Sensasi Menikmati Eksotika Sawah Terasering Tegallalang Bali. Informasi mengenai sawah terasering Tegallalang Bali pertama kali aku ketahui, saat mencari literasi untuk artikel pentingnya mengetahui aktivitas favorit di tempat wisata.
Begitulah kira-kira
Saat itu, meski hanya menikmati image eksotika hamparan hijau, seketika tubuh dan hatiku terpukau!
Angan langsung membawaku ke kampung halaman nenek nun jauh di Sumatera, curahan kasih sayang beliau serta masa kecil berlari-lari telanjang kaki di antara pematang sawah desa terpencil Tanah Jawa, Sumatera Utara.
Saat itu aku masih duduk di Sekolah Dasar...
Yang membedakan hanyalah, hamparan sawah di kampung nenek maksimal hanya 2-3 tingkat saja, dengan kontur biasa - meski bagiku sudah merupakan panorama luar biasa, sedangkan di kawasan sawah terasering Tegallang begitu permai, menakjubkan, bagai lukisan.
Iya, agaknya kata 'permai' lah yang bisa mewakili eksotika lokasi ini.
Tak berhenti di sini, pesona view ini semakin lengkap dengan sinergi kehadiran pepohonan yang menciptakan keteduhan, meski memang hanya terbatas di beberapa spot utama saja.
Lalu...
Hari yang dinanti pun tiba!
Saatnya mengeksplor sawah terasering Tegallalang Bali!
Bersama dengan 2 sahabat wisman yang aku kenal saat nginap di salah satu Hotel Traveloka Kampung Ubud Ibunda Bungalow, kami menyewa mobil Avanza.
Adapun alasan kami memilih menginap di sini selain harga yang kompetitif, juga satu lokasi dengan tempat wisata Ubud Monkey Forest, kuliner femes Bebek Bengil serta tak terlalu jauh dari Campuhan Ridge Walk Ubud.
Plus tersedianya berbagai opsi pembayaran yang mudah, simpel, anti ribet dan pilihan hotel lengkap di seluruh Indonesia bahkan dunia.
Hari itu kami sangat beruntung karena cuaca sangat cerah, berpayung langit biru dan hamparan awan putih di angkasa.
Agar keseruan di sawah terasering Tegallalang Bali tak terlupakan, berikut hal-hal yang bisa dijadikan acuan!
Tapi eh tapi memang sih ini sangat subyektif, bisa saja for you guys tak cocok di hati. Well, it's fine then.
1. Berangkat Dini
Objek wisata ini diberi nama sesuai dengan nama desa Tegallalang, di Gianyar Ubud Bali.
Untuk alasan kenyamanan, berangkat dini, sekitar jam delapan pagi lebih disarankan, karena saat tiba di hamparan persawahan, beberapa lokasi masih ada yang minim pepohonan tajuk besar, sehingga sinar matahari bisa terasa sangat garang.
Lanjut...
Karena sudah femes, tak sukar untuk menemukannya. Apalagi jika beruntung mendapatkan pengemudi yang memang sudah akrab dengan seluk beluk pariwisata Ubud. Piece of cake, lah!
Mendekati area Tegallalang, sama seperti khas lokasi wisata di Bali, toko-toko souvenir mulai terlihat dan hei, sudah banyak mobil yang terparkir rapi di kiri kanan jalan.
Seorang petugas mengarahkan kami ke tempat parkir.
Oh iya, saat kami ke sana, HTM Rp 10.000 per wisatawan.
Dari tempat parkir kami menyeberang dan diarahkan ke kawasan persawahan yang sudah mulai mengintip malu-malu dari celah barisan bangunan toko souvenir di tepi jalan.
Adrenalin sejenak mengambil kendali. Rasa haru segera menjalari hati. Aku merasakan mata agak basah dan perih.
Yes, I am a little bit an emotion person. Mau sedih, gembira, airmata selalu hadir di sana. What can I say... it is in my gen, already...
Menjelang tiba di tujuan, kami semakin sering berlalu lalang dengan wisatawan yang baru saja menyelesaikan paket perjalanan.
Rata-rata tubuh mereka penuh peluh dengan wajah sedikit memerah terutama para wisman yaaa.
Dan...
Taarraaa... akhirnya view itu terkuak!
Dari tepi jalan, undakan Tegallang memamerkan senyuman lewat hamparan hijau asri menyegarkan.
Sejenak kami mengambil momen ini, berhenti, menenangkan adrenalin yang semakin liar tak terkendali.
Tarik nafas, hembuskan! Tarik nafas, hembuskan!
Ok, lanjut!
Kami menuruni tangga alami dalam balutan pelukan pohon yang terdapat di kanan kiri. Udara segar berhembus menambah syahdu suasana.
Lagi-lagi kami semakin sering berpapasan dengan para wisatawan.
2. Gunakan outfit cerah
Akhirnya...
Kami pun sampai di daerah dasar undakan ikonik itu dan bertemu informasi berikut ini:
Suara gemercik air, desau angin semilir, hamparan hijau persawahan dan pepohonan menambah sempurna eksotika yang tercipta!
Kami terus berjalan mengikuti jalan setapak yang memang sudah di desain sedemikian rupa. Ada banyak persimpangan, namun yang manapun kamu pilih, percayalah kamu tak akan tersesat!
Kalaupun kelak terjadi, yang ada di sekitar hanyalan hamparan keindahan alami. Justru kamu akan berterima kasih, tersesat dalam dekapan keindahan. How cool is that!
Itu jugalah yang kami alami!
Resikonya, hanya perlu jalan sedikit memutar kembali dan mencoba persimpangan yang lain lagi. That's all!
Kini kami sudah berada di puncak spot foto Tegallalang.
Sejauh mata memandang, hanya ada eksotika hamparau hijau persawahan...
Nah, di sinilah pentingnya outfit cerah tadi!
Latar hijau dan warna cerah itu, seperti jodoh!
Setuju?
Apalagi jika bersinergi dengan properti lain seperti kaca mata hitam, syal warna-warni dan topi pantai yang matching dengan outfit, sempurna!
Tiba-tiba...
Sepasang turis Eropa minta tolong dijepret, menggunakan bahasa Inggris, tentu saja!
Di momen inilah aku amat bersyukur, mampu berkomunikasi dengan bahasa Inggris.
Baca juga: Bahasa Untuk Taklukkan Dunia
Dia menjelaskan pose dan dari sudut mana aku harus mengabadikannya.
Untung pernah baca dikit tentang kiat fotografi. It helps me a lot!
Senang sekali mereka dengan hasil eksekusi!
Usai mengucapkan 'thank you' disertai aura hahagia mereka menawarkan apakah kami juga ingin dibantu jepret juga.
Tak menunggu dua kali dong, aku juga meminta pose dan sudut yang sama.
Langsung ingat metode ATM, Amati, Tirukan dan Modifikasi, HAHAHA
Ahhh... senangnya berbagi kebaikan yaaa!
Mereka pun berpindah spot foto lainnya, sementara kami melanjutkan sesi pose lainnya dong.
Cekidot!
Meski memang tidak banyak aktivitas yang bisa dilakukan di sini kecuali berfoto di beberapa spot instagramble yang memang sudah disiapkan, kunjungan ke sawah terasering Tegallalang rasanya sah untuk dipertimbangkan buat kamu pencinta keindahan bentang alam pedesaan.
Hampir setengah jam kami berada di puncak sini lalu memutuskan melanjutkan ke spot lainnya.
Untuk ke luar dari area utama kami menggunakan jalan berbeda, karena spot yang ditawarkan juga sedikit berbeda.
Dalam perjalanan kami bertemu dengan beberapa petani yang sedang bekerja. Bahkan beberapa di antaranya telah stand by menanti dengan properti lengkap seperti topi caping, hasil bumi dan keranjang anyaman.
Dengan memberi dana seadanya kita bisa meminjam properti atau bahkan berfoto bareng mereka, Iya, kamu tidak salah baca, kita diizinkan berpose dengan para petani itu. Seru ya!
Terbukti memang ya, bahwa paket wisata di Bali memang unik dan ciamik!
No wonder, para wisatawan selalu candu ke sini.
"Ke Bali memang tak cukup hanya sekali" itu, so true banget, menurutku!
Matahari sudah semakin tinggi dan ganas. Peluh pun merembes dengan deras. Namun hati terhibur dengan view permai yang tersaji.
Sesekali kami berhenti, mengatur nafas dan menyusun strategi, hihihi... dan of course berpose lagi dan lagi, tentu saja!
Beberapa tips lain yang bisa aku tambahkan adalah karena kontur tanah yang berundak, kenakan alas kaki yang tepat seperti sepatu kets atau boot.
Atau ingin merasakan pengalaman lain yang takkan terlupakan?
Menyantap makanan/camilan sambil menikmati panorama indah, juga bisa menjadi pilihan.
Buat sahabatku, moslem traveler, aku sarankan bertanya dulu sebelum memutuskan menyantap hidangan.
Last but not least...
Di Ubud tersedia berbagai pilihan akomodasi, dari harga rakyat sampai ningrat, tinggal pilih!
Kini, giliran kamu membuktikan sendiri semua benefit yang telah aku sebutkan di atas tadi.
Sebagai informasi tambahan, hamparan sawah terasering seperti di Tegallalang ini juga terdapat di Jatiluwih Tabanan, Pupuan Tabanan, Antosari (Pantai Soka), Busungbiu Buleleng dan Karangasem dekat Tirta Gangga.
Jadi, kapan kamu ke sawah terasering Tegallalang Bali?
Kalau baca artikel tentang wisata bali, selalu berdoa semoga bisa kesampaian ke sana dan menikmati pesona keindahan alam pulau dewata
BalasHapusBali, memang selalu sukses bikin kita kembali, lagi dan lagi
Hapus3xke Bali gak nemu pemandangan seindah yg Anna jepret, soalnya sibuk belanja ke Sukowati, atau ke pantai liat cucu yg belajar berselancar. Kami menginap di Seminyak. Jadi pengen ke Bali puas2in berselfi-ria ah, sama petani pake capingnya.
BalasHapusUntuk sensasi wisata berbau budaya, kultur dan alam, coba ajak keluarga ke Ubud, Bunda...
Hapustegallalang ini seru banget, keren pisan euy.. aku suka di daerah ubud.
BalasHapusSudah ke lokasi mana saja di Ubuh, Koh?
Hapuswah jadi pengen ke bali nih, ngumpulin deh hehe,, slaam kenal mbak
BalasHapusHati-hati lho ke Bali!
Hapus... karena eh karena tak cukup hanya sekali, HIHIHI.
Salam kenal dari bumi Borneo ya, Aldhi... :)
Cakep banget sawahnya. Di kampungku banyak sawah tapi nggak cakep gini. Duh, jadi pengen ke Bali.
BalasHapusTunggu sampai mba lihat aslinya, lebih takjub bin terpana :)
HapusSemoga disegerakan ke pulau dewata ya...
Indahnya Indonesiaaa...
BalasHapusMasih memiliki alam yang dirindukan.
Bali memang memiliki wisata yang lengkap.
Dari alam, budaya hingga kuliner.
Mantap~
Setuju, itulah kenapa Bali layak disebut pulau dewata ya, mba
HapusAku memang sukanya outfit cerah mbak kalau lagi pergi-pergian. Seru ya jalan-jalan ke Ubud, Memang lebih asyik datang pagi2 ya mbak
BalasHapusOutfit yang cocok memang bisa mendukung penampilan ya, mba
HapusAku Nyesel baca artikel ini karena aku jd mupeng pengen ke bali 😍
BalasHapusHAHAHA...
HapusHarus ke Bali, mba
Harus! Full stop :)
Sawah di Bali memang unik ya, Mbak. Berundak-undak gitu. Jadi punya pemandangan sendiri ^_^
BalasHapusApalagi kalau lihat aslinya, dijamin lebih terpana
HapusPercaya atau ga, saya ini ga pernah ke Bali. Dan begitu baca postingan mba yang ini, saya langsung merencanakan trip ke Bali.
BalasHapusAku kompori nih
HapusHarus ke Bali, harus ke Bali!
Hihihi...
Duh, Bali. Setiap sudutnya selalu indah. Jangankan pantai, gunung, dan pura2nya, bahkan sawahnya pun indah ya.
BalasHapusItulah kenapa disebut pulau dewata
HapusHanya keindahan demi keindahan yang tersaji di depan mata
Suamiku kalo diajak ke Bali agak gimana gitu. Hehehehhe milih Lombok daripada Bali hahahaha
BalasHapusMasalah selera ya, mba
HapusTidak apa-apa
It's fine :)
Aku sewaktu ke Bali pernah juga tuh mbak main ke sawah, rice terrace Jatiluwih rapi banget..sawah disana aja bisa jadi tempat wisata ya saking kerennya.
BalasHapusMasyarakat Bali memang istimewa ya
HapusPaket wisatanya digarap unik dan ciamik!
aku pengen banget ke Bali. Tahun depan kayanya harus ke Bali nih. Banyak tempat bagus-bagus ya mba.
BalasHapusBiar klop, browsing saja dulu
HapusMau ke mana, tinggal pilih sesuai selera
Waaaaa.... keren banget, siplah akan masuk wishlistku juga Mbak. Selama ini kalau ke Bali, yang ada ya ke pantai lagi ke pantai lagi :)
BalasHapusUdah dari zaman saya kecil pengen banget bisa melihat dari dekat sawah terasering ini mbak, nampak.indah banget di iklan RCTI ya hihi bikin mupeng
BalasHapusAku blm pernah yang di Ubud, baru nyambangin yang terasering di tabanan aja. Next trip mungkin, secara ini kayaknya sensasinya bakal beda dg yg di tabanan. Makasih share infonya ya, mbk anna.
BalasHapusAku selalu jatuh hati ketika melihat pemandangan sawah dari dulu sampe sekarang, pengennya sih nanti kalau punya rumah nggak jauh-jauh dari pemandangan ini 😊
BalasHapusBeberapa kali ke bali tapi belum kesampaian main ke desa & sawah2nya begini. Lihat foto mba Anna jadi mupeng banget. Semoga bisa secepatnya balik ke Bali lagi :)
BalasHapusSubhanallah pemandangannya bagus sekali. Memang benar, kalau ke Bali itu tidak cukup sekali, ya...
BalasHapusWuaaahh ingin banget ke Bali. Terakhir ke sana kyknya SMA haha. Pdhl banyak saudara ke sana. Blm eksplor Ubud lama2. Moga ada rezeki ke sana, pegen liat juga sawah2nya yg terkenal krn pengairan/ irigasi subaknya itu :D
BalasHapusSawahnya nyenenngin mata nih mbaaa. Aku jadi pengen ke Bali lagi kalau ada pemandangan indah seperti ini
BalasHapusIyes mba, pakai outfitnya yang kontras sama alam ya, biar cerah hasil fotonya
BalasHapusrice terrace di Bali memang cantiiik banget yaaa...dan suka dengan keasrian hijau yang menyejukkan mata itu!
BalasHapusDoakan aku segera bisa ke Bali ya kak. Pemandangan itu yg aku idamkan deh
BalasHapusMasyaAllah, seru banget setiap perjalanan yang kak Anna bagi. Aku udah pernah jelajah Bali tapi malah sawah terasering Tegallalang Bali belum terjamah sama aku. Hehe. Next harus mampir.
BalasHapusBaca tulisan Mba Anna jadi kangen Bali hehehehe. Pemandangan di sana indah banget ya
BalasHapusBali memang punya banyak destinasi impian, makanya jadi salah satu tujuan favorit wisatawan
HapusWah ada referensi tempat wisata lagi nih asyiikk... bali selalu banyak kejutan ya mba. Pemandangan sawah yang biasa aja bagi kita bisa wah buat para bule hihi
BalasHapusApalagi kalau bisa lihat langsung, lebih greget, mba :)
HapusCantik banget nih mba kampungnya. Ya ampun puas banget ya liat yang ijo-ijo.
BalasHapusMaaf mba Ela, ini bukan kampungku, ini Tegallalang Ubud Bali :)
HapusCantik sekali ya terasering di Tegallalang ini mbaaa... Kini semakin sulit menemukan terasering seiring tergusurnya sawah dengan populasi manusia. Kapan hari aku sampai harus blusukan di daerah Magelang dan menemukan juga terasering secantik ini.
BalasHapusMbak Anna.. aku jadi pengen ke Bali juga nih. Ng, nabung dulu aja po ya?
BalasHapussuamiku termasuk orang yang nggak mau diajak ke bali nih, jadi akhirnya kami sejak menikah malah belum pernah ke bali. Terakhir ya sebelum nikah
BalasHapuspadahal sih katanya makanan bali nggak sesulit dulu ya nyari yang halalnya.. kalo dulu kan emang asli susah banget nyari yang halal
Hapusjadi pingin ke bali baca tulisanmu anna
BalasHapusBali, sudah merindukanmu, mba... :)
HapusPemandangannya kece nih. Sawah teraseringnya cakep banget. Kalau suatu saat bisa menjejakkan kaki di sana, wajib banget nih buat foto2 ala turis yang banyak nongol di instagram hehehe
BalasHapusSaya belum ke Bali mba mupeng banget nih.. semoga tercapai keinginnanya mba aamiin
BalasHapusUdah lama ga ke Bali
BalasHapusJadi kangen nau lihat terasering lagi
Pengen banget ke Bali :( tapi belum kesampaian, habis kadang tiket pesawat Bali lebih mahal dibandingkan tiket ke negara tetangga :(, semoga next bisa menjelajah Bali.
BalasHapusHi Kak Anna!
BalasHapusBali memang ngangenin yah! Apalagi Ubud yang masih banyak pemandangan "hijau" buat refreshing. Pengen juga punya rumah tinggal di Bali kalau nanti pensiun biar pas buka jendela rumah pemandangannya alam yang cantik hihihi :D
Cheers,
Dee Rahma
Aamiin
HapusLumayan bisa ikutan gelar tikar di samping Dee nanti.
Karena Dee pensiunnya di Bali, aku melipir deh ke Lombok :)
Selama ke Bali belum pernah mampir ke sini. Padahal cukup terkenal tempat wisatanya. Ah, jadi kangen Bali, deh. :D
BalasHapusBali memang selalu sukses buat kita untuk kembali
HapusMba, sekedar saran nih,
Agendakan wisata ke sawah terasering kalau di Bali yang tersedia di berbagai lokasi, tinggal pilih :)
Keindahannya tak terlupakan, guarantee! ;)
Tempatnya bagus banget jadi pengen ajak keluarga untuk liburan ke sana
BalasHapusWah asik ya buk lihat sawah yg ijo2, sya udah lama ngak lihat sawah :)
BalasHapusMasih binggung model pengairannya gimana ya sawah bertingkat gitu :)