Pages - Menu

Senin, 11 Maret 2019

Ketahui Keuntungan dan Kekurangan Sablon Poliflex

Keuntungan dan Kekurangan Sablon Poliflex

Ketahui Keuntungan dan Kekurangan Sablon Poliflex. Yang suka pakai kaus, mana suaranya?

Baidewei, subway, kalau pas lihat kaus, apa sih yang mampu langsung menarik perhatianmu?

Warna, desain, kualitas bahan, harga atau mungkin sinergi dari semuanya?

Kalau aku sih, yang paling cepat mencuri perhatian adalah ketika warna dan desain kaus, klop!

Selanjutnya, baru deh melirik kualitas bahan, dengan cara meraba dan menarik lembut secara bersamaan kedua sisi kaus untuk mengetahui kualitas bahannya.

Lalu, memeriksa teknik jahitan dan terakhir menanyakan kualitas jenis sablon kaus.

Eh, belum selesai ding, ada 1 lagi nih yang paling penting, memeriksa label harga, agar sesuai dengan kemampuan dompet, hahaha...

Nah, untuk bagian ini, yang setuju sama aku, angkat kaki, eh angkat tangan maksudnya, hahaha...

Beklah...

Saatnya serius!

Dalam artikel kali ini, kita fokus sama bagian terakhir ya, yaitu jenis sablon kaus.

Oh iya, adakah pemirsah yang punya koleksi kaus yang sablonnya masih tetap sama seperti dibeli pertama kali? Iya, masih tampak seperti baru, bling-bling gitu deh.

Tahukah kamu?

Ternyata eh ternyata, selain mutu bahan jenis kaus, kualitas sablon pada kaus juga sangat dipengaruhi oleh kualitas tinta yang digunakan lho.

Untuk itu, terutama bagi kamu yang ingin menekuni bisnis kaus sablon atau juga pengguna seperti aku, sebaiknya kudu mengetahui jenis sablon terbaik apa sih sebenarnya yang cocok untuk kaus agar  kelak bisa memunculkan kekuatan desainnya.

Haaa, memangnya penting banget ya, Maria?

Tentu saja, Ferguso!

... supaya kita tidak salah pilih dan juga kaus tetap awet. Akibatnya, jadi gak sering-sering belanja kaos dong.

Hahaha... tetap ya, emak-emak millenial, mau gaya yet  kudu tetap hemat.

Hidup hemat!

Iya, ntar hasil hemat bisa buat halan-halan lagi, hihihi...

Maksudnya, buat nambah stok draft artikel gitu lho. Nah yang ini asli ngeles, nih.

Tapi, benar lho, buat menambah wawasan, yuk kita kenal lebih dekat salah satu jenis sablon yang digunakan dalam industri pakaian yang kayaknya tidak akan pernah lekang ditelan waktu ini.

Dimari...

Sablon Polifex

Pemirsah,

Sablon ini biasanya digunakan pada kaus, jersey olah raga, jaket dan lain-lain.

Wah, yang penggemar bola pasti langsung teringat sama jersey kesayangannya, nih.

Sablon ini termasuk dalam kategori sablon digital yang memakai bahan semacam sticker atau vinyl yang kemudian di press ke kaus/jaket.

Bahan ini disukai karena elastis, mampu menyesuaikan dengan tarikan pakaian.

Namun tentu saja harus tetap memperhatikan cara perawatan kaus ya agar bisa lebih awet.

Misalnya  dengan cara mencuci koleksi pakaian kaus hanya pakai tangan, menggunakan deterjen ringan serta menghindari merendam lebih dari setengah jam.

Alhamdullillah, hasilnya seperti koleksi yang dipakai babang suami saat menikmati sensasi sawah terasering Tegallalang Bali dan saat menjajal Campuhan Ridge Walk Ubud Bali Trek Jogging Bukan Biasa, kaus pun tetap terlihat seperti baru.

Jadi, mau tahu gimana cara kerja pembuatan sablon poliflex pada kaus ini atau mau tahu banget?

Nyook kite intip same-same yeee...

1. Tentukan Desain
Desain untuk pakaian yang akan digunakan bisa dibuat melalui berbagai media seperti Photoshop, Adobe Ilustrator dan sebagainya. Namun dari sekian banyak media, yang paling digemari adalah perangkat software Silhouette Studio.

2. Mencetak Desain
Desain yang sudah siap kemudian dicetak menggunakan mesin cutting sticker, mesin potong digital yang mampu memotong bahan poliflex.

3. Mengelupas Lembar Cetakan
Usai desain dipotong, proses selanjutnya adalah mengelupaskan hasil potongan tadi, dan yang tersisa adalah hanya desainnya saja. Hal ini dilakukan untuk memudahkan desain menempel ke pakaian.

4. Press Desain ke Pakaian
Apabila hasil desain sudah selesai terpotong dan terkelupas sempurna, proses selanjutnya dalah menaruh desain pakaian untuk proses pemanasan dan pengeringan dengan menggunakan Heat Press.

5. Finishing
Tahap akhir usai proses pemanasan dan pengeringan menggunakan Heat Press adalah mendiamkan pakaian hingga beberapa saat sampai dingin. Hal ini bertujuan agar lem yang melekat pada desain poliflex tadi merekat ke pakaian.

Oh, pantas saja ya, saat membaca artikel kiat mencuci kaus, antara lain disebutkan, bahwa saat mencuci, hindari merendam dan hanya menggunakan deterjen ringan. Hal ini ternyata agar sablon tidak mudah terkelupas sehingga membuat kaus terlihat kusam.

Lanjut...

Nah, setelah pakaian dingin, kupas lapisan bening yang menempel pada desain poliflex tadi dan, taddda... dapatkan hasil sablon poliflex yang sempurna.

Akan tetapi, sama halnya dengan bentuk produk lainnya, sablon poliflex juga memiliki keuntungan sekaligus kekurangan.

Cekidot...!

Keuntungan
1. Pekerjaan dapat dilakukan secara mudah dan cepat
2. Dapat mencetak lebih dari satu desain
3. Hasil lebih bagus, rapi dan presisi
4. Warna awet meski sering dicuci
5. Hasil sablon tahan lebih lama karena menggunakan bahan vinyl poliflex

Kekurangan
1. Terbatasnya warna desain, meskipun bisa dikombinasikan saat mencetak desain
2. Harga lebih mahal (perhitungan harga berdasarkan per cm lembar vinyl poliflex dan belum termasuk biaya pakaian
3. Peralatan yang digunakan tergolong mahal.
4. Penyebarannya belum luas dan baru hanya digunakan di daerah-daerah tertentu
5. Ukuran desain terbatas

Gimana, lumayan nambah dong wawasan tentang sablon kaus ya.

Jadi, mulai sekarang sudah agak pede lah tanya-tanya ke mba atau mas di mal, "Mba/Mas, kalau boleh tahu, sablon kaus ini tipe apa sih?"

Cie... cie...

71 komentar:

  1. Yup, kalo beli kaos sablon, harus yang kualitasnya bagus ya biar awet dipakainya. Mahal dikit gpp daripada bolak-balik beli yang baru, ujung-ujungnya malah nggak jadi hemat :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Setuju, mba.

      Cuma kalau di mal yang suka kelihatan dari jauh itu warna dan sablonnya dulu, hihihi, sudah dekat baru deh main raba bahan ya, mba...

      Hapus
  2. Buat saya kaos yang utama harus enak bahannya. Suka gatel kalau bahannya kasar dan gak menyerap keringat. Setelah itu baru deh saya lihat sablonannya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Setuju.
      Aku juga sering "tergoda" sama desain dan warna saat pandangan pertama, tapi begitu "icip" bahannya, kadang suka maju mundur cantik, jadinya :)

      Hapus
    2. Sama, Mbak. Soalnya suka jadi gak betah saat dipakai

      Hapus
  3. Saya kayaknya harus ubah kebiasaan cuci baj berbahan dasar kaus dan ada sablonnya. Ternyata ada aturan agar tetap awet dan warna tak pudar. Biasanya saya asal rendam dan cuci, sih. Namun saya tak menmyikat sablonan karena takut rusak.
    Soal kenis sablon, rupanya saya awam juga, ha ha. Cuma tahu gambar print di kaus namn tak tahu tata cara bikinnya. Ternyata lumayan rumit juga caranya, ya. Tulisanb Mbak bisa menambah referensi saya, loj.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahaha, mba Rohyati, nulisnya sambil mencuci kaus nih kayaknya, banyak typo, hihihi...

      Hapus
  4. Tos sama mbk. Yg aku lihat lebih dulu juga biasanya desainnya dulu. Selanjutnya baru deh bahannya. Termasuk sablonnya cemana. Btw vinyl poliflex ini termasuk jenis sablon baru ya mbk? Atau jgn2 aku aja nih yang kudet.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau dilihat dari literasi, disebutkan sablon digital, asumsiku termasuk baru dong ya, mba. Namun untuk tahu percis tahun berapa, aku masih sulit menemukan literasi lengkapnya.

      Semoga membantu ya, mba

      Hapus
  5. Wah saya nih yang hobi nyablon- nyablon kaos polos saya mbak. Jadi suka beli kaosnya yang bahan enak, minimal Cotton Combed 30s, terus dibawa ke tukang sablon hehe. Kayaknya saya juga harus belajar nih soal jenis² sablon, biar tahu mana yang kwalitasnya bagus

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tos, mba.
      Wawasan aku juga bertambah nih saat mencari literasi tentang sablon.
      Terberkatinya jadi blogger ya...

      Hapus
  6. Kalau desain kaosnya bagus dan berbeda sih boleh coba. Tapi jujur, aku jg belum banyak tahu jenis2 sablon. Paling ngajakin teman yg emang tau

    BalasHapus
    Balasan
    1. Minimal sekarang jadi nambah nih wawasan Jiah ya.

      Hapus
  7. Sablon polifex bisa dicoba nih. Waah kalau saya mau beli baju kadang lebih milih bahan dulu kemudian desain dan warna. Baru deh suka 😊

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tos mba!

      Aku juga suka kaus dengan bahan yang adem, lembut, sablon kualitas bagus dan... ini nih, harganya kompetitif.

      Setuju, mba?

      Hapus
  8. So that’s the name. I don’t really know about all of this print things for the T-shirts but no I’m at least one. Yang penting awet kalau buatku

    BalasHapus
    Balasan
    1. Actually there is 19 types of printable for T-shirt.

      Yes, Poli-flex is one of those.

      Hapus
  9. Baju berbahan kaus memang nyaman ya mba..apalagi kalau sablonannya ok . TFS mba, jadi nambah wawasan ttg sablon nih..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Setuju mba.
      Nyaman, adalah kata kunci aku juga dalam hal berpakaian.

      Hapus
  10. saya biasanya mumet kalau bahan kaos bagus tapi sablonannya mengelupas atau lengket padahal sudah dicuci dengan tangan dijemur perlahan dgn kasih sayang. ini biasanya kejadian di kaos anak anak saya. terimakasih sharing nya mba

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ini memang masih sering terjadi ya, mba
      Bahannya sudah juarak, eh sablonnya bikin merana.

      Hapus
  11. Kalau beli kaos untuk anak-anak suka kesel dengan kualitas sablonnya yang gampang rusak baru beberapa kali cuci, padahal anak-anak senengnya beli kaos dengan gambar kartun idola, kalau kualitas tinta oke, sablonnya pasti awet ya, tfs mba anna infonya, ntar kalau beli kaos anak mau lebih memperhatikan kualitas sablonnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Menurut literasi yang aku baca, cara melihat kualitas sablon pertama kali yaitu dengan:

      1. Sablon kaus tidak terlalu tebal namun kuat, juga tidak terlalu tipis.

      2. Sablon tidak memiliki serat di atas permukaannya.
      Caranya: coba tarik kaus dan lihat jika sablonnya terkelupas atau pecah, bisa dipastikan kualitas sablon jelek!

      3. Kalau kiat yang terakhir ini ketahuannya saat dicuci.
      Jika sablon tidak mudah luntur dan hilang, bisa dipastikan sablon kaus itu berkualitas!

      Hapus
  12. Walau ternyata sablon banyak jenisnya.
    Rumit juga ya menyablon baju itu.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahaha, gak rumit kog mba, tinggal beli saja kausnya :)

      Hapus
  13. Noted mbakk jadi paham bagaimana kualitas sablon yang baik, aku termasuk jarang sig menggunakan jasa sablon dan kalo beli kaos jadipun suka yang polosan.. karena memang punya pengalaman baju yang sablonannya rontok setelah dicuci.. dan memang dalam waktu dekat ini mau bikin kaos sablon untuk acara keluarga.. nice info mbak

    BalasHapus
  14. Saya cuma tau sablon itu yang foil, plastisol dan pigmen sekarang nambah lagi wawasan hehe dulu suami usaha kaos tapi sekarang sudah tutup. Makasi mba anna sharing nya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Inilah kenapa terberkati jadi blogger ya, mba
      Pas BW, wawasan juga jadi ikut terdongkrak :)

      Hapus
  15. Kalau ngomongin sablon kaos gini jadi inget waktu jaman sekolah, sering banget bikin kaos sablon untuk jaket juga hehe.

    BalasHapus
  16. Aku paling seneng pake kaos yang bahannya gak usah disetrika hahahaha

    Ada beberapa kaos sablonan yang kalo dicuci pas dijemur suka pada nempel gitu tuh mbak, ternyata banyak juga jenis sablon yah mbak.

    BalasHapus
  17. Saya lebih suka pakai kaos yang polos. Palingan kalau ada gambar, dikit aja gitu. Mayan kesel juga kalau ada kaos sablonan terus nempel sablonannya atau kelupaan gitu. Jadi jelek kaosnya padahal baru

    BalasHapus
  18. Wahhh saya buta banget nih dalam urusan persablonan ini. Soalnya jarang pake baju yang ada sablonannya sih,hehehe. Paling baju yang ada sablonannya itu biasanya baju yang dibikin rame-rame sama teman-teman misal baju reuni :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya mbak aku juga jarang pakai kaos y disablon, tapi pingin juga deh pakai kaos sablob buatan sendiri ya

      Hapus
  19. Aku penggemar kaos kalau di rumah mbak, adem rasanya ya krn aku gak suka pakai daster :)
    Wah asyik juga ya kalau punya kaos disablon pakai desain sendiri juga.
    Baiklah mbak aku akan tanya tipe sablon kaos kl gitu hehehe. Tapi aku memang gak ngerti ada berapa tipe sablon sih?

    BalasHapus
  20. Adikku yang cowok suka banget pake baju kaos yang ada sablonannya, Mba. Tapi kadang kalo dicuci dan dijemur sablonannya malah lengket

    BalasHapus
  21. Waaa iya sablon polifex ini juga bagus mba, aku juga sering make buat kaos komunitas. Tapi seringnya make sablon rubber matsui hehehehe

    BalasHapus
  22. Saya pernah dapat orderan baju sablon jujur kesewa mba, saat baju dicuci sablonanya kok luntur dan ngelupas. Untuk harga aku bilang standar tidak murah dan mahal... Jadi tahu nih tentang penyablonan

    BalasHapus
  23. Baru tahu tentang jenis sablon polifex ini. Selama ini kalau beli kaos saya asal saja sih gak perhatikan kualitas sablonnya but thanks for pencerahannya mbak.

    BalasHapus
  24. kalau beli kaus sablon emang mending mahalan dikit tapi awet. Daripada ngejar harga murah, namun baru di pakai beberapa kali aja, sablonannya sudah hilang. Kan nganu...

    BalasHapus
  25. Saat pertama kali lihat kaos, yang paling menarik pasti desain dan warnanya mba. Kadang-kadang aku sampe menatap orang yang kebetulan kaosnya bagus banget desainnya. Penginnya sih mau niru bikin sendiri :))
    Cuma kadang kan nyadar diri, ukuran badan juga pengaruh dengan model kaos dan desainnya. Sekarang lebih pede pakai kaos yang ada beda warna di samping-sampingnya itu lho mba, biar ada kesan sedikit langsing :))
    Kualitas sablon juga penting nih. Biasanya kalau sablonannya jelek, plus cara mencucinya kurang pas, tak lama kemudian sudah memudar. Jadi sedih deh kalau kaosku gambar sablonannya jadi pudar gitu.

    BalasHapus
  26. baru tahu namanya itu mba. Pengetahuan baru nih untuk aku. Thank you mba!

    BalasHapus
  27. Kami punya usaha distro kaos mbak jadi bener nih yang mbak Anna bilang, ga semua jenis bahan cat tekstil bagus untuk kaos

    BalasHapus
  28. Kaos punya anak-anakku nih sablonnya kurang berkualitas. Pas dicuci udah ngelupas aja. Padahal nggak direndam lama juga loh, kak.

    BalasHapus
  29. paling sebel kalau punya kaos yg sablonnya melendung2 & lengket setelah sekali cuci hahahha, udah gitu gambarnya breakout alias pecah2 dan ngeletek... ampun daaah. Kalau pake sablon polifex itu lebih bagus ya mba?

    BalasHapus
  30. nah iya mba, aku tuh suka sebel kalo beli kaos yang sablonannya gampang lepas saat dicuci. Trus jadinya keriting gitu. Apalagi kalo disetrika eh lupa melapisinya, jadinya nempel di setrikaan deh

    BalasHapus
  31. Gimana kalau kita buka sablon dan desain kaos sendiri

    BalasHapus
  32. Saya juga kalo beli kaos nomor satu designnya. Baru bahannya. Sekiranya bagus dan awet ya itu pilihan.

    BalasHapus
  33. Kl soal kaos n sablonan bunda mah tinggalnterima aja dari anak2. Mereka beliinnya kan yg 1st quality, wkwkwk..kan si Mamaknya udah tinggal duduk manis. Asyik juga sih jd pilihannya yg kekinian gitu, hehehe...

    BalasHapus
  34. wah makasih banget informasi ini haha
    aku kadang taunya pengen yang print print aja
    tapi ternyata bagusan juga sablon sebenarnya ya kalau kita paham cara merawatnya juga

    BalasHapus
  35. Kalau kaos yang pertama itu jenis bahannya harus nyaman dipakai, adem dan nyerap keringat mbak, saya tetep kurang
    paham nih mbak soal kaos sablon, yang kadang jadi masalah tuh kalau beliin kaos untuk dipakai harian anak, saya sering online biasanya kalau di cuci tuh suka nempel 😆

    BalasHapus
  36. pantesan sablon kaos ada yg bagus dan enggak. yg bagus tuh yg gak nempel pas dicuci lalu dikeringin di mesin cuci. tapi ini langka banget adanya

    BalasHapus
  37. Aahhh...jatuhnya jadi lebih mahal ya mba harganya. Soalnya peralatannya pun udah mahal juga ya. Tapi kalau melihat hasil akhir yang bagus banget, kadang harga mahal pun tidak menjadi masalah.

    BalasHapus
  38. Oh jadi gitu.. Saya baru tahu nih. Berarti kaos yang sering saya pakai kurang bagus nih sablonnya. Karena udah mulai mengelupas.

    Mulai sekarang perlu tanya-tanya dulu nih sebelum beli kaos, sablonnya tipe apa ke pelayan tokonya.

    BalasHapus
  39. Aku masi sukaa pake kaos di rumah hihi.
    Suka design dan warnanya..milih kaos sablon kadang masi suka salah deh aku mbaak. Dari bahan kaos yg nggak gampang belel dan sablonan yg cukup awet. Bisa dicoba ya ini jenis sablonnya..

    BalasHapus
  40. Yang saya tahu, sablon polifex itu memang awet, tapi harganya bisa di atas yang lain. Harganya agak lumayan karena memang proses pembuatan lebih rumit.

    BalasHapus
  41. Hasil sablon yang bagus memang relatif lebih mahal sih. Ini pengalaman adikku yang punya usaha sablon dulunya. Dan kaos dengan sablon bagus itu juga butuh perwatan saat nyetrika, harus dibalik biar gak rusak

    BalasHapus
  42. Baru tahu kalo sablon ada jenisnya. Selama ini kalo mau beli cuma liat desainnya doang haha. Btw terimakasih pengetahuannya ini mbak

    BalasHapus
  43. Memabg harus di cek sedetaul mungkin yaa.. biar tidak kecewa dan puas drngan hasilnya. Setidaknya tau kekuran dan kelebihan sehingga ekspetasi kita tidak terlalu tinggi.

    BalasHapus
  44. Harus banget perhatiin kualitasnya biar nda kecewa ya mba. Ohiya sama harganya juga deng. Jangan sampai sudah naksir berat sama kaosnya teruuuuus ternyata ga sesuai sama budget. kan sedih ya huhu

    BalasHapus
  45. Pantesan kaos anak-anak itu sablonanya cepet mengelupas. Selama ini saya cuci pakai mesin cuci, jadi satu dengan pakaian lainnya. Mungkin ini salah satu penyebabnya ya...

    BalasHapus
  46. Kalau demen yang polosan tapi harus lihat bahannya dulu utama setelah itu designnya deh.

    BalasHapus
  47. Aku lebih suka kalau desain untuk kaosnya mbak hheee
    Kalau kualitas tintanya bagus dan di aplikasikannya juga apik, kek timbul, harga sablonan kaos pasti juga lebih mahal.
    Makasih buat sharingnya yah mbak ^_^

    BalasHapus
    Balasan
    1. Setuju, dear
      Kayak ungkapan itu ya, "ada rupa, ada harga"

      Hapus
  48. wah baca postingan ini jadi punya bekal pertanyaan kalau beli kaus nanti, pakai sablon apa ya..biar bisa antisipasi perawatannya:)

    BalasHapus
  49. Oalaaah ternyata gak boleh direndam kalau mau sablonannya awet yaa, lhaaa aku bukan cuma direndam tapi juga diputer2 gak karuan di dalam mesin cuci berkubang busa busa sabun, oantesan sebentar aja gak berbentuk lagi sablonannya :)))

    BalasHapus
  50. Kalau kaus sablonan mending yang bagus sekalian emang ya mbak, kyk kaus yang disablon pakai polifex ini, soalnya yg murahan suka ilang gambarnya kalau dicuci, gak awet. TFS infonya :D

    BalasHapus
  51. Jadi ingat kalau pas jaman masih kuliah itu pernah nyablon kaos kaos, Tapi aku kurang paham apakah itu termasuk sablon poliferx atau nggak ya. Tapi baca tulisan ini aku jadi tahu bedanya :)

    BalasHapus

Holaaa...!
Terimakasih ya sudah berkunjung ke sini.
Mohon maaf komentar kudu dimoderasi sebelum dipublikasi.