Pages - Menu

Jumat, 13 Oktober 2017

79 Tahun Sinar Mas Tumbuh dan Berkembang Bersama Indonesia

79 Tahun Sinar Mas Tumbuh dan Berkembang Bersama Indonesia
Sumber : http://www.sinarmas.com/

79 Tahun Sinar Mas Tumbuh dan Berkembang Bersama Indonesia. Bicara Sinar Mas pasti yang terlintas adalah kata pengembang, perumahan, kertas dan bank. Setuju? Hahaha, maksa banget aku yah

Eitsss... hampir lupa, buku tulis juga ding. Saat sekolah terutama saat SMP, aku paling suka pakai buku tulis Sidu, dengan sampul tokoh kartun unik-unik, produksi pabrik kertas Tjiwi Kimia (ejaanya agak unik, jadul), dan saat jadi karyawan pakai kertas bola dunia untuk urusan cetak-mencetak.

Mengapa?

Aku suka karena kertas kualitas Sidu salah satu yang terbaik, di mana tinta pena tidak tembus ke halaman sebelah. Kan ada tuh ya, buku tulis kalau dipakai bisa tembus ke halaman sebelah, kayak cintamu, eh gimana Bikin kotor, hiiks.

Demikian juga untuk kertasnya, apalagi zaman dulu tinta printer masih ada yang cair, memakai kualitas kertas terbaik untuk hasil cetakan prima adalah salah satu solusinya. Bola dunia, termasuk yang terbaik, kesayanganku!

Terus, saat kerja di Kemang Timur, Jakarta aku juga sempat pakai salah satu produk asuransi Sinar Mas cuma gak lama, ganti lagi. Bukan apa-apa sih, hanya karena aku kembali kerja di Balikpapan lagi. Beda perusahaan, gitu lho.

Ternyata oh ternyata Sinar Mas bukan tentang itu saja.

Yup, kini ada 6 pilar bisnis di bawah payungnya. Kita intip yuk apa sajakah itu?

1. Produk Pulp dan Kertas

Seperti aku sebut di atas PT Tjiwi Kimia di Mojokerto (1972) adalah cikal bakal perusahaan Asia Pulp & Paper (APP) yang sekarang. Produknya bisa dinikmati 120 negara dan 6 benua lho. Pilar bisnis ini menyerap 70 ribu orang karyawan

Nilai tradisi seperti kedekatan dan hubungan panjang dengan pengguna, dengan masyarakat dan lingkungan sekitar bersinergi dengan nilai modern seperti efisiensi dan inovasi tiada henti, menjadi ciri APP dalam setiap aktivitasnya.

2. Agribisnis dan Pangan 

Ayo siapa yang sering pakai minyak goreng Filma?

Nah, minyak goreng ini termasuk hasil produksi dari grup Sinar Mas juga yaitu di bawah perusahaan Golden-Agri Resourced Ltd (GAR) yang berdiri tahun 1996. Bersinergi dengan anak perusahaan lainnya PT Sinar Mas Agroresources and Technology Tbk, GAR menasbihkan dirinya termasuk ke dalam pengelola perkebunan kelapa sawit terintegrasi terbesar di dunia yang mengedepankan efisiensi, produktivitas, kualitas dan berkelanjutan di setiap rantai produksi.

3. Pengembang dan Realestat

Pernah dengar istilah kota mandiri

Konsepnya adalah bagaimana sebuah kota mampu membuat penghuninya tidak perlu keluar dari komplek perumahan guna mendapatkan yang mereka perlukan.

Sinar Mas adalah satu pengembang properti terbesar di Indonesia yang membidik bisnis ini termasuk perumahan, kawasan komersial dan industri, hotel, resort wisata, yang tidak tersebar di Indonesia bahkan Asia dan Eropa. Wah!

4. Layanan Keuangan

Melalui PT Sinar Mas Multiartha Tbk (SMMA), Sinar Mas menyediakan berbagai layanan keuangan bagi nasabah korporasi-termasuk usaha mikro, kecil dan menengah, perorangan. Menjangkau masyarakat dengan dengan layanan berkualitas global di sektor perbankan, asuransi, pembiayaan nasabah serta manajemen aset yang bersinergi dengan layanan terpadu dan solutif.

5.  Komunikasi dan Teknologi

Pakai provider Smart?

Ini adalah produk pilar bisnis Sinar Mas lainnya, PT Smartfren Telecom Tbk yang mengandalkan teknologi 4G LTE Advance, yaitu sebuah teknologi jaringan nirkabel yang tidak membedakan jaringan GSM atau CDMA dengan menggabungkan dua atau lebih saluran radio (spektrum) untuk mendapatkan kecepatan yang lebih baik.

6. Energi dan Infrastruktur

Sejak tahun 1998 melalui PT Dian Swastatika Sentosa Tbk dan sejumlah perusahaan di bawah naungannya, Sinar Mas juga bergerak juga dalam penyediaan energi listrik, pertambangan batu bara, infrastruktur, bahan kimia, perdagangan ritel dan multi media.

Awalnya sih dibangun untuk memasok kebutuhan energi bagi fasilitas pilar bisnis produk pulp and kertas namun kini juga untuk kebutuhan listrik masyarakat.

Meski dikelola secara independen, namun ke 6 pilar bisnis ini disatukan oleh kesamaan nilai dan histori.

79 Tahun Sinar Mas Tumbuh dan Berkembang Bersama Indonesia

Wah kalau secara psikologi perkembangan usia, 79 adalah usia yang sudah matang dong ya. 

Terinspirasi dari filosofi matahari yang tak pernah berhenti (berkelanjutan) memberi cahaya dan kehidupan, Bapak Eka Tjipta Widjaja, founder Sinar Mas memulai usaha di kota Makassar yang perlahan berkembang menjadi 6 pilar bisnis di atas. Terus terang aku baru tahu, kenapa dinamakan Sinar Mas *usapjenggot, eh.

Sejak tahun 1938 hingga kini ada 380.000 karyawan yang terlibat langsung  dan 500.000 secara tidak langsung, tersebar di ke 6 pilar bisnis. Iya, sekali lagi meski berbeda mereka tetap dalam 1 aspirasi yang dikenal dengan 6 values 1 aspiration.

79 Tahun Sinar Mas Tumbuh dan Berkembang Bersama Indonesia
Sumber : http://www.sinarmas.com/
Praktik bisnis Sinar Mas berkomitmen pada praktik bisnis berkelanjutan melalui aspek ekonomi, kelestarian lingkungan dan sosial. Inisiatif terkini, Sinar Mas juga membidik layanan kesehatan dan pendidikan

Dari setiap pilar bisnis yang ada, tergambarkan fokus Sinar Mas adalah pengelolaan komoditas serta layanan yang menjadi kebutuhan utama masyarakat sekaligus mendorong kesejahteraan dan perekonomian bangsa.

Corporate Social Responsibility (CSR) Sinar Mas 

Bentuk tanggung jawab Sinar Mas terhadap soaial dan lingkungan dapat kita pantau melalui kegiatan CSR. Kegiatan ini juga disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat di lingkungan sekitar perusahaan.

Jangan-jangan kamu sudah pernah ikut icip-icip ne.
Pemberian layanan kesehatan dan pengobatan gratis, wakaf Alquran, bazaar minyak goreng, penanaman pohon untuk penghijauan, donor darah, santunan untuk anak yatim bahkan potong rambut gratis adalah beberapa upaya nyata CSR Sinar Mas.

Sinar Mas dan Trade Expo Indonesia 2017

Aku baru tahu bahwa Trade Expo Indonesia (TEI) 2017 ini sudah memasuki tahun ke 32. Duh... dari mana saja aku ya?

Eh, sudah tahu belum apa tuh TEI?

TEI adalah pameran dagang tahunan terbesar Indonesia namun dengan kaliber internasional. Wii... keren banget yak!.

Fokus utama TEI adalah transaksi B2B (business-to-business) yang bersifat jangka panjang dan bertaraf internasional dengan tujuan akhir meningkatkan ekspor Indonesia di kancah perdagangan internasional.
Di even TEI 2016 yang lalu, tamu-tamu yang terdiri dari pembeli dan peserta pameran  ini diklaim hampir 15.567 orang dan berasal dari 110 negara dengan transaksi sekitar Rp 12,7 triliun.
Wah, keren! 

Apa saja tuh produk-produk yang diminati saat TEI 2016?

Cekidot, guys!
79 Tahun Sinar Mas Tumbuh dan Berkembang Bersama Indonesia
Sumber: http://www.tradexpoindonesia.com/

Coba tebak Sinar Mas ikutan dalam produk apa saja ya?

Oh iya, tahun ini, pertama kali TEI mengambil lokasi pameran di International Convention Exhibition (ICE) BSD yang merupakan salah satu pilar bisnis Sinar Mas. Hayo, masih ingat yang mana...? Yup, Sinar Mas Land, of course yak.

Tetapi eh tetapi, ini kenapa jadi acara tebak-tebakan mulu, yak?

79 Tahun Sinar Mas Tumbuh dan Berkembang Bersama Indonesia
Sumber: http://ice-indonesia.com/
Tahu nggak sih?

Menteri Perdagangan Bapak Enggartiasto Lukita saat grand launching TEI 2017 bulan Mei lalu berkenan menyampaikan harapannya.
"Di lokasi penyelenggaran baru, kami berharap TEI akan terlaksana lebih baik lagi, lewat penataan tampilan dan zonasi layout produk yang lebih baik dan lebih menarik, sesuai standard internasional. Begitu juga dengan kenyamanan bertransaksi dan bernegoisasi"
Masih ingat dong ya dengan kunjungan Raja Salman dari Arab Saudi dengan pangeran dan para pebisnis negara kaya minyak itu?

Para pebisnis Timur Tengah ini diharapkan akan datang lagi dan semoga kunjungan pemanasan sebelumnya dari Raja Salman mampu mendongkrak nilai transaksi di event TEI 2017 ini.

Semoga...!

79 Tahun Sinar Mas Tumbuh dan Berkembang Bersama Indonesia
Sumber: http://www.tradexpoindonesia.com/

Etapi, kog gak ada dari Arab Saudi ya? Hmmm...

Sinar Mas Corporate Awards

Rasanya nih kurang afdol kalau bicara kiprah Sinar Mas tanpa diikuti dengan capaian penghargaan

Saat mencari dengan keyword Sinar Mas Corporate Awards dengan mbah Google, ternyata Sinar Mas Land menduduki halaman pertama diikuti di posisi kedua Asuransi Sinar Mas.

Wow, ternyata Sinar Mas memang terbukti diakui kiprahnya lho, baik domestik dan internasional.

Bravo, Sinar Mas!

Selengkapnya bisa dilihat di situs http://www.sinarmasland.com/site/awards dan https://www.sinarmas.co.id/tentang-kami/awards.

Kedua pilar ini sudah langganan merebut hati pelanggan ya. 

Berikut daftar prestasi Sinar Mas Land di tahun 2017 yang aku kutip dari situs di atas.


Dan yang masih hangat adalah Asia Pulp & Paper (APP) Sinar Mas meraih penghargaan Certificate of Vietnam Environment Administration (VEA) dalam ajang Eco-Product Internationals Fair (EPIF) 2017 bulan Mei lalu di Ho Chi Minh, Vietnam untuk program DMPA (Desa Makmur Peduli Api). Ini merupakan kali kedua APP Sinar Mas mendapat pengakuan atas keberhasilannya menjalankan bisnis berbasis ramah lingkungan.

Semoga dengan kiprah 79 tahun Sinar Mas tumbuh dan berkembang bersama Indonesia, mampu mendorong kesejahteraan dan  perekonomian bangsa.



Senin, 02 Oktober 2017

Percayalah! Tetap Produktif Sepanjang Usia Dahsyat Manfaatnya

Percayalah! Tetap Produktif Sepanjang Usia Dahsyat Manfaatnya

Percayalah! Tetap Produktif  Sepanjang Usia Dahsyat Manfaatnya. Saat mengikuti sebuah lomba blog tentang perjalanan usia aku menemukan quote  babang Jerry Seinfeld ini.

"Forty to 60 I would say is your prime, 
that's when you KNOW the most, 
you've SEEN the most, 
You UNDERSTAND the most 
and you still have some physical ENERGY"

Saat membacanya, rasanya ada aliran energi dahsyat yang tersalur dan membebat. Begitulah. Selalu dan selalu aku terpicu bereaksi emosional jika berkaitan dengan kata.

Bukan sembarang kata sih. Tapi yang mampu menghipnotis, magis dan untuk sesaat aku merasa seperti diangkat ke suatu tempat yang tinggi, di mana hanya ada kebenaran hakiki yang terpatri.

Kebetulan itu adalah rentang usiaku saat ini. Bahahaha. Ketahuan deh.

Yup, detik itu juga aku langsung teringat tekad yang telah lama bersarang dibenakku. Ingin selalu beraktivitas, melakukan hal yang aku suka, berkarya! Tak ada istilah pensiun untuk sekedar berleha-leha. Doing nothing. No, thank you! 

Tapi, sekali lagi, tentu saja impianku ini adalah murni pendapat pribadi.

Justru dengan tetap produktif aku merasa bahagia, minimal untuk diriku sendiri!

Dulu... iya dulu sekali, sempat pernah ada keraguan. Terutama saat buah hati belum kunjung aku dapatkan. Apalagi sahabat urun pendapat agar aku sebaiknya beristirahat, cuti kerja agar mudah mendapatkan momongan. 

Hmmm, tak ada salahnya dong dicoba. Meski beresiko penghasilan bakal berkurang, because  obviously, I have to say good bye to DINK-Dual Income, No Kids.

Namun, seperti yang aku duga, hal ini tak mengubah apa-apa. Tetap saja buah hati tak kunjung tiba. Malah aku jadi pemurung dan gampang marah-marah, huuaaa...

Ada sesuatu yang salah di sini. Aku harus back on track.

Kembali beraktivitas di kantor seperti biasa adalah pilihan utama. Aku terperangkap dalam aktivitas yang aku suka. Membantu membunuh masa dengan hal positif, tetap berkarya. Hingga memasuki tahun ke tujuh akhirnya yang dinanti tiba. Aku... akhirnya hamil. Senangnya!

Jadi sekali lagi dengan tetap produktif, terbukti aku meraih impian dan kebahagiaan!

Percayalah! Tetap Produktif Sepanjang Usia Dahsyat Manfaatnya

Meski aku akui rutinitas mampu membunuh kreativitas. Jadi, penting sesekali keluar dari sana. Melakukan hal baru. Tak perlu mahal dan memikirkan rencana besar.

Caranya?

Karena kegemaranku berinternet ria, sesekali aku aktif dalam kuis dan lomba di media sosial. Yaitu tadi, doing something new. Semua hadiah aku syukuri. Mulai dari yang kecil, menengah hingga yang wah, yang sanggup membuat aku menganga. Salah satunya adalah impian jalan-jalan ke Jepang, negara bunga sakura.

Kesempatan ini aku dapatkan dengan cara yang sedikit unik.  Aku ikutan sebagai peserta dengan menuliskan cerita dan foto tentang bagaimana teknologi bisa membantu para bunda dalam aktivitas sehari-hari.

Sebelum mengirim cerita aku sempat bertandang ke galeri dan menemukan beberapa cerita dari para peserta yang sudah kerap menjadi juara. Nyali ciut seketika. Namun cepat-cepat aku tepis ke udara. Berbekal internet aku mencari beberapa referensi agar bisa memenangkan hadiah utama.

Karena penilaian berdasarkan kaitan cerita dan foto aku langsung mencari dengan kata kunci bagaimana cara menulis dan menghasilkan fotografi cantik.

Namun karena belum rezeki dan belum mampu memenangkan hati juri, aku tak memenangkan hadiah apapun kali ini. Hihihi...

Dibalik semua itu aku temukan hadiah terbaikku!

Apakah itu?

Kebiasaan sering eksplor diri ini menambah kemampuan aku untuk menemukan ide dan solusi. Aku jadi gemar mencoba dan pengalaman baru adalah konsekuensinya.

Sungguh menyenangkan!

Itulah kenapa aku bertekad untuk tetap produktif sepanjang usia.

Hmmm... bukannya masa tua kudu leha-leha, menikmati perjalanan usia?

Mungkin bagi beberapa orang, ya. Namun, sekali lagi bukan untukku.

Berikut alasannya.

1. Menemukan hal-hal baru! 


Ternyata hal baru bukan untuk ditakutkan tapi ditaklukkan! Dengan melakukan hal baru kita akan semakin tahu kemampuan, bakat, minat dan potensi.

Maksudnya?

Jadi gini,

Saat mempersiapkan tulisan atau foto terutama untuk materi lomba aku sering menemukan hal-hal baru. Misalnya, jadi sedikit tahu tentang bagaimana cara merangkai kata dengan diksi 'menggoda' atau menghasilkan fotografi yang indah.

Meski pada akhirnya aku tidak selalu menjadi juara. Tak mengapa.

Namun aku akui hasil fotografi aku semakin membaik. Tidak asal jepret seperti waktu dulu, uhuk!

Guess what? I am falling in love with the process. How cool is that!

Bagaimana dengan menulis?

Apalagi yang ini. Perlahan aku bisa menemukan gaya penulisan yang tanpa aku sadari kadang-kadang mewakili karakter diri sendiri. Luar biasa ya. Tepuk jidat eh tangan, dong.

Satu lagi, aku jadi doyan membaca. Membaca apa saja. Terutama karya penulis yang piawai bermain kata. Iya, mampu menghasilkan bara dalam tulisannya, menularkan hal-hal baik, inspiratif.

Kembali ke laptop!

Jadi, karena aku kalah dalam lomba kali ini, aku jadi kepo, seperti apa ya kira-kira karya cipta sang juara?

Akhirnya rasa penasaran membawa aku ke sebuah karya yang memang layak jadi juara.

Ternyata dia salah satu dari daftar teman di facebook. Sejak saat itu kami jadi sering bertukar wawasan.

Hingga suatu hari doi mengajak aku ke Osaka, Jepang!

Iya, kamu tidak salah baca. Beneran sahabat baruku ini mengajak aku menemaninya. Meski aku harus tetap membayar tiket pesawat tapi tentu saja dengan harga miring, tak mengapa.

Ini adalah kesempatan langka. Bukan apa-apa, karena konco yang berjanji menemaninya berhalangan ikut, orang tuanya mendadak sakit parah.

Yup, just like the quote from Paul Cuelho:
 "When you want something, all the universe conspires in helping you to achieve it"
So, here I am in Osaka, Jepang!

Kata Jepang pertama kali aku dengar saat duduk di sekolah dasar. Tentang penjajahan, kekejaman, romusha. Pokoknya semua yang identik dengan keperihan, kekejaman. Namun seiring waktu perspektifku bergeser. Memori kekejaman dan keperihan beringsut dan akhirnya lengser.

Kini, aku sungguh sangat mengagumi Jepang yang identik dengan etos kerja keras, disiplin, komitmen pada pekerjaan, inovatif dan tepat waktu. Mengadopsi hal-hal baik

Kesan itu jelas tertangkap saat mendarat di bandara KIX Osaka. Begitu masuk kedalam area terminal kedatangan, pemandangan unik aku dapatkan. Petugas rest room didominasi para manula baik pria atau wanita. Mereka terlihat gesit dan energik. Penuh totalitas saat beraktivitas.

Jadi, saat duduk di barisan akhir dalam perjalanan bis dari bandara menuju pusat kota Osaka, aku langsung menanyakan hal itu pada pak Usman, tour leader, warga negara Indonesia namun bekerja sebagai tour guide di Osaka dan beberapa kota besar lainnya di Jepang.
Merasa tidak berguna dan sangat malu jika tidak memiliki aktivitas saat manula adalah salah satu kultur budaya di Jepang. Justru merupakan suatu kebanggaan meski manula namun masih memiliki energi apalagi berprestasi.
Aku sepenuhnya yakin pasti deh ada kebaikan lain dibalik ini semua sehingga lansia Jepang memutuskan memiliki gaya hidup seperti ini.

Tak puas sampai di situ, aku lalu mencari referensi dengan menggunakan keyword fungsi kognitif otak dan menemukan sebuah artikel di web kesehatan hellosehat.com yang menyatakan bahwa beraktivitas fisik adalah 1 dari 7 kebiasaan sehari-hari yang dapat meningkatkan fungsi otak.

Selanjutnya, mengatur pola makan dan asupan nutrisi, berpartisipasi dalam kegiatan yang memicu kreativitas, mempelajari berbagai hal baru, waktu tidur yang cukup, tetap menjalin koneksi sosial dan mengatur stress melengkapi 7 kebiasaan ini.

Aha!

Jawaban pak Usman mau tak mau membawa aku kembali akan suasana pekerja lansia di bandara KIX, Osaka sekaligus mengingatkan tekadku yang ingin terus dan terus melakukan hal-hal yang aku suka, berkarya meski tergerus usia.

Tentu saja aku juga harus siap dengan berbagai keterbatasan ya. Misalnya gak mungkin dong ngotot mau diving bareng manta di Sangalaki, xixixi. Tapi kalau menjajal Gigi Hiu atau Putri Malu di Lampung apalagi pas ada tiket pesawat promo, tariik maaang!

By the way, dari tadi ngomongin Jepang, mana dong buktinya?

Baiklah.

Ini dia mother and blogger zaman now yang lagi pencitraan, eh gimana?

Percayalah! Tetap Produktif Sepanjang Usia Dahsyat Manfaatnya

Percayalah! Tetap Produktif Sepanjang Usia Dahsyat Manfaatnya

Percayalah! Tetap Produktif Sepanjang Usia Dahsyat Manfaatnya

Percayalah! Tetap Produktif Sepanjang Usia Dahsyat Manfaatnya

2. Menemukan Zona Nyaman

Saat melakukan sebuah karya atau proyek, mulus dan nyaman mustahil selalu aku dapatkan.

Dalam perjalanannya sering aku harus menemukan dan menciptakan zona nyaman.

Misalnya saat buntu menemukan bahan tulisan. Aku bangkit dan berjalan, melepas pandang ke lalu lintas di jalan di depan rumah, mendengarkan raungan kucing tetangga yang entah mengapa memiliki kebiasaan yang sama pada jam yang sama.

Atau lewat secangkir teh tarik yang biasa bagi orang lain terasa nikmat kiamat saat aku melepas penat, beringsut sejenak dari aktivitas.

Atau beribadah pagi mempersembahkan sedekah sendi sambil mendengarkan murotal ayat suci.

Bisa juga dengan berselancar di dunia maya membaca artikel atau quote pengembangan diri dan membuat catatan penting.

Kadang-kadang jika keadaan semakin memburuk, mendengarkan lagu sambil berjoget always guaranteed to find my groove back.

3. Menemukan Jam Emas

Maksud lo?

Bukan menemukan jam yang terbuat dari emas la. Tapi, menemukan jam di mana produktivitas mencapai puncak.

Kapankah itu?

Bisa kapan saja! Yang pasti aku harus unplugging dari media sosial dan fokus. Nah... ini dia yang susah. Soalnya aku sering tergoda. Hahaha... derita lo!

Itulah kenapa aku bertekad untuk selalu berkarya melalui aktivitas yang aku suka, tetap produktif sepanjang usia, dan perjalanan ke Osaka Jepang, negara favorit, semakin mempertebal keyakinan.

Pernahkah membayangkan seperti apa hidup jika disetiap detiknya dihiasi, dipenuhi dan diberkahi dengan kegembiraan?

Bayangkanlah!

Adakah yang lebih sempurna dari itu?

Kabar baiknya adalah  kita bisa seperti itu!

Caranya?
Mulailah menjalani hidup dan aktivitas yang kamu suka. Saat menemukan sesuatu yang kita suka dan membuat kita bergairah, kita akan sangat bersemangat. Gairah adalah energi!
Setuju?

Bagaimana dengan kamu?

Punya 'aha moments' saat travelling?