![]() |
Till We Meet Again Nabawi |
Hotel di Madinah hanya menyiapkan kamar, untuk makan diserahkan kepada catering yang kebanyakan pengusaha dari Indonesia. Umumnya dari tanah Pasundan.
Jadi kalau jam makan berasa seperti di tanah air deh. Mendengar aksen Sunda para pegawai katering saat melayani jamaah.
Hari pertama kami tidak ke mana-mana, karena fisik masih lemah.
Biar lebih seru baca kisah sebelumnya di sini ya kakaa....
Biar lebih seru baca kisah sebelumnya di sini ya kakaa....
Usai sarapan kami kembali ke hotel, istirahat sebentar dan lanjut ziarah ke makam Nabi Muhammad SAW dan Makam Baqi, yang semuanya berada di sekitar Mesjid Nabawi, semata-mata dengan niat agar ingat kehidupan akhirat!
Setelah itu kami kembali ke hotel, acara bebas. Saya & mama istirahat di kamar dan ... tertidur!
Saya bahkan tertidur hingga Zuhur tiba. Karena masih “jetlag”.
Sholat Zuhur dan Ashar saya kerjakan di hotel. Baru Magrib dan Isya saya dan Mama sholat di Nabawi.
Sholat Zuhur dan Ashar saya kerjakan di hotel. Baru Magrib dan Isya saya dan Mama sholat di Nabawi.
Hari kedua di Madinah tanggal 20 Januari, usai sarapan kami ke mesjid Quba dan ke perkebunan kurma.
Di masjid Quba, tak kalah dengan Nabawi, ramai dengan peziarah umroh seperti kami.
Namun secara umum semua lancar terkendali. Budaya antri mendominasi gaya hidup sehari-hari.
Di sinilah hakekat ibadah itu terefleksi.
Benarkah ibadah kita mampu menciptakan akhlak baik diri!
Namun secara umum semua lancar terkendali. Budaya antri mendominasi gaya hidup sehari-hari.
Di sinilah hakekat ibadah itu terefleksi.
Benarkah ibadah kita mampu menciptakan akhlak baik diri!
Semua tercermin dari kepribadian dan gaya hidup kita sehari-hari, terutama selama di tanah suci.
Omong-omong, ternyata kurma itu sangat banyak ragamnya yaa.
Hal itu saya ketahui saat berada di perkebunan kurma. Mulai dari harga "rakyat" sampai yang "ningrat!"
Hal itu saya ketahui saat berada di perkebunan kurma. Mulai dari harga "rakyat" sampai yang "ningrat!"
Yang pasti jamaah dapat dispensasi, segala jenis kurma diizinkan dicicipi, HIHIHI. Tentu saja aku tak melepaskan kesempatan langka ini.
Hmmm... nikmat sekali. Mungkin karena gratis, eeeaaa...!
Mama membeli oleh-oleh di sini. Saya mah, cukup jadi pemirsah saja, tahu diri!
Mengharapkan belas kasih Mama. Alhamdullillah kebagian 1 kilo. Terima kasih ya, Maa...
Menuju perjalanan pulang kami juga berkunjung ke Mina, si kota tenda.
Saya membayangkan lautan manusia dari penjuru dunia, berkumpul di satu tempat untuk satu niat, menjalankan "Sunnah Tarwiyah" yang merupakan rangkaian manasik Haji Rasulah SAW.
Tarwiwah di awali dengan menginap di Mina mulai waktu Zuhur 8 Dzulhijjah sampai subuh 9 Dzulhijjah. Setelah itu jamaah akan bergerak ke Arafah.
Seluas mata memandang hanya ada ribuan kerucut tenda putih. Saat umroh begini, tak seorangpun kami lihat ada di sini.
Kontras pada saat musim Haji, Mina berubah menjadi lautan manusia.
Hmmm... nikmat sekali. Mungkin karena gratis, eeeaaa...!
Mama membeli oleh-oleh di sini. Saya mah, cukup jadi pemirsah saja, tahu diri!
Mengharapkan belas kasih Mama. Alhamdullillah kebagian 1 kilo. Terima kasih ya, Maa...
Menuju perjalanan pulang kami juga berkunjung ke Mina, si kota tenda.
Saya membayangkan lautan manusia dari penjuru dunia, berkumpul di satu tempat untuk satu niat, menjalankan "Sunnah Tarwiyah" yang merupakan rangkaian manasik Haji Rasulah SAW.
Tarwiwah di awali dengan menginap di Mina mulai waktu Zuhur 8 Dzulhijjah sampai subuh 9 Dzulhijjah. Setelah itu jamaah akan bergerak ke Arafah.
Seluas mata memandang hanya ada ribuan kerucut tenda putih. Saat umroh begini, tak seorangpun kami lihat ada di sini.
Kontras pada saat musim Haji, Mina berubah menjadi lautan manusia.
Kembali ke hotel, mumpung masih ada waktu menjelang Zuhur, saya dan Mama berjalan-jalan di sekitar mal dekat hotel.
Mama ingin cari sepatu datar putih. Biar lincah, gitu menurut Mama.
Kami memasuki beberapa toko yang rata-rata penjualnya bisa berbahasa Indonesia. Harganya "ningrat" semua. HAHAHA...
Mama ingin cari sepatu datar putih. Biar lincah, gitu menurut Mama.
Kami memasuki beberapa toko yang rata-rata penjualnya bisa berbahasa Indonesia. Harganya "ningrat" semua. HAHAHA...
Untunglah ada satu toko yang mampu di jangkau. Harga sepasang sepatu "made in China" Rp 130.000.
Lagi-lagi mama menawarkan satu pasang untukku. Terima kasih Maa, *mmuaachhhh.
Tahukah kamu?
Beberapa toko di Madinah bahkan menerima uang kertas Indonesia pecahan Rp 50.000 dan Rp 100.000 lho.
Saat itu, bangga banget aku jadi bagian dari Indonesia!
Kembali ke laptop!
Sesuai rencana, malam ini usai Sholat Isya, kami para jamaah wanita akan melakukan ziarah Raudhah.
Sementara jamaah pria sebelum Ashar. Pak Ustad akan mendampingi mereka.
Khusus jamaah wanita akan ada Ustazah, pegawai Mesjid Nabawi yang ternyata berasal dari Malang, pemirsah!
Beliau dan keluarga sudah 15 tahun menetap di Madinah, tetapi masih menjadi WNI.
Mengapa ziarah Raudah harus direncanakan sebelumnya dan memerlukan bantuan staff mesjid Nabawi?
Karena eh karena ziarah Raudhah tak pernah sepi!
Perlu strategi dan kiat khusus agar bisa sampai di sana namun tetap merasa nyaman saat beribadah.
Nah di sinilah peranan staff Mesjid Nabawi tadi. Mengarahkan jamaah agar tetap merasa nyaman meski berada di sekitar lautan jamaah yang menuju ke satu titik, daerah sekitar 'ziarah Raudhah'
Ziarah Raudhah adalah mengunjungi suatu tempat di dalam Mesjid Nabawi yang letaknya ditandai tiang-tiang putih, berada di antara rumah Nabi (sekarang makam Rasulullah SAW) sampai mimbar. Raudhah adalah tempat yang maqbul untuk berdoa.
Sabda Rasulullah SAW
Hari ke tiga, 21 Januari, hari terakhir di Madinah!
Lagi-lagi mama menawarkan satu pasang untukku. Terima kasih Maa, *mmuaachhhh.
Tahukah kamu?
Beberapa toko di Madinah bahkan menerima uang kertas Indonesia pecahan Rp 50.000 dan Rp 100.000 lho.
Saat itu, bangga banget aku jadi bagian dari Indonesia!
Kembali ke laptop!
Sesuai rencana, malam ini usai Sholat Isya, kami para jamaah wanita akan melakukan ziarah Raudhah.
Sementara jamaah pria sebelum Ashar. Pak Ustad akan mendampingi mereka.
Khusus jamaah wanita akan ada Ustazah, pegawai Mesjid Nabawi yang ternyata berasal dari Malang, pemirsah!
Beliau dan keluarga sudah 15 tahun menetap di Madinah, tetapi masih menjadi WNI.
Mengapa ziarah Raudah harus direncanakan sebelumnya dan memerlukan bantuan staff mesjid Nabawi?
Karena eh karena ziarah Raudhah tak pernah sepi!
Perlu strategi dan kiat khusus agar bisa sampai di sana namun tetap merasa nyaman saat beribadah.
Nah di sinilah peranan staff Mesjid Nabawi tadi. Mengarahkan jamaah agar tetap merasa nyaman meski berada di sekitar lautan jamaah yang menuju ke satu titik, daerah sekitar 'ziarah Raudhah'
Ziarah Raudhah adalah mengunjungi suatu tempat di dalam Mesjid Nabawi yang letaknya ditandai tiang-tiang putih, berada di antara rumah Nabi (sekarang makam Rasulullah SAW) sampai mimbar. Raudhah adalah tempat yang maqbul untuk berdoa.
Sabda Rasulullah SAW
ما بين بيتي ومنبري روضة من رياض الجنة ومنبرى على حوضى - رواه الشيخان
"Antara rumahku dengan mimbarku adalah Raudhah (taman) di antara taman-taman surga, dan mimbarku di atas telagaku" (HR Bukhari dan Muslim)
Hari ke tiga, 21 Januari, hari terakhir di Madinah!
Usai sholat Subuh seperti biasa kami sarapan dan akan berkumpul mendapat arahan untuk pakaian Ihram.
Acara tanya jawab berlangsung segar dan kocak. Berkali-kali kami tergelak.
Kembali Pak Ustad mengingatkan betapa pentingnya memakai lotion dan minum air putih.
Agar air putih terserap tubuh tanpa harus buang air melulu, ternyata ada triknya!
Minumlah air sedikit demi sedikit, namun rutin. Insya Allah cairan terserap tubuh dan akan dilepaskan melalui keringat.
Kembali Pak Ustad mengingatkan betapa pentingnya memakai lotion dan minum air putih.
Agar air putih terserap tubuh tanpa harus buang air melulu, ternyata ada triknya!
Minumlah air sedikit demi sedikit, namun rutin. Insya Allah cairan terserap tubuh dan akan dilepaskan melalui keringat.
Semoga gw bisa segera menyusul kesana Amien
ReplyDeleteSemoga kita berjumpa lagi dengan Masjid Nabawi...
ReplyDeleteInsya Allah...
DeleteAamiin... Aamiin Ya Robbilalaamiin...
Semoga bisa segera menyusul ke sana juga.. aamiin...
ReplyDeleteAamiin... Insya Allah
DeleteSemoga saya bisa cepat nyusul kesana.
ReplyDeleteSemoga saya bisa cepat nyusul kesana. (2)
ReplyDeleteBismillah...
ReplyDeletemoga suatu hari nanti bisa nyusul juga ke sana.
Semoga aku bisa kesana juga aamiin
ReplyDeleteOh, jd walau minum banyak, klo sedikit demi sedikit gk bikin beser ya mba?
ReplyDeleteAah, semoga aku juga bisa ke Madinah dan ke Masjid Nabawi. Aamiin
ReplyDeleteDoaku bisa segera menjadi tamu di rumah-Nya.. di atas masih baca komentarnya alm Mas Cumi mba.. Al fatihah untuknya
ReplyDeleteIya, mba
DeleteSemoga diberi tempat terbaik ya
Aamiin...
Wah asik bisa menjejaki tanah suci. Semoga mpo kesampaian juga kesana.
ReplyDeleteAsik pergi ke kebun kurma, makan kurma banyak dong
Anna, sayang nanget ya bunda tetlalu disiplin sama petaturan katanya gak nole selfie di masjid. Tpat Anna berdiri nih bunda pengen bangetbfoto di sini, hiks...
ReplyDeletePengin banget segera terbang ke sana, semoga aku dikaruniai mudah oleh Allah SWT
ReplyDeleteMakasih mba udah berbagi
Semoga saya dan keluarga bisa kesana juga ya mba,,mohon doanya..Btw itu komen mas cumie ya Allah jadi inget beliau,, semoga beliau khusnul khotimah dan bahagia dialam sana ya.
ReplyDeleteIya, mba.
DeleteMas Cumi itu blogger humble banget.
Meski tak pernah bertemu, aku bisa merasakan dari komentarnya.
Iya, semoga doi diberi tempat yang terbaik ya, mba Amel
Amiin. Semoga bisa berkunjung lagi ke sana ya, Mba. Aku pun selalu berdoa agat bisa ke tanah suci suatu saat nanti. Amiin :)
ReplyDeleteSemoga nantinya saya juga bisa bertemu Nabawi juga, aamiin aamiin ya Allah kabulkan.
ReplyDeleteSetiap baca yang gini2 ini, masha Allah, hati rasanya bergetar, ingin rasanya berada di sana juga.
Gak bisa saya bayangin bagaimana rindunya mama saya dengan tempat ini.
Saya aja sudah sedemikian inginnya ke sana, apalagi beliau.
Semoga Allah mendengarkan selalu doa2 saya, aamiin :)
rinduuu sekali... aku pengen juga segera ke sana... tapi kalau mikir matematika keungan.. kayanya gak mungkin :(
ReplyDeleteMasyaAllah aku jadi merindukan nabawi membaca tulisan ini, semoga hajat ku untuk umroh lagi akan diberi jalan oleh Allah
ReplyDeleteAlhamdulillah mba.. berkah ya bisa pergi kesana akupun mau insyaAllah bareng keluarga smoga dlm waktu dekat y
ReplyDeleteYa Allah pengen banget kesanan. Semoga suatu hari bisa kumroh dan haji walupun sekali dalam seumur hidup
ReplyDeleteSemoga saya dan keluarga besar diberi limpahan rejeki yang halal agar bisa berkunjung ke sana.
ReplyDeleteAlhamdulillah seneng bgd ya mbk. Aku pgn bgd ke sana apalgi kalok bareng keluarga. Doakan aku bisa kesana ya mbk. Matur nuwuuun
ReplyDeletePengalaman seru dan luar biasa pastinya jadi tamu Allah, berkah buat mba anna dan mamanya, hihihi mama seneng bagi-bagi ya, lemoar kurmanya juga dong, ma, ke sini
ReplyDeleteMade in China udah di mana-mana hehehe. Btw, saya kok sedih ya baca komen Cumi lebay *al fatihah untuk almarhu,
ReplyDeleteAku sudah menyusun rencana ke sana sama mama nih mba, kepinginnya sih bawa anak2 sekalian biar mereka bisa merasakan indahnya tanah suci. Doakan yaa mba Anna :)
ReplyDeleteaku juga pingin banget buru2 ke sana mbak. Duh baca komen di atas ada Cumi ya jadi inget
ReplyDeleteSemoga bisa segera ke sana lagi ya mbak.
ReplyDeleteBtw aku kaget baca komen di atas ada mas Cumi. Trus baru sadar ini post sudah lama.
Pemandangan di sana cantik ya mbak
Semoga bs ke sana lagi ya mba...ke Mekah memang selaku ingin lagi, lagi dan lagi ya..hehe..
ReplyDeleteBahagia betul, ya, kalau ibadah juga tercermin dalam perilaku sehari-hari.
ReplyDeleteMbaakk jadi kangen Raudhah, kapan saya bisa khusyuk ibadah di tanah suci ya huhu
ReplyDeleteDoakan ya mbak, masih daftar tunggu. moga tahun 2021 beneran berangkat. Aaniin
Senangny lihat
ReplyDeletePengin ke sana juga sekeluarg
aaamiin
Doakan y mbaa
Iaa yah mba, kita gak perlu risau dengan makanan pas umroh, seleranya masakan dan bahan hampir persis sama dengan di indonesia, semoga bisa kesana lagi, rinduuu banget....
ReplyDeleteIndahnya masjid Nabawi.
ReplyDeleteMashaAllah~
Yang belum pernah ke sana, pasti rasanya ngileerr banget yaa...
Masjid Nabawi di musim haji juga oenuh dengan manusia, berbagai macam ras tertib utk shalat berjamaah
ReplyDeleteIya bener di mina itu penuh sekali ketika musim haji tiba. Sampai seriap jengkal ditempati oleh manusia
ReplyDeleteMasya Allah teduhnya hati membayangkan ketika berada di Mekah. Smoga aku bs menginjakkan kaki di tanah suci ya aamiin
ReplyDeleteSemoga aku juga bisa ke sana ya. Aamiin... pengen juga ke sana.
ReplyDeleteTurut senang rasanya 😊 mudah-mudahan saya juga bisa ke sana bareng ibu dan ayah 😊
ReplyDeletebarakallah mba..sharing yanv indah
ReplyDeletePasti senang banget ya Mbak bisa beribadah di sini Doakan kami ya Mbak bisa juga ke Mekah
ReplyDeleteIkut mengamini dan semoga bisa ke sana juga. Aku tahu kurma itu banyak jenisnya. Lihat pohon kurma langsung itu sudah. Tapi lihat pas berbuah, belum
ReplyDeleteDuh, mupeng banget lihat Masjid Nabawi. Semoga aku bisa segera menjejakkan kaki di sana juga :)
ReplyDeleteiya mba kakakku cerita kurma itu disana banyak dan pas pulang umroh kakaku cem org jualan bawa kurma aneka jenis dan uya harganya dari yg harga rakyat sampe ningrat :P
ReplyDeleteMbak Annaaa....postingan ini bikin aku semakin rindu tanah haram, pengen bisa kesana juga
ReplyDeleteDoain aku bisa kesini ya kak. Moga dikasih rezeki dan kesehatan sama Allah
ReplyDeleteAku malah nggak beli kurma selama ibadah haji. Beli coklat sama kismis lumayan banyak, udah kayak orang jualan
ReplyDeleteMba, aku belum pernah ke Nabawi. Aku hanya bisa mengikuti perjalananmu ini dengan foto-fotonya yang mengundang milyaran kerinduan. Semoga disegerakan rejekiku dan keluarga agar bisa ke sana ya mba. Mohon doanya.
ReplyDeleteAamiin Ya Robb...
DeleteSemoga disegerakan ya mba...
Insya Allah...
Senang ya bisa ibadah bareng orang tua, saya jadikan resolusi tapi waktu berkata lain, Alhamdulillah orang tua bisa berangkat duluan, insyaallah saya nyusul dilain waktu. Semoga doa kita semua terkabul ^^
ReplyDelete