Pages - Menu

Senin, 25 September 2017

Blogger Influencer Gathering SAS Hospitality Hotel Grand Tjokro Balikpapan


Blogger Influencer Gathering SAS Hospitality Hotel Grand Tjokro Balikpapan

Blogger Influencer Gathering SAS Hospitality Hotel Grand Tjokro Balikpapan. Masak iya sih makan Rp. 100.000 terus dapat gratis private room, bisa karaokean lagi. Serius?

Sebelum pada protes, yuk baca tuntas acara SAS Hospitality ala Hotel Grand Tjokro Balikpapan.

Begini ceritanya.

"Mbak, yuk ikutan acara blogger influencer gathering Sabtu ini di Hotel Grand Tjokro"

Satu pesan WA dari Mas Anggi Alfonso pemilik blog anggialfonso.com masuk.

Sejujurnya sudah sering banget aku kepo sama hotel yang satu ini. Soalnya kalau pulang dari pusat kota, babang suami kadang-kadang suka lewat dari depannya. Ditambah sudah lama banget tidak bertemu komunitas blogger Balikpapan di mana aku bergabung. Terakhir ketemu yang lumayan ramai pas launching jaringan baru XL #jaringanxtra, Oktober 2016 lalu. So, why not?

Hari yang dinanti tiba. Namun ada rasa gundah karena sejak pagi cuaca melow banget. Langit bermandikan awan kelabu dan sesekali gerimis mengundang datang bertandang mengintip dari balik jendela.

Tak puas, aku seret langkah menyusuri tangga menuju tempat jemuran dan menyapu pandangan. Fix, sejauh mata memandang awan kelabu sukses membuat aku sendu.

"Mudah-mudahan siang nanti udara cerah, gumamku lirih dalam hati"

Alhamdullillah, sepertinya semesta mengabulkan pinta hamba. Seiring waktu, badai pasti kelabu berlalu. Cerah mengintip meski terbata. Hati bersorak gembira. Semoga acara silaturahmi ini bertabur berkah. Aamiin.

So, tepat jam 1345 aku meluncur eh maksudnya minta tolong babang suami untuk mengantar. Hotel Grand Tjokro berlokasi dekat dengan bandara Balikpapan, Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan (hihihi... panjang banget yak namanya). Meski begitu tetap saja publik lebih suka menyebut Sepinggan, nama pertama bandara internasional kota Balikpapan ini.

Tak berapa lama beberapa personil komunitas lain mulai berdatangan. Ramai banget, sekitar 30 orang la. Menurut info dari Mas Anggi, mereka adalah dari komunitas influencer Balikpapan seperti fotografer makanan, jurnalis dan beberapa model emes-emes. Uhuk...!

Acara berlangsung di Tjokro Restaurant Pool Terrace dihadiri Bapak Sutan P Lubis General Manager dan dibuka oleh mbak Rani Neysa - Executive GM Secretary & Marcom yang mengucapkan terima kasih atas kesediaan waktu memenuhi undangan akhir pekan yang biasanya dihabiskan dengan keluarga.

Mbak Rani juga menambahkan, SAS Hospitality, operator hotel yang mengelola seluruh unit hotel Grand Tjokro di Indonesia mengajak teman-teman blogger dan influencer untuk menikmati sajian angkringan & BBQ sekaligus menjadi ajang ramah-tamah. Percis seperti ungkapan itu "tak kenal maka tak sayang", eeaaa.

Mbak Rani juga berjanji akan mengadakan acara khusus dengan blogger agar lebih afdol dan optimal, eeaaa. Ku tandai, ya, mbak. Hihihi... langsung sodorin tulisan tentang Kakaban dan Maratua 

Namun sebelum menikmati sajian terlebih dahulu kami akan diajak berkeliling hotel dan melihat fasilitas yang ada.

Para blogger wanita mendapat kesempatan pertama. Mbak Rani mengajak kami hotel tour ke kamar SuperiorDeluxe, Executive dan Suite room.

Superior Room
Superior Room
Foto pinjam dari Mas Bambang - IG @bambangherlandi

Blogger Influencer Gathering SAS Hospitality Hotel Grand Tjokro Balikpapan
Deluxe Room
Foto pinjam dari Mas Bambang - IG @bambangherlandi

Blogger Influencer Gathering SAS Hospitality Hotel Grand Tjokro Balikpapan
Executive Room
Foto pinjam dari Mas Bambang - IG @bambangherlandi

Blogger Influencer Gathering SAS Hospitality Hotel Grand Tjokro Balikpapan
Suite Room
  www.annarosanna.com
Dalam kesempatan kali ini kami hanya melakukan tour dan semoga di lain kesempatan bisa mencicipi kamarnya jugak. Uhuk...! Kode keras ne. Hihihi... hush, cekikikan melulu, kerja, woi, kerja...!

Untuk pemesanan bisa langsung ke situs Hotel Grand Tjokro. Jika beruntung kamu bisa mendapat diskon khusus, misalnya seperti bulan kemerdekaan kemarin cuma bayar Rp 72.000 atau Rp. 178.945 saja.


Tahukah kamu?

Kamar dengan runway view bandara dan sea view sangat disukai para tamu bahkan beberapa tamu sudi masuk dalam daftar 'waiting list', demi apa coba! Tamu zaman now, yaaa, ada-ada saja!

Masih menurut mbak Rani ada lho tamu yang sengaja tidak tidur cuma untuk menikmati momen saat landing pesawat terakhir dan bangun dini untuk take off pesawat pertama. Nah loe!

Selanjutnya kami berkunjung ke Emerald Chinese Restaurant. Dari nama tempatnya ketahuan dong ya buat apa ini ruangan. Di lantai ini juga terletak 13 private room yang bisa digunakan untuk momen spesial yang dilengkapi fasilitas karaoke. Pas ke sana A/C nya brrrr... dingin banget. Pintar banget nih hotel, biar kita pesan menu tanpa henti kali yak, xixixi.

Nih salah satu penampakan menu SUKI yang cuma Rp 100.000 bisa buat berdua dan makannya di private room sambil karaoke, mau?


Sama seperti kebanyakan hotel lainnya hotel ini juga memiliki fasilitas ballroom, meeting room dan tarrra... favorit aku... spa, saudara-saudara. Mudah-mudahan suatu hari bisa icip-icip spa. Kode lagi ne *usapdagu.

Meski hanya sebentar melakukan hotel tour, konsep tradisional terasa sangat kental di sini. Aku suka banget dengan desain interiornya yang didominasi warna tanah dan penempatan lukisan di sepanjang hall dan dalam kamar yang kami kunjungi.

Sambil menunggu acara hotel tour kelompok lain usai, aku berkeliling dan mengambil beberapa foto. Cekidot!

Blogger Influencer Gathering SAS Hospitality Hotel Grand Tjokro Balikpapan
Front Office
Blogger Influencer Gathering SAS Hospitality Hotel Grand Tjokro Balikpapan
Welcoming Drink

Blogger Influencer Gathering SAS Hospitality Hotel Grand Tjokro Balikpapan
Tangga Putar View  Atas ke Bawah

Blogger Influencer Gathering SAS Hospitality Hotel Grand Tjokro Balikpapan
Tangga Putar View Bawah ke Atas
By the way untuk 2 foto terakhir ini aku benar-benar 'keringatan' karena kudu ekstra effort. Pakai jinjit dan nungging-nungging. Elus-elus my dear Pink Asus Zenfone 3 Max 5.5" LOL. Percis banget seperti yang dicurhatkan sahabatku Dian Radiata, blogger Batam, dengannya aku eksplor Lampung beberapa waktu lalu.


SAS Hospitality

SAS Hospitality adalah perusahaan operator hotel yang terinspirasi nilai-nilai keramahan budaya lokal dan spritual Indonesia dalam memberikan pelayanan di setiap hotel yang dikelolanya. Catet!

Berdiri di awal tahun 2017, kini SAS Hospitality telah mengelola 7 hotel yang tersebar di beberapa kota seperti Klaten, Yogjakarta, Jakarta, Pekanbaru, Bandung dan Balikpapan. Dengan 4 brand utama yaitu Grand Tjokro Premiere, Grand Tjokro, Tjokro Hotel dan Tjokro Style, SAS Hospitality optimis menjadi perusahaan bidang jasa yang terbaik di Indonesia dan menjadi aset berharga di dunia pariwisata.

Masing-masing brand memiliki keunikan sendiri seperti Grand Tjokro Premiere yang memiliki fasilitas lengkap untuk keperluan bisnis maupun keluarga. Hotel tipe ini hanya terdapat di 1 kota, Bandung.

Sedangkan Grand Tjokro menonjolkan karakteristik budaya lokal dari masing-masing daerah yang bersinergi dengan keramahan universal demi terciptanya kepuasan pelanggan. Tersebar di 3 kota yaitu Balikpapan, Jakarta dan Yogjakarta.

Tjokro Hotel membidik pelancong bisnis yang memiliki mobilitas tinggi. Lokasi strategis, kamar lengkap dan tempat tidur nyaman adalah keniscayaan. Hadir di 2 kota, Klaten dan Pekanbaru.

Untuk kamu-kamu para traveler muda, dinamis, cerdas serta berkepribadian kuat, Tjokro Style hadir dengan desain unik dan terdapat di 1 kota, Yogjakarta.

Foto pinjam dari Mas Bambang - IG @bambangherlandi
Pinjam foto dari www.tripadvisor.co.id
Sesuai dengan visi dan misi SAS Hospitality yang merangkul budaya lokal yang bersinergi dengan konsep modern, ke 7 kota di atas juga menghelat acara yang sama, pada hari yang sama, Sabtu 23 September 2017 lalu. Keren ya!

Angkringan dan BBQ

Terlalu asyik mengabadikan beberapa sudut hotel, aku tiba kembali di area kolam renang dan tarra... puncak acara sudah dimulai. Ternyata aku mendapatkan voucher F&B dan gratis memakai kolam renang untuk 2 orang. Alhamdullillah.

Saatnya menikmati angkringan dan BBQ. Ku suka acara seperti ini, fix! Hihihi...

Tak berapa lama mbak Rani membawa kuliner istimewa Tahu Telur Asin tapi rasanya tidak asin dengan saus krim yang menggoda ke meja kami.

Kenapa istimewa?

Karena tahu-tahu itu diracik oleh personil Grand Tjokro Balikpapan. Rasanya... pecaaah sejak gigitan pertama! So... yummy!

Blogger Influencer Gathering SAS Hospitality Hotel Grand Tjokro Balikpapan
Tahu Telor Asin
Sambil menikmati suasana sore jelang senja kami larut dalam topik perbincangan beragam dari ceplas-ceplos hingga yang agak serius soal blogging. Selalu ada berkah dalam setiap silaturahmi ya, insya Allah.

Blogger Influencer Gathering SAS Hospitality Hotel Grand Tjokro Balikpapan
Ketika Pak GM mendadak jadi chef BBQ
Foto pinjam dari Mas Bambang - IG @bambangherlandi

Blogger Influencer Gathering SAS Hospitality Hotel Grand Tjokro Balikpapan
BBQ
Foto pinjam dari Mas Bambang - IG @bambangherlandi

Aku ingin menambahkan sedikit, psikologi pelayanan wisata ini memang unik ya, karena terdiri dari berbagai macam produk seperti aksesibilitas, fasilitas, aktivitas wisata, objek dan daya tarik wisata. Oleh karena itu, pelayanan adalah faktor penentu keberhasilan industri ini.

Karena karakteristik jasanya tidak terbentuk dan hanya dapat dirasakan melalui pelayanan dan ditentukan oleh interaksi (moment of truth) maka pelanggan/tamu menjadi pusat perhatian dari semua pelayanan.

So service excellence in hospitality is a must! Serve from the heart because hospitality is about the heart not the home.

Last but not least, foto dong... tentu saja!

Blogger Influencer Gathering SAS Hospitality Hotel Grand Tjokro Balikpapan
Foto Bareng di Rooftop
Until we meet again  Blogger Influencer Gathering SAS Hospitality Hotel Grand Tjokro Balikpapan.


Kamis, 14 September 2017

Begini Cara Mengetahui Waktu Ideal Publish Posting Blog


Begini Cara Mengetahui Waktu Ideal Publish Posting Blog. "Aku masih posting asal-asal, huhuhuu..." curhat seorang teman ketika suatu hari aku ngetweet isu tentang XL dan publish posting blog.

Ide postingan blogging ini bermula saat aku terdampar di blog seorang master SEO yang Alexanya di angka 64.937, langsung salto, ciaaaat!

Namun untuk menjaga keakuratan data, tidak cukup sampai di situ saja, aku juga mengetikkan keyword yang sama 'publish posting blog di waktu ideal" di google dan... tet tere tetettt... semuanya bermuara ke konklusi yang sama.

Selain kualitas tulisan, kemurnian konten, publish posting blog di waktu ideal, itu, krusial! Catet, An!


Dan fakta berbicara, bahwa pageview banyak tidak selalu diikuti komentar yang banyak juga. Aku yang baru tahu lalu tersipu. Ada koin jatuh. Hihihi.

Satu lagi, setiap blogger memiliki profil unik dan spesifik!

Next question is, kapan saja publish posting blog di waktu ideal itu?

Yuk kita lakukan mini riset sekaligus pencitraan, eh. Jangan lupa, sediakan camilan. Itu lho, cecudah celapan cebelum cepuluh, camilan!

Hari Ideal Publish Posting Blog

Menurut babang Dan Zarrella dan Search Engine Land, (silahkan digoogle ya untuk lebih tahu tentang mereka - yang pasti mereka master-master sosial media laa), hari yang baik untuk publish posting blog kudu disesuaikan dengan hasil yang ingin dicapai, mau mendapatkan pageviews atau panen komentar.
Untuk menjaring pageviews, pubish di hari Senin, sebaliknya untuk komentar, publish di hari Sabtu.
Dan Zarrella sendiri, melakukan riset 3 tahun untuk sampai ke konklusi ini. *Fiuuh... Meski bicara atas milyaran data, Mas Dan tetap humble mengatakan bahwa surveinya bisa jadi tidak mewakili semua tipe industri, tetapi bisalah dijadikan dasar eksperimen untuk melakukan penelitian sendiri dengan menggunakan tipe audiensi kita sendiri, si pemilik blog. Karena eh karena itu tadi, setiap data itu unik!

Waktu Ideal Publish Posting Blog

Kembali lagi ke tujuan yang ingin kita capai. Pageviews, komentar atau links?

info grafik yang mewakili 3 elemen penting saat publish posting blog

Menurut infografik babang Dan, kita bisa menyimpulkan sebagai berikut:
  • Ingin Pageviews maksimal, waktu posting ideal publish blog jam 9 pagi
  • Mendamba komentar maksimal, waktu posting ideal publish blog jam 8 pagi
  • Punya impian banyak Links di klik, ya waktu posting ideal publish blog jam 7 pagi

Untuk lebih memahami lagi infografik di atas, babang Garret Moon melengkapi dengan studinya seperti infografik (lagi) berikut ini:

Pro Kontra Waktu Publish Posting Blog



Dari grafik ini jelas terlihat bahwa postingan di jam-jam sibuk memang mendatangkan visitor, komentar dan banyak keterlibatan. Namun kekurangannya adalah kecenderungan postingan kita terkubur juga sangat besar karena harus bersaing dengan postingan lain, walhasil bounce rate ikutan tinggi deh.

Sedangkan kontra posting di waktu malam adalah sedikit noise/visitor, komentar dan keterlibatan, namun kemungkinan ada di halaman depan sangat besar karena persaingan sesama publisher berkurang.

So... mau pilih yang mana, guys?


Waktu Membaca Posting Blog
Pagi adalah waktu yang paling disukai untuk membaca blog dibandingkan dengan siang hari. Menurut aku pribadi sepertinya hal ini erat kaitannya dengan jam kerja tubuh.






Wanita VS Pria Membaca Posting Blog
Ternyata hampir 60% para pria lebih menyukai membaca blog di sore dan malam hari ketimbang kaum hawa. Hmmm.




Pageviews by Day VS by Hour
Yup, fix, jam 11 pagi di hari Senin merupakan traffic tertinggi sebuah blog.



Comments by Day VS by Hour
Jam 9 pagi di hari Sabtu kesempatan mendapat komentar di postingan blog sangat tinggi.




Links by Day VS By Hour
Sedangkan hari Senin dan Kamis sekitar jam 7 pagi, adalah the most inbound link on artinya kesempatan bagi blog kita untuk diklik oleh pihak ketiga sangat tinggi.



Catatan:
Semua infografik di atas berdasarkan riset dengan waktu EST, Eastern Standard Times yang meliputi negara Amerika Serikat. Zona waktu kita WIB, misalnya, 11 jam di depan dari EST.

Dari studi yang dilakukan oleh Kissmetric, babang Dan Zarrella, Search Engine Land dan HubSpot di atas, dapat kita simpulkan bahwa banyak yang bisa kita pelajari tentang publish posting blog. Namun, itu tadi, semuanya berpulang kepada tujuan yang hendak dicapai.
  • Ingin traffic, publish posting blog pada hari Senin jam 11
  • Ingin komentar, publish posting blog Sabtu jam 9 
  • Ingin inbound link, publish posting blog, hari Senin dan Kamis
Pro-kontra juga mewarnai publish posting blog. Saat kita mendapat banyak pageviews, komentar dan jangkauan, pada saat yang sama kita juga mendapat bounce rate yang tinggi.

Mengapa? 

Karena kita harus bersaing dengan ratusan atau bahkan ribuan publisher lainnya dan kecenderungan terkubur di newsfeed amat tinggi, yang semuanya ingin melakukan hal yang sama, dalam rentang waktu yang sama, memanfaatkan waktu ideal/popular publish posting blog.

Sekali lagi, setiap blog punya grafik pembaca yang unik dan spesifik. Survei di atas bisa dipakai sebagai acuan bagi audiens blog kita.

Bagaimana dengan share di sosial media? Sepertinya ini juga perlu postingan khusus. Soalnya sudah panjang banget nih. Ntar pada bosan deh. Hehehe.

Waktu Publish Posting Blog Ideal Untuk Pembaca Setia Blog

Hmmm... gimana dengan para fans eh pembaca setia blog kita?

Untuk itu kita kudu pasang Google Analytics (GA) agar bisa mendapatkan gambaran kapan tepatnya para pembaca setia mampir di blog. Etapi, kamu sudah pasang GA kan? Kalau belum kudu google  (lagi) yak.

Aku asumsikan kalian sudah pasang GA ya, jadi begini caranya:

1. Sign In ke Google Analytics
2. Klik Audience-Overview
3. Pilih rentang waktu

Aku pilih mulai 12 Agustus - 10 September 2017

Begini tampilannya:


Kemudian aku bagi-bagi berdasarkan puncak grafik tertinggi untuk mendapatkan data yang mewakili hari dan jam dengan mengklik 'hour'.

Berikut tampilannya dalam bentuk kolase.


Dengan hasil di atas kita bisa mengambil kesimpulan untuk blog www.annarosanna.com dengan rentang waktu 12 Agustus sampai dengan 10 September 2017 adalah sebagai berikut:
  • Pageviews terbanyak didapatkan pada hari Sabtu, Kamis dan Senin.
  • Waktu terbaik kunjungan terjadi jam 12:00WITA
Wah.... seru juga ya utak-atik Google Analytics. Tapi benar-benar perlu fokus nih saat membuat analisa. Meleng sedikit, mumet deh. Hihihi.

Dengan dasar data ini, kita bisa mengetahui deh, kapan waktu ideal publish posting di blog kita sendiri. Panen tayangan, komentar dan banyak yang klik links in atau out. Semoga bisa nangkring deh di halaman satu Google seperti tulisan ini. Lumayan buat menyundul DA dan PA.  Atau yang lebih keren lagi seperti sahabatku Helena Mantra yang baru saja dapat surat cinta dari google yang menyatakan Google Adsensenya telah diterima.

Jadi, benar juga tuh kata babang Dan Zarrella. Untuk setiap blog memang unik. Punya data dan audiensi sendiri. Tapi aku sepakat dalam hal ini. Sepertinya hari Sabtu memang dipilih untuk 'jalan-jalan' ke blog.

Bagaimana dengan blogmu, sobat?

Semoga tulisan publish posting blog di waktu ideal ini bermanfaat.

Punya analisa lain? Silahkan berbagi di kolom komentar di bawah ini.



Referensi infografik:
http://danzarrella.com/infographic-what-are-the-best-times-to-blog/
https://coschedule.com/blog/best-time-to-publish-a-blog-post/


Sabtu, 02 September 2017

Ini Dia 5 Lokasi Terbaik Nikmati Eksotika Danau Toba!

Danau Toba dilihat dari kota Parapat Simalungun

Ini Dia 5 Lokasi Terbaik Nikmati Eksotika Danau Toba. Yup! Meski bulan Agustus baru saja berlalu, aku masih belum bisa move on dari ngomongin tentang kemerdekaan, nih. 

Menurutku, iya masih menurutku, memaknai kemerdekaan untuk setiap orang adalah berbeda-beda, tapi bisa juga menemukan kecocokan antara satu dengan yang lainnya.

Misalnya seperti sahabatku Ike Yuliastuti yang mengekspresikan makna kemerdekaan di era digital adalah memiliki kebebasan dalam menulis tetapi tetap diikuti rasa tanggung jawab akan isi dan materi tulisan.
Sedangkan menurutku memaknai kemerdekaan adalah jadilah inspirasi!
Iya, jadilah inspirasi dari lingkungan terkecil dahulu, bagi buah hati misalnya!

Bayangkan jika setiap keluarga di Indonesia menjadikan keluarga adalah panutan utama!

Panutan untuk budi pekerti, cerdas sekaligus, bersih pikiran dan hati.

Kebetulan aku suka menulis, jadilah tulisan tempat aku menumpahkan segalanya. 

Aku juga suka jalan-jalan. Kemana saja. Gak pake milih. Apalagi ke tempat yang sama sekali baru. Syalalala... langsung kikir kuku!

Dalam kesempatan liburan kali ini, aku mengajak buah hatiku yang beranjak remaja untuk memaknai kemerdekaan dengan mencintai leluhurnya, Indonesia. 

Cara yang paling mudah dan asyik tentu saja, jalan-jalan di negeri sendiri. Soalnya doi lagi keranjingan oppa-oppa Korea dan segalanya tentang Korea. Huuaaa... Siapa lagi yang idem, ayo ngacung!

Begini ceritanya!

Siantar, I'm coming!

Jam 0645. Pagi menembus kabut Lubukpakam!

Tetapi jalan lintas propinsi sudah menggeliat dengan berbagai aktivitas. Truk panjang dan besar  mendominasi jalanan.

Di kursi kedua, buah hatiku juga ikut menikmati hiruk-pikuk kota transit ini. Alunan lagu menambah indah suasana di dalam kabin mobil.

mencintaimu,
seumur hidupku,
selamanya,
kau tetap milikku...

Stop!

Hahaha...

Entah mengapa suka banget sama lirik lagu ini. Ayo coba tebak judul dan penyanyinya?

Masih dalam suasana Ramadhan, namun aktivitas jalanan masih sama seperti biasa. Beberapa anak sekolah dasar berjalan berombongan. Sementara yang lain memilih kendaraan roda dua, menembus kabut berpacu dengan si roda empat, enam bahkan sepuluh. Begitu gemuruh, terekam saat sesekali aku menurunkan kaca mobil.

Perbaungan, Sei Bamban, Kampung Pon, Tebingtinggi adalah beberapa kota yang kami lewati, dan kota terakhir adalah yang paling ramai. Kota ini merupakan lintas utama di Sumatera, penghubung Lintas Timur dan Lintas Tengah Sumatera yang melalui lintas diagonal pada ruas jalan Tebingtinggi, Pematangsiantar, Parapat, Balige dan Siborong-borong.

Saat mudik begini pemandangan setelah kota Tebingtinggi adalah favoritku. Perkebunan karet, coklat dan kelapa sawit berganti-ganti menghiasi perjalanan. Beberapa di antaranya berhiaskan tanaman bunga di bagian tepi. Cantik! 

Tak pernah bosan mereguk keindahannya. Tak pernah, tak akan!

Bentor alias becak bermotor mulai kelihatan, artinya kota kelahiranku, Pematang Siantar sudah dekat. Darahku perlahan bergejolak. Selalu. Entah mengapa. Kota Siantar, begitu panggilan sayang kami, selalu mampu hadirkan emosi di hati.

Berbagai kenangan silih berganti bermain nun di nurani. Mulai masa kanak-kanak, sekolah dasar hingga tamat SMA berkejaran di pelupuk mata.

"Kog senyum-senyum sendiri, Bunda?"

Rupanya babang suami memergoki aku manyun-manyun sendiri. Xixixi...

"Adaa... deh!" Usilku kumat tanpa kompromi.

Namun kali ini abang tak bereaksi. Langsung fokus ke tengah jalan, ssst... ada dedek emes mau nyebrang. 

Nah loe! Kalah sama dedek emes!

Jam sepuluh kami mulai memasuki kota Siantar.

Roti Ganda, Tentu Saja!

Langsung check in ke toko roti legendaris Ganda di jalan Sutomo, ikon oleholeh dan kuliner, tentu saja! Buat buka puasa di jalan, siapa tahu kemalaman.

Roti Ganda sangat terkenal di Siantar bahkan sampai ke Medan!

Kerenyahan roti dan rasa eksotika selainya itu, takkan terlupa!

Ini murni pengalaman pribadi. Tak ada promosi. Sungguh!

Cuma, yaitu kudu ngantri, bow. Apalagi saat ke sana di saat roti baru keluar dari oven, mulai jam 3 siang, alamak, siap-siap betis bengkak.

Harganya juga ramah di kantong. Gak bikin jebol!

Mendadak jadi ingat pengalaman teman saat liburan di Sangalaki, Berau. Di mana sebotol minuman YouC1000 seharga Rp 30.000.

Kalau di Siantar, dengan Rp 18.000 kita bisa mendapatkan roti bantal jumbo dengan selai sarikaya yang khas. 

Tersedia juga dalam lapisan krim dan meises. Enyaaak!

Olesan selainya yang royal, memang fenomenal! 

... dan pembeli bisa menyaksikan saat pegawai mengoleskan selainya. Dijamin selera langsung membahana!

Sepertinya itulah ciri khas roti selai Ganda!

Duluu... iya dulu sekali, aku masih sempat beli cuma dengan Rp 2.500. Zaman sekolah dasar laa. 

But, kini, Ganda sudah berbeda!

Ngantri tingkat dewa tinggal cerita. Desain outlet kini alami inovasi, tak perlu berjejal lagi untuk sepotong roti. Lebih manusiawi. Gak seperti ikan teri. Xixixi.

Berita terkini, Ganda sudah membuka cabang di jalan Kartini 21 Siantar!

Kota Siantar tak banyak berubah. Cuma lebih macet. Luas jalan tidak bertambah namun kendaraan melimpah ruah.

Aku mengarahkan melalui rute jalan yang dulu setiap hari aku lewati. Saat 6 tahun di sekolah dasar negeri. Tak ada lagi halaman luas itu. Tempat aku melantunkan puisi di setiap Sabtu. Kini, gedung sekolah bertumpuk jadi satu. Mungkinkah sukacita belajar didapatkan di situ? Entahlah.

Mobil terus melaju menuju Parapat, dimana Danau Toba siap memikat dan menjerat. 

Waspadalah! Waspadalah! 

Hahaha... kayak bang Napi, aja!

Danau Toba dilihat dari kota Parapat Simalungun

Are you ready, guys?

Hatiku sempat sendu ketika mendung kelabu setia menemani sepanjang perjalanan ini. Bukankah hasil fotografi lebih indah ketika cuaca cerah bersedia bersinergi?

Alhamdullillah, perlahan mendung yang bergantung, berarak pergi. Kecerahan hari sepertinya bukan sebuah mimpi lagi.

Baca juga : Mimpi yang terwujud, terbang ke Osaka Castle Istana Di dalam Taman di Jepang! 

Memasuki hutan pinus, dingin beringsut menyelimuti. Begitu kudus!

Kembali jendela mobil aku buka, menghirup aura mistik sang rimba. Batang pinus semakin menjulang diikuti dedaunan yang sesekali bergoyang bagai mempersembahkan tarian selamat datang. 

Aku raih gadget merekam eksotika pinus berbaris dan mendadak aura mistis seolah menghipnotis. 

Ahhh... maafkan beta yang hiperbola.

Jalanan mulus dan sepi semakin menambah magis. Rasanya ingin berhenti dan berpose narsis but yet tetap manis.

Mendadak ingat beberapa koleksi kebaya modern Zalora. Apa jadinya ya jika aku berpose ala-ala model pro. Mix and match warna cerah dan nuansa alami. Wow, pasti keren tingkat dewa ya, bow.

Hmmm... emang bisa?

Ya, coba dong.
Hal baru itu bukan sesuatu yang ditakutkan tapi ditaklukkan!
Ciee... cie...

Tapi... takut seketika melingkupi raga.

Takut apa?

Hahaha... takut diculik?

Gak... laa. Takut ada hewan liar numpang eksis bareng. Secara kita kan seleb gitu lho. Bruakakaka...

Kembali ke laptop!

Kini jalan semakin sering berkelok dan deretan pohon pinus perlahan menghilang, digantikan tebing-tebing curam bermunculan dari balik sisi jalan. 

Jalan semakin mengecil namun masih tetap mulus. Saat berselisih kendaraan kerap berbagi klakson dan lampu sein. Yup, safety first, as always!

Tiba-tiba... di balik sebuah tikungan, sebuah bukit menjulang, semakin dekat, dekat dan di depannya Danau Toba terbentang. Meski sudah berkali-kali ke sini, tetap saja adrenalin mengambil kendali. Jantung seperti dipompa, melompat ingin keluar dari raga. Aku menyentuh tangan babang dan meminta kecepatan kendaraan agar berkurang.

Lihatlah!

Hati siapa yang tak akan terguncang saat perpaduan panorama memesona tepat berada di pelupuk mata. Iya, permukaan air yang luas nan tenang dalam dekapan perbukitan hijau. Sungguh memukau!

Rasanya kurang afdol jika tidak melihatnya dari dekat. Aku hanya bisa menatap lekat karena perjalanan kami masih jauh dari dekat. Mungkin di lain kesempatan, kerinduan ini aku tuntaskan.

Kami menepi dan jadilah beberapa koleksi ini menjadi penghuni galeri. Beberapa di antaranya langsung aku share di twitter @rosannaiqbal pakai XL Xtra Combo. Juga lewat instagram babang.

A post shared by Iqbal Pohan (@iqbal.pohan) on

Tahukah kamu?

Saking luasnya, ternyata Danau Toba bisa dilihat dari berbagai lokasi dan menawarkan berbagai sudut keindahan, yang mencakup kawasan kabupaten Karo, Tapanuli Utara, Toba Samosir, Simalungun, Humbang Hasundutan, Toba dan Dairi. Jadi merupakan sebuah tantangan tersendiri bagi penikmat wisata bentang alam.

Ini dia 5 lokasi terbaik nikmati eksotika Danau Toba

1. Simalungun

Nah, perjalananku kali ini melalui kota Parapat. Parapat adalah sebuah kelurahan di kecamatan Girsang Sipangan Bolon. Jadi, bukan termasuk Toba Samosir ya. Catat! Hihihi... Soalnya pada penyelenggaraan Karnaval Kemerdekaan Pesona Danau Toba, ada yang 'terpeleset' menyatakan Parapat adalah Toba Samosir. Sampai-sampai Bapak Bupati Simalungun JP Saragih curhat dan menangis saat konferensi pers Karnaval Kemerdekaan Pesona Danau Toba Agustus tahun lalu. I feel you, Bapak.

Ada beberapa "panatapan" atau tempat berhenti untuk memuaskan menatap eksotisme Danau Toba. Menggunakan Asus Zenfone 3 Max 5.5", aku mengabadikan keindahan Danau Toba. Video dan image. Rencananya sih aku ingin membuat postingan tersendiri. Biar puas curhatnya. Hahaha...

Gimana, kamu suka?

Danau Toba dilihat dari kota Parapat Simalungun

2. Bukit Simarjarunjung

Bukit ini terletak di kota Tigaras, masih Simalungun juga. Tempat ini menawarkan sudut berbeda dari Danau Toba. Rencananya kami akan ke sini dalam beberapa hari nanti. Semoga cuaca cerah berkenan menemani. Dari hasil berburu beberapa tulisan di internet, ternyata sudah tersedia beberapa spot foto terbaik.

Misalnya yang ini!
Ini Dia 5 Lokasi Terbaik Nikmati Eksotisme Danau Toba
Sumber : @arie_fft
Berani uji nyali?

3. Taman Simalem Resort

Ini termasuk dalam kawasan kabupaten Karo. Tepatnya di desa Merek. Bukan merek yang itu lho ya. Hahaha. Tempat ini dikelola swasta dan amat sangat eksklusif. Untuk masuk saja kudu merogoh kocek yang sangat dalam Rp 50.000 untuk pengunjung biasa. Rp 85.000 pengendara motor dan Rp 250.000 untuk maksimal roda 8.

View yang ditawarkan juga fantastis!


Tentu dong ya, ada harga ada rupa!

4. Bukit Tarabunga

Nah, ini baru terletak di kabupaten Toba Samosir alias Tobasa. Berjarak 5 kilometer dari kota Balige, tempat ini kembali menawarkan sudut lain pesona Danau Toba.

Barisan bukit menjadi daya tarik, terutama di saat sunset mengintip. Kudu banyak berdoa agar hujan dipindahkan ke tempat lain saja kala senja merona. Biasanya warna kemerahan akan berpendar di atas Danau Toba. Indah sekali!

Ini Dia 5 Lokasi Terbaik Nikmati Eksotisme Danau Toba

5. Pusuk Buhit

Nah untuk yang satu ini. Kudu menyediakan waktu minimal satu malam. Soalnya ada beberapa aktivitas yang sayang dilewatkan kalau sudah sampai ke sini seperti, mandi di tempat pemandian seperti Aek Sipitu Dae atau Batau Cawan, naik ke Menara Tele untuk mengintip panorama luar biasa Danau Toba, trekking yang mampu membuat kamu berhenti sebentar-sebentar untuk tarik nafas dan... selfie tentu saja.

Pesona bukit dan lembah mampu membuat segala lelah menguap seketika. Apalagi ketika tiba di puncak Pusuk Buhit, melihat pantulan gumpalan awan di permukaan Danau Toba.

Bisa membayangkan?

Aku baru bisa mengeksekusi poin satu dan berharap berkesempatan mewujudkan ke-4 lokasi lainnya.

Siapa yang mau ikut?

Eh, ini sudah sampai di mana ya?

Parapat!

Hampir 1 jam melabuhkan rindu ke Danau Toba. Perjalanan masih panjang menuju Sibolga, Tapanuli Tengah dan melanjutkan perjalanan ke Pulau Karang, Barus mengulangi kembali piknik seru di pulau tanpa penghuni.

Jadi, dari 5 Lokasi Terbaik Nikmati Eksotika Danau Toba ini, yang mana sudah kamu eksekusi?

Upps, hampir ketinggalan, kalau kamu punya lokasi favorit lainnya, sila tambahkan di komen di bawah ini ya!