Pages - Menu

Kamis, 27 September 2018

Momen Ter-WOW di Wakayama Kuroshio Ichiba Tuna Filleting Show

Momen Ter-WOW di Wakayama Kuroshio Ichiba Tuna Filleting Show

Momen Ter-WOW di Wakayama Kuroshio Ichiba Tuna Filleting Show. Saat telah mendapat konfirmasi bakal berangkat ke Jepang, aku jadi sering-sering browsing tentang Jepang. Biar gak kudet gitu, ceritanya.

Tapi aku fokusnya hanya ke tempat-tempat wisata melulu, melahap eksotika view musim dingin, semi, panas dan gugur.

Tak pernah sekalipun aku melirik atau terpikir membaca artikel tentang pasar (ichiba) tradisional di Jepang.

Momen Ter-WOW di Wakayama Kuroshio Ichiba Tuna Filleting Show

Jadi, waktu ikut tur Ibu Cerdas Attack Goes To Jepang dan tiba di Kuroshio Ichiba, Wakayama, aku hampir tak percaya bahwa itu adalah... pasar tradisional.

Jepang terdiri dari 4 pulau utama: Honshu, Hokkaido, Kyushu dan Shikoku dan Wakayama adalah nama salah satu prefecture di pulau Honshu, kalau di Indonesia seperti propinsi.

Apalagi saat tiba di lokasi pasar ikan!

Kesan pertama yang aku tangkap, tak ada bau amis, becek, kumuh, khas pasar, you know laa seperti di negara kita, Indonesia.

Gak percaya?

Ini nih penampakannya, biar gak hoax :D

Momen Ter-WOW di Wakayama Kuroshio Ichiba Tuna Filleting Show


Momen Ter-WOW di Wakayama Kuroshio Ichiba Tuna Filleting Show

Momen Ter-WOW di Wakayama Kuroshio Ichiba Tuna Filleting Show

Kayak di mal aja, ya...

Baidewei, subway, agenda ke Wakayama Kuroshio Ichiba memang termasuk dalam daftar tempat wisata hari kedua setelah mengunjungi pabrik deterjen Attack dan Kao Eco-Lab di Wakayama, yang merupakan bagian agenda perjalanan Ibu Cerdas Attack Goes To Jepang.

Pengalaman tur selengkapnya bisa juga dinikmati di serba-serbi ngebolang ke Jepang termasuk saat alami sensasi lift dan eskalator transparan serta menikmati Osaka Castle istana di dalam taman.

Rombongan tur kali ini berjumlah kurang lebih 12 orang, jadi kemana-mana kami menggunakan moda transport bis.

Sesampainya di Kuroshio Ichiba memang sudah siang. Pasar terlihat sangat lengang.

Begitu ke luar dari bis, aku langsung menyapu pemandangan sekitar.

"Ini mah jauh banget dari view pasar, bisikku dalam hati"

Gimana menurutmu, setuju?

Momen Ter-WOW di Wakayama Kuroshio Ichiba Tuna Filleting Show

Ternyata setelah aku cek di intenet, Kuroshio Ichiba memang satu lokasi dengan Kota Marina Wakayama, sebuah pulau buatan di kota teluk, Wakayama.

Di pulau ini ada juga Porto Europa Theme Park, taman populer di kalangan keluarga dan anak-anak, yang berisi komidi putar (ferris wheel), seluncuran (roller coaster) dan atraksi lainnya, khas sebuah taman.

Jadi sekali lagi, kesan pasar yang becek, bau, pengap, kotor, you name it laaa, semuanya itu, tak ada!

Oh iya, karena memang membawa uang saku terbatas aku tidak punya rencana untuk shopping di Kuroshio Ichiba.

Window shopping aja laaa, HAHAHA, iya, cukup memanjakan mata saja...!

Aku dan beberapa sahabat langsung memuaskan hasrat, dengan klik sana dan sini. Kami diberikan waktu hanya sekitar 1 jam karena masih harus melanjutkan perjalanan, menggenapkan jadwal sebelum bersiap balik ke Jakarta keesokan harinya.

Sama seperti view outdoor di sekitar pasar, suasana indoor pasar tradisional Kuroshio Ichiba juga tidak banyak berubah. Terasa lengang dan tenang.

Mengapa oh mengapa? Pasar kog lengang, something is missing, pikir aku, sok tahu!

Aku lalu mencari Pak Usman, the guide,  dan tak sabar ingin mendapatkan penjelasan.

Aha, itu dia!

"Pak, kog pasarnya, lengang ya? Tanyaku, to the point"

"Iya, sudah tak banyak aktivitas kalau jam begini".

"Umumnya di pasar tradisional Jepang, semua kudu disiplin mengikuti jadwal."

"Misalnya, pagi hari sering dipilih jadi puncak aktivitas transaksi termasuk lelang ikan serta aktivitas penyayatan ikan tuna jumbo (Tuna Filleting Show). Sampai-sampai rutinitas mengangkut sampah dan membersihkan pasar juga ada jadwalnya lho"

"Oh gitu..."

"Coba deh perhatikan di sekeliling, sudah tak tercium bau sama sekali kan, dan tak terlihat sampah sama sekali!"

"Iya, kalau di Indonesia, ini mah seperti view dalam mal ya, pak, Tak tahan aku akhirnya menuntaskan kepo"

 "Tapi, sebentar ya saya tanyakan, siapa tahu masih ada jadwal Tuna Filleting Show lagi"

Usai berkata begitu, Pak Usman bergegas pergi. Tak berapa lama beliau kembali dengan aura wajah berseri.

"Yuk, kita kesana, sebentar lagi ada pertunjukan penyayatan ikan tuna jumbo (Tuna Filleting Show), atau Maguro dalam bahasa Jepang, yang di sini mampu menyedot kunjungan wisatawan"

"Haaa! Serius, Pak?"

"Iya, Tuna Filleting Show merupakan nadi pariwisata di Kuroshio Ichiba. Wisatawan dari segala penjuru biasanya hadir dan takjub dengan kelihaian para nelayan profesional saat menyayat ikan tuna jumbo."

Saat kami tiba, ternyata sudah banyak wisatawan yang berkerumun, and the show it's about to begin...

Dua orang nelayan profesional dengan hiasan kepala, berdiri menghadap meja, salah seorang berhadapan dengan ikan tuna jumbo di atasnya.

Momen Ter-WOW di Wakayama Kuroshio Ichiba Tuna Filleting Show

Momen Ter-WOW di Wakayama Kuroshio Ichiba Tuna Filleting Show

"Ihhh, ukuran tunanya saja sudah mampu mengintimidasi aku!"

Rasanya belum pernah aku sedekat ini dengan ikan sebesar ini, wow!

Bulu romaku langsung merinding, euuiii...

Apalagi saat "algojo" mulai menyayat tuna jumbo. Tepuk tangan riuh membahana berkali-kali setiap algojo sukses menyayat tuna menjadi lebih kecil. Momen ter-wow, indeed!

Sambil menyayat tuna dengan berbagai jenis pisau, bahkan ada yang seperti samurai, sesekali sang algojo juga berbicara (dalam bahasa Jepang tentunya) dan memperlihatkan hasil sayatan tuna jumbo kepada kami, diiringi riuh tepuk tangan tanpa henti.

Beberapa wisatawan juga mengambil foto dan video, termasuk aku dong. Tapi aku cuma mengambil foto, karena memori kamera sudah hampir penuh, bow.

Begitulah segelintir aktivitas harian di Kuroshio Ichiba, Wakayama.

Hari itu aku menjadi saksi bahwa sungguh event Tuna Filleting Show yang termashyur itu memang terbukti merupakan nadi pariwisata Kuroshio Ichiba.

Tak heran mengapa televisi Jepang pun sering meliput aktivitas menakjubkan ini.

Dalam sehari ada 3 kali Tuna Filleting Show, seperti terlihat di gambar atas, jam 11.00, 12.30 dan 15.00. C-A-T-A-T!!! Kudu ingatin ya, next kalau mau ke Kuroshio Ichiba!

"Masya Allah, aku berbisik dalam hati, semoga negaraku, Indonesia, suatu hari bisa kelak seperti ini,  punya aktivitas mirip Tuna Filleting Show, menjadikan aktivitas di pasar menjadi sumber devisa negara!"

Surga Seafood  dan BBQ

Selain itu, ternyata Kuroshio Ichiba adalah famous for eating tours juga!

Buat kamu pencinta wisata kuliner, inilah saatnya, tersedia begitu banyak jenis makanan!

Iya, pasar ini surga untuk penikmat seafood dan BBQ!

Begitu memasuki pasar ikan, aroma khas seafood dan ikan panggang segera menyerbu indera.

Di berbagai lorong aku menyaksikan stand-stand hasil olahan seafood yang dihiasi dengan plang unik yang sangat mengundang.

Ada pula ikan tuna tiruan yang melayang di atap, seperti berenang di udara.

Aku menguatkan mental untuk tidak over budget, harus!

Melihat aku yang hanya berjalan dan belum memegang apa-apa di tangan, Mas tour leader  (maafkan aku Mas, lupa namanya) dari travel agent mungkin iba - nih ibu kere banget yak - HAHAHA... menawarkan sebuah hasil olahan seafood cumi-cumi panggang yang ditusuk menyerupai sate dan sudah berlumur bumbu.

"Terima kasih ya, Mas"

"Hmmm... awalnya agak aneh di lidah, namun perlahan hormon seretonin bekerja, dan satu tusuk sate cumi-cumi pun sudah berpindah ke dalam perut, HAHAHA"

Ternyata, beberapa teman juga memutuskan membeli hasil olahan seafood sate cumi-cumi yang sama.

Sambil memegang tusuk sate cumi-cumi, kami mengitari Kuroshio Ichiba, seperti mengulang keseruan masa kecil dahulu, makan sambil jalan-jalan, namun kali ini di pasar ikan Jepang.

Cuma itu tadi, karena aku bawa uang saku terbatas, aku tak berani belanja apapun di sini, takut syok, hahaha, plus malu juga mau tanya-tanya sama teman, ketahuan ga punya doku! Sudah laa ga punya doku, bawel pulak lagi. Banyak kali nanti awak kenak pasal, iya kan! Dibully lagi, HIHIHI...!

Di Kuroshio Ichiba, kalau mau dine-in juga ada!

Tinggal pilih seafood atau meat favorit dan para chef akan memasak sesuai pesananmu.

Takkan ada penipuan di sini, karena mereka mencantumkan harga dengan tulisan besar-besar!

Untuk menggenapkan sensasi di pasar Kuroshio Ichiba sebaiknya memang menyediakan budget lebih, agar bisa menikmati kuliner khas di sini.

Cuma, di Kurosio Ichiba aku tak melihat  noodles handmate Jepang yang terkenal itu? Udon dan Soba!

Saat membuat tulisan ini aku langsung browsing apa sih perbedaan keduanya- [thick udon (mi tebal), thin udon (mi tipis)] dan  [soba (mi soba)]

Ternyata, kalau udon itu terbuat dari campuran tepung gandum, garam dan air, sedangkan soba adalah campuran tepung soba dan air.

Udon punya tekstur yang lebih mantap saat dikunyah sementara soba punya rasa yang lebih kuat! (sumber: matcha-jp.com)

But, it is fine! Mungkin harus ke Jepang lagi, biar bisa lihat sekaligus makan udon dan soba lagi. Aamiin...

Nah, bagi turis muslim seperti aku, memang tetap harus bertanya ya apakah santapan di sini sudah muslim friendly.

Tapi Sis, aku gak bisa bahasa Jepang?

Gak pa-pa pakai bahasa Inggris patah-patah plus bahasa tarzan eh tubuh juga it works kog!

Masih menurut Pak Usman, kini orang Jepang sudah terbiasa dengan wisata halal, jadi kadang tanpa diminta mereka akan menjelaskan mana hidangan halal dan non halal.

Satu lagi tip dari pak Usman, guide kami, usahakan saat bolang ke pasar tradisional Jepang  harus di hari kerja plus Sabtu karena kebanyakan pasar akan tutup di hari Minggu atau saat hari libur.

Atau jika ingin merasakan sensasi acara pelelangan ikan, datangnya pagi subuh sekalian.

Mau?

Satu yang aku sesalkan adalah aku sama sekali tidak berinteraksi dengan warga lokal di Kuroshio Ichiba. Jadi, tak ada yang bisa aku tuliskan di sini, HIKS.

Semoga kalian tidak mengulangi kesalahanku ini saat bepergian ke luar negeri nanti.

Untung saja aku sempat mengabadikan kenangan sesaat sebelum kembali lagi ke bis bergabung dengan teman-teman.

Momen Ter-WOW di Wakayama Kuroshio Ichiba Tuna Filleting Show

Iseng-iseng aku ketik "Tuna Filleting Show" di google dan menemukan YouTube mba Emily le Hui Lie.


Aku sedikit kaget karena babang yang berdiri di sebelah "algojo" pada gambar di atas, saat perjalananku ke Jepang, kini giliran doi yang jadi "algojo" di video mba Emily.

Coba deh perhatikan!

Anyway, semoga kalian juga bisa menikmati momen ter-wow di Kuroshio Ichiba Tuna Filleting Show ini ya...

Rabu, 19 September 2018

Ssst! Begini Lho Karakteristik Wisatawan Tiongkok

karakteristik wisatawan tiongkok

Ssst! Begini Lho Karakteristik Wisatawan Tiongkok . Sebuah pesan 'terusan' masuk lewat WAG Blogger Balikpapan.

Tentang acara "Bimbingan Teknis - Sinergitas Promosi Pariwisata Pasar China Dengan Pelaku Industri Pariwisata"

Mataku sih langsung fokus sama 'Pasar China'. Memangnya ada Pasar China ya di Balikpapan?

Namun jauh di lubuk hati aku sudah tak yakin dengan hipotesa konyolku ini.

Lalu iseng aku ketik di google pakai kata kunci "Sinergitas Promosi Pariwisata Pasar China Dengan Pelaku Industri Pariwisata"

Ternyata eh ternyata, beberapa artikel sudah tayang. Bimbingan teknis sejenis ini juga sudah dilaksanakan di beberapa kota di Indonesia seperti Medan dan Semarang.

Olala... ini tentang bagaimana kiat merebut pasar pariwisata China/Tiongkok!

Duh, terbukti betapa konyol hipotesa awalku, hihihi...

Selanjutnya aku mencari asal muasal pesan 'terusan' WAG tadi.

Ternyata berasal dari akun instagram @balikpapan_city yang kerap menjadi mitra ibu Hetifah Sjaifudian, Wakil Ketua Komisi X DPR RI, terutama yang berkaitan dengan komunitas media sosial.

Ini adalah kali kedua aku mendapat info acara bagus seperti ini karena kerap kepo-in instastory @balikpapan_city.

Baidewei, subway, tulisan ini akan agak panjang dan berbau akademis,  jadi, waspadalah, waspadalah!

Saran aku sih sediakan camilan, tahukan? Itu lho cecudah celapan cebelum cepuluh, camilan! ^^

Kembali ke laptop!

Biar tidak saltum alias salah kostum aku DM deh mimin @balikpapan_city. Ternyata acara ini ga pakai dress code. So dengan nge-jins dan atasan casual aku siap sekolah lagi ^^

Rasanya sudah lama banget tidak mengikuti acara seperti ini. Pakai acara nginap satu malam di Hotel Grand Tjokro Balikpapan, lho, asli bikin kepo!

So, you guys  can imagine betapa antusiasnya aku!

Yup! Jam 11 teng aku sampai deh di lobi hotel. Langsung ke resepsionis tanya lokasi acara dan minta password wifi, xixixi... ^^

Aku lalu diarahkan ke ballroom Sapphire.

Sesampainya di sana, tak satu pun staff yang aku kenal, belakangan aku ketahui ternyata panitia inti, semuanya diboyong dari Kementrian Pariwisata Jakarta.

Mereka masih "touch up" venue di sana-sini. Mengatur OHP (overhead projector), memeriksa mike, tes-tes... dan sebagainya.

"Silahkan duduk dulu bu" Seorang panitia mempersilahkan aku sambil tersenyum manis.

"Registrasi dimulai baru jam 1 nanti, usai sholat Jumat," kata si mba menambahkan

"Beklah, mba, terimakasih!"

Sambil menunggu acara, aku membuka tas mengambil notebook, membuka blog sambil cek ombak, hahaha... lumayan atuh la, buat pageviews!

Waktu berlalu tanpa terasa. Tahu-tahu sudah masuk waktu sholat zuhur.

Usai sholat, aku menghampiri panitia dan bertanya apakah sudah bisa makan siang, karena aku lihat hidangan sudah tersaji rapi dan perut sudah mulai demo, saudara-saudara! ^^

"Silahkan, bu"

Beklah!

Hidangan kali ini sederhana namun menggugah selera.

Sepiring mie goreng plus sambal dan kerupuk sudah pindah ke dalam perut sekarang, hahaha, plus satu mangkuk kecil es cendol segar. Alhamdullillah. Rasanya aku siap bertarung ne! ^^

Peserta yang terdiri dari berbagai komunitas seperti pelaku UMKM, YouTuber, pemilik/pengurus objek wisata di Balikpapan, perwakilan akun instagram komunitas netizen dan aku sendiri, blogger kece eh, juga sudah terlihat di sekitar venue.

Aku juga bertemu Vicky Siburian, sahabat lama dari Kelas Inspirasi, punya kenalan baru Candra Area Coordinator Oleh-Oleh Balikpapan, Gulung Jenebora dan mba Weny praktisi UMKM yang piawai membuat cake dan cookies.

Acara agak molor dimulai jam 13.30, itu juga setelah MC Reval Zulfi, Duta Wisata Manuntung tahun 2014 yang kini berdinas di Sekretariat PemKot Balikpapan memanggil para peserta untuk memasuki ruangan.

Usai menyanyikan lagu Indonesia Raya dan berdoa, acara pun dimulai!

karakteristik wisatawan tiongkok

Bapak Djum'ali yang mewakili Bapak Walikota Balikpapan membacakan sambutan tertulis yang intinya sangat mendukung adanya kegiatan positif seperti ini.

Selanjutnya Ibu Irma Nurmayanti mewakili Kepala Dinas Pariwisata Balikpapan membeberkan potensi beberapa tempat pariwisata di Balikpapan seperti Pantai Kemala, Pantai Lamaru, Pantai Manggar, Pantai Kilang, Penangkaran Buaya, Batu Dinding Borneo, Bukit Bangkirai dan lain-lain.

Agar lebih afdol dan nampol, monggo search  aja pakai keyword "tempat wisata hits di Balikpapan".

Tak kurang ada 40 lokasi. Gak percaya? Buruan browsing, xixixi...

Selanjutnya, sambutan atau tepatnya curhat dari Pak Joko Purwanto, Direktur Badan Promosi Wisata Daerah Balikpapan!

Kalimantan Timur, dengan luas hutan tropis yang tersisa 60-75% sesungguhnya merupakan modal luar biasa untuk tujuan wisata minat khusus seperti ekowisata dan wisata petualangan.

Terdapat 10 kabupaten dengan potensi wisata yang sangat besar namun belum memberikan hasil signifikan karena kurangnya sinergi antar stakeholder.

Kurangnya semangat pengelolaan daerah serta aset wisata juga mengakibatkan rendahnya kinerja dan daya saing daerah tujuan wisata. Otomatis kreativitas juga ikut terjun bebas!

Pasar China atau Tiongkok memang sangat ideal dijadikan leading sector pariwisata di Balikpapan.

Tentu saja faktor utamanya karena Balikpapan memiliki bandara internasional namun ironisnya tidak memiliki rute internasional kecuali Silk Air tujuan Singapore itupun tidak bisa berangkat setiap hari.

Yup, sungguh ironis sekali ya!

Di bagian akhir Pak Joko berbagi informasi tentang Pulau Balabalagan.

Meski secara administrasi termasuk dalam daerah Sulawesi Barat namun akses dari Balikpapan ke pulau ini relatif lebih dekat dijangkau.

Jika menggunakan kapal biasa, waktu tempuh sekitar 10-12 jam. Hal ini tentu saja  kurang efektif ya, karena maksimal orang bisa menikmati perjalanan itu biasanya hanya 6 jam, itupun jika pakai pesawat terbang. Sedangkan jika ditempuh dengan jetfoil (sejenis feri cepat) bisa dipangkas menjadi 2-3 jam.

Ketika Pak Joko mengutarakan niatnya untuk melalak ke Pulau Balabalagang ini, banyak peserta yang mengacungkan tangan untuk join, termasuk aku, hahaha...

"Mari kita berdoa semoga ada investor yang tertarik ya," imbuh Pak Joko lagi.

Di bagian terakhir curhatnya Pak Joko menghimbau betapa pentingnya sinergitas promosi wisata, terutama, antara legislatif, eksekutif dan semua pihak yang terlibat dalam industri pariwisata!

Sesi tanya jawab sesi pertama didominasi curhat peserta. Tentang perlunya peningkatan infrastruktur di tempat wisata seperti akses masuk, kualitas jalan dan tentu saja sinergitas stakeholder pariwisata termasuk perhatian serius dari jajaran pemerintah Balikpapan serta komunitas agar upaya menggalakkan sektor pariwisata tidak hanya sekedar jargon dan jargon semata!

Selanjutnya materi dari Bapak Budi Setiawan, Dosen STP Sahid Jakarta!

Sebelum memulai sesi, Pak Budi mengajukan beberapa pertanyaan untuk menghangatkan suasana seperti siapa saja yang sudah pernah mengikuti pelatihan sejenis ini, yang memiliki usaha pariwisata, non pariwisata, siapa yang dari asosiasi pariwisata, dari akademisi serta yang dari desa wisata termasuk Pokdarwis.

Terus terang baru kali ini aku tahu tentang Pokdarwis, karena kebanyakan bertapa di depan notebook, hahaha...

Ayo siapa yang mau tos sama akuh?

Yup, Pokdarwis adalah.... Kelompok Sadar Wisata!

Selanjutnya, foto Presiden Jokowi mengawali sesi kedua ini.

karakteristik wisatawan tiongkok

Fix, tourism is a Leading Sector, officially!

Asyik! Jadi semangat ne nulis tentang travelling! ^^

Apalagi konfirmasi dari slide yang berikut ini.

karakteristik wisatawan tiongkok


Dan ini!
karakteristik wisatawan tiongkok

Terutama dari info grafis terakhir ini, jelas banget ya, kenapa penting banget sinergitas promosi pariwisata itu!

Melibatkan banyak stakeholder!

Mulai dari transportasi, akomodasi, atraksi dan souvenirisasi. Ah yang terakhir mah agak lebay ya, Maksudnya souvenir, giccu. Ceritanya, mau main diksi, gitu lho! ^^

Aku suka banget sama infografis dari Pak Budi ini. Cerdas, ringkas, informatif!

Apalagi saat membawakan materi. Energik dan komunikatif!

Terutama saat menjelaskan syarat daya tarik pariwisata!

karakteristik wisatawan tiongkok

Dalam banget yak.

Dengan infografis begini, kita bisa mengerti betapa krusialnya sinergitas promosi pariwisata ini.

Lalu beliau kaitkan lagi dengan Sapta Pesona!

karakteristik wisatawan tiongkok

Sesampainya di sesi ini, Pak Budi lalu berjalan ke mejaku, melangkah ke sisi sebelah kanan dan menuangkan air mineral ke dalam gelas di depanku.

"Perhatikan, saat menuangkan air seperti ini di depan wisatawan, posisi ini, kata beliau sambil menunjukkan maaf  'ketiak' beliau sendiri, ini adalah amat krusial!"

"Pastikan tidak ada bau, juga dari sini, kata beliau lagi sambil menunjuk mulut beliau"

"Jadi bisa dibayangkan, jika nanti ada wisatawan di Balikpapan mengalami kesan yang kurang menyenangkan, pasti semua akan ikut dirugikan, karena sekarang zaman digital, semua bisa viral dalam hitungan jam, menit bahkan detik!"

Begitu pula sebaliknya, jika ada kesan yang menyenangkan, semua pasti ikut ketiban rezeki.

"Jadi, efek domino sangat berperan sekali!" Pak Budi kembali menegaskan.

Cuma ada 2 pilihan. Mau terkenal karena kebaikan atau keburukan!

Karena tak ada ruang untuk "rata-rata!"

Duh, pas menyampaikan hal ini, aku mendadak merinding, karena pernah mendengar hal yang sama dari seorang motivator ternama, "tak ada ruang untuk rata-rata!"

Oh iya, buat kamu yang belum sempat browsing tempat wisata hits di Balikpapan dan Kalimantan Timur, boleh nih contek versi Pak Budi.

karakteristik wisatawan tiongkok

Wow, Batu Dinding!

Miniaturnya Great Wall, itung-itung buat pemanasan sebelum ke Tiongkok laaa ^^

Untuk pengalaman yang lebih afdol, hindari bepergian saat musim liburan atau weekend ke Batu Dinding ya.

Baca juga : Ini Dia 4 Cara Afdol Menikmati Pesona Batu Dinding Borneo


karakteristik wisatawan tiongkok


karakteristik wisatawan tiongkok

Wah ada Kakaban, si danau dalam pelukan!

Di Kakaban kita bisa  berenang bareng ubur-ubur tanpa sengat lho!

Aku sudah pernah menuliskannya di sini ^^

Juga tentang Maratua tempat di mana engkau ingin waktu berhenti sementara, saking indah dan sarat pesona!

Berikutnya, tet te re tet tet.... ini dia sesi yang paling di nanti!

Tentang karakteristik wisatawan Tiongkok/China

Seiring dengan perkembangan ekonomi Tiongkok yang sangat pesat, pasar pariwisata Tiongkok banyak dilirik sebagai pasar wisata baru yang sangat menjanjikan bagi sejumlah negara, termasuk Indonesia!

Perilaku wisatawan dapat digunakan untuk memahami kecenderungan wisatawan dalam memilih dan melakukan pembelian atas produk wisata.

Perilaku wisatawan Tiongkok ini juga berubah seiring perkembangan dan kemajuan media sosial.

Yuk kita intip sama-sama pegimana sih karakteristik wisatawan Tiongkok itu!

karakteristik wisatawan tiongkok


karakteristik wisatawan tiongkok

Pas sampai di sini, anganku langsung melayang ke suasana  saat travelling di daerah Campuhan Ubud Bali.

Tepat sekali!

Beberapa kali aku bertemu wisatawan Tiongkok baik muda atau tua, mereka gemar berkelompok!

Dan kalau satu orang sudah belanja di satu tempat, maka bisa dipastikan yang lain akan langsung mengikuti.

Mendadak aku jadi senyum-senyum sendiri, mengingat semua momen ini, so true banget!

Inilah kenapa penting mengetahui karakteristik wisatawan!

Agar kita bisa merancang produk wisata yang disesuaikan dengan karateristik wisatawan dan mendapatkan hasil yang optimal!

Mau tahu lebih banyak lagi tentang karakteristik wisatawan Tiongkok ini?

Simak fakta yang tak kalah menarik berikut ini!

karakteristik wisatawan tiongkok

Ini!

karakteristik wisatawan tiongkok

Dan tentu saja yang paling utama adalah yang ini!

karakteristik wisatawan tiongkok


Ternyata pantai di Indonesia guys, sangat mencuri hati mereka, karena eh karena, di Tiongkok sangat sulit menemukan pantai unik dan indah.

Sesi pertama hari ini sangat berkesan sekali, dan pernyataan Pak Budi di atas begitu terpatri, untung aja gak sampai ngigau di dalam mimpi, xixixi...

Usai sesi, pak Budi aku culik buat eksis bareng! Biar gak hoax, hahaha...

Maafkan foto yang kabur ya. Selain ruangan memang kesannya 'melow dan sendu', HP aku juga kayaknya belum support atau sang fotografer belum setting fitur.  Elus-elus HP... ^^

karakteristik wisatawan tiongkok

Semoga postingan karakteristik wisatawan Tiongkok ini bisa memperkaya literasi  ya...

Jumat, 14 September 2018

Resiko Belanja Online Yang Kudu Diwaspadai

Resiko Belanja Online

Resiko belanja online yang kudu diwaspadai. Beberapa hari lalu aku menang kuis dari sebuah fanspage dan hadiahnya adalah voucher potongan harga Rp 50.000 dengan minimal belanja Rp 200.000 dari sebuah e-commerce, yang kebetulan aku belum pernah belanja online di situ sebelumnya.

Berhubung belakangan ini aku lagi senang banget pakai gamis yang berbahan katun (rasanya aku menjadi perempuan sempurna gitu, cieee....) jadi aku sudah keker nih, akan beli online beberapa koleksi e-commerce tersebut.

Biasanya, Blibli adalah salah satu e-commerce favorit aku untuk belanja online. Lagi pula karena sudah menjadi member Blibli aku juga sering mendapat info promo menarik setiap hari dan tak perlu repot lagi mengisi alamat pengiriman dan penagihan.

Namun ya karena hadiah kali ini bukan dari Blibli tetapi dari e-commerce lain, sekaligus juga untuk mencicipi pengalaman baru, aku putuskan untuk mencoba.

E-commerce ini tampilannya agak ramping dan hanya memakan 1/4 dari layar notebook. Awalnya aku sedikit kesulitan untuk menemukan tombol-tombol yang tersembunyi seperti untuk filter harga, warna, ukuran dan lain-lain.

Hmmm... apa ya istilahnya?

Belum user friendly untuk pengguna baru, nah itu dia istilahnya!

Atau mungkin juga karena aku belum pernah memakai sebelumnya ya.

Atau bisa jadi aku yang lola, hahaha...

So, hampir 15 menit aku mengklik tombol-tombol di situs e-commerce ini, barulah akhirnya aku familiar dengan tip dan trik jitu menemukan barang yang aku cari.

Singkat kata, akhirnya aku menemukan 2 potong gamis favorit, lalu kemudian check out dan metode pembayaran yang aku pilih adalah pakai kartu kredit sambil memasukkan kode potongan voucher harga dari hadiah di atas tadi.

Beberapa hari berikutnya aku mendapat sms notifikasi bahwa pesanan sedang dalam proses. Setelah itu aku tidak mendapat sms notifikasi lagi.

Aku ingat waktu beli online di Blibli sebelumnya, biasanya aku mendapat sms notifikasi, yang dimulai dari pesanan sedang diproses, pesanan sedang dalam perjalanan dan akhirnya sampai pada tahap terakhir, pesanan sedang dalam perjalanan ke alamat pemesan.

So far, kalau belanja online di Blibli, aku tak perlu repot memeriksa pesanan lewat internet karena selalu mendapat sms notifikasi.

Kembali ke laptop!

Meski e-commerce baru ini tak mengirim sms notifikasi seperti Blibli, 2 gamis pesananku akhirnya tiba sesuai waktu. Alhamdullillah.

Namun alangkah kecewanya hatiku, karena pesananku sangat berbeda tampilannya dengan yang ada di situs e-commerce itu!

Gamis pertama pesananku benar-benar tidak sesuai, selain warnanya kusam, jahitan yang tidak rapi juga modelnya tidak sesuai dengan tampilan di situs.

Bahkan yang lebih 'horor' pesanan gamis kedua malah berganti jadi celana kulot dan atasan lengan lonceng. Jib... ajib...ajib...ajib... ajib!

Rasanya aku mau nangis sekaligus marah tingkat dewa sambil juga berpikir keras, kira-kira apa yang menyebabkan si penjual mengirimkan pesanan tidak sesuai seperti itu.

Yang pasti kredibilitasnya pasti terjun bebas dan e-commerce itu jadi ikut buruk juga reputasinya.

Untung aku pas sendirian di rumah, jadi babang suami gak kebagian curhatku dan ikut menyulut api, hihihi...

Usai mengucapkan istighfar, aku beranjak ke meja makan, minum air putih dan menghembuskan nafas panjang. Inhale... exhale... inhale... exhale...!

Akal sehatku akhirnya beraksi. Langsung aku foto deh kedua pesanan tadi sebagai bukti. Ntar dikira hoax lagi.

Meski sudah minum dan menarik nafas panjang berkali-kali, aku masih bisa merasakan dadaku sesak dengan emosi.

Sungguh ini adalah pengalaman terburuk aku belanja online!

Aku langsung membuka situs e-commerce dan chat online dengan customer service. Aku tumpahkan semua kekesalanku! Sampai sepuluh ember kali ya tumpahnya, hahaha... Ember besar lagi!

Si mba CS hanya meminta maaf lagi dan lagi sekaligus memberi informasi tata cara proses retur pesanan.

Lumayan banyak juga nih kolom yang harus aku isi dan ini sungguh menyita waktu yang seharusnya bisa aku gunakan untuk melakukan pekerjaan lain.

Setelah mengisi lengkap formulir beberapa saat kemudian aku mendapat tembusan di email mengenai ringkasannya.

Resiko Belanja Online

Terus terang, aku merasa lega, karena sistem proses retur sangat responsif meski harus menunggu 3-7 hari setelah barang retur tiba di gudang agar bisa diproses.

Selanjutnya korespondensi kami berlangsung lewat email dan sangat formal. Kode pesanan selalu muncul dalam setiap koresponden.

Saat ini aku sedang menunggu proses 'refund' tagihan kartu kredit dan menanti transferan ongkos kirim yang aku gunakan untuk retur pesanan ke gudang masuk ke dalam rekening bank kembali.

Resiko Belanja Online

Beberapa hari kemudian aku juga mendapat voucher pengganti dengan nilai yang sama. Namun kali ini aku memilih untuk memberikannya kepada teman, hahaha. Masih trauma, kakaaa...

Masih tergambar jelas dalam pikiran bahwa sebelum belanja aku sudah melakukan rangkaian beberapa  kiat aman belanja online agar tidak tertipu lho.

Hal-hal seperti riset terhadap e-commerce dengan memeriksa ulasan konsumen, membaca kebijakan situs e-commerce terhadap konsumen, mencari tanda kalau situs e-commerce aman dengan melihat tanda gembok di status bar browser serta mempertimbangkan cara pembayaran.

Tapi namanya apes ya, tetap saja aku masih menjadi korban penipuan belanja online.

Jadi guys, meski kita sudah follow the rules resiko belanja online tetap saja mengintai.

Yang bisa kita lakukan untuk meminimalisasi kekecewaan ketika tidak mendapatkan produk sesuai yang diinginkan adalah :

- pastikan memeriksa paket barang dan membaca deskripsi produk dengan cermat 
- menyimpan semua bukti transaksi termasuk deskripsi produk dan harga, kuitansi digital dan salinan email 
- dokumentasi produk untuk bahan laporan untuk kelengkapan proses retur
- pastikan tidak merobek tag yang melekat di produk
- hubungi customer service secepatnya dan lakukan prosedur komplain

Nah, kalau sudah begini aku langsung ingat Blibli. Dan langsung membanding-bandingkan deh.

Sepertinya kalau aku mau beli online lagi, so far Blibli memang masih patut dijadikan andalan!

Apalagi kini Blibli sudah hadir dalam bentuk aplikasi yang bisa diunduh di playstore. Belanja online semakin mudah, seperti menjentikkan tangan saja.

Tapi tetap dong ya kudu belanja cerdas dan bijaksana dan full aware bahwa resiko belanja online itu tetap ada.

Semoga curhat resiko belanja online yang kudu diwaspadai ini bermanfaat ya.

Apa kamu pernah punya pengalaman belanja online yang perih binti pahit kayak di atas?

Sharing yuk...


Kamis, 06 September 2018

Amanda Brownies Luncurkan Paket Hemat Amanda Brow

amanda brownies balikpapan paket hemat amanda brow
Outlet Amanda Brownies Balikpapan di Jalan Sudirman Markoni
Amanda Brownies Luncurkan Paket Hemat Amanda Brow. [Update]Sebuah pesan WAG dari komunitas Blogger Balikpapan masuk. Ada undangan konferensi pers dari outlet Amanda Brownies, pelopor brownies kukus dari kota Bandung.

Aha, akhirnya Balikpapan kebagian juga, bisikku dalam hati.

Beberapa minggu sebelumnya, lewat aktivitas IW (Instagram Walking) komunitas WAG yang anggotanya terdiri dari blogger, influencer dan buzzer dari seluruh pelosok Indonesia, aku pernah membaca postingan beberapa sahabat yang berdomisili di Bandung tentang Paket Hemat Amanda Brow ini.

Sejak saat itu, sebenarnya, jauh di dalam hati aku ini udah kepo tingkat dewa, "kapan giliran Balikpapan ya?"

Ternyata, pucuk dicinta ulam pun tiba!

Maka, jadilah hari ini, dengan mengendarai sepeda motor di tengah terik mentari aku menyusuri lalu lintas yang lumayan padat merayap menuju Amanda Brownies Balikpapan di Jalan Jenderal Sudirman no. 25, percis di depan kantor Samsat Markoni.

amanda brownies balikpapan paket hemat amanda brow
Amanda Brownies Balikpapan di Markoni
Begitu ke luar dari tempat parkir aku berpapasan dengan Lidha Maul pemilik www.bulirjeruk.com dan www.elemde.web.id.

Sedikit pangling karena tak biasa lihat doi pakai kacamata. Yang pasti lebih manis laa...hahaha.

Usai berpelukan kami langsung "action" eh maksudnya mengambil beberapa dokumentasi di sekitar area outdoor outlet Amanda Brownies Balikpapan.

Puas mengambil beberapa dokumentasi, kami melangkah masuk dan bertanya kepada staff security mau ketemu PIC Amanda Brownies Balikpapan, Ibu Yani.

Kami langsung diarahkan ke sebuah ruangan di mana Ibu Yani yang ternyata memiliki nama lengkap Rosmayani S.Pd, Kepala Outlet Cabang Balikpapan,  Bapak Muhammad Rhino Rakadhipa SM, Wakil Kepala Outlet Cabang Balikpapan dan Bapak Eko Agung Suprobo, Supervisor Area Kalimantan sudah menanti.

amanda brownies balikpapan paket hemat amanda brow
Pak Rhino, Ibu Yani dan Pak Eko (dari kiri ke kanan)
Fotografer : Adam Afrixal (https://adamafrixal.wordpress.com/)
Olala ternyata baru kami berdua yang pertama tiba di tkp!

Usai berkenalan, kami selanjutnya larut dalam perbincangan informal namun masih berkisar tentang  betapa pentingnya melibatkan akivitas marketing online melalui akun media sosial di zaman now ini.

Beberapa menit kemudian 4 sahabat blogger lainnya juga bergabung dan acara konferensi pers pun segera dimulai.

Pak Eko mewakili Amanda Brownies memulai acara dengan memutar sebuah video histori tentang Amanda Brownies.

Amanda Brownies berdiri sejak tahun 2000 di kota Bandung, dan saat ini memiliki 100 outlet yang tersebar di Jawa, Sumatera, Sulawesi, Bali dan Kalimantan. Amanda Brownies juga sudah memiliki hak paten atas nama, komposisi dan rasa.

Kreatif dan inovatif  adalah prinsip Amanda Brownies untuk bertahan dan bahkan menjadi pemain utama dalam bisnis kuliner ini sekaligus untuk melengkapi tagline keren "Ingat Brownies, Ingat Amanda"

Pernah dengar dong ya?

amanda brownies balikpapan paket hemat amanda brow
Rasanya gak bikin eneg!
Baidewei, dalam kesempatan kali ini, aku juga baru tahu kalau ternyata Amanda itu ternyata berasal dari singkatan Anak MANtu DAmai. Kirain nama salah satu pendiri.

Nah, siapa lagi nih yang punya pikiran sama dengan aku, ayo ngaku!

Selanjutnya Pak Eko memasuki acara inti, memperkenalkan kami dengan varian promo Paket Hemat Amanda Brow, satu paket yang terdiri dari 3 varian Amanda Brownies. 

Di Balikpapan, promo ini dimulai efektif  3 September 2018  terdiri dari:

Paket Pink Amanda Brow
(Amanda Brownies Pink Marble + Original + Sarikaya Pandan)
Harga Awal Rp 133.000 menjadi Rp 123.900

Paket Blue Amanda Brow
(Amanda Brownies Blueberry + Original + Tiramisu Marble)
Harga Awal Rp 136.000 menjadi Rp 126.900

Paket Choco Amanda Brow
(Amanda Brownies Choco Marble + Original + Cheese Cream)
Harga Awal Rp 157.000 menjadi Rp 146.900

Ayo dipilih-dipilih!
Paket Hemat Amanda Brow ini berlaku nasional di seluruh outlet Amanda Brownies namun untuk harga menyesuaikan dengan domisili outlet ya.

Untuk kenyamanan bersama juga biasakan bertanya kepada kasir syarat dan ketentuan untuk harga Paket Hemat Amanda Brow, karena setiap outlet punya kebijakan sendiri.

Selain itu Amanda Brownies juga punya varian baru seperti Green Tea Mint, Strawberry dan Banana Cheese.

Nah saat pulang aku kebagian ini nih, varian baru Banana Cheese!

Aku dan hubby suka banget! Perpaduan pisang, coklat dan kejunya, pas banget, gak bikin eneg.

Sebelumnya aku juga sudah punya varian favorit, Original dan Cheese Cream!

Apalagi kalau makannya sambil menikmati sunset dan siluet berduet di pantai Melawai Balikpapan atau menikmati pesona Bukit Dinding Borneo. Mantap jiwa! 

amanda brownies balikpapan paket hemat amanda brow
Varian baru itu, Banana Cheese!
Beberapa hari ketika browniesnya sudah lenyap eh habis, kemasannya aku timang-timang, aku putar-putar, mataku tertumbuk pada beberapa informasi penting ini, seperti kode produksi, expire date, komposisi, sertifikat halal dan informasi lainnya.
amanda brownies balikpapan paket hemat amanda brow
Informasi penting itu!

amanda brownies balikpapan paket hemat amanda brow
Foopak!

amanda brownies balikpapan paket hemat amanda brow
Sertifikasi MUI
Jadi, jangan seperti aku yang baru memperhatikan setelah Amanda Browniesnya habis ya, hahaha.

Sebagai seorang pembeli cerdas seyogianya kita memperhatikan hal ini sebelum memutuskan membeli.

Tapi aku percaya perusahaan sekaliber Amanda Brownies pasti sangat memperhatikan hal krusial seperti ini!
amanda brownies balikpapan paket hemat amanda brow
Blogger Balikpapan + Amanda Brownies Balikpapan 
Tahukah kamu?

Selain di GoFood, kini, Amanda Brownies Balikpapan jadi mitra GrabFood Preferred Merchant juga lho!

... dan agar bisa selalu update dan lebih dekat, yuk kita kepoin akun instagram offisial Amanda Brownies:

@amandabrownies - untuk offisial lokasi Bandung
@amandanrowniesbpp - untuk offisial lokasi Balikpapan
@amandakalimantan - untuk offisial lokasi Balikpapan

Kalau kamu, varian Amanda Brownies mana yang jadi favoritmu?