Pages - Menu

Kamis, 23 November 2023

Rekomendasi Laptop Tipis Ringan Military Grade Untuk Pelajar

Rekomendasi Laptop Tipis Ringan Military Grade Untuk Pelajar 

Aku percaya, untuk mendapatkan rekomendasi laptop untuk pelajar, tipis ringan, military grade, it's quite a challenge, indeed

Apalagi ada banyak varian laptop di luar sana. Mencapai puncaknya saat disodorin spek laptop yang mampu bikin pusing 7 keliling, terutama buat mamak-mamak dasteran kayak aku. Hihihi.

laptop tipis ringan military grade untuk pelajar

Tapi, kali ini aku malah ingin uji nyali, berbagi spek rekomendasi laptop untuk pelajar lewat postingan berikut ini.

ASUS Vivobook Go 14 (E1404F) Kenalkan!

Honestly, untukku si pencinta laptop ringkas ringan, klaim thin and light ini langsung mencuri hatiku!

Seperti yang aku posting di ceritaku sebelumnya Bersinergi Mengukir Prestasi Bersama X201E ASUS,  tagline "Tipis, Ringan dan Penuh Warna" jugalah yang membetot perhatianku saat itu!

Selain thin (tipis) and light (ringan), mari lihat apalagi sih yang dibenamkan di laptop entry level ini.

Say Hello to Windows 11 Home

Laptop ASUS ini hadir dilengkapi dengan Windows 11 Home. 

Ketika pekerjaan menumpuk, laptop ASUS dengan Windows 11 siap membantu Anda menyelesaikannya! 

Laptop ASUS dengan Windows 11 yang lebih nyaman di mata, memungkinkan Anda mengekspresikan diri dan cara kerja terbaik Anda. 

... dan tidak hanya Windows 11 asli, tersedia juga Genuine Microsoft Office 2021 untuk menunjang aktivitas Anda sepanjang hari!

laptop tipis ringan military grade

Yuk kita intip kenapa diklaim lapton thin and light entry level!

Ringkas Ringan

Aku langsung teringat ke saat pertama kali menyentuh laptop ringkas ringan ASUS Vivobook Go 14 (E1404F) ketika event Media & Blogger Gathering Balikpapan, 8 November 2023 lalu.

laptop tipis ringan military grade
Foto by Farida Noer

Sebuah pengalaman yang tak terlupakan!

Bobot ringan sekitar 1.3kg dan ketebalan 17.9mm memberikan kebebasan untuk membawanya kemana-mana tanpa batasan.

Well, dengan desainnya yang ringkas, laptop ini memungkinkan mobilitas tanpa batas!

Cocok buat Anda yang menginginkan portabilitas tanpa mengorbankan fungsionalitas.

Dari petualangan yang kreatif hingga perjalanan bisnis, plus ditambah trend WFA, Work from Anywhere, membuat bebas berkarya dari mana saja, selama ada internet dan gear yang mendukung.

Laptop seri ini ini menjadi kunci untuk membuka babak baru dalam menjalani kehidupan digital!

Tangguh dan Kokoh

Lagi-lagi, apa nih yang jadi ekspektasi Anda?

"Hmmm, apa ya? Tahan banting kali ya!"

Tjakep, pinter, ih!

laptop tipis ringan military grade

Iyes, ASUS Vivobook Go 14 (E1404F), laptop thin and light entry level ini telah mengantongi sertifikasi lolos uji ketahanan berstandar militer AS (US Military Grade MILSTD~810H), berarti telah lulus uji coba dalam suhu dan lingkungan yang ekstrim.

Tahukah kamu?

Untuk mendapatkan standar militer yang ketat ini, laptop harus menjalani 12 metode pengujian yang ketat dan 26 proses pengujian yang berat, melebihi industri.

Jadi buat kamu yang punya aktivitas tinggi dan kerap terjebak dalam keadaan yang tak terduga misalnya mengalami benturan atau temperatur panas, kamu telah menemukan jodoh, Nak. Hahaha.

Ringkas, ringan, tangguh, itulah esensi perangkat ini!

Next, jeroan!

Hardware Generasi Terbaru

Dilansir dari laptopmag memilih hardware termasuk dalam tips membeli laptop lho.  Jadi kudu punya gambaran, laptopmu itu kelak digunakan untuk aktivitas apa saja!

Untuk tips lengkapnya sila mampir di Toko Komputer Harga Kompetitif Lengkap di Balikpapan ya.

Sesuai dengan kelasnya di entry level, laptop ini ditenagai oleh prosesor AMD Ryzen 7000 U-Series terbaru yang diklaim menawarkan  kecepatan dan efisiensi energi yang terbaik sehingga hadir sebagai pilihan ideal untuk profesional muda, pelajar dan kreator konten yang memerlukan perangkat dengan performa tinggi.

Selain prosesor powerfull, laptop seri ini juga menawarkan memori LPDDR5 dengan kapasitas hingga 16GB.

Begh dengan RAM 16GB kayaknya bebas mau melakukan apa saja ne!

Dari office productivity, web browsing, media streaming, photo editing hingga gaming.

laptop tipis ringn military grade

Meski bisa menjalankan banyak aplikasi, memori jenis ini diklaim lebih hemat energi! 

Sat set sat set gitu, kalau mengadopsi istileh netizen wakandah.

Dilengkapi Office Pre~Installed

Nikmati semua manfaat PC yang lengkap!

PC sudah termasuk Office Home & Student 2021 lho.

Aplikasi Office versi lengkap (Word, Excel dan PowerPoint) memberikan semua fungsi yang dibutuhkan dan diharapkan oleh penggunanya!

Penggunaan aplikasi Office seumur hidup dapat memastikan Anda untuk selalu memiliki akses ke fitur yang Anda sukai.

Dilengkapi dengan 100% aplikasi Office asli, software juga akan terus mendapatkan pembaruan keamanan yang rutin untuk melindungi perangkat, program dan data Anda!

Layar Full HD: Menikmati Dunia Digital dengan Detail Lebih Tinggi

Saat menatap layar laptop full HD dengan kecerahan 250 knit ini, pertama kali, langsung terbayang deh betapa asyiknya kalau bisa menikmati film favoritku dengan fitur ini.

Pastilah setiap detail akan ditampilkan dengan jelas dan tajam, membawa pengalaman menonton, bermain game atau bekerja semakin memikat!

ASUS mengklaim, ada banyak laptop 6 jutaan di segmen yang sama hanya menawarkan resolusi HD yang tentu saja kurang sebanding dalam hal ketajaman dan kejernihan gambar.

Ataupun kalau sudah menggunakan layar full HD, tingkat kecerahannya tidak terlalu tinggi.

Aku juga percaya laptop bukan hanya alat bekerja, tetapi juga portal pribadi ke dunia digital penuh warna!

Desain layar laptop ini dibuat dengan NanoEdge Bezel, yang memungkinkan bezel layar tampil tipis.

laptop tipis ringan military grade

Selain itu, layar laptop ini juga dilengkapi dengan fitur low-blue-light yang telah disertifikasi oleh TUV Rheinland.

Fitur ini bertujuan untuk meminimalisir radiasi sinar biru yang bisa berdampak negatif pada mata.

Spesifikasi Unggulan Lainnya

Saatnya menikmati spesifikasi unggulan lainnya seperti Ergosense keyboard, untuk kenyamanan ekstra pengetikan.

Keyboard ini dirancang untuk memaksimalkan pengalaman mengetik, mengurangi kelelahan pada jari dan meningkatkan produktivitas.

Aha, cocok banget nih buat postingan panjang!

Ada juga fitur backlit keyboard lho. C-A-T-A-T

Ssst, ada Physical Webcam Shield untuk melindungi privasi juga lho. Tinggal geser engselnya, untuk on/off camera!

Nah, kalau Engsel lay-flat 180 derajat untuk memudahkan berbagi konten atau berkolaborasi dengan orang lain. 

Saat gathering kemarin aku bahkan memberanikan diri memegang dengan satu tangan saat posisi lay flat 180 derajat lho.

laptop tipis ringan military grade

Next stop, Fast Charging check!

ASUS mengklaim hanya perlu 49 menit untuk status laptop lemah 60%, dan Anda akan bangun dan berlari lebih cepat dari sebelumnya. Yihaaa!

Ada juga ASUS Ai Noise~canceling audio technology. 

Apa itu Ann?

Itu lho, teknologi yang menggunakan pembelajaran mesin untuk mengisolasi kebisingan yang tidak diinginkan dari ucapan manusia.

Hmmm... rasanya tak sabar pengen mendemonstrasikan fitur ini terutama saat kerja jarak jauh dan konferensi video!

Buat yang pengen standout saat on camera, berterima kasihlah pada teknologi ASUS 3D Noise Reduction (3DNR) yang secara signifikan meningkatkan kejernihan webcam untuk panggilan konferensi yang lebih jelas!

Not to mention, one~touch login dengan touchpad finger print sensor. Biasanya fitur ini hanya tersedia di laptop mid-high untuk keamanan data dan kemudahan login ke Windows 11.

Wuih, tjadas ini! Soalnya baru pernah icip finger print sensor di Hp doang. Hihihi.

Hmmm, spek-spek unggulannya memang cukup menggoda ya, Moenah!

Berapa Harganya?

Laptop ini ditawarkan mulai dengan harga 6juta-an dengan jaminan 2 tahun garansi global dan 1 tahun ASUS Perfect Warranty.

Bungkus!

Selasa, 14 November 2023

Mosaik Kisah Transformasi dan Pengalaman 'The AFS Story"

Mosaik Kisah Transformasi dan Pengalaman 'The AFS Story"

Mosaik Kisah Transformasi dan Pengalaman "The AFS Story". Awalnya sih aku terpikir untuk membuat postingan ala-ala review buku gitu. Begini nih kira-kira judul postingannya [Review Buku] "Membelah Tempurung Menatap Langit - The AFS Story". 

Gimana, cool enough?

Buku ini merupakan mosaik berbagai kisah transformasi dan pengalaman berdaya-ubah dari peserta program, keluarga angkat, sekolah penerima dan relawan AFS.

Sekedar menyegarkan kembali, AFS adalah program pertukaran pelajar yang didirikan pertama kali pada tahun 1947 oleh relawan supir ambulans Amerika Serikat yang sebelumnya tergabung dalam AFS (American Fields Service) yang bertugas di garis depan Eropa, menolong para korban yang terluka di medan pertempuran selama Perang Dunia I dan II.

Para relawan ini tergugah hatinya mendapati kenyataan, betapa kejamnya akibat peperangan dan bertekad untuk melakukan sesuatu guna mencegah terjadinya kembali peperangan!

Jadi, seusai Perang Dunia II, kegiatan AFS pun dialihkan ke program pertukaran pelajar, demi tercapainya perdamaian dunia.

Peserta program ini adalah pelajar sekolah menengah menjelang dewasa, yang belum terkontaminasi oleh prasangka.

Awalnya pertukaran pelajar ini dimulai antara Amerika Serikat dengan beberapa negara di Eropa.

Baca juga : Kiat Lolos Seleksi AFS YES

Baca juga : Pengalaman Puasa di Negeri Sakura

Demikian sedikit pemanasan tentang AFS ye, Mpok, Gan!

Namun, setelah membaca postingan juklak bagaimana sih sebenarnya mereview buku yang ideal itu, salah satu syaratnya adalah kudu membaca semua halaman, cuy

Alamak! Skip ne! Hihihi. Soalnya eike belum rampung baca bukunye. Masih otewe.

Well, apa daya, aku sudah geregetan ingin berbagi kisah-kisah yang sangat personal dan bermakna, untuk bisa dinikmati hikmah pembelajarannya oleh semua!

Last but ot least, kata-kata yang teruntai dalam buku ini juga semakin kuat dimaknai dengan adanya foto momen-momen spesial yang mengiringinya.

Membelah Tempurung Menatap Langit The AFS Story

Buku yang terdiri dari 459 halaman ini terdiri dari 9 bab, dan setiap bab terdiri dari mosaik-mosaik kisah.

Berikut aku mengutip lengkap sebuah kisah personal dan sarat makna dari Taufik Ismail, Sastrawan Indonesia sekaligus Ketua Dewan Pembina Yayasan Bina Antarbudaya, pengelola AFS di Indonesia.

Cerita ini terdapat dalam bab I "Kesamaan dalam Keragaman" mulai halaman 4 sampai dengan 5

Tuhanmu Seperti Tuhan Kami - Taufik Ismail AFS YP 1956-1957

Saya tinggal di sebuah suburb bernama Whitefish Bay, 6 kilometer di Utara Milwaukee, Wisconsin, Amerika Serikat, pada musim gugur 1956.

mosaik kisah transformasi pengalaman the afs story

Selama tahun pelajaran itu saya tinggal pada keluarga Mr. Archie Werrbach yang telah bertahun-tahun aktif menyertai dan menghidupkan program pertukaran pelajar internasional.

Mereka mempunyai sebuah rumah mungil bercat putih di tepi Danau Michigan, yang suara deburan ombaknya terdengar sayup-sayup di atas tebingnya.

Istrinya Helen, punya julukan kesayangan keluarga: Heino!

Anak mereka 2 orang yang telah menikah semua. Si sulung Mary Werrbach Doll, tinggal di kota Sheboygan.

Suatu ketika, Jon, cucu Heino beserta Mary, datang menginap. 

Saya kebetulan sedang ke luar kota.

Jon merengeki neneknya supaya dia diizinkan tidur di kamar saya, kebetulan pula karena saya tak ada, Heino mengizinkannya.

Beberapa menit kemudian, Heino melihat Jon ke kamar saya untuk memeriksa apakah dia sudah tidur atau belum.

Apakah yang dilihat Heino?

Jon ternyata sedang membentangkan tikar sholat saya di lantai, dan menirukan gerakan sembahyang secara muslim.

Heino hampir tak dapat menahan geli.

Dia bertanya apa yang sedang dikerjakannya?

"Saya sembahyang seperti Vic, " jawabnya jujur. Jon memanggil nama saya dengan Vic.

"Yang kau baca apa, waktu kau sembahyang itu?" tanya neneknya

"Wah tentu saja ayat-ayat yang diajarkan di Sunday School di gereja kita!" jawabnya dengan kejujuran kanak-kanak.

Dulu, sebelum menirukan gerakan sembahyang, Jon pernah masuk ke kamar ketika saya sedang sholat. Dia bertanya, kepada siapa saya tujukan ibadah saya itu.

"Tentu saja kepada Tuhan, Jon," jawab saya.

"Kau maksud Tuhan... Tuhan seperti Tuhan Kami?" tanyanya.

"Iya seperti Tuhanmu," sahut saya.

"Jadi, Tuhan orang Indonesia sama dengan Tuhan Sheboygan?" tanyanya lagi.

"Persis sekali"

"Jadi Tuhan di Indonesia sama dengan Tuhan di Amerika?" tanyaya gigih.

Dia memang ada bakat menjadi jaksa

"Dimana-mana Tuhan juga sama, Jon" jawab saya.

"Cuma namanya saja yang berbeda-beda. Di sini namanya God, di sana namanya Allah. Di tempat lain berbeda pula."

"Oh begitu!' katanya puas.

*

Tahukah kamu?

Kisah ini sungguh mencuri hatiku!

.. dan aku membacanya berulang-ulang sambil berusaha membayangkan rumah kecil di tepi danau, Jon kecil sedang sembahyang dengan latar sayup-sayup deburan air danau.

Well, tell me honestly, apakah yang kamu rasakan usai membaca kisah ini?

Itulah kenapa aku susah menuntaskan membaca buku mosaik kisah tranfomasi dan pengalaman the AFS story ini, karena aku sering mengulang-ulang membaca kisah favorit termasuk kisah Jon cucu Heino!