Senin, 08 Juli 2019

Ekowisata Mangrove Center Graha Indah Kariangau Balikpapan

"Bang, besok pagi minta tolong antarkan ke Mangrove Center ya"

"Mangrove Center di Balikpapan itu ada 4 lho, Bunda, yang mana nih?

"Haaa, ada 4! Oh...Mangrove Center Graha Indah Kariangau, Bang, Abang sudah pernah ke sana kah?"

"Belum, sih, besok sama-sama kita cari saja ya"

Beginilah, kalau kebanyakan hibernasi, hihihi #slabmeintheface mode on! Destinasi hits di kota sendiri, malah belum update.

mangrove center graha indah
Mengintip view dermaga dari rimbun eksotika Rhizopora
So...
Agar mendapat gambaran utuh Mangrove Center Graha Indah Kariangau Balikpapan (MCGI) aku melakukan mini riset dengan membaca artikel online. Lumayan lah buat menambah wawasan, karena eh karena, I have no clue at all.

Baidewei subway,
Mencari informasi apalagi jika itu berkaitan dengan sebuah event blogger, sudah seperti ritual untukku. Bukan apa-apa sih, biar gak jaka sembung pakai swallow, agar nyambung giccu lho.

Misalnya  seperti pentingnya mengetahui aktivitas favorit di tempat wisata

... atau pentingnya melakukan konsultasi sebelum melakukan perawatan wajah

Apalagi yang ini nih pentingnya mempersiapkan kehamilan dengan baik

Mangrove Center Graha Indah Balikpapan

Ternyata, Mangrove Center ini terletak di kawasan perumahan Graha Indah, Kariangau Balikpapan. Sesuatu yang belum aku temukan dalam artikel yang pernah aku lahap.

Saat memasuki pintu gerbang perumahan, jauh dilubuk hati, aku masih ragu, "Masak iya sih ini jalan yang benar? Masak sih mangrove di dalam perumahan? Sounds, impossible to me!

Tapi, petunjuk jalan, semua memang mengarahkan ke sini. So, aku asumsikan dari sinilah asal muasal nama Mangrove Center ini, dari nama perumahan Graha Indah di kelurahan Kariangau di Balikpapan Barat.

Pagi itu, saat melaju di atas roda, anganku membawa kenangan ke kawasan yang dulu pernah jadi jajahan eh jalur ritual aku saat menjadi karyawan di salah satu perusahaan rekondisi alat berat di seputaran Kariangau. Namun, kala itu, sungguh aku tak tahu, bahwa nun di dalam sana ada eksotika kanopi Rhizophora

Begitu memasuki perumahan Graha Indah, panduan plang dengan tulisan Mangrove Center, meski kecil, langsung menuntun kita.

Jadi, pastikan kecepatan kendaraan sedang ya agar plang tidak lolos dari jangkauan penglihatan. Tapi, jika ingin haqqul yakin bisa coba cara lain, bertanya dengan warga sekitar.

Sepertinya warga sekitar sudah familiar dengan mangrove center ini, karena saat kami mengkonfirmasi, semua menyarankan petunjuk yang sama.

Alhamdullillah akhirnya kami sampai juga.

Terus terang, pas tiba di kawasan mangrove, udara sejuk segera menerpa. Apalagi pas di kawasan pembibitan yang rimbun dengan mangrove, aku merasa seperti di dunia lain, bukan di dalam kota.

Iya, aura mangrovenya terasa kental banget! Apalagi saat suasana hening, hanya ada suara fauna dan eksotika mangrove saja. Membawa angan berkelana.

Kamu harus merasakan ini juga ya, mendadak puitis mode on, tanpa terduga!

mangrove center graha indah
Sumber @EHIndonesia
Oh iya,

Saat menulis artikel ini, aku juga mengetikkan kata kunci Mangrove Center Graha Indah, iseng mencari tahu artikel apa yang nangkring di page one google.

Ternyata, berita dari www.rimbawan.com. Di sana tertulis efektif November 2018 lalu, APHI (Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia) menyatakan dukungan menyiapkan kawasan wisata yang terintegrasi di Kalimantan Timur dalam mempromosikan ekowisata dengan memugar pintu gerbang MCGI.

Penampakannya seperti ini, pemirsah!

Mangrove Center Graha Indah Balikpapan
Sumber foto: www.rimbawan.com 
Ketua MCGI, Bapak Agus Bei yang tahun 2017 lalu menerima penghargaan Kalpataru dari Bapak Jokowi juga menambahkan, bahwa kawasan ini awalnya hanya 90 hektar, kemudian berkembang menjadi 150 hektar mangrove alami yang juga sudah mampu menciptakan ekonomi kreatif dan kesempatan kerja.

Bapak Agus Bei juga curhat, mengharapkan dukungan pemerintah khususnya dengan peraturan walikota untuk meningkatkan fasilitas MCGI, melalui kerjasama dengan pemangku kepentingan lainnya dalam bentuk kerjasama atau kemitraan lainnya.

Misalnya, penyediaan kapal wisata yang layak dan safety, agar tetap bisa digunakan meski turun hujan dan jumlah pengunjung yang banyak, jogging track dan pelatihan bisnis untuk warga sekitar namun semuanya tetap ramah lingkungan.

Tahukah kamu?

Kegiatan menanam mangrove di Sungai Somber ini ternyata sudah dimulai sejak 1997, yang dipelopori oleh Bapak Agus Bei.

Aku ingat momen saat mewawancarai beliau, "Saya sempat lho dikira orang gila dan stress, mba, karena membersihkan plastik di kawasan mangrove, sendirian, kurang kerjaan apa ya, menanam mangrove sendirian, mungutin plastik sendirian"

Pak Agus Bei tertawa dan matanya sesaat menerawang.

Alhamdullillah, ketika MCGI mulai memberikan peluang ekonomi kreatif dan lapangan pekerjaan, warga sekitar mulai membantu usaha beliau.

... dan mencapai puncak ketika tahun 2017 diundang ke istana presiden menerima penghargaan Kalpataru.

Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Kalpataru_(penghargaan)

Flora dan Fauna Mangrove Center Graha Indah

Masih menurut Pak Agus Bei, ada sekitar 40 jenis mangrove yang tumbuh di MCGI.

Namun 2 spesies ini, Bakau kurap  (Rhizophora mucronata) dan Bakau Minyak (Rhizophora apiculata) menjadi tumbuhan dominan.

Sedangkan bekantan, fauna endemik khas MGCI, ada sekitar 400 (Nasalis narvatus atau proboscis monkeys, kera berhidung mancung (ke bawah) dan berbulu orannye).

Mau tahu makanan favorit bekantan?

Nama buah mangrove ini mengingatkan aku akan seorang desainer, Anne Avantie.

Buah Avicennia lanata dan Avicennia marina.

Gimana, mirip apa gak sih?

Atau aku yang maksa? Hahaha.

... dan bekantan suka lalapan juga lho (pantesan energik yak, hihihi), dari jenis Sonneratia alba.

Ndilalah, beberapa hari sebelum menulis artikel ini, aku kebetulan menonton saluran Animal Planet, dan menemukan fakta unik.

"Untuk menjadi jantan dominan dan menarik lawan jenis, selain punya hidung mancung dan body kekar, bekantan kudu piawai 'bernyanyi'. Yang suaranya paling keras dan lantang, dialah juaranya!"

Hadiahnya, adalah, tarrraaa...

...  bisa mengembat eh mengawini semua betina di kelompoknya.

Hahaha... warbiyasah nih wan bekantan!

Tapi itu belum selesai, pemirsah!

Film dokumenter itu juga menambahkan, bahwa sang betina bisa selingkuh asal tidak ketahuan.

Hahaha... aku asli ngakak pas menonton tayangan  Wildest Indonesia ini.

mangrove center graha indah
Sumber: https://gpswisataindonesia.wordpress.com

Hal-Hal Yang Harus Diketahui Saat Bolang ke Mangrove Center Graha Indah Balikpapan

Agar kunjungan ke Mangrove Center Graha Indah ini berlangsung nyaman dan menyenangkan, sebaiknya ketahui beberapa hal berikut ini:

> Reservasi
Melakukan reservasi is a must!
Bisa melalui akun ig @mangrove_center_bpn atau founder Pak Agus Bei di @gus.bei

Reservasi diperlukan demi kenyamanan tur, karena kadang-kadang sering ada rombongan tamu dalam jumlah besar, sementara jumlah perahu yang tersedia terbatas.

> Hindari Saltum (Salah Kostum)
Untuk masuk ke dalam perahu biasanya dengan melompat, disarankan menggunakan atasan dan bawahan celana/kulot. Ini murni pendapatku pribadi sih.

Namun, sekali lagi ini hanya bersifat saran ya, karena aku pernah menemukan beberapa foto di instagram akun di atas, ada lho yang buat foto pre wedding di MCGI ini. Yup, mengenakan gaun ala pengantin gitu dan naik ke atas perahu. Yang pasti tanpa safety vest! Seram juga ya.

Tapi... mungkin saja di sekeliling perahu pengantin wanna be sudah siap-siap tim penyelamat ya

So, once again, untuk pilihan outfit, the choice is yours!

> Kenakan Safety Vest
Ini hukumnya wajib, pemirsah!
Untuk alasan keselamatan, mengenakan safety vest is a must, karena akan tur sepanjang rawa mangrove yang bermuara ke perairan yang meski tenang tetapi dalam.

> Dokumentasi
Nah ini juga hukumnya wajib!
Siapkan semua amunisi, saat ke MCGI, karena kamu tidak akan pernah tahu pengalaman luar biasa apa yang menunggumu.

> Waktu Tur Terbaik
- Jam 7, 8 dan 9 di pagi hari, di mana cuaca masih sejuk.

- Jam 16.00 sampai 1700 sore
Adalah waktu terbaik tur mengelilingi kawasan MCGI, karena saat itu air pasang mencapai puncak sehingga bisa berkelana jauh ke anak-anak sungai, merasakan sensasi berlayar di bawah kanopi hutan bakau.

Suasana juga sangat hening. Jika beruntung kita bisa bertemu bekantan yang sedang bergantungan mencari makan di pohon bakau.

Satu yang aku catat saat perjalanan adalah, ketika mendekati rimbunan mangrove, mesin perahu sengaja dimatikan, agar bekantan sudi menampakkan diri.

Namun, kami belum beruntung, hingga waktu tur usai, bekantan tak kunjung muncul, pemirsah! Jadi, sepertinya kudu ke sini lagi bersama kamu. Iya, kamu!

Manfaat Mangrove

Dari tadi ngomongin mangrove melulu, memangnya kenapa sih harus peduli sama isu mangrove?
Biar lebih afdol, yuk simak infografis berikut ini!

mangrove center graha indah
Sumber: https://himasuperindoblog.wordpress.com/2017/11/06/mangrove/

Anganku kembali berkelana, ke tahun 1997, saat bekerja di Balikpapan Coal Terminal, perumahan Graha Indah dimana kolegaku Bapak Chaidir, pernah mengalami banjir besar dan juga di beberapa titik bahkan ada puting beliung.

Ternyata bencana puting beliung inilah yang menjadi pencetus Pak Agus Bei untuk menanam bakau. Awalnya hanya di depan rumahnya, bekas areal tambak. Namun, di langkah pertama ini beliau belum berhasil. Beberapa bibit bakau mati dan tercabut terkena arus pasang.

Namun beliau tidak berputus asa, berbekal internet dan otodidak, budi daya bakau dilanjutkan.

Nah di fase inilah orang sering melihat beliau menanam bakau yang masih dianggap asing oleh warga. Bahkan sempat dikira stress dan gila, seperti yang telah aku ceritakan di awal artikel.

But, the show must go, Pak Agus tak perduli omongan nyinyir dan julid, tetap meneruskan usaha menanam bibit bakau. Bahkan beliau melepas profesi awalnya, kontraktor infrastruktur dan kelistrikan.

Perlahan usaha ini membuahkan hasil, bibit bakau tumbuh, dan dalam waktu tujuh tahun, bakau sudah tumbuh sempurna, menimbulkan perasaan sejuk saat dipandang mata.

"Memang butuh waktu lama, kata Pak Agus Bei"

Hingga pada tahun 2015, bibit bakau yang ditanam sudah ribuan di luas sekitar 40 hektar.

Kawasan rimbun mangrove ini selain mendatangkan manfaat bagi warga sekitar seperti tidak pernah lagi ada serangan angin kencang, udara sejuk, juga mengundang kawanan bekantan berhidung panjang yang kini justru memberi nilai ekonomis, mendatangkan wisatawan.

Biar semakin afdol, yuk saksikan video tur MCGI berikut ini.


Sebagai tambahan,

Tur dilakukan sore hari, di mana malam sebelumnya, hujan turun, jadi terlihat warna air keruh karena bercampur sedimen tanah.

Jadi, kalau ke Balikpapan, bolang ke MCGI is a must ya.

Btw, apakah di kotamu ada destinasi ekowisata juga?

Share yuk di kolom komentar di bawah ini!


116 komentar:

  1. Kak Anna ini seruuuu pake banget!
    Di Surabaya juga ada mangrove, dan bisa jadi destinasi liburan alternatif buat kami yg bosan nge-mall :D
    --https://bukanbocahbiasa(dot)com--

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yup, seru banget!
      Begitu tiba di kawasan mangrove, aura sejuk dan nyaman langsung menerpa.
      Sesaat lupa kalau sedang di kawasan kota, berasa di tengah rimba

      Hapus
  2. Wah, menarik dan lengkap banget ceritanya... Info tentang bekantannya bikin mulut menganga, hihihi...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Apalagi kalau mba ikut nonton tayangan asli versi Animal Planet, dijamin ngikik sendiri, hihihi, karena adegan saat betina "selingkuh' juga terekam dengan baik dan dengan narasi seperti ini:

      "... hanya mereka berdua sajalah yang tahu apa yang terjadi"

      ... lalu tampilan pohon pun bergoyang-goyang, hahaha

      Dan saat betina kembali, bekantan jantan memang lagi cuek saja tuh, makan di pohon. "EGP banget!", hahaha...

      Hapus
  3. Wah pelopornya sampe dikira orang gila memang ya sesuatu yang tidak lazim maka selalu dijudgment orang gila namun lihatlah dampak dari ketidaklaziman itu ya mba kini bisa dinikmati siapapun mantap cerita Mangrovenya mba dan tipsnya juga mantul, dari pakaian nyaman hingga jamnya :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saking membekasnya momen ini, dalam setiap kesempatan konferensi pers, Pak Agus Bei selalu menyelipkan latar belakang dibalik kisah sukses MCGI.

      Semoga kita bisa memetik hikmah ya

      Hapus
  4. Walaupun dari Kalimantan tapi aku baru tahu teori bekantan yang berisik ini ya.. jadi inget pada salah satu atau
    Salah banyak dari entertainer yang suka muncul di teve

    Mereka ribut karena ingin menarik perhatian kan ... Hahaha

    BalasHapus
    Balasan
    1. Subhanallah ya, cara kerja Ilaahi untuk setiap makhluknya

      Yup, mereka berisik ternyata dalam rangka MPO eh MPB, Minta Perhatian Bekantan, hahaha...

      Hapus
  5. Salut dengan Pak Agus Bei yang menginisiasi Mangrove Center ini sejak 1997. Alhamdulillah diapresiasi negara dengan penghargaan Kalpataru ya. Semoga luasan yang kian bertambah terus terjaga hingga nanti dan bahkan bisa tambah luas lagi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Setuju mba.

      Perlu sinergi dan kesepakatan stakeholder untuk mewujudkan semua ini, karena kawasan MCGI berdampingan dengan perumahan dan kawasan industri, jadi rawan kepentingan!



      Hapus
  6. Mangrove Center Graha Indah ( MCGI ) Salah satu menjadi destinasi wisata. wisata lingkungan sering mendapat kita dengar ekoturisem, selain dapat mengapresiasi keagungnganNya yang begitu tanpa celah dan sangat sempurna, namun kerusakan akan berdampak baik terhadap kehidupan manusia maupun keberadaan mahluk hidup lainnya
    Hutan mangrove banyak memberikan kontribusi baik secara ekologi maupun ekonomi dengan keberlangsungan ekosistem mangrove akan menciptakan berbagai dampak yang sangat berarti untuk kebutuhan habitat mahluk hidup,dimana mangrove punya peran penting serta fungsi vital terhadap pesisir
    Untuk datang ke mangrove Center Graha Indah (MCGI) Balikpapan sebaiknya saya merekomendasikan Pagi pukul 7.00,8.00 dan 9.00 cuaca masih cukup sejuk dan tidak terlalu panas Sore hari 16.00 dan 17.00 di waktu jam tertentu anda dapat melihat berbagai habitat endemik yaitu Bekantan.
    Jika turun dari Bandara S.A.M Sulaiman Sepinggan jika tidak macet 30.menit sudah tiba dengan petunjuk Google Map, bila menyusuri perahu kurang lebih 1 jam dengan biaya 300.000 untuk maximal daya muat 9 Orang ya pastinya harus sefty
    Semoga MCGI akan terus berbenah ,dan memberikan kesan yang terbaik
    Bila punya Sefty Jacket bisa disumbangkan di MCGI Balikpapan
    Terimakasih

    BalasHapus
  7. Perjuangan Pak Agus Bei ini patut diapresiasi 😍 Mulai nanem mangrove sendiri, mungutin plastik sampe dikira orang gila 😅

    Ikut senang dengan diberikannya penghargaan Kalpataru :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pak Agus Bei sedang mencari mitra untuk meningkatkan fasilitas MCGI seperti jooging track di tengah mangrove, perahu yang lebih layak misalnya dengan atap, agar saat hujan masih layak layar.

      Hapus
  8. Mangrove inu penting banget ya buat kelestarian lingkungan sekitar pantai..
    Usaha serius semacam ini harus kita support nih...
    Two thumbs up buat pak agus bei

    BalasHapus
    Balasan
    1. Setuju, mba!

      Perlu dukungan semua pihak agar kawasan MCGI tetap terjaga bahkan luasnya semakin bertambah.

      Hapus
  9. Penting banget ya buat melindungi hutan mangrove ini untuk kelestarian lingkungan ya kak..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Setuju.
      Begitu banyak manfaat mangrove buat bumi dan penghuninya

      Hapus
    2. betul masih banyak yang membutuhkan tanaman ini, tidak hanya hewan atau tumbuhan lainnya bahkan manusia sekalipuin

      Hapus
  10. Ya Allah, aku asli Mba antara mau ketawa dan kasihan baca komentar Bapak Agus Bei yang disangka gila karena mhngutun plastik. Karena memang kalau sesuai ilmu psikologi, ciri2 orang gila awalnya adalah senang mungutin sampah. Ya Allah.. padahal itu kegiatan yang baik yaa. Membantu melestarikan lingkungan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Beliau selalu menyelipkan kisah ini dalam setiap kesempatan berbagi, mba

      Semoga menginspirasi ya...

      Hapus
    2. Iya, Mba semoga banyak yg meniru kegiatan beliau sehingga hutan kembali subur.

      Hapus
  11. Suka dengan wisata alam Mangrove. Udara sejuk dan nuansa hening itu menenangkan banget. Semoga banyak wisatawan yang datang dan tentunya ekosistem alam tetap terjaga.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Apalagi kalau tur di saat air pasang.

      ... lalu mesin perahu dimatikan,
      ... dan kita berada di antara akar bakau menjelajah anak sungai yang beratapkan kanopi bakau,
      ... suasana begitu hening, remang dan damai.

      Masya Allah, indah banget, tak terucapkan!

      Hapus
  12. Kalau ke Mangrove menurutku memang enak pagi sih karena biar dapat sinar matahari yang cakep. Lalu aku setuju nih untuk pemilihan pakaian harus senyaman mungkin kalau aku, apalagi ini main di Mangrove ya bukan mall.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aku nih kebetulan mau keluar kota dengan teman-teman blogger juga. Malah jadi ingin mencari wisata Mangrove nanti ah.

      Hapus
  13. Salut ya, dengan Pak Agus yang tetap teguh dengan keinginannya untuk membudidayakan dan menjaga hutan mangrove ini. Pemanfaatan hutan mangrove selain untuk wisata dikembangkan untuk apa lagi? Bisa untuk bahan membuat kerajinan tidak ya pohon mangrove ini?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah, aku langsung browsing lagi nih, mba
      Ini berarti manfaat mangrove dari segi ekonomi ya

      Yup, positif, seperti yang aku kutip dari manfaat(dot)id, kayu mangrove bisa dibuat sebagai bahan furniture seperti meja, kursi, lemari dan sebagainya.

      Hapus
  14. Asyiknya kalau mau ke tempat wisata di pagi hari. Dimana udara masih sejuk dan tidak terlalu padat

    BalasHapus
  15. Indonesia kaya banget dengan potensi wisata mangrove ya...selain dapet manfaat lingkungannya, dapet juga manfaat ekonomi dari pariwisatanya...

    BalasHapus
  16. Salut nih sama founder nya. Di saat orang lain malah cuma bisa nya berkoar-koar demo tentang kerusakan alam dsb, bapak ini justru langsung bergerak membudidayakan mangrove, sampai mangrove ini jadi ekowisata. Btw, kota Balikpapan itu luas banget ya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sepakat bro, Pak Agus Bei langsung beraksi sampai dikira orang stress malah

      Hapus
  17. Bersyukur banget dimana-mana sekarang orang peduli sama mangrove. Salah satu tabaman yang menghasilkan oksigen paling banyak serta penyerap polutan di laut.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aku juga baru tahu saat membaca berbagai literasi untuk artikel ini, mba
      Begitu banyak manfaatnya ya...

      Hapus
  18. Mbaaa Kesayangan, Aku siap ini kalo di bawa ke sanaa, udah bekel celana/kulot. Jadi kapan nih kita jelong2 ke Mangrove atuh, ku mupeng baca ceritanya.

    Tapi, ku atut aiir hahaha

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tenang... ini ada bahu kesayangan, buahahaha
      Ada pelampung Teh,
      Insya Allah, aman...
      Insya Allah

      Hapus
  19. Memang mengesankan menyusuri Kalimantan, Mbak
    Aku dulu juga excited waktu ke Sebangau yang di Palangka Raya
    Nah di sana aku cari Bekantan eh ternyata memang bukan tempatnya haha

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ke sini, Mbak
      Salah satu tempat bekantan yah di Mangrove Center Graha Indah Balikpapan

      Hapus
  20. Aku belum pernah ke wisata mangrove :(. Padahal pengen banget. Mnurutku kalau ke sini emang wajar harus ikutin larangan atau himbauannya

    BalasHapus
  21. Aku jadi ndredeg yaak...pake safety vest gini...
    Soalnya pernah ke Wisata Mangrove Surabaya, gak pakai safety vest.
    Memang airnya tenang siih...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wisata Mangrove yang menyenangkan..
      Dan banyak manfaatnya bagi alam.

      Hapus
    2. Justru air tenang itu yang dalam ya, mba
      Bak kata pepatah, "Diam-diam menghanyutkan!"
      ... kalau ribut, menyebalkan
      Bahahaha

      Hapus
  22. Kayak di Kotaku nggak ada ekowisata semacam hutan Mangrove. Padahal mau juga piknik sambil melihat-lihat pohon mangrove yang rimbun.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau ke Balikpapan, aku siap nih jadi dayang-dayang, Mak

      Hapus
  23. Salut buat Bapak Agus Bei, perjuangannya membuahkan hasil ya. ALhamdulillah mangrovenya makin tumbuh subur dan bahkan mendapat perhatian banyak pihak.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Beliau berencana ingin menambah trek jogging dan berbagai fasilitas lain, namun tetap masih dengan konsep ekowisata

      Hapus
    2. Semoga dilancarkan eksekusi rencananya dan semoga juga makin banyak pihak yang membantu pekerjaan Bapak Agus Bei ini ya mbak.

      Hapus
  24. Kereeen nih upaya melestarikan hutan bakaunya. Semoga maju terus

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bantu promo, mba di Kemenlu RI^^
      Beliau pengen ada investor yang berkenan membangun jogging trek kayak di Mangrove Center Tarakan Kaltim

      Hapus
  25. Selama ini aku paling terkesan dengan wisata mangrove di daerah Brebes. Pengelolanya Pokdarwis setempat, dikemas dengan bagus dan kreatif. Aku jadi penasaran mangrove di Batam, mbak. Apalagi luasnya sampai 150 hektar, bisa menggandenga warga setempat untuk menjual hasil kreatifitasnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mangrove Center di Balikpapan, mungkin maksudnya ya, Mak
      Aku tunggu di sini, siap jadi dayang-dayang^^

      Hapus
    2. Ah iya, kok bisa Batam sih, maaf mbak Anna.

      Keren ya perkembangannya udah meluas menjadi 150 hektar, dari 90 hektar sebelumnya. Aku suka menyusuri hutan mangrove, padahal sebelumnya enggak tertarik karena malas kalo digigit nyamuk, wkwkwkk

      Hapus
  26. Aku pernah nih sekali ke wisata mangrove di Bali. Dan aku cukup amaze sama orang-orang yang pinter mejaga kelestarian alam kayak gini

    BalasHapus
  27. Seumur2 aku baru sekali ke mangrove, itupun di Jakarta aja, nggak jauh2 hehehe. Sayang kalau kesana ga boleh bawa kamera, kalau pake kamera kena charging cukup mahal

    BalasHapus
  28. aku ke hutan mangrove yang di jakarta aja belum pernah mba, apalagi ke balikpapa huhuhu :D pengen deh kl ada kesempatan langsung liat. Kemarin aku sempet liat simulasi bagaimana hutan mangrove menjaga pantai dari ombak agar tidak terkikis, keren banget!

    BalasHapus
  29. Mangrove itu luar biasa banyak sekali manfaatnya bagi kebersihan laut karena sebagai penyerap polutan paling efektif sehingga dapat mencegah pencemaran. Sayang udah banyak hutan mangrove ditebang di tempat saya ini.

    BalasHapus
  30. Iya Bunda ada beberapa lho mangrove center di Balikpapan jumlahnya, aku udah ke beberapa tapi yang ini yang paling sering. Sebelum Ramadhan, berdua sama CMumut ke sana dan pas banget bekantannya lagi keluar.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ayo dong buat artikelnya, mba bulir jeruk...
      Pasti seru tuh!

      Hapus
  31. Mangrove atau bhasa daerah papua mangi mangi, di daerah sini juga banyak buk, tapi kurang di manfaatlan secara maksimal paling - paling di manfaatkan masarakat untuk mencari kepiting, kerang & buaya karena memang masih banyak yang bersarang di rerimbunan magrove :)

    BalasHapus
  32. Di Jakarta ada Taman Wisata Alam Mangrove, Angke Kapuk tapi aku belom pernah ke sana. Abis baca ini, kayaknya wisata mangrove bagus juga buat belajar alam, bukan buat foto-foto aja.

    BalasHapus
  33. Pejantan tangguh ya si Bekantan hehehe....
    dan si betina, kurang oerhatian kali ya, jadinya selingkuh.

    Asyik ya kalau ada ekowisata kayak gini. DI Malang nggak ada hutan mangrove, kalau pengen ke hutan mangrove harus ke Surabaya atau Probolinggo

    BalasHapus
  34. di PIK jakarta juga ada wisata mangrove, tp aku malu ngakuinnya, belum pernah kesana :D . kapan2 jd pgn liat langsung gimana sih rasanya kalo ke hutan mangrove ini.. tp kayaknya yg di PIK g ada bekantan mba. g prnh dgr ada yg bilang begitu soalnya.

    tp aku prnh melihat bekantan pas di Brunei :D. itu nyusuri kampung ayer nya, dan dibawa ke tempat bekantan ama tukang perahu. cm mereka kayaknya binatang pemalu yaaa :p. ga suka nampakin diri secara jelas. cuma sekilas2, trus lompat ke pohon lagi :D

    BalasHapus
  35. Ini yang disebut hasil tidak akan pernah mengkhianati usaha dan keringat Pak Chaidir tidak jatuh sia-sia dalam menanam mangrove.
    Terbukti akhirnya sekarang manfaatnya dirasakan oleh orang banyak.

    BalasHapus
  36. Aku suka deh ke hutan mangrove, rasanya ayem gitu suasananya mba, mana ini ada bekantannya pulaaa pengen lihat langsung huhu...dulu pernah coba keripik dan sirup mangrove, unik rasanya

    BalasHapus
  37. Hoalah ada 4 mangrove center toh di Balikpapan, banyak juga yaa..

    Seru banget bisa lihat bekantan di MCGI. aku jadi tahu kenapa para bekantan suka "teriak2", ternyata lagi nyari perhatian toh. hahaha

    BalasHapus
  38. Kapan ya bisa kesampaian main ke Balikpapan? Semoga semakin banyak hutan Mangrove bisa menjadi salah satu potensi wisata ya mba.

    BalasHapus
  39. gebrakann yg dilakukan pak agus bei luar biasa yak. sampai sempat dianggap gila. memang melakukan perubahan jd lebih baik itu tak selalu mulus

    BalasHapus
  40. Iyap sama kayak di Jakarta, aku ya tahu ada hutan manggrove di Jakarta tapi sampai skarang ya aku belum kesana. Hahhaa. Tapi padahal asyik ya dan smoga tetap terjaga dengan baik

    BalasHapus
  41. Senang ya, kalau ada yg peduli ling lingkungan seperti pak agus ini... Apa yang dilakukannya akhirnya bisa bermanfaat dan menginspirasi banyak orang...

    BalasHapus
  42. seru banget ya mbak wisata mangrove ini. AKu secara khusus belum pernah ke tempat mangrove gini loh. Tapi di kampung dulu sering main di pohon-pohon tepi lau gini. Masuk jenis magrove juga kan yak :D

    BalasHapus
  43. Ternyata, kegiatan menanam mangrove di Sungai Somber udah dimulai sejak tahun 1997, 20 tahunan lebih dong ya. Masyaaallah... Salut akutuh sama pelopornya, Bapak Agus Bei.

    BalasHapus
  44. Ternyata, kegiatan menanam mangrove di Sungai Somber udah dimulai sejak tahun 1997, 20 tahunan lebih dong ya. Masyaaallah... Salut akutuh sama pelopornya, Bapak Agus Bei.

    BalasHapus
  45. SEkitar 30 tahun yang lalu, waktu aku masih tinggal di Bontang, Mangrove gini jadi pemandangan sehari-hari. Tapi makin kesini kok malah makin hilang hiks. Untung ada orang seperti Pak agus Bei yang berinisiatif melestarikan ya. Harusnya virus pelestarian Mangrove di Balikpapan, bisa sekalian ditularkan ke Bontang dong.

    BalasHapus
  46. Aku tuh paling suka jalan-jalan di hutan mangrove mba, di sana banyak sekali spesies burung bisa ditemukan. Tapi memang kalau susur sungainya harus safety karena bisa saja ada ular yang mematikan bisanya.

    BalasHapus
  47. Wah seru banget nih bisa tour ke hutan Mangrove kayak gini. Gak biasa. Pastinya ya bakal jadi tak terlupakan. Btw, aku belom pernah deh ih main ke hutan mangrove...

    BalasHapus
  48. Mbak ini masih alami bangetttt. Ga kesentuh macem2

    Daerahku di situbondo juga ada hutan bakau. Secara di sini laut. Kalau ga ada hutan bakau, entah gimana kampungku dah kelelep kayaknya

    BalasHapus
  49. pak Agus Bei hebat. Bekerja sendiri tanpa mengenal lelah. Dikatain orang kayak apa juga tetap saja istiqomah. Pengalaman menarik ini bisa menyusuri hutan magrove. Luas lagi areanya.

    BalasHapus
  50. Wah. Banyakkk bgt mangrove centernya mba. Di Jkt kyknya cuma ada 1. Semogaaa tar makin banyak tempat spt ini. Supaya alam kita ini semakin asri dan selalu terjaga dgn baik ya.

    BalasHapus
  51. Di Jakarta kayaknya ada deh, tapi cuma satu lokasi saja kalau tidak salah. Itu pun aku belum ke sana, Mbak, hehehe. Jadi baru baca-baca infonya saja. Btw baru tahu kalau Bekantan itu mustu jago nyanyi untuk menarik lawan jenisnya. Udah kayak pemilihan best vocal aja ya, wkwkwk

    BalasHapus
  52. Keren ya tempat wisata ini.. selain kita bisa belajar tentang mangrove..ada satwa endemik langka yang bisa kita lihat juga. .

    BalasHapus
  53. Unik ya, wisata Mangrovenya ada di tengah-tengah perumahan hihihi. Duh salut sama pak Agus Bei. Ternyata bukan cuma bikin sejuk dan indah dipandang aja ya. Ternyata bisa menghalau dari angin puting beliung. Buset deh aku sampe ngeri sendiri padahal cuma baca doang bukan melihat langsung yang prawedding naik perahu gak pake safety vest.

    BalasHapus
  54. Fakta tentang bekantan jantan dominan bikin aku salah fokus mbaaaaakkkk! Wkwkwk.... Duh aku tuh.... Semoga mangrove makin lestari ya!

    BalasHapus
  55. Jadi kangen main ke Mangrove again nih Mba
    tapi di Pekalongan mangrovenya belum ada satwa gitu sih
    masih tetumbuhan bakau gitu-gitu sama wisata berkeliling naik perahunya.

    BalasHapus
  56. Ya ampun bekantan dominan , menang banyak dia. Semoga someday aku bisa juga berkunjung ke hutan mangrove :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bahahaha...
      Menang banyak!
      Syukak aku istilah mba ini^^

      Hapus
  57. Mangrov nya keren ya.. Asri aku seumur2 belom pernah liat langsung

    BalasHapus
  58. Jadi teringat hutan mangrove di jakarta sini, sayangnya tanpa bekantan deh. Bekantan itu yang jadi logo dufan kan ya?

    BalasHapus
  59. Disini ada mba hutan mangrove, ada 3 malah, punya swasta dan pemerintah hehehe. kalo bekantannya aku pernah ketemu waktu naik gunung gede via cibodas, tapi keknya lagi beruntung aja waktu itu

    BalasHapus
  60. memang banayk hutan mangrove yg akhirnya dijadikan wisaat edukasi

    BalasHapus
  61. Pak Agus Bei sosok yang luarrr biasa!
    InsyaALLAH pahala jariyahnya mengaliirrr senantiasa
    Bravo Pak Agus Bei!
    --bukanbocahbiasa(dot)com--

    BalasHapus
  62. hehehe, kasian juga ya orang-orang yang menertawakan beliau, sama aja mah mereka yang gila.
    Orang menjaga kebersihan kok ya dibilang gila.
    Sementara yang membuang sampah dianggap normal hhh..

    Padahal mangrove itu penting banget ya, di Surabaya juga ada loh, ada 2 tempat yang dijadikan wisata malah (kalau ga salah :D)

    BalasHapus
  63. Di rumah ortu saya di Buton, tepat di belakang rumahnya ada mangrove, di sana namanya hutan bakau.
    Orang-orang sering ke sana buat nangkap kepiting, kerang, keong yang bisa di makan.
    Sayangnya sekarang sudah sedikit gundul.

    Sayang banget tidak dipelihara, sementara di tempat lain banyak yang menanam atau menciptakan hutan mangrove

    BalasHapus
  64. Wah Mangroce centernya ada di kawasan perumahan ya mbak, aku juga mikirnya gak mungkin.
    Duh kasian banget mau bersih2 malah dikira orang gila hihihi. Bekantan udah mulai punah ya mbak harus dilindungi

    BalasHapus
  65. Baca ini jadi inget waktu ke hutan mangrove di Surabaya hehe. Btw asyik banget ya kalau disana masih asri gitu dan banyak bekantan,, aku kalau pengen liat bekantan harus ke kebun binatang dulu hehe.

    BalasHapus
  66. Alhamdulillah hutan mangrove makin banyak dikembangkan di banyak area pantai Indonesia. Manfaatnya luar biasa banget deh untuk menjaga kelestarian keanekaragaman hayati dan mencegah kerusakan pantai ya.

    BalasHapus
  67. Aku belum pernah jalan ke ekowisata mbak, khususnya hutan manggrove. Berbagai tips nya bagus untuk diikuti apalagi pakai pakaian yang nyaman saat kemari. Semoga ada kesempatan main ke Balikpapan mbak.

    BalasHapus
  68. Mangrove center graha indah yang luasnya bertambah jadi 150 hal ini menandakan mangrove bukan lagi sebagai objek wisata tapi berbagai manfaat yang bisa kita rasakan dan bermanfaat bagi mahluk ciptaan Nya

    BalasHapus
  69. Ikutan cekikikan baca tulisan mbak Anna, bener2 salut sama perjuangan pak Agus Bei. Di Bali juga ada wisata mangrove, cuma takutnya disana banyak biawak....jalan sedikit lgsg ada yang ngagetin karena dia muncul tiba-tiba....kalau yang dicerita ini seru kayaknya bisa berwisata ke mangrove, bisa lihat bekantan, lihat video dokumenter dan ekplor tempat seru.

    BalasHapus
  70. Mangrove ini sudah jarang di daerah saya. Cianjur malah bisa dibilang tidak memiliki wilayah yang memiliki mangrove. Tapi seminggu lalu kami baru saja melihat mangrove di Marunda Jakarta Utara. Ya meski ga seasri dan ga ada bekantan nya.

    BalasHapus
  71. Indahnya... magrove ini beneran menyejukan hati banget ya.. aku pernah ke hutan mangrove di pulau seribu, itupun indah banget, pengen juga ah nanti suatu saat nanti ketempat ini.. semoga ada rezekinya ya mba.. aamiin

    BalasHapus
  72. Wah film dokumenternya kyknya seru mbak. Mangrove ini emang sangat dibutuhkan supaya menjaga daratan dr abrasi air laut ya. Memang perlu kerjasama gk cuma dr pemerintah yg jaga mangrovenya tapi jg dr masyarakat sekitar

    BalasHapus
  73. Bagus ya mbaaa tempat ini.. unik dan banyak yang bisa dipelajari. Indonesia memang kaya dengan hutan mangrove yaa

    BalasHapus
  74. Ternyata mangrove nya banyak juga ya ada 4. Aku belum pernah ke hutan mangrove

    BalasHapus
  75. Waktu tur terbaik emang saranku pagi sih. Suasanya juga masih adem jadi semakin semangat :)

    Tempatnya nyaman sekali ini mba :)

    BalasHapus
  76. Aku suka banget suasana di daerah Mangrove itu..sejuk banget apalagi kalau udah berperahu ria ..sukaaa .

    BalasHapus
  77. Salut banget buat usaha Pak Agus, semoga sehat terus ya Pak.
    Balikpapan keren ya Mbak, ada 4 tempat wisata mangrovenya :)

    BalasHapus
  78. di balikpapan mangrove nya keren ya mba. aku belum pernah sama sekali ke balikpapan. mudah mudahan dikasih rizki sama allah biar someday bisa kesana

    BalasHapus
  79. Keren banget sih Pak agus Bey!!
    Saya salut banget buat para pionir kebaikan di masyarakat. They are just amazing and awesome!!!

    BalasHapus
  80. Kalimantan memang kaya sama hutan bakau
    Salah satu yang bikin aku kangen balik ke sana meski belum ke Balikpapan, tapi Palangkaraya sudah jadi saksi

    BalasHapus
  81. di prpp ada mangrovenya tapi ga banyak sih, tapi ya lumayan bisa bikin adem sedikit. Aku malah penasaran sama kepiting bakau

    BalasHapus
  82. wisata ke hutan mangrove emangpaling pas di pagi hari, selain suasananya yg sejuk kadang juga ngak rame.

    BalasHapus
  83. Miris juga ya mungutin plastik, nanam pohon malah dikira orang gila, padahal pa agus mulia banget tuh

    BalasHapus
  84. Anda harus berani dianggap "gila" untuk dapat melakukan sebuah perubahan :-D

    BalasHapus
  85. Wahh Bekantan, sampai saat ini kami masih penasaran dengan hewan unik yang satu ini.

    BalasHapus
  86. kaaaaak, tahun depan kalo aku ke Balikpapan lagi, ajakin kesini yaaah

    BalasHapus
    Balasan
    1. Siap, mba
      Kalau mau ke sini, idealnya pagi-pagi. jam 6 sudah di tkp, biar ketemu bekantan, fauna endemik Balikpapan

      Hapus

Holaaa...!
Terimakasih ya sudah berkunjung ke sini.
Mohon maaf komentar kudu dimoderasi sebelum dipublikasi.