kelihatannya kucing gemar tidur,  bukan berarti mereka tidak memerlukan stimulasi mental seperti yang didapatkan saat mencium bau tikus, menguntit dan menangkapnya.

Jika kucing mulai mencakari sesuatu, mengotori rumah atau agresif terhadap hewan peliharaan lain, bisa dipastikan itu karena rasa frustrasi dan bosan. Jadi, luangkan waktu untuk bermain dengan kucingmu ya! Jangan dibalik, menunggu ada waktu luang baru bermain.

3. Berilah Kucing Pemandangan di Luar Rumah

Pastikan ada tempat tenggeran yang tinggi serta jendela ya! Hal ini akan menghibur kucing dengan view luar rumah dan kebutuhan kucing untuk berada di tempat tinggi, karena kucing adalah pemanjat pohon alami.

Di rumah, biasanya Titan akan naik ke meja tamu lalu memandang ke luar rumah melalui gorden jendela. 

... dan itu bisa berjam-jam lho. Warbiyasah!

Kadang-kadang berakhir dengan adegan tidur di kolong kursi atau di sofa. Hahaha.

CATATAN:

>> Jika tinggal di apartemen, pastikan balkon aman agar kucing tidak jatuh dari balkon. Bisa dengan memberi pagar, dll.

>> Pastikan jendela di rumah punya sekat-sekat, aman sekaligus tidak bisa dilewati kucing.

4. Bangunlah Ikatan Dengan Kucing

Ternyata bukan hanya anjing saja yang bisa mendapat keuntungan dari latihan kepatuhan, kucing juga!  Latihan ini penting, mampu memberikan stimulasi mental dan membantunya membangun ikatan dengan kamu, sang babu. Hihihi.

Aku tertarik banget dengan metode clicker dari YouTube Cat School. Trik ini sepertinya simpel dan menyenangkan!

5. Saat Sedang Pergi, Berikan Kucing Maianan  

Iyes! Tinggalkan mainan untuk kucing saat kamu tidak bisa bermain dengannya. Tikus mainan atau catnip, misalnya. Bisa juga kotak atau kardus.

6. Nikmatilah Waktu Bersama Kucing 

Berikanlah waktu dan perhatian jika kucing menginginkannya. Hanya 20 tahun saja waktu yang kita punya untuk bisa berbagi kasih sayang dan perhatian.

Lakukanlah yang terbaik dengan membangun ikatan kasih sayang!

D. Menjaga Kesehatan Kucing 

1. Sesekali, berikan kucing kamu perawatan!

Yasmin biasanya suka menggunting kuku Titan meski kadang tidak selalu sukses. Kudu tahu mood Titan. Adakalanya Titan pasrah dan tidak keberatan, namun di lain waktu, Titan tak suka, menarik kakinya dengan tatapan agak kurang ramah. Hahaha.

Meski kucing bisa melakukannya sendiri (grooming) menyisir bulu kucing bisa meningkatkan ikatan. Temukan bagian favorit dan sisirlah di sana! Jika berkenan, kucing akan mendengkur kencang. 

Saat menyisur, perhatikan juga apakah ada benjolan, kutu atau tanda-tandalan lain yang perlu penanganan. Lebih baik memcegah daripada mengobati, bukan!

Jika kucing menua, elastisan pun ikut berkurang, ia tidak akan mampu mencapai bagian bulunya secara keseluruhan.

2. Kebirikan Kucing  

Tahukah kamu?

Hewan yang tidak dikebiri akan bersifat lebih teritorial dan kemungkinan besar ia akan menandai rumah dengan urine atau kotoran. Selain itu urine dan kotoran juga bisa mengundang hewan liar ke rumah sehingga membuat kucing terancam atau tertekan.

Awalnya kami punya ide mau steril kucing betina Titan, namun apa daya selain mahal dan keburu masa berahi masuk, Titan sukses hamil dan melahirkan pertama kali 5 Mei 2021 lalu. Perpaduan angka yang unik 5/5 dan jumlah anak kucing 5. Sepertinta Titan demen dengan angka 5! Klenik mode ON. Hahaha, Canda lho, canda!

3. Vaksin

Kucing memiliki 9 nyawa. Pernah dong mendengar mitos ini ya?

Nyatanya, kucing tidak benar-benar memiliki 9 nyawa. Mereka bisa terserang infeksi virus dan bakteria yang mampu menyebabkan penyakit berbahaya. 

Lebih lanjut tentang vaksin kucing bisa diklik di Apa Saja Vaksin Yang Harus Diberikan Pada Kucing yang dilansir dari halodoc.com.

4. Kontrol Kutu Kucing

Meski pun resiko terjangkit kutu kucing rumahan lebih kecil, tapi tetap saja ada kemungkinan bisa berkembang biak.

Tersedia banyak pembasmi kutu, namun sebaiknya selalulah berkonsultasi ke dokter hewan terlebih dahulu.

5. Microchip

Aku langsung ingat microchip di sebuah tayangan TV. Para ahli menanamkan microscip agar bisa memantau segala aktivitas seekor paus di kedalaman laut lepas.

Ini adalah chip kecil yang ditanam di bawah kulit kucing. Ketika dipindai, chip akan memberikan nomor unik yang berisi data-data pemilik.

Hal ini berguna saat kucing/hewan peliharaan melarikan diri, chip akan memberikan informasi kepada penyelamat kucing bahwa kucing ada pemiliknya dan bisa membantu reuni kembali.

Baidewei, subway,

Meet, Titan yang lagi me time di sofa, she expecting kittens sometime in May 2021. Setelah itu, rencananya Titan mau dikebiri untuk mengontrol poulasi.

panduan merawat kucing bagi pemula

Apakah kamu punya versi lain panduan merawat kucing bagi pemula? 


Referensi:

https://id.wikihow.com/Merawat-Kucing-Rumahan

https://kids.grid.id/read/472111008/tips-merawat-kucing-untuk-pemula-dan-kesalahan-yang-sering-dilakukan?page=all

https://www.kucinglucu.net/yuk-kenali-sifat-si-mpus-lewat-warna-bulunya/

https://www.merdeka.com/trending/6-manfaat-memelihara-kucing-bagi-kehidupan-manusia-kln.html?page=4

54 komentar:

  1. gara-gara aku suka liatin video kucing di tiktok isi timeline tiktok aku kucing semua hahha duh gemes banget sama kelakuan kucing mak, apalagi pas dimandiin

    BalasHapus
    Balasan
    1. Soal bahagia ini, aku pernah baca quote du ruang tunggu Jose vet Clinic.

      Gini bunyinya:

      "Susah Bahagia? Peliharalah Kucing!"

      So true, indeed!

      Hapus
  2. Ternyata pelihara kucing sebenarnya gak terlalu simpel juga ya..banyak hal yang kudu disiapin biar tetap sehat semuanya...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul banget, Mba.
      Semoga tulisan ini bisa sedikit memberi pencerahan ya

      Jadi, sudah siap adopsi anabul, nih?

      Hapus
  3. wah Titan lucu sekali mbak
    hiks kucingku yang namanya Jima baru saja mati, sepertinya dia terkena racun saat main di luar
    sekarang kucingku tinggal 4, akan kurawat dgn makin hati hati

    BalasHapus
    Balasan
    1. Memang beresiko banget ya kucing kalau dibiarkan di luar.
      Kasihan sebenarnya.

      Yuk, mari mulai dengan minimal adopsi satu ekor ya...

      Hapus
  4. Merawat kucing tuh sama dengan merawat anak kecil, banyak yang harus dipersiapkan. Soalnya kata temen2 yang punya kucing kek punya anak dsn sayangnya melebihi segalanya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Setuju, Tjin.
      Merawat kucing memang harus sama seperti anggota keluarga.
      Memang begitulah seharusnya!

      Yuk, mari adopsi, Tjin!

      Hapus
  5. Banyak juga kucing-kucing liar di sekitaran rumah, kadang mereka masuk rumah, kadang cuma di halaman depan atau belakang rumah. Btw aku baru tau kalau mencakar adalah bagian perilaku normal kucing, pantas aja kadang-kadang si kucing suka mencakar tangga kayu di belakang rumah.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aku juga baru tahu ketika mencari literasi merawat kucing bagi pemula, mba.

      Hobi baru ini benar-benar memberiku ruang untuk tahu lebih banyak lagi tentang literasi merawat kucing terutama bagi pemula seperti aku seperti posisi tidur, gerakan ekor serta bahasa tubuh kucing lainnya semua ada artinya.


      Hapus
  6. kucing, waktu itu anak2 sempat minta ijin untuk peliharanya nih mba tapi belum juga.
    Paling kalau main ke rumah eyangnya bisa main dengan kucing peliharaan pakdenya. btw itu Titan lucu banget...

    BalasHapus
  7. Dulu pas msh SD, aku juga blm ngerti kalo kucing ga bisa diksh nasi, susu sapi, kuning telur mentah, ato sayuran. Krn dia pada dasarnya karnivora. Malah sebaiknya kucing jg ga diksh ikan, Krn itu bukan makanan nature nya. Kucing itu hewan pemburu, jd sebaiknya diksh daging ayam ato daging lain, tapi bukan seafood. Itu aku baru tahu setelah pindah ke JKT :D

    Makanya kucing2ku yg skr ya diksh makanan beneran yg makanan kucing. Kucing yg msk rumah malah dikebiri supaya ga sampe hamil dan lebih anteng. Dan memang mba, jd lebih kalem bangettttt.

    BalasHapus
  8. Beberapa minggu ini aku sekeluarga disibukkan dengan Pasangan kucing yang menjadikan atap rumah kami sebagai rumah mereka, hingga satu malam terdengar ada suara anak kucing. Sesuai dugaan, anak kucingnya ada 4. Aku pun belum sanggup untuk adopt, baru bisa kasih makan aja, sambil belajar cara merawat mereka dengan lebih baik lagi. Qodarullah nemu tulisan ini jadi semakin semangat untuk rawat Anabul.

    BalasHapus
  9. Hello cat lover!
    Ternyata samaan ya kita kak, suka kucing.
    Sekarang kucing di rumahku ada 10 ekor.
    Kalo gak ada yang mati dan saya lepas liarkan, bisa jadi udah 20an ekor di rumah, hahhaa..

    BalasHapus
  10. Jadi ingat masa kecil dan remajaku yang dikelilingi belasan kucing, mba. Sekarang udah ga sanggup ngerawat kucing lagi. Ada masa dimana salah satu dari mereka mati, ga kuat banget menanggung sedihnya ketika hal itu terjadi hiks...

    BalasHapus
  11. Haii edaaa...
    Thank you sharingnya meski langsung "duuuuh...."
    Haha soalnya aku masih sangat ala kadar memerlakukan kucing.
    Selintasan aku juga sudah baca cara yg bener dalam merawat kucing dari berbagai postingan. Ada tuh temen medsos yang memang rescuer koceng dan dia sering sharing perawatan kucing.
    Dan justru karena ituuuu, aku ga berani sungguhan adopsi kucing. Tanggung-jawabnya itu lhoooo...
    Tapiii anak2ku suka kucing dan di tempat ini kami "ketiban" koceng tetangga yang migrasi dari rumahnya (gara-gara si empunya nambah piara koceng ras, jadi mungkin si koceng kampung ini merasa tersisih ya,..padahal si empunya tetep sayang loh :D).
    So far, aku tetap menerapkan garis batas : menyayangi tak harus memiliki :)
    Aku takut memiliki koceng2 ini, takut nggak bisa tanggung jawabnya. terutama karena kami cukup sering pergi, bahkan sekali waktu juga pulkam cukup lama ya kan...
    Jadi ya gitu, menyayangi tak harus memiliki :D

    BalasHapus
  12. Titaaaan...welkam hoomme...
    Lucu banget kak Anna.

    Kami juga meraawt kucing liar, karena tahu tidak boleh memperjual belikan kucing, jadi kami memutuskan untuk memelihara yang ada di lingkungan kami saja.

    Dan ada banyak point yang aku baru tahu dari artikel kak Anna.
    Sangat membantu sekali bagi pemula seperti aku. Aku bakalan rajin membersihkan carport ku, karena iya iih...mereka sering "nandain" di ban mobil.
    Ternyata itu bisa bikin kucing penghuni rumahku tertekan yaah..


    Haturnuhuh, kak Anna.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jadi berawal dari tatap-tatapan yaa..
      Lalu beneran jatuh hati.
      Kucing ini memang memiliki daya magis yang kuat. Membuat semua orang yang melihatnya bisa langsung jatuh hati tanpa tapi.

      Semoga Titan sehat selalu.
      Dan emm, aku punya keyakinan lo, kak Anna...kalau merawat kucing atau binatang-binatang kesayangan Nabi dan sahabat, akan dilipat gandakan rejekinya.

      Aamiin~

      Hapus
    2. Jadi ingat kalau ada masanya kucing pada meninggal.
      Beneran yaa, kak Anna. Mereka punya 9 nyawa itu cuma mitos. Nyatanya kalau ada yang naruh racun tikus, mereka makan juga.
      Jadi kudu super hati-hati menaruh racun.

      Hapus
  13. pas puasa awal minggu, pernah ngobrolin sama teman tentang perawatan kucing untuk pemula. Karena temanku ini salah satu pemelihara kucing di rumahnya dan kita pengen bikin video keseharian si kucing. Ternyata emang seru ya punya anabul di rumah itu.

    BalasHapus
  14. Tahun ini kami memutuskan benar2 adopsi satu anak koceng mbak, plus emaknya ikutan yg bener2 indoor masuk rumah. Emang bener deh kek punya anak. Gemes tapi hiburan juga.
    Kucingku kalau dikeluarin ke teras kudu diawasin bener krn bawaannya kabur mulu, mungkin bosa di rumah kali ya hehe.

    BalasHapus
  15. Titan jadi happy dan bersih ya, Mbak. Stimulasi dan hiburan penting banget ya buat kucing. Membaca tulisan ini kumenarik napas panjang. Belum sanggup mengadopsi kucing. Zaman masih sekolah dan kuliah dulu, ngasih makan kucing ya apa yang ada dan kucing2 yang ada juga ke sekitar rumah lalu pulang, kadang gak pulang. Kirain memang begitu biar bahagia. Ternyata ya... biar di rumah saja bisa tetap bahagia.

    BalasHapus
  16. Lucu banget cat treenya. Makasih tipsnya ya, Mbak. Aku ada 1 kucing di rumah yang usianya udah 7 tahun. Mau dikebiri tapi mamaku kasian. Kapan hari juga piara kitten baru 7 bulan eh meninggal karena keracunan. Trus adopt stray cat baru beberapa hari dia pergi.

    BalasHapus
  17. Aku pernah mba pelihara kucing, tapi karena hamil aku kembalikan lagi ke mertua. Memang gak mudah merawat kucing dan sampai sekarang belum berani pelihara lagi karena takut tidak keurus. Jadi suka main sama kucing tetangga aja yang sering main ke depan rumah.

    BalasHapus
  18. Aku msh maju mundur nih pengen steril kucing. Ad kucing betina stray disini. Udah hamil 2x. Kasian jg mikirnya. Lucu sih liat anaknya. Bikin happy n mood bagus. Tp emaknya udah tua banget kasian hamil terus. Heu

    BalasHapus
  19. halo titan sehat-sehat yaaa <3
    aku pun steril mak semua kucing
    tenang di hati mbak jadinya dan yang penting jadi tanggung jawab penuh kitanya fokus menyayangi dia
    sehat-sehat ya titan

    BalasHapus
  20. Mbak, ini berlaku untuk pet lainnya kan ya, aku lagi belajar pelihara kelinci di rumah, dan butuh panduan seperti ini.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Untuk kelinci sepertinya bisa berubah mba.
      Coba browsing dengan kata kunci:

      "... panduan merawat kelinci bagi pemula"

      ... and see what you got.

      Hapus
  21. Wah ternyata merawat kucing nggak sesimpel yang aku dugaaa.. hihi. Makasi sharingnya ya mak..

    BalasHapus
  22. Saluttt, sama semua teman yg memutuskan adopsi anabul. Jujur aja kalau aku pribadi masih blm berani. Emang cemen akutuh, karena merasa geli aja. Dan gak mau nambahi pekerjaan seperti bersihin kotoran dll. Dan ternyata, banyak juga ya persiapannya. Sungguh tak terbayangkan

    BalasHapus
  23. Sempat pelihara kucing di rumah, sudah beranak pinak, lucu banget, healing juga saat bermain dengan mereka. Sayang anakku asma dan semakin sering kambuh karena meskipun sudah dibersihkan dan dirawat baik, bulu kucingnya dimana-mana. Akhirnya melepaskan mereka semua ketangan yang tepat.

    BalasHapus
  24. Aaaah halo titaaan, aku salfok sama namanya ini bukan terinspirasi dari attack on titan kan ya bun? hehehe... jujur aslinya pengen banget adopt kucing tapi karena masih tinggal sama ortu dan ortu engga ngebolehin jadinya cuma bisa elus elus kucing liar yang lewat dan kasih makan mereka kalau lewat depan rumaah huhu

    BalasHapus
  25. Titan gemes banget! Aku juga pecinta kucing mbak, dan memang ngerawatnya susah-susah gampang ya. Itu si Titan dari awalnya keliatan agak kotor dan ada scabbies, sekarang udah cantik dan bersih hihi. BTW di rumahku juga pelihara 3 kucing rumahan

    BalasHapus
  26. Dari kecil saya suka banget piara kucing, tapi semenjak nikah, sama mamer enggak boleh pelihara. Jadinya di rumah sekarang enggak ada kucing (maaf saya curhat)

    BalasHapus
  27. Halo Titan, salam kenal yaaa dari Mak kucing di Makassar. Di rumah ada 8 kucing dan kemarin ada satu yang baru saja lahiran lagi. emang udah harus mempertimbangkan steril nih, cuman biayanya emang kudu dipersiapkan dulu hehehe lumayan soalnya

    BalasHapus
  28. Hai Titan ... asik yaa punya majikan yang memahami kamu banget. Makin betah dong tinggal di sana.
    Anakku yang kecil nih tertarik dengan kucing. Setiap jalan-jalan lalu ketemu kucing, dia perhatikan dengan seksama. tapi kalau sampai piara ... nanti dulu deh

    BalasHapus
  29. Sampe skrg aku belum berani merawat penuh seekor kucing, meskipun tiap hari rutin ngasih makan kucing sih hehe. Ya, tiap hari di jam makan, kucing" datang segerombol minta jatah, ya aku sudah siapkan tp ga berani ngerawat penuh euy. Sehat selalu Titannya

    BalasHapus
  30. Dari kecil ampe gede aku peliahara kucing liar ambil di pasar Kak hahaha, sampe beranak pinak 32 ekor. Sekarang ikut mertua, mertua nggak suka kucing ya udin jadi gemes-gemes aja kalo liat kucing lewat

    BalasHapus
  31. Toilet kucing penting banget hehehe. Biar lingkungannya senantiasa bersih. Tapi kalau punya kitten ya harus extra ngajarinnya hahaha. Macam ngajarin anak sendiri toilet training ya :'')

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau kucing di kosanku kadang eek di toilet manusia, tp tetep ga di closetnya, tp dipinggiran, aku tinggal sebor. Bahagia klo kucing ngerti buat sebor sendiri haba

      Hapus
  32. buat pecinta kucing pemula this is so useful kak, even though I am not a cat lover, tapi ini bisa jadi referensi buat saya. suka lihatin kucing anabul gitu gemesin tapi kadang masih suka bingung rawatnya gimana dan saya orangnya ga telaten, tapi baca ini jadi ada gambaran

    BalasHapus
  33. Merawat kucing memang harus bertanggung jawab dan lumayan juga untuk pengobatan, vitamin, vaksin, dan juga keperluan sehari-harinya. Aku pro juga kucing disteril biar bisa mengontrol populasi dan tak mengotori jg dengan urin. Terakhir yang pasti bangun hubungan dengan kucing itu sendiri, unik dan lucu karena seakan tahu dr gesture tubuh

    BalasHapus
  34. Kalau kucing di rumah awalnya kucing liar yang sering di kasi makan.

    Lama kelamaan berita ini menyebar di antara para kucing, sehingga kucing yang nongkrong di depan rumah semakin banyak.

    Karena merasa nyaman, pada akhirnya terjadilah hubungan cinta antara para kucing yang sering nongkrong di depan rumah.

    Kucing-kucing ini yang awalnya cuma nongkrong di depan rumah, lambat laun melakukan ekspansi. Mulailah masuk ke halaman. Sampai akhir nya ketika pintu terbuka, sudah mulai ada yang masuk ke dalam rumah.

    Salah satu kucing yang sering masuk ke rumah adalah seekor kucing betina berwarna hitam yang diberi nama oleh anak-anak : Mak Iput.

    Mak Iput ini sering melahirkan di sudut sudut tersembunyi rumah. Warna anak-anaknya beragam, kadang hitam, putih, merah. Tergantung kucing jantan yang menghamilinya.

    Atas dasar rasa keperikucingan, anak-anak Mak Iput dibiarkan di dalam rumah. Sehingga terbagilah kucing di rumah menjadi dua kubu. Kubu kucing introvert yang tempat mainnya di dalam rumah dan kubu kucing extrovert yang mainnya di luar rumah. Meskipun demikian Kucing-kucing ini tetap satu dalam komunitas kucing rumah Adda.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Langsung ngakak pas di bagian ini:

      "... lama kelamaan berita ini menyebar di antara para kucing, sehingga kucing yang nongkrong di depan rumah semakin banyak."

      Langsung berimajinasi suasna ngobrol para anabul, somewhere:

      Anabul 1 : "Guys, loe-loe pada kudu ke rumah Daeng!"
      Anabul 2 : "Mang kenape, bro?"
      Anabul 1 : "Daeng tuh orang baik, ramah, suka kasih makanan, camilan dan juga... suka menabung. Hihihi"
      Anabul 2 : " Really? Bentar mo langsung ke tkp ah, cek ombak, guys!

      Hahaha,
      Demikian imajinasiku, Daeng!


      Hapus
  35. Sebelumnya saya tidak pernah memelihara kucing dalam rumah. Hanya gara-gara si anak bungsu membawa 1 ekor ke rumah suatu hari, lantas aja langsung jatuh cinta pada makhluk lembut ini. Ada perasaan khusus untuk mereka di sudut hatiku. Nah sekarang kalau lihat kucing liar, bawaannya langsung jatuh kasihan dan pengen kasih makan :)

    BalasHapus
  36. Wah lengkap banget mba. Sama aku juga udah hampir beberapa bulan pelihara kucing. Apalagi sejak pandemi suami wfh, anak2 PJJ. Dari 2 kucing, eh si induk melahirkan 4 anak. 3 anaknya skrg sudah mati. Ada yg sakit, ada yg ketabrak. Ada yg pergi ga balik2. Tp skrg udah lahir lagi 4 kucing bayi. Doakan sehat semua ya

    BalasHapus
  37. Saya baca ini sambil mengelus-ngelu anak kucing di rumah, kehadiran mereka di rumah sangat menyenangkan. Tapi memang harus dirawat baik-baik supaya hidupnya sehat dan bahagia

    BalasHapus
  38. Lumayan banyak yang harus dilakukan yang jelas jika sudah memelihara binatang, kucing atau apapun kudu bertanggung jawab untuk memastikan semuanya terawat dengan baik

    BalasHapus
  39. Di kompleks perumahanku juga banyak banget kucing liar, saking banyaknya ada 2 yang sering ke rumah kadang kami beri makan juga.

    BalasHapus
  40. Wah ini nih yang aku butuhin. Kebetulan sekarang punya kucing lagi. Mana punya 3 bayi pula. Save ah tulisannya.

    BalasHapus
  41. Aku juga melihara 3 kucing dirumah mbak, 1 kucing ras dan 2 kucing kampung yang kami pungut dijalan waktu masih bayi. Alhamdulillah sehat semua. Untuk pemula panduan ini lengkap banget. Izin share ya mbak.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Merupakan penghormatan bagiku, mba.
      Monggo silahkan ya, mba.

      Hapus
  42. Ih aku nggak suka kucing! Hahaha...
    Tapi suatu saat ada kucing patah tulang datang ke rumah, kasihan lalu dipelihara adikku sampai sembuh. Orang-orang rumah juga sudah sayang banget... Aku sih B aja, menerima kehadiran dia tapi jangan coba-coba masuk kamar akuh, hahaha...
    Tapi dia kucing yang tipenya suka jalan-jalan gitu lho. Jadi merawatnya seadanya aja, soalnya dia suka jelong-jelong, jarang di rumah...

    BalasHapus
  43. Titan cantik yaa beruntung sekali akhirnya ketemu Mbak Anna dan hidup bahagia. Aku suka kucing tapi belum siap jiwa raga mengurus majikan hihi

    BalasHapus

Holaaa...!
Terimakasih ya sudah berkunjung ke sini.
Mohon maaf komentar kudu dimoderasi sebelum dipublikasi.