Sembuh dari Panleukopenia, Rawat Mandiri, Keajaiban Januari. Aku sudah sering banget dengar dan juga membaca tentang virus panleu, istilah hits Panleukopenia (Feline Distemper), virus rentan menyerang anak kucing, mematikan dan sangat gampang menular.
Meski rentan menyerang anak kucing, kucing dari segala usia dapat terinfeksi terutama yang belum mendapat vaksinasi.
Namun aku sungguh tak menyangka sama sekali akan menjadi bagian dari kisah horor ini!
(Gejala Gozo muntah, diare, lesu, kehilangan nafsu makan) |
Eh, btw, aku, bukanlah ahli kucing, jadi semua pengalaman di bawah ini semata pengalaman pribadi yang boleh jadi berbeda dengan lainnya ya.
Begini ceritanya...
Gejala
26 Desember 2021, seperti biasa, ritual pagi anabul mengawali hari dengan mengisi 'kampung tengah' mereka.
Titan, kucing pertama yang aku adopsi bersama ke empat anaknya, Gozo, Simon, Mulan dan Luna (kucing domestik berusia7 bulan) biasanya akan akan langsung duduk manis di dekat mangkuk makanan sambil sesekali menggosokkan badannya ke badanku.
Namun pagi itu sedikit berbeda, Gozo tak bergerak, melingkar bagai ular di singgasananya, kursi plastik putih dekat pintu kamarku, sementara yang lainnya tenggelam bermandikan melodi kratak, krutuk, simfoni pakan dan gigi memecah keheningan pagi.
Satu jam lewat, dua jam, bahkan menjelang makan siang, Gozo kehilangan selera makannya! Biasanya doi yang paling 'bernafsu, Moenah!"
Jujur, sebagai pemula merawat kucing keadaan ini cukup membuat resah.
Tetapi, tiba-tiba, hei, Gozo turun tergesa-gesa dan muntah di ubin rumah!
Ahh syukurlah hanya muntah biasa dengan satu helai rumput di sana. Gozo memang sering memuntahkan rumput usai bermain di halaman rumah. Rencananya aku ingin juga membuat artikel mengapa sih kucing suka memakan rumput.
Tak lama eh Gozo muntah lagi. Perutnya bergelombang dan kepalanya memutar berusaha memompa isi perutnya. Muntah kuning berbusa dengan dry food yang belum tercerna sempurna. Beberapa saat kemudian, Gozo muntah lagi, kini warnanya kuning, seperti lendir dan tanpa ampas.
Aku langsung bergegas mencari literasi di internet, pertolongan pertama kucing muntah lendir kuning berbusa.
"Muntah adalah sebuah gejala dan penyebabnya sangat beragam"
"Jika kucing muntah namun tetap melanjutkan aktivitas rutin, terus makan dan tampak sehat, kamu tak perlu kuatir"
Saat itu, lagi-lagi aku belum kuatir, "Ah, mungkin ini pengaruh pesta kecil kami tadi malam. Bang Iqbal membawa pulang 2 bungkus kwetiau dan ayam goreng, lalu kami berikan tulang ayam yang sudah dikunyah halus ke squad Titan"
"Tapi, kog cuma Gozo saja yang muntah ya?" pikirku lagi, karena 5 kucing semuanya ikut berpesta.
Ketika akhirnya Gozo muntah kuning berbusa lagi dan hanya duduk bagai patung dengan posisi roti, hmmm, aku sudah mulai mencium hal yang kurang beres.
Seperti biasa aku langsung browsing, Moenah!
(Image credit: Halodoc) |
Langsung deh aku eksekusi poin kedua.
27 Desember 2021, Gozo masih muntah kuning dan masih duduk terpaku ala roti dan kali ini memilih sudut-sudut tersembunyi di dalam ruangan rumah.
Aku dan Yasmin mencoba menggodanya dengan wet food yang biasanya selaku sukses membuatnya "gila makan". But not today. He seems not interesting at all.
Tapi kami tetap menyediakan makanan dry food. Berharap Gozo masih punya minat. Hari itu Gozo muntah kuning dan kadang putih berbusa plus diare tanpa ampas yang baunya sangat busuk! Masih kehilangan selera makan dan minum juga.
28 Desember 2021, bangun di pagi hari, aku menemukan lagi beberapa spot muntah Gozo. Kali ini kembali kuning berlendir dan berbusa. Litter box juga berbau busuk banget. Aku asumsikan Gozo juga diare tadi malam.
Aku teringat pengalaman Luna, kucing betina, saudaranya Gozo. Luna pernah juga tidak mau makan lalu aku berikan air madu dengan perbandingan 1:2.
1 bagian madu dengan 2 bagian air. Alhamdullillah dalam waktu 2 hari, selera makan Luna kembali. Namun saat itu Luna, tanpa kasus muntah ataupun diare.
Tapi entahlah, kali ini aku tak ingin mencoba resep ini.
Aku meraih HP dan mengirim WA ke ibu dokter hewan Ratna dari Jose Vet Clinic.
Aku masih simpan lho obrolan bersejarah ini!
(Chat perdana itu) |
Dokter juga meminta agar Gozo segera diisolasi dari kucing lainnya.
Tepat jam 1230 Gozo minum sirup Neo Kaolana.
So far, Gozo berhenti diare dan muntah, namun selera minum dan makan belum ada kelihatan hilalnya. Aku masih cemas.
Aku langsung WA lagi dokter, "Kenapa Gozo belum antusias minum dan makan ya Dok? Kasihan Gozo, lemas dan lesu banget, Dok"
"Iya ibu, Neo Kaolana untuk sementara hanya untuk mengurangi diare, kalau berlanjut sebaiknya dibawa ke Jose Vet Clinic saja ya, kuatirnya, virus"
"Kalau dirawat inap biaya perhari untuk perawatan, makan dan minum, infur dan injeksi obat sekitar 200ribu perhari"
Semua informasi di atas masih tersimpan rapi di memori.
... dan kecemasanku semakin lengkap ketika sekitar jam 1530, Gozo memuntahkan sirup Neo Kaolana yang kebetulan mendarat di mangkuk minumnya.
Segera aku mengirim foto susulan lagi ke drh. Ratna!
Sungguh aku sangat gugup sekali! Berbagai cerita horor kematian kucing akibat terinfeksi Panleukopenia kembali berkelebat. Apalagi perangai Gozo persis seperti referensi kucing yang akan mati. Huuuaaaa.
Malam itu, setelah berdiskusi dengan putriku Yasmin, aku memutuskan untuk membawa Gozo konsultasi ke drh. Ratna di Jose Vet Clinic keesokan harinya.
Sebagai sesi penutup di bagian ini dapatlah aku simpulkan untuk kasus Gozo dan Simon gejala yang timbul meliputi muntah, diare, dehidrasi, berat badan berkurang, bulu kusam, kehilangan selera makan dan gemar sembunyi.
Aku kurang tahu Gozo mendapatkan virusnya dari mana, namun karena memang tipe kucing yang 50-50, kadang di rumah kadang dilepaskan, aku asumsikan mungkin terinfeksi dari luar rumah.
Konsultasi ke drh Ratna Jose Vet Clinic
29 Desember 2021, Gozo masih belum tertarik minum dan makan, namun muntah dan diare sudah berhenti. Aku sedikit lega.
Saat aku mengganti pakaian di kamar, aku mendengar suara kucing seperti akan muntah.
"Oh please not again, aku berdoa"
Betapa terkejutnya aku, melihat Simon juga muntah kuning, berlendir dan berbusa.
Aku memutuskan membawa keduanya ke Jose Vet Clinic menggunakan 2 pet cargo dan transportasi mobil online karena cuaca mendung.
(Sudut favoritku!) |
"Pas tiba di resepsionis, ntar langsung pesan mau konsultasi dengan saya ya, Bu"
Aku ingat pesan drh. Ratna saat ngobrol via WA.
SOP Pelayanan di Jose Vet Clinic
Anganku terbang ke suasana saat membawa Titan sebelumnya. Saat itu Jose Vet Clinic sudah memiliki SOP pelayanan. Begitu juga kali ini. Tidak berbeda!
Melihat mobil masuk parkiran, staff General Affair Jose Vet Clinic langsung menghampiriku dan membawa kedua pet cargo menuju resepsionis, sementara aku langsung ke lokasi cuci tangan dan alat pengukur suhu yang sudah tersedia.
Saat itu staff resepsionis sedang melayani pelanggan lain. Kelihatan klinik sedang sibuk sekali!
"Boleh dibantu ibu?"
Salam staff resepsionis mengawali sesi konsultasi. Selanjutnya aku diminta menyebutkan data diri, data kedua kucing dan dipersilahkan menunggu di ruang tunggu.
Seorang pemilik kucing sedang berkonsultasi dengan drh. Ratna. Seekor anak kucing terbaring lemah di pangkuannya. Tak berapa lama asisten dokter mengambil anak kucing itu dan membawanya ke ruang periksa.
Suasana dalam ruang periksa terlihat samar dari ruang tunggu namun aku masih ingat banget SOP sesi konsultasi yang selalu dimulai dengan menimbang kucing dan mengukur suhu.
(Ruang tunggu) |
Saat pandemi, pemilik kucing juga duduk sekitar 1,5m dari meja dokter dengan dihalangi partisi transparan.
Gozo, Simon dan drh. Ratna Jose Vet Clinic
"Kucing Gozo"
Suara asisten membuatku bergegas ke kursi konsultasi, sedangkan doi langsung sigap membawa ke dua pet cargo berisi Gozo dan Simon.
Iyes, Gozo langsung ditimbang dan dibawa ke meja periksa sambil diberi elusan lembut tanpa henti di sekitar kepala dan bulu lehernya.
(Pertemuan perdana Gozo dengan drh. Ratna) |
Sebuah TV monitor besar hitam putih besar ditunjukkan ke arahku. Ada image di sana.
"Bu, kami menemukan ada kutu"
Duh PR lagi ini buatku. Kudu grooming kutu!
Dokter Ratna memintaku mengulang cerita kondisi Gozo seperti yang aku uraikan di atas lalu beliau berdiri menuju rak obat-obatan.
"Apakah Gozo sudah pernah sakit seperti ini sebelumnya, Bu?"
"Belum pernah Dok. Ini kunjungan perdana Gozo ke sini"
"Apakah masih ada muntah dan diare sesaat sebelum dibawa ke sini?"
"Alhamdullillah belum ada lagi Dok"
"Baik Bu. Ini Gozo saya beri 3 suntikan ya. Anti muntah, vitamin dan antibiotik. Untuk antibiotik ini berlaku sampai 3 hari ke depan, jadi jangan dikasih lagi antibiotik ya. Ibu harus kasih minum dan makan, pakai spuit agar Gozo terhindar dari dehidrasi. Bahaya kalau sampai dehidrasi. Gozo juga harus dipisahkan dari kucing lainnya ya Bu!"
Ucapan drh Ratna di atas bagai mantra di kepalaku!
Asisten dokter terus mengusap Gozo ketika dokter menyuntikkan anti muntah. Gozo tidak menunjukkan ekspresi kesakitan juga untuk 2 suntikan selanjutnya.
(Gozo kalem aja saat disuntik) |
Simon juga mendapat perlakuan yang sama, 3 suntikan juga.
(Simon pun stay calm saat disuntik) |
"Kalau dalam 3 hari belum ada perubahan, harus diperiksa lagi ya Bu. Kalau melihat gejala-gejalanya, sepertinya suspect Panleukopenia" Pungkas dokter.
Duuuarrrr, bagai petir menyambar ucapan dokter di telingaku.
Jujur aku masih berharap ini hanyalah masih masalah salah makan saja.
BAK dalam Perjalanan
Dalam perjalanan pulang Gozo tak berhenti mengeong, aku mengajaknya terus berkomunikasi, berusaha menenangkannya.
"Sabar ya Zo, sebentar lagi sampai"
"Semoga cepat sembuh ya Zo"
Tatapan Gozo yang sayu, sendu dan bulunya kusam sungguh semakin membuatku pilu!
Dari 4 anak Titan, Gozo memang sedikit istimewa. Gozo selalu penuh kasih sayang, lembut dan tak ingin lama-lama jauh dari anggota keluarga. Jika kami ke luar rumah dalam waktu lama, Gozo akan menanti di balik pintu ketika mendengar suara mobil memasuki garasi.
"Kog bisa tahu Ann?"
Aku selalu turun pertama dari mobil untuk membuka pintu garasi, dan biasanya aku akan berjungkit-jungkit, mengintip dari jendela, memeriksa ke dalam suasana rumah dan selalu mendapati Gozo sudah menanti di balik pintu. So sweet!
Kenangan itulah yang kini bermain di kepalaku. Membayangkan kelak jika aku akan kehilangan Gozo. Tak terasa, mataku menghangat dan hiiiks, tanpa kuasa airmata pun menetes, mengaliri pipiku.
Meongan Gozo kembali bergema dan kali ini aku melihat cairan kuning membasahi lantai pet cargo. Rupanya Gozo BAK dalam perjalanan.
Untunglah kami sudah dekat rumah dan cairan kencing tidak sampai mengotori tempat duduk mobil online ini.
Eh iya, apa kabar Simon selama dalam perjalanan, Ann?
Masya Allah, Simon sepanjang perjalanan tidur pules. Sleep like a baby.
Masih Muntah dan Diare Campur Darah
Pulang dari dokter, Gozo masih muntah, jadi usai makan wet food dan minum menggunakan spuit ukuran 3ml, kami memberikan sirup Neo Kaolana juga, dosis 3cc/3ml.
Ini adalah pengalaman pertama Gozo dan Simon makan pakai spuit. Jadi kudu sabar euy!
Sekitar jam 5 sore aku dikejutkan dengan bau yang super busuk lagi. Ternyata berasal dari bulu-bulu di sekitar anus Gozo yang kini jadi berwarna merah. Saat kondisi sehat, biasa bulu-bulu ini berwarna putih bersih.
Kaget dong ya?
Tentu saja. Aku pikir setelah ke dokter semuanya akan kembali normal.
Ternyata aku keliru.
"Pencernaan Gozo sudah terganggu dan ada luka di dinding ususnya"
Begitulah jawaban drh. Ratna ketika aku konsultasi lagi via WA
Perjuangan dan Pengobatan Panleukopenia Kucing
30 Desember 2021, sejak semalam Gozo sudah 3 kali diare dengan feses berlendir dan ada warna coklat di beberapa tempat.
Biasanya Gozo disiplin menutup fesesnya. Namun tidak kali ini. Fesesnya dibiarkan saja sehingga aku bisa melihat jelas warna dan model fesesnya dan tentu saja menghirup bau busuknya meski sudah mengenakan masker. Huuaaaa.
"Kalau fesesnya bau busuk dan masih lemas, bisa kemungkinan virus Panleukopenia, Bu"
Kembali drh. Ratna mengirimkan respon saat aku curhat lagi ke beliau.
"Jadi kudu opname, Dok, atau bisa rawat jalan?" Aku bertanya.
"Bisa rawat jalan bu, yang penting telaten suap makan dan minumnya ya!"
Saat itu aku sudah hampir menyerah merawat mandiri, tak ingin hal buruk terjadi.
Namun untunglah aku melakukan good suppotive care seperti dilansir dari Petmd, berupa gabungan perawatan medis dan rawat mandiri di rumah yang mampu menentukan mati atau hidup kucing yang terinfeksi feline panleukopenia!
Abses Pipi Kiri Gozo
31 Desember 2021, saat memberi makan Gozo pagi ini, aku menemukan abses (infeksi bakteri)) di pipi kiri Gozo yang mulai meneteskan nanah berbau busuk.
Ah, pilu pun semakin meraja!
(Abses pipi kiri Gozo) |
Beberapa hari sebelumnya aku memang menyadari ada bengkak di pipi kiri namun karena fokus ke panleukopenia, aku mengabaikan notif ini.
"Beri salep gentamicin saja Bu"
Solusi medis drh. Ratna segera aku eksekusi namun sebelumnya daerah sekitar abses aku bersihkan pakai kapas bersih yang dicelup ke air garam hangat, lalu kemudian mengoleskan salep dan memakaikan e-collar.
Positip Panleukopenia
Belum sembuh dari rasa kaget abses di pipi Gozo, sekitar jam 1030, Gozo diare dengan semua fesesnya berwarna merah.
Feses pertama masih lunak dan padat merah namun yang kedua encer merah.
(Aku kaget pas lihat feses lunak berdarah ini) |
(Feses kedua itu) |
Kembali drh. Ratna memberi instruksi via WA.
"Neo Kaolana tetap diberi ya Dok?"
"Iya Bu. Belikan juga antibiotik Cefadroxyl sirup mg 125 dan sirup vitamin Becombion ya"
(Resep dari drh. Ratna Jose Vet Clinic) |
Rawat Mandiri Keajaiban Januari!
1 Januari 2022, pagi-pagi aku memeriksa obrolan terakhir dengan drh. Ratna dan langsung mengirim chat lagi.
"Dosis antibiotiknya, Dok?"
"1ml per kg berat badan, 2x sehari"
Aha!
Ini pencerahan baru untukku. Itulah kenapa saat memulai konsultasi, menimbang berat kucing menjadi prosedur pertama. Sepertinya ada kaitan dengan dosis obat ya.
"Dok, ini antibiotik paten atau generik?"
"Generik Bu"
Ah, leganya hatiku! Alhamdullillah.
"Ibu, hati-hati ya, karena di BABnya banyak virusnya dan menular, setelah pegang dan merawat kucing sakit, hindari memegang kucing sehat sebelum ganti baju dan mandi!"
Lagi-lagi drh. Ratna memngingatkan aku!
"Dok, apakah Gozo dan Simon bisa ditaruh dalam satu tempat?"
"Kalau kasusnya sama, bisa Bu"
Jadi, sejak 1- 3 Januari, aku dan Yasmin resmi jadi perawat Gozo dan Simon. Setiap memberi makan, minum dan menyuapkan obat, kami berdua selalu berkomunikasi, membelai bulu-bulu di atas kepala, dan leher secara lembut, menatap langsung ke bola mata memberikan semangat cepat sembuh!
Tak jarang kami terlilit emosi, menangis melihat kondisi mereka yang begitu ringkih, karena selera makan belum sepenuhnya kembali. Tubuh mereka kurus, bulu kusam dan tatapan sendu. Gozo yang sebelumnya 3,5 kg drop ke 2.9kg saat ditimbang di tanggal 29 Desember 2021 lalu.
Muntah sudah berhenti namun Simon masih sesekali diare tanpa ampas, tapi alhamdullillah sudah tanpa darah lagi.
4 Januari 2022, aku mengirim WA ke drh. Ratna mengabarkan antibiotik sudah habis dan Simon masih diare. Gozo sudah mulai menyentuh makanan, sudah tidak muntah dan tidak diare.
Namun aku kecolongan, Titan yang sebelumnya, sehat dan perkasa, mulai menunjukkan gejala yang sama. Muntah-muntah, kehilangan nafsu makan, lesu dan hanya tidur seharian sejak 3 Januari 2022.
"Ibu, antibiotiknya dilanjutkan sampai dengan 10 hari ya Bu"
Aku juga melaporkan keadaan Titan.
"Untuk Titan, cepat berikan treatment yang sama ya Bu!"
"Anti muntahnya tablet ondansetron 4 mg, vitaminnya masih sama, sirup Becombion" Balasan WA drh. Ratna.
"Itu semua generik dan bebas dijual ya Dok?" Aku bertanya lagi.
"Iya. Bebas!" Konfirmasi dari drh. Ratna.
Oh iya karena tablet, ondansentron aku gerus dijadikan puyer, baru deh di masukkan ke spuit
Begitulah, sejak itu hingga saat aku menayangkan artikel ini, Gozo, Simon dan Titan positip terinfeksi virus Feline Distemper alias Panleukopenia!
Alhamdullillah mereka sudah melewati masa kritis 2-7 hari pasca terinfeksi dan biasanya peluang untuk pulih lebih besar!
Mereka sudah tidak muntah, tidak diare, sudah bisa menggunakan kembali litter box dan sudah punya tenaga menjilati bulu-bulunya.
Selera makan mereka juga sudah mulai kembali meski aku harus mencampurkankan wet food dengan dry food kesayangannya.
Namun mereka masih mengkonsumsi antibiotik dan vitamin untuk menggenapkan 10 hari sesuai dosis dari drh. Ratna.
(Suntikan buat Simon) |
Berikut beberapa catatan dari curhat bisa sembuh dari panleukopenia, rawat mandiri keajaiban Januari:
- Panleukopenia bisa sembuh dengan perawatan dan dukungan yang tepat (good supportive care)
- Semakin besar kasih sayang yang dicurahkan saat sesi perawatan, semakin besar juga keinginan kucing/peliharaan untuk sembuh.
- Gunakan masker saat perawatan karena bau kucing sangat busuk karena mereka sudah tidak mengenal lagi litter box. Cipratan muntah dan BAB boleh jadi mengenai bulu-bulu mereka.
- Sediakan tisu kering dan basah
- Sekali lagi, yang pasti kudu siapkan hatimu yang selembut salju itu ya!
Buat kamu-kamu yang masih berjuang melawan Panleukopenia, semoga sharing ini bermanfaat.
Well, moral story is meski harapan tipis, percayalah keajaiban sembuh dari panleukopenia masih ada!
Pengobatan dan perjuangan memang paling dibutuhkan. Apa pun untuk kesayangan!
Referensi:
https://www.halodoc.com/artikel/apa-yang-menyebabkan-kucing-muntah
https://www.petmd.com/cat/conditions/infectious-parasitic/c_ct_feline_panleukopenia
alhamdulillah ya mba bisa sembuh dan kembali pulih. Memang virus yang satu ini cukup mematikan
ReplyDeleteIkut deg deg an ini membaca perjuangan Gozo dan Simon. Emang kalau sudah sayang, lihat hewan peliharaan sakitpun, hati jadi ketar ketir ya mbak
ReplyDeletebtw "duduk terpaku ala roti" itu pose yang gimana mbak?
Pose duduk/tidur dengan kedua tangan dan kaki menekuk, ekor melengkung di sekitar tubuh
DeleteBiar lebih klop, boleh dibrowsing ya Mak pakai kata kunci "pose kucing duduk roti"
Have fun...
assalamualaikum mba.. saya mau bertanya perihal pemberian 3 obat diatas.. pemberiannya berapa kali sehari, lalu diberikan bersamaan pada satu waktu atau berbeda ya mba??
DeleteResep dari diokter 2x sehari. Setiap 12 jam sekali. Kalau aku pagi, dan malam hari. Aku berinya terpisah-pisah.
DeleteYa Allah...
ReplyDeleteikut merindiingg baca cerita ini mbaaa
karena akupun beberapa kali mengalami, kucingku sakit, juga kubawa ke dokter dan super deg2an banget.
Semogaaa semua kucing dan kita semua sehaattt ya
Ya Allah mba. Aku sedih ikh bacanya. Ya Allah aku baru tahu ternyata ngerawat kucing sesusah itu ya. Aduhhh bersyukur banget ya kucing kucing mba dipelihara oleh mba dan keluarga mba yang baik dan perhatian pada mereka. Semoga itu jadi ladang kebaikan di akherat untuk mba sekeluarga ya 🙏.
ReplyDeleteIkut menguras emosi para pembacanya nih mbak, dan turut senang akhirnya Gozo, Simon and Titan perlahan bisa pulih. Semoga segera membaik dan sehat semuanya
ReplyDeleteYa Allah, sebagai cat lover aku sedih dan deg deg an baca cerita ini
ReplyDeleteNgebayangin anabulku
Memang KLO anabul sakit kita was was ya mbak
Alhamdullilah keadaan Gozo dan Titan sudah lebih baik, sehat-sehat terus ya...
ReplyDeleteWah, ikutan tegang baca pengalaman merawat kucing sakit karena virus. Kasihan ya saat mereka lemas dan tidak nafsu makan. Memang harus bersabar dalam merawatnya ya. Semoga sehat-sehat selalu kucingnya mbak..
ReplyDeleteAlhamdulillah jika sudah pulih kembali kucingnya. Sebagai orang yang terbilang baru kedatangan Kucing, aku gak tahu banget soal ginian. Kayanya butuh juga nyari vet terdekat buat jaga-jaga. Sejauh ini pada gak ada masalah sih
ReplyDeletebaru tahu saya virus yang menyerang kucing ini. memang ya mbak kalau binatang peliharaan kita sakit itu pasti jadi kepikiran kucingnya sakit apa. apalagi kayak virus yang ini kok ngeri banget ya gejalanya.
ReplyDeleteAlhamdulillah bisa sembuh,
ReplyDeleteaku dan anak2 bbrp kali kelihatan kucing kesayangan berturut mba...krn virus juga sampai akhirnya ga punya kucing dan agak trauma jg.
Nahan2 meski anak2 minta terus... smp akhirnya luluh saat kucing di komlek ada yg melahirkan dan 2 anaknya langsung bikin anak2 jatuh cinta. ya udah sekarang punya 2 anak kucing lg nih di rumah. semoga aman dr virus2 apapun
Untungnya mbak Anna care ya sama si mpus jadi ketauan deh penyakitnya & bisa diobati dan membawanya ke dokter
ReplyDeleteKucing pun sama kaya manusia ya ada gejala muntah.
Salutttt sama kesabarann Mbak Anna. Perjuangannya benar-benar ya, nggak berbeda dengan merawat manusia aka anak sendiri. Kebat-kebitnya di hati juga pasti sama saja. Membaca penglaman Mbak Anna dalam merawat kucing saya jadi paham bahwa ancaman virus dan penyakit pada hewan peliharaan juga beragam jenisnya. That's why sharing seperti ini pastinya bermanfaat banget buat teman-teman pecinta hewan peliharaan.
ReplyDeleteTahun lalu kucingku mati karena jadi korban virus ini mba, sedih banget rasanya. bikin aku trauma untuk punya kucing lagi. tapi ytakdir berkata lain, agustus lalu ada yang memberikan kucing untuk kami, dan lagi-lagi mati, tapi dia mati mendadak, saat tidur bablas mba. ngga ada gejala anaeh. ah, semmoga kedua kucingku sudah tenang di sana.
ReplyDeleteTahun ini kucing yang dipelihara anakku melahirkan 3 anak Alhamdulillah sehat dan mereka merasa terhibur Selama belajar di rumah aja ada kucing Setelah 1 tahun lalu pusingnya melahirkan 5 anak tapi akhirnya mati semua
ReplyDeletehuaa, jadi inget kucing di rumah ibuku, mati karena virus juga mba :( cepet banget ternyata ya penyebaran virus ini. awalnya cuma ada selaput di matanya, diperiksa ke klinik hewan, diobatin, eh malah jadi lumpuh kakinya, ga bisa jalan. lalu besoknya diinfus dan akhirnya ga selamat :((
ReplyDeleteSedih banget kalau kucing kesayangan sakit apalagi kalau sakitnya parah. Syukurlah sekarang sudah berangsur sembuh, BTW saya suka tagline klinik hewannya: my pet my family, sweet banget.
ReplyDeleteAlhamdulillah Gozo sembuh yaa berkat kasih sayang mbak Anna, sehat selalu ya Gozo memang sedih banget kalau anabul sakit ya
ReplyDeleteAku cerita ke anakku tentang penyakit kucing yang satu ini. Ga tega yah sampai muntah diare berkali-kali. Alhamdulillah segera ditangani dan semua pulih :)
ReplyDeleteAlhamdulilah kucingnya sembuh ya mbak . Eh tapi kok aku malah salah fokus sama kliniknya ya. Ternyata klinik hewan juga bagus bagus ya . Ruang tunggunya aja kesannya mewah gitu.
ReplyDeletePanleu itu udah kayak momok menakutkan bagi kucing. Owner yg kucingnya kena begini, kebanyakan udh drop, kayak ga ada harapan. Tapi memang dengan pengobatan yg cepat, disiplin obat, dan si kucingnya rutin diksh makan minum, selalu ada harapan bisa sembuh.
ReplyDeleteBaru2 ini kucing temenku juga kena panleu, dan Alhamdulillah sembuh juga mba. Ngeliat perjuangannya buat sembuh, rasanya ikutan seneeeeng banget pas kucingnya sehat lagi.
Semoga aja kucing2 mba selalu sehat yaaa. 👍
Sebagai sesama pemelihara kucing, aku jadi ikut bahagia juga ya mbaaa...meong udah bisa sembuh lagiiiii..karena emang ditinggal kucing kesayangan itu sedihnya aduh sedih banget pasti. Dan bisa ngerawat kucing sakit jadi sehat kembali pasti seneng banget walau memang butuh biaya buat dibawa ke vet.Sehat sehat ya mpuss
ReplyDeletemasyaallah ... penyayang kucing.
ReplyDeletesalam dari tahu dan tempe ya kucingku ini induknya mati mendadak saat mereka masih minum asi. sediiihhhh ...
salam semangat
Ikut tegang bacanya mbak, Alhamdulillah dah sembuh ya Gozo, sehat-sehat selalu ya ....
ReplyDeleteYa Alloh, kasihan Gozo. Saya gak punya kucing. Tapi kalau baca cerita seperti ini, jadi ikutan sedih. Sehat sehat terus, ya, Mpus 😺
ReplyDeleteSehat-sehat ya gozo, itu tempat dokter hewannya bagus banget ya mba,, aku yan gliat aja suka apalagi kucing tapi tetep aja kasihan kalo pas sakit
ReplyDeletealhamdulillah sudah pulih ya kucingnya, wahs aya jadi mulai suka pelihara kucing saat bacain orang merawat kucing-kucingnya seru ya lucu-lucu mereka
ReplyDeleteIkut bersyukur karena mendapatkan keajaiban Januari, semoga selanjutnya sehat2 yaa semuanya
ReplyDeleteBahagianya ya Gozo punya ibu yang penuh perhatian dan kasih sayang begini. Terharu juga bacanya Mbak Ana. Aku tidak memelihara kucing tapi sering kasih makan kucing liar yang kebetulan mampir di halaman. Artikel ini sangat membantu nih bagi para majikan kucing lainnya :)
ReplyDeletedi rumahku ada banyak kucing buangan gitu. Beruntungnya nggak ada keluhan apapun sama mereka. Gozo beruntung banget. Ibunya penuh perhatian. Jadi gerak cepat saat ada masalah.
ReplyDeleteKasian yaa klo kucing sampe muntaber gitu.. Untung pemiliknya sigap tuk ngobatinnya. Thanks for sharing kak
ReplyDeleteAlhamdulillah berkat ketelatenan Mbak Anna, Gozo bisa sembuh dan ceria lagi ya bisa main tanpa rasa sakit lagi, pahalanya gede Mbak Anna
ReplyDeletePerawatan yang sungguh-sungguh dan penuh cinta.
ReplyDeleteAku salut banget sama kak Anna.
Ini bikin semangat kalau kucing memiliki gejala sakit yang sama. Kudu segera dibawa ke klinik dokter hewan terdekat.
Luar biasa perjuangan dan effortnya dalam merawat kucingnya ya kak. Beneran kudu telaten dengan segala prontilan dan sigap berkomunikasi dengan drh. Untung semuanya teratasi dan perjuangan memberikan hasil cerah.
ReplyDeleteGozo uda sembuh ya alhamdulillah keren mak...klau aku ga telaten ngurus hewan ngurus anak aja uda banyak sibuk untung pd mandiri, pengalamannya lengkap buat acuan kalau kucing tetangga knp2 nih secara depan samping rumah miara kucing semua hehe
ReplyDeleteCocok banget niih buat penggemar kucing. Bisa dijadikan referensi merawat kucing dari serangan virus. Sehat-sehat terus ya Gozo
ReplyDeletemasih asing banget sebenernya sama nama penyakit ini...tapi artikelnya bagus banget kak,membantu para pecinta kucing yg belum paham sama penyakit ini,bisa banget aku share artikel ini ke mertua aku yg ngerawat kucing.makasih yaa kak
ReplyDeleteKucing.saya, jelly sekarang sedang berjuang melawan virus panleu ini. Doakan ya teman teman supaya jelly kuat..
ReplyDeleteKalo boleh tau, berapa lama pemgobatan gozo kak ? Karena menurut dokter yg merawat jelly, virus panleu ini masih naik turun dalam 14-21 hari sejak terinfeksi..
Untuk minum resep dari dokter, kemarin mereka minum full 10 hari sesuai dosis.
DeleteMasa kritis 7 hari pertama setelah terjangkit.
Jika bisa melewati masa kritis, persentasi sembuh lebih besar, begitu menurut drh. Ratna dari klinik Jose.
Btw,
Jelly posisi di mana?
Sebagai tambahan,
Aku ingatkan lagi ya.
Kucing yang terkena Panleu, seperti dilansir dari situs Petmd, memang lebih disarankan mengadopsi Good Supportive Care:
"berupa gabungan perawatan medis dan rawat mandiri di rumah yang mampu menentukan mati atau hidup kucing yang terinfeksi feline panleukopenia!".
Menurut situs itu, energi positif dari pemilik yang menginginkan kesembuhan mampu menular ke kucing sehingga lebih termotivasi untuk sembuh.
Luar biasa ya!
Juga penanganan yang tepat di awal terjangkitnya virus ini, sangat memnentukan keberhasilan kesembuhan!
Ini versi situsnya:
"... luckily, cats who do receive and respond well to aggressive therapy during the first few days of feline panleukopenia tend to have a good prognosis for a complete recovery."
Semoga Jelly cepat sembuh ya!
Kak mau tanya, berapa lama kucing kk sembuh dan boleh di satukan lagi dg kucing lain nya?
ReplyDeleteAku dikasih resep selama 2 minggu oleh dokter hewan.
DeleteResep sesuai dari dokter hewan.
Alhamdullillah sembuh.
Aku satukan setelah sebulan sembuh, sesuai nasehat dari dokter hewan
Apa gozo skrg udah di vaksin bu? Kalau sudah berapa lama jarak waktu sakit dan vaksinnya?
ReplyDeleteBelum divaksin, Mba...
DeleteUntuk ideal lama jarak waktu sakit dan vaksin, bisa tanyakan langsung ke dokter yang menangani, jika Mba Henny punya kisah yang sama ya.