Pages - Menu

Jumat, 04 Februari 2022

Voice Over from Beginners to Pros

AnnaRosanna.com, Balikpapan. Voice Over from Beginers to Pros. Voice Over? Hah? Apa itu? Ayo, ayo, siapa nih yang juga baru dengan istilah ini? Aku-aku. Tunjuk diri sendiri! Hihihi. 

Makanya, ketika beranda instagram dilewati konten promo fullday workshop, EO Balikpapan @cafepro.id  "Asyiknya Jadi Pengisi Suara" dengan Ihwan Zaid (@ihwanzaid) dan Novie Burhan (@novieburhan) sebagai pemateri, lantunan doa segera aku bisikkan, "Ya Allah, semoga aku bisa mencicipi materi berdaging ini"

Next thing I know, aku langsung dm deh, sahabat bloggerku, founder EO, mba Yosicafe (@yosicafe) menawarkan diri, berkolaborasi membuat konsep lomba blog, dengan reward, blogger pemenang mendapatkan tiket ke acara fullday workshop voice over!

Alhamdullillah, mba Yosicafe, menyambut dengan baik ideku dan aku diminta menjadi PIC untuk lomba blog dan berkesempatan mengikuti fullday workshop voice over di Hotel Grand Tjokro Balikpapan, 29 Januari 2022 lalu yang diikuti 12 peserta. Terdiri dari anak sekolah, karyawan swasta, mahasiswa, penyiar radio serta guru. Barokallah.

voice over from beginners to pros
(Voice Over peluang karir lintas usia)


Berkenalan dengan Pemateri

Workshop dibuka dengan perkenalan dari kedua pemateri, Ihwan Zaid dan Novie Burhan, yang curhat baru pertama kali ke Kalimantan.

"Pertama kali ke Kalimantan lho, bukan hanya ke kota Balikpapan!"

Selanjutnya Novie Burhan berbagi pengalaman memulai di industri voice over ketika berusia 5 tahun.

"Waktu itu aku masih belum bisa baca, jadi dialognya masih dibisikan sama Mama. Itu sekitar tahun 76. Saat itu sanggar Prathivi butuh talent anak, akhirnya dikaryakanlah talent-talent yang punya anak kecil!"

Oh, jadi mba Novie ini memang di DNA-nya sudah tertanan kromosom voice over. Bisikku dalam hati.

voice over from beginners to pros
(Mau menari poco-poco ya Kak Novie?)

"Seiring berjalannya waktu, kog kayaknya enak yaaaa, kayaknya ga kepengen punya kerjaan lain gitu! Sudah terjun di sini itu, kayaknya sudah cinta aza!"

Aku kembali menggarisbawahi bagian ini dan langsung teringat tentang materi artikel 5 tekad untuk mengeksplorasi kekuatan diri

"... saat kita melakukan yang kita suka, pasti akan ada gairah!"

Kita pun jadi bersemangat. Gairah adalah ENERGI.

"Semoga teman-teman di sini juga bisa mencintai pekerjaan ini. Kalau mau menjadikan ini profesi, Insya Allah, bisa!. Kami akan berbagi tips dan pengalaman di industri voice over ini"

Novie menutup sesi perkenalannya dengan kalimat ini.

Sedangkan Ihwan mengawali perkenalannya dengan pernyataan:

"Kalau kak Novie kan memang sejak kecil ya bahkan sejak belum bisa baca, sudah terjun ke industri ini. Nah kalau aku lain lagi. Aku ini orang yang tidak sengaja, kecebur. Baru  tujuh setengah tahun lah. Ga ada niatan apa pun. Saat itu pas nganggur dan ditawari pekerjaan voice over!"

Lagi-lagi aku teringat tentang artikel belajar hal baru. Agak mirip-mirip nih seperti curhatnya Ihwan, belajar hal baru!

"Hah, voice over? Apa-an tuh? Memang ada yah pekerjaan pakai suara gitu? Nyanyi ya?"

Kebetulan teman aku itu penyanyi di stasiun TV itu, jadilah aku coba-coba masukin lamaran. Eh, diterima karena punya skill lain, audio! Kenang Ihwan lagi.

Ihwan perlu waktu 3 bulan latihan voice over sampai akhirnya dinyatakan layak jadi talent voice over, bisa on-air!

"Jadi selama 3 bulan itu, aku latihan voice over selama 4 jam per hari. Non stop! Begitu saja terus. Latihan dan latihan selama 3 bulan." Ihwan menambahkan lagi.

"... dan setelah on air pun,  aku masih terus ada pembelajaran setiap hari. Terus dan terus!" 

Begitulah cara aku terjun di voice over dan masih sampai sekarang. Ihwan pun menutup sesi perkenalannya.

Novie beranjak dari kursi dan menemani Ihwan di tengah ruangan.

"Begitulah kisah kami mengawali voice over yang kini kami jadikan profesi. Jadi kami berdua ini hidup dari jual suara, ngamen!"

Keduanya kompak tertawa usai mengucapkan kata "ngamen"

"Insya Allah kalau kita niat, yakin dan tekun, rezeki akan selalu ada. Untuk setiap doa baik, Insya Allah pasti dikabulkan. Namun kadang memang perlu waktu!" Pungkas Novie.

Apakah yang kamu tangkap dalam sesi perkenalan kedua pemateri ini?

Kalau aku sih ada 2. 

Latihan. Latihan. Latihan! Terus belajar. Terus belajar!

Wah baru di sesi pemanasan sudah menarik ya!

Setuju? 

Apa itu Voice Over?

Aku suka sekali sesi awal ini, dimana Ihwan meminta semua peserta workshop berkenalan dengan menyebut nama dan profesi. Seperti ice-breaking gitu, Moenah!

Ihwan juga meminta maaf jika setelah sesi perkenalan, masih juga kelak lupa dan meminta peserta menyebutkan nama lagi.

"Kebetulan, aku ini orangnya agak pelupa ya!" Guraunya.

"Voice Over itu pekerjaan kita, kalau ilmunya, Voice Acting!".

"Voice Over adalah bentuk komunikasi verbal yang punya tujuan tertentu dengan mengutamakan prinsip-prinsip penyampaian yang jelas"

Memang terdengar teoritis banget ya!

Tapi intinya, bagaimana menyampaikan sesuatu supaya orang paham apa yang kita maksud. Simpelnya seperti itu! Tambah Ihwan.

Di zaman digital ini, terutama di ig dan tiktok, masih ada lho orang yang ngomong, tapi ga ada feelnya, ga dapat maksudnya!

Misalnya, niat mau promo tapi ga berasa banget promonya! Flat saja.

Nah di sinilah pentingnya ilmu voice over!

Voice over bukan tentang membaca sript saja!

Ihwan Zaid, Voice Over promo Trans 7 sejak 2014, pengisi suara Simba di Lion King, Aladdin  membuka workshop dengan mantra-mantra pembuka ini.

Voice Over bagai Menggambar

Slide kemudian berganti!

voice over from beginners to pros
(Sumber image : materi workshop voice over by @ihwanzaid)

"Voice Over itu seperti menggambar, tapi menggunakan suara!"

"Voice Over itu bagai lukisan. Melukis sesuatu dan kondisi yang sedang dirasakan dengan gelombang suara!"

Anganku langsung membayangkan sebuah lukisan dengan gradasi warna-warni di sana sini.

Wow. Dalam banget ya!

Masih ingat dong ya aktivitas yang satu ini?

Saat menggambar pasti ada banyak pesan yang ingin dititipkan, misalnya nih saat hujan, ada titik-titik. 

Benar kan. Ayo, ngaku sajalah!

Begitu juga saat mengeksekusi script voice over, ada elemen-elemen yang harus dieksekusi.

"Setiap ngomong harus ada maksudnya, dan semakin indah jika diberi sentuhan, emosi!"

"Kita akan belajar, apa saja sih elemen-elemen teknik voice over di sesi berikutnya" Janji Ihwan.

Sebelumnya, yuk kita berkenalan dulu dengan yang satu ini, tipe voice over. Ihwan menambahkan lagi.

Tipe Voice Over

"Jadi, ada banyak sekali yah ragam tipe pekerjaan voice over ini". Ihwan membuka sesi selajutnya.

Menatap slide, aku langsung takjub, pemirsah!

Wah ternyata ada banyak tipe-tipe pekerjaan voice over seperti:

Promo

Untuk tipe ini jurusnya cuma satu. Semangat, hive, lepas dan kasih smiling voice!

Btw, kog Ihwan ngomongnya cuma 1 ya. Menurutku yah ada 4. Hihihi.

Eh, mungkin maksudnya, 1 paket kali ya!

Btw, coba dong sebutkan promo jargon iklan favoritmu!

Company profile

Kalau tipe ini suara lebih formal, lebih flat. Meski flat, jangan membosankan! C-A-T-A-T!

Ini memang agak tricky. Gimana sih, flat tapi kog tidak membosankan?

Solusinya, berikan smiling voice sedikit di situ!

Makjleb, aku baru tahu istilah ini, smiling voice!

"Nah pas membaca rendah, beri fluktuasi. Kalau di voice over istilahnya, emphasizing. Beri emphasizing di titik-titik tertentu. Tidak semuanya di gas ya.  Beda sama tipe promo yang nge-gas mullu!"

Ini akan ada di sesi berikutnya. Ihwan semakin membuat peserta semakin kepo membahana.

IVR (Interactive Voice Response)

Pasti pernah dong dengar mesin-mesin yang mengeluarkan audio seperti ini:

"... tekan 1 untuk pelayanan bahasa Inggris, tekan 2, untuk bahasa Indonesia, tekan 0 untuk kembali ke operator"

Atau,

"... nomor antrian B234 ke meja 7"

Nah, kalau aku biasanya mendengar ini di bank, rumah sakit dan di kantor-kantor pelayanan umum yang mewajibkan antri.

Ternyata, itulah contoh-contoh karya voice over tipe IVR!

Menurut Ihwan, biasanya itu sudah ada programnya. Kita cuma diminta merekan suara satu kali oleh klien lalu dievaluasi deh.

Announcer

Apalagi tipe ini, pasti familiar dong ya. Terutama yang sering bepergian kayak kamu. Iya, kamu!

Tipe ini terbagi 2:

Umum, seperti di bandara, kereta api. Talent biasanya memiliki ciri khusus

Khusus, contohnya seperti di event tinju. 

Pasti pernah dong memperhatikan suara sang announcer yang khas itu?

"... dari sudut biru, inilah Joe........ Picassoooooooooo"

Biasanya, suara diakhiri dengan penekanan khas. Bikin isi ruangan mampu menggelegar dan semangat nonton tinju pun semakin berkobar-kobar.

Membaca Berita

Anganku langsung membawa ke sosok idolaku, Desi Anwar, Najwa Shihab pembaca berita hits. Suaranya yang khas menjadi branding stasisun TV di mana mereka bernaung.

"Membaca berita utama tentu saja berbeda dengan membaca infotainment". Tambah Ihwan lagi.

Audiobook

Audiobook ini adalah pekerjaaan yang membebaskan karena tidak dikejar durasi!

Emosi pun bisa disesuaikan dengan pesan yang ingin disampaikan ke pendengar.

Pastikan pendengar nyaman dan nyambung sama ceritanya!

Pastikan juga kita membaca dengan nyaman, menjaga tempo agar terhindar dari kedodoran di akhir cerita. Awalnya sih bolehlah semangat 45, eh tahu-tahu, berakhir loyo.

Bayangkan kita harus membaca 1 buku lho!

Ukurannya adalah diri kita sendiri. Jika kita mendengar suara kita sendiri nyaman, berarti pendengar pun juga akan nyaman!

... dan itu tidak mudah!

Mempertahankan pitch untuk satu buku. 

Bayangkan!

Sama seperti bermain musik, menjaga tempo adalah bagian yang tersulit!

Ihwan mengakui untuk tipe-tipe pekerjaan di atas masih banyak yang hanya fokus ke intonasi. Padahal voice over bukan hanya soal intonasi saja.

Untuk KOL/influencer atau siapapun yang berkecimpung menggunakan layanan suara, yang ingin meningkatkan engangementilmu voice over adalah keniscayaan!

Btw, sssst, jangan bilang-bilang ya kalau akutu baru aza familiar dengan istilah audiobook. Deritakoe!

Skema Pekerjaan Voice Over

Dalam bayanganmu, seperti apakah skema pekerjaan voice over itu?

Apakah seperti yang dibagikan Ihwan berikut ini?

Pekerjaan voive over diawali ketika klien rapat dengan tim marketingnya. Dari sini lahir konsep marketing yang dibuat dengan seksama yang berujung mencari talent voice over.

Keinginan klien itu biasanya berupa permintaan khusus misalnya pengen suara yang deep, atau high dan sebagainya.

Di sinilah masuk jasa agensi voice over (offline) atau mencari langsung di marketplace (online)

Sungguh aku baru tahu bukan hanya e-commerce saja ada di market place, jual suara juga ada, Moenah!

Agensi biasanya sudah punya stok suara-suara dari para talent yang merekam suaranya di studio agensi ini. Umumnya memang berlokasi di Jakarta.

Tenaaang buat kamu-kamu yang non domisili Jakarta, bisa mengirimkan sampel suara ke market place, seperti voices.com

Memang bisa ya merekam suara pakai HP?

"Gunakan saja device seadanya. Tak perlu harus mahal! Apalagi kan baru pemula. Rasanya tidak layak mengeluarkan biaya besar untuk sesuatu yang belum pasti!" Ihwan mengingatkan.

"Namun perhatikan 3 basic ini, ga noise, ga mantul dan ga pecah (kekencangan) harus terpenuhi ya!" Ihwan berbagi mantra voice over from beginners to pros lagi.

"Di sesi berikutnya kita akan mengadakan demo bagaimana merekam suara dengan HP. Ada beberapa kiat agar rekaman layak dijadikan sampel!" Pungkas Ihwan.

Btw, sehubungan materi fullday workshop voice over  ini memang "bergizi dan panjang" aku memutuskan untuk membagi artikel Voice Over from Beginners to Pros ke beberapa postingan.

So stay tune untuk postingan selanjutnya ya!

voice over from beginners to pros
(Ekspresi peserta yang tak sabar mengeksekusi kiat master voice over)

2 komentar:

  1. ga noise ga mantul ... susah .....

    BalasHapus
  2. Sepertinya perlu ruangan dan peralatan recording yang bagus untuk meminimalisir nois

    BalasHapus

Holaaa...!
Terimakasih ya sudah berkunjung ke sini.
Mohon maaf komentar kudu dimoderasi sebelum dipublikasi.