Selasa, 11 Mei 2021

Panduan Merawat Kucing Bagi Pemula

Panduan Merawat Kucing Bagi Pemula. Sungguh aku baru tahu ternyata untuk merawat kucing itu bukan hal biasa, apalagi kalau pemula seperti aku. 

Merawat di sini bukan sekedar memberi makan di teras lho ya. Tapi, mengadopsinya, menjadi bagian anggota keluarga!

Simak kisah suka duka aku, duh drama banget yak, hahaha, merawat kucing rumahan, yang terbukti mampu mengaduk-aduk emosi seluruh anggota keluarga!

panduan merawat kucing bagi pemula

Titan, Anabul Rumahan Adopsi

Hari ini, jadwal beli keperluan dapur di eda tukang sayur. Seperti biasa aku kudu melewati eks halaman bulu tangkis untuk memangkas rute, gyus!

Namun hari ini sedikit berbeda, kawan, dari jauh aku melihat anabul (baca: kucing) duduk dengan posisi roti memandang kosong ke tengah lapangan. Nothing special. Aku hanya melihat sekilas. Anabul sedang terpejam, meditasi, menikmati hari, jadi tak ada kontak mata!

Usai belanja, aku lewat lagi rute yang sama. Kali ini aku menghampiri anabul, jongkok mencoba kontak mata.  Ah, kasihan banget, aku melihat bulu di antara dua telinga seperti berkerak dan kedua telinga juga berkerak.

merawat kucing bagi pemula panduannya

"Hi, good morning, how are you?"

Aku iseng menyapa anabul, dengan kedua tangan memegang belanjaan. Jadi, hanya ada kontak mata saja.

Responnya sungguh diluar dugaan.Doi langsung melompat ringan, menciumi belanjaan dan berputar mengelilingku sambil mengendus-ngendus, seperti kelaparan.

Terharu sekaligus sedih aku lalu merespon lirih.

"Mau ikut ke rumahkah?"

"Meow, meow"

Aku langsung berjalan dan tanpa diduga doi ikut mengiringi hingga sampai di rumah. 

Dengan sabar doi menunggu di  teras, sambil aku menyiapkan makanan. Kebetulan aku punya stok makanan kucing buat kucing jalanan lain -Miaw- yang sejak Oktober 2020 aku kasih makan. Belum sanggup adopsi, karena takut tidak bisa konsisten, Hayati.

Saat aku kembali dengan makanan di tangan, anabul langsung kembali menciumi kaki dan berputar-putar lagi, mengelilingiku. So sweet!

Makanan yang aku beri langsung ludes dalam sekejap. Selama menikmati makanan aku pun ikut mendampingi. Mendengarkan deru nafasnya yang menggebu. She is so excited, indeed!

Usai makan, anabul duduk santai kayak di pantai, di lantai teras rumah.

Sesekali aku mengelus dagu dan pipi doi sambil terus memperhatikan kerak di sekitar telinga.

Karena ingin melanjutkan pekerjaan, usai pamit aku tutup pintu dan membiarkan anabul tetap di teras, tertidur menikmati belaian bayu yang saat itu memang lagi sendu.

Beberapa kali aku mengintip dari balik gorden, anabul masih tertidur santai. 

Namun menjelang zuhur ketika aku mengintip lagi. anabul sudah tidak ada. Hiiks.

Aku pun melanjutkan hidup!

Momen di atas, 25 Januari 2021, akan selalu terukir rapi, di sanubari! 

2 hari kemudian, 27 Januari 2021, saat aku di dapur, anabul mengeong. Aha. doi kembali! Telinganya kini semakin parah, luka dan berair. Bulu-bulu di telinga pun sudah menipis.

Aku langsung berbegas memanggil Yasmin.

"Yasmin, kucing yang kemarin, she is back!"

"Really, Mom?"

"Yes, came and have a look for yourself!"

"I think we should bring her to Pet Clinic!" Pancingku ke Yasmin.

"Good idea, Mom!"

"I think your Dad have a friend there in Jose Vet Clinic!"

Singkat cerita, anabul, yang kami beri nama Titan, didiagnosa scabies! 

Alhamdullillah setelah dua kali suntikan, Titan berangsur sehat dan bulu-bulu di telinga sudah mulai tumbuh kembali dalam waktu 2- 4 minggu.

panduan merawat kucing bagi pemula

Belajar Jadi Cat Lover dan Tantangannya

Aku ingat saat masa kecil dulu, di Siantar, Sumatera Utara, kami punya beberapa kucing. Sebenarnya bukan punya sih, cuma kucing kampung liar yang suka datang ke rumah, karena almarhum ayah suka memberi makan mereka.

Dari cuma seekor, lama-lama semakin banyak, bahahaha.

Awalnya, kami hanya memberi tulang dan kepala ikan saja gitu.Namun kadang-kadang kucing bisa tersedak dan muntah.

Sejak saat itu ayah mulai mengunyah lembut semua tulang-tulang ikan lalu mencampurkannya dengan nasi. Kalau tidak dicampur alamat ikan doang yang diembat!

Sesekali kalau pas mamak masak daun ubi tumbuk yang fenomenal itu, kuah santan dicampurkan juga.

Biasanya piring makan kucing akan ludes, des tak berbekas!

Sama seperti kami yang makan tiga kali sehari, kucing-kucing di rumah pun sama. Ikut jadwal makan kita, bruakakaka. Saat itu kami belum tahu banyak tentang apakah makanan manusia bisa dikonsumsi kucing. Juga belum tahu ada makanan khusus kucing. Maklumlah di kampung, zaman baheula lagi!

Kebetulan, kami tinggal berdempetan dengan rumah opung yang punya halaman samping dan berpasir. jadi jarang banget kami menghirup kotoran kucing, karena kucing-kucing selalu menutup rapi kotorannya, right

Namun sesekali kalau sedang sial, pas menjemur pakaian bisa juga terinjak "ranjau". Hahaha.

Kini di tahun 2021, kami sekeluarga sepakat mengadopsi Titan, si kucing domestik! Meski dulu pernah pelihara kucing, rasanya aku mulai dari zero lagi, mengosongkan gelas!

Mulailah aku browsing dengan kata kunci "cara merawat kucing rumahan" dan "kiat pelihara kucing untuk pemula" 

Satu artikel Merawat Kucing Rumahan dari Wikihow sangat menginspirasiku terutama kalimat ini:

"... kucing tidak harus ke luar rumah untuk menjadi bahagia!. Hiburan dan stimulasi secara teratur, adalah koentji!"

Berikut selengkapnya Panduan Merawat Kucing Rumahan ala WikiHow dengan suntingan di sana sini ya.

A. Menjaga Kucing Tetap Aman

Iyes. Ini adalah prioritas utama sebelum memutuskan untuk mengadopsi anabul! C-A-T-A-T!

1. Buatlah lingkungan yang aman bagi kucing.

Titan, senang banget di permukaan lembut dan empuk. Biasanya doi akan tidur dan grooming di sana. 

Seperti dilansir dari situs kucinglucu.net, meski Titan termasuk kucing calico (kucing belang tiga) plus observasi  (tsaah, observasi) selama lebih dari sebulan, tapi kepribadiannya sedikit menyimpang dari teori di situs itu.

Titan, sangat moody. Doi punya waktu-waktu tertentu gemar dibelai seperti saat bangun pertama di pagi hari dan random time. Bisa usai makan siang, saat bermain atau usai makan malam.

Kami pernah mengajak Titan grooming ke vet clinic, dan untuk beberapa hari doi kami izinkan naik ke tempat tidur, karena masih wangi dan bersih, hihihi.

Namun ketika doi mulai gemar eksplor ke luar rumah, dan tentu saja kami tidak memantau lingkungan mana saja yang dipatrolinya, kami memutuskan untuk menutup pintu kamar saat Titan di rumah. Untuk jaga-jaga saja sih. Takut doi bawa kotoran, virus dan lain-lain.

Aku pernah berpikir: "Apakah kucing tidak stress dengan hanya tinggal di rumah saja?"

Menurut wikipedia, kucing tidak harus ke luar rumah untuk menjadi bahagia. Salah satu kunci untuk menjaga kucing rumahan bahagia dan puas adalah dengan memberikan stimulasi dan hiburan secara teratur.

Selain olahraga dan stimulasi mental, kucing memerlukan lingkungan yang aman untuk hidup, makanan dan minuman, perawatan tubuh dan kesehatan rutin. C-A-T-A-T lagi!

Inilah yang bisa dilakukan agar lingkungan aman :

>> Kucing gemar melompat ke atas, meski tempat itu setinggi pinggang bahkan kepala.  Nah, jadi pastikan barang-barang berharga kamu ada di tempat aman! 

>> Singkirkan benda-benda yang menarik bagi kucing seperti, benda mengkilap, tali sepatu, wol, tali, semua peralatan menjahit. Apalagi kalau benda itu panjang dan tipis, pastilah anabul akan tertarik. Jadi, harus dirapikan agar tidak tertelan. Jika tertelan, bisa terjangkit gangguan usus serius dan harus dioperasi

>> Kucing dan lilin bukanlah sahabat sejati! Hindari menaruh lilin di tempat tinggi. 

2. Jauhkan Kucing dari Racun

Ini aku alami sendiri. Saat aku menunda membuang air bekas pel atau cucian, Titan sering tergoda ingin minum dari ember. 

Sebagai gantinya, aku menyediakan lagi satu tempat minum yang ukurannya lebih besar dan selalu diganti setiap hari.

Iyes. Titan jadi gemar minum dari sana, karena memang airnya lebih segar (mengandung lebih banyak oksigen), langsung ditampung dari kran air! 

Duh, tak sanggup membayangkan jika Titan sempat menelan air bekas cucian/pel 

3. Hindari Tanaman Beracun Bagi Kucing

Dengan hobi baru ini, memelihara kucing, aku juga jadi tahu bahwa ada beberapa tanaman yang beracun untuk kucing.

Berikut 12 tanaman beracun bagi kucing.

Setelah membaca ini, aku langsung tergopoh-gopoh memindahkan pot lidah buaya ke bagian belakang rumah.

B. Menyiapkan Kebutuhan Dasar Kucing

Sungguh aku baru tahu mengadopsi kucing bukanlah hal retjeh! 

Banyak hal baru yang harus dan masih terus aku pelajari. 

Jadi, boleh jadi, daftar ini juga akan terus menyesuaikan seiring adanya penemuan-penemuan.

1. Toilet Kucing

Hahaha, toilet kucing? 

Iye, mpok, agan. Kucing juga punya toilet. Siapa yang baru tahu?

Bahasa gaulnya "litter box", sebuah kotak yang berisi pasir khusus. 

Di rumah aku menggunakan pasir bentonit yang mampu menyerap aroma kotoran.

Sama seperti manusia, kucing juga perlu privasi lho sat menggunakan toilet. Jadi, tempatkanlah toilet kucing di tempat sepi sehingga kucing tidak akan terganggu atau ketakutan oleh suara yang tiba-tiba muncul!

>> Bersihkan kotak pasir setiap hari agar kucing happy menggunakannya dan tak ada drama buang air sembarangan. Bersihkan kotak pasir secara keseluruhan setiap minggu!

>> Jika punya kucing 2 ekor, kotak pasir sebaiknya ada 3!

2. Sediakan Makanan dan Minuman

Karena sudah tertanan di DNA kucing bahwa waktu tidurnya berkisar antara 15-20 jam per hari, kucing rumahan sangat mudah gendut. Jadi, penting untuk menakar porsi makanananya. Biasanya di setiap kemasan tertulis petunjuk penggunaan, tergantung usia dan berat.

>> Air tawar harus selalu tersedia setiap saat.

>> Cari tahu kebiasaan makan kucing. Dryfood atau wetfood. Masing-masing ada plus minusnya.

Sebelum hamil, Titan, biasanya makan dryfood, selain baik untuk kesehatan gigi juga rendah kalori. Namun saat Titan hamil, selera makannya agak berubah, jadi aku campurkan sedikit wetfood agar doi punya selera

Aku perhatikan Titan sangat suka minum dari wadah yang lebih besar dan air yang segar karena mengandung lebih banyak oksigen. 

3. Me Time

Seperti manusia, kucing juga punya me time. Bahahaha Kalau tidak mengalami sendiri, rasanya aku sulit untuk mempercayai.

Biasanya Titan suka mencari area yang lebih tinggi, memberinya ruang pandang yang luas sekaligus memantau keberadaan kucing dominan lain.

4. Menyediakan Tiang Garukan

Pas di bagian ini, aku langsung teringat dimasa kecil dahulu, dimana kaki meja makan sering menjadi pelampiasan garukan. Saat itu aku berpikir, kucing hanya sedang nakal saja.

Namun ternyata, mencakar adalah bagian perilaku normal kucing. Sama seperti makan dan minum. Saat mencakar kucing sebenarnya sedang berkomunikasi, ia melepaskan aroma yang menandakan kepada kucing lain, ia mengklaim keberadaanya! 

Titan biasanya mencakar saat bangun tidur. Jadi, ada sofa bekas yang sering jadi sasaran cakaran Titan.

>> Sediakan tiang garukan yang lebih tinggi dari kucing dan pastikan tidak bergerak saat dicakar

>> Tempatkan di pintu masuk/keluar karena ini merupakan daerah favorit untuk melepaskan aroma

Baidewei, subway,

Aku lagi naksir cat tree Kottur dari arthacat, situs jual perlengkapan kucing online koleksi terbaru!

Begini nih, penampakannya.

panduan merawat kucing bagi pemula

Gimana, estetik dan instagramble banget kan ya!

C. Memberikan Kucing Simulasi Mental dan Olahraga

Bermain dengan kucing adalah keniscayaan! Apalagi jika hanya ia sendirian kucing di dalam rumah. Hal ini penting agar kucing tidak stress!

Kami biasanya menggunakan tali sepatu. Titan tak pernah bosan bermain ini. Biasanya aku akan memutar, membuat bentuk seperti liukan ular dan lain-lain.

Respon Titan selalu beragam. Kadang menggunakan kaki depan, berguling, mencium serta mengendap seolah mengamati buruan ala saudara tuanya Tuan Harimau. Sangat indah dan menghibur ekspresinya!

Kadang kala aku menggelindingkan bola-bola kecil, lalu Titan akan memburunya, setelah dekat disentuh dengan cakarnya, bola akan kembali menggelinding, dikerjar lagi. Begitu seterusnya. Hihihi.

1. Pastikan kucing mendapatkan cukup olahraga 

Kucing adalah pelari cepat, bukan pelari marathon, 3 atau 4 sesi berdurasi 4 atau 5 menit, lebih baik, dari pada satu sesi selama 20 menit. C-A-T-A-T!

>> Sediakan tongkat bulu kecil, tikus mainan dan sehelai benang. Percayalah, kucing tak akan bosan memainkannya!) Goyangkan tongkat bulu kecil setinggi kucing, lemparkan tikus mainan dan hei lihatlah bagaimana agresifnya doi bergulat. Pegangi ujung benang, goyangkan atau berlarilah di sekeliling rumah.

2. Meski Gemar Tidur Bukan Berarti Kucing Tak Ingin Bermain

"Ih, napa kucing tidur mulu yak!"

Pasti kamu pernah punya pikiran seperti itu. Betul? Tos dong, aku juga begitu.

Gen pemburu sudah tertanam di kucing. Meski kelihatannya kucing gemar tidur,  bukan berarti mereka tidak memerlukan stimulasi mental seperti yang didapatkan saat mencium bau tikus, menguntit dan menangkapnya.

Jika kucing mulai mencakari sesuatu, mengotori rumah atau agresif terhadap hewan peliharaan lain, bisa dipastikan itu karena rasa frustrasi dan bosan. Jadi, luangkan waktu untuk bermain dengan kucingmu ya! Jangan dibalik, menunggu ada waktu luang baru bermain.

3. Berilah Kucing Pemandangan di Luar Rumah

Pastikan ada tempat tenggeran yang tinggi serta jendela ya! Hal ini akan menghibur kucing dengan view luar rumah dan kebutuhan kucing untuk berada di tempat tinggi, karena kucing adalah pemanjat pohon alami.

Di rumah, biasanya Titan akan naik ke meja tamu lalu memandang ke luar rumah melalui gorden jendela. 

... dan itu bisa berjam-jam lho. Warbiyasah!

Kadang-kadang berakhir dengan adegan tidur di kolong kursi atau di sofa. Hahaha.

CATATAN:

>> Jika tinggal di apartemen, pastikan balkon aman agar kucing tidak jatuh dari balkon. Bisa dengan memberi pagar, dll.

>> Pastikan jendela di rumah punya sekat-sekat, aman sekaligus tidak bisa dilewati kucing.

4. Bangunlah Ikatan Dengan Kucing

Ternyata bukan hanya anjing saja yang bisa mendapat keuntungan dari latihan kepatuhan, kucing juga!  Latihan ini penting, mampu memberikan stimulasi mental dan membantunya membangun ikatan dengan kamu, sang babu. Hihihi.

Aku tertarik banget dengan metode clicker dari YouTube Cat School. Trik ini sepertinya simpel dan menyenangkan!

5. Saat Sedang Pergi, Berikan Kucing Maianan  

Iyes! Tinggalkan mainan untuk kucing saat kamu tidak bisa bermain dengannya. Tikus mainan atau catnip, misalnya. Bisa juga kotak atau kardus.

6. Nikmatilah Waktu Bersama Kucing 

Berikanlah waktu dan perhatian jika kucing menginginkannya. Hanya 20 tahun saja waktu yang kita punya untuk bisa berbagi kasih sayang dan perhatian.

Lakukanlah yang terbaik dengan membangun ikatan kasih sayang!

D. Menjaga Kesehatan Kucing 

1. Sesekali, berikan kucing kamu perawatan!

Yasmin biasanya suka menggunting kuku Titan meski kadang tidak selalu sukses. Kudu tahu mood Titan. Adakalanya Titan pasrah dan tidak keberatan, namun di lain waktu, Titan tak suka, menarik kakinya dengan tatapan agak kurang ramah. Hahaha.

Meski kucing bisa melakukannya sendiri (grooming) menyisir bulu kucing bisa meningkatkan ikatan. Temukan bagian favorit dan sisirlah di sana! Jika berkenan, kucing akan mendengkur kencang. 

Saat menyisur, perhatikan juga apakah ada benjolan, kutu atau tanda-tandalan lain yang perlu penanganan. Lebih baik memcegah daripada mengobati, bukan!

Jika kucing menua, elastisan pun ikut berkurang, ia tidak akan mampu mencapai bagian bulunya secara keseluruhan.

2. Kebirikan Kucing  

Tahukah kamu?

Hewan yang tidak dikebiri akan bersifat lebih teritorial dan kemungkinan besar ia akan menandai rumah dengan urine atau kotoran. Selain itu urine dan kotoran juga bisa mengundang hewan liar ke rumah sehingga membuat kucing terancam atau tertekan.

Awalnya kami punya ide mau steril kucing betina Titan, namun apa daya selain mahal dan keburu masa berahi masuk, Titan sukses hamil dan melahirkan pertama kali 5 Mei 2021 lalu. Perpaduan angka yang unik 5/5 dan jumlah anak kucing 5. Sepertinta Titan demen dengan angka 5! Klenik mode ON. Hahaha, Canda lho, canda!

3. Vaksin

Kucing memiliki 9 nyawa. Pernah dong mendengar mitos ini ya?

Nyatanya, kucing tidak benar-benar memiliki 9 nyawa. Mereka bisa terserang infeksi virus dan bakteria yang mampu menyebabkan penyakit berbahaya. 

Lebih lanjut tentang vaksin kucing bisa diklik di Apa Saja Vaksin Yang Harus Diberikan Pada Kucing yang dilansir dari halodoc.com.

4. Kontrol Kutu Kucing

Meski pun resiko terjangkit kutu kucing rumahan lebih kecil, tapi tetap saja ada kemungkinan bisa berkembang biak.

Tersedia banyak pembasmi kutu, namun sebaiknya selalulah berkonsultasi ke dokter hewan terlebih dahulu.

5. Microchip

Aku langsung ingat microchip di sebuah tayangan TV. Para ahli menanamkan microscip agar bisa memantau segala aktivitas seekor paus di kedalaman laut lepas.

Ini adalah chip kecil yang ditanam di bawah kulit kucing. Ketika dipindai, chip akan memberikan nomor unik yang berisi data-data pemilik.

Hal ini berguna saat kucing/hewan peliharaan melarikan diri, chip akan memberikan informasi kepada penyelamat kucing bahwa kucing ada pemiliknya dan bisa membantu reuni kembali.

Baidewei, subway,

Meet, Titan yang lagi me time di sofa, she expecting kittens sometime in May 2021. Setelah itu, rencananya Titan mau dikebiri untuk mengontrol poulasi.

panduan merawat kucing bagi pemula

Apakah kamu punya versi lain panduan merawat kucing bagi pemula? 


Referensi:

https://id.wikihow.com/Merawat-Kucing-Rumahan

https://kids.grid.id/read/472111008/tips-merawat-kucing-untuk-pemula-dan-kesalahan-yang-sering-dilakukan?page=all

https://www.kucinglucu.net/yuk-kenali-sifat-si-mpus-lewat-warna-bulunya/

https://www.merdeka.com/trending/6-manfaat-memelihara-kucing-bagi-kehidupan-manusia-kln.html?page=4